Acara malam dimulai dengan Teo dan Tom yang sebenarnya agak membingungkan apa dia ingin mendongeng atau melawak.
Cain yang seperti kerasukan belum apa-apa sudah tertawa, berkali-kali dipukul oleh Felix dan Tan.
Felix sendiri yang merasa tidak nyaman ada si Dea akhirnya membiarkannya saja dan mengabaikannya seperti tidak ada orang disampingnya sama sekali.
Beberapa kali Dea mengajak Felix berbicara tapi tidak dihiraukan dan hanya mendengar suara tawa Cain.
"Ssssst...." Teo dan Tom mulai berbisik, "Kisah gadis korek api dan pemburu yang pengecut akan segera dimulai!" berbisik dengan tangan saling merangkul dan tangan lainnya di depan wajah mereka seperti ingin berteriak tapi nyatanya berbisik.
Peralatan Teo dan Tom yang berada di samping kiri dan kanan panggung begitu banyak hingga membuat heran barang sebanyak itu bisa muat walau tas mereka yang banyak itu tidak seperti bisa menampung semua properti.
Pertunjukan mereka pun dimulai. Teo mengambil properti korek api yang ia buat sendiri dengan kayu yang di cat sedemikian rupa menyerupai korek api hanya saja ukurannya tidak seperti korek api pada umumnya tapi hampir sama tinggi badan nya membuat semua orang sudah mulai tertawa. Teo berjalan dengan memeluk korek api nya,
"uuuuhhhh dinginnya."
Penonton pun bersorak, "dingin?"
"Yaiyalah gadis korek api kan latar cuacanya musim salju... Kalian tidak pernah baca dongeng ya?!" Respon dari Teo tambah membuat penonton tertawa.
Kemudian datanglah Tom dengan kostum pemburunya tapi senjatanya yang super kecil dan berwarna pink, "Itu senjata apa debu?" teriak penonton.
Tapi Tom kemudian mulai menarikan lagu dari Bigbang - Bang Bang Bang diikuti Teo yang ikut menari tapi masih dengan akting dinginnya. Penonton pun ikut bernyanyi.
Musik berhenti gadis korek api dan pemburu yang pengecut saling tatap dan mulai terlihat canggung, "Paman pemburu mau beli korek api?" Gadis korek api yang langsung bertanya setelah musik berhenti membuat penonton tertawa.
"Emmm.. korek api? dirumah saya pakai korek gas.. gimana ya..."
"Jeng..Jeng..Jeng," efek suara yang diputar.
"Kalau begitu mulai hari ini pakai korek api aja paman.. supaya lebih ramah lingkungan..."
"Ramah lingkungan? korek api kan dari kayu, wah.. saya penasaran kamu sudah dapat TIKET PINJAM berapa?" Penonton tertawa riang dan meneriakkan jumlah tiket pinjam masing-masing.
"Korek api saya bisa mengabulkan permohonan loh paman? paman sepertinya pemburu.. beli korek api saya siapa tau posisi buruannya langsung ada didepan mata," Paman pemburu itu langsung gemetaran dan memaksa dirinya tertawa.
"Ti..tid..tidak usah, saya lebih suka mencarinya sendiri," berdiri dengan gagahnya lagi, "Daripada saya lebih baik kamu pakai sendiri korek apinya untuk belajar cara marketing yang benar."
Jeng..Jeng..Jeng.
"Mall Cat Thing? tempat menjual barang kucing? ah.. maaf paman saya jual korek api..."
"Jeng..Jeng..Jeng," Paman pemburu itu langsung pingsan.
Si gadis korek api yang kebingungan langsung menyalakan korek api nya dengan mengambil properti kantong plastik merahnya dengan dibuat mengembang diisi udara yang membutuhkan waktu lama hingga membuat para penonton tertawa lagi, "Korek api nya susah banget dinyalain.. eeeyyy produk gagal," teriak penonton lagi diikuti tawa.
Gadis korek api itu kemudian memakai tudungnya dan membuat suaranya seperti hantu perempuan, "Kalian mau aku jadikan produk gagal itu..hahaha," suara tawa jahatnya yang kemudian berubah menjadi suara seperti penyihir, penonton tertawa lagi.
Gadis korek api mulai menyalakan korek apinya dan muncullah Osvald teman sekelasnya yang memakai wig nenek-nenek tapi kostum jin, "Tunggu.. kok berubah jadi aladdin?" teriak penonton.
"Husssh.. ini Neji.. Nenek jin," kata gadis korek api.
"Lo kok berubah jadi Naruto?" tanya paman pemburu.
"Ow paman sudah bangun?" Paman pemburu langsung pingsan lagi.
"Apa yang kau inginkan anak muda?" Nenek Jin itu bertanya.
"Apa paman ini bisa diselamatkan?"
"Tentu saja bisa... " Nenek jin itu mengambil properti gambar singa dengan alat pancingan dan paman pemburu itu langsung bangun ketakutan, "Sepertinya dia harus beralih profesi," kata si gadis korek api dengan menggeleng-geleng.
Setelah itu nenek jin meletuskan kantung plastik yang sebagai nyala api korek api itu dan turun dari panggung. Penonton tertawa lagi.
Si gadis korek api dengan malas pergi menyiapkan kantong plastik lagi dan berakting menyalakan korek api nya lagi.
"Yo..." Si Nenek Jin dengan keren nya datang ke panggung, "Sekarang apa yang kamu inginkan.. kamu tinggal punya 2 permintaan lagi..."
"2 permintaan.. ini bukan aladdin NekJin, ini saya masih punya banyak korek api."
Nenek jin itu mulai menghembuskan napas panjang,"Jadi apa yang kau inginkan?"
"Bagaimana agar korek api saya bisa laku?"
"Hah? ini jaman apa? jualan gak laku kan ada Sh*pee, T*k*pedia, L*z*d*..."
Jeng..Jeng..Jeng.
Pak Egan naik ke atas panggung diikuti pemburu juga, "Ternyata Gadis korek api kurang pengetahuan soal pemasaran di era ini dan Pemburu harusnya mengubah profesinya jika tidak suka dengan pekerjaannya itu... " Pak Egan menjelaskan dan diakhiri tepuk tangan dari penonton.
Teo dan Tom kembali ke mejanya yang ada Felix, Cain, Tan dan Dea. Cain yang hendak menyapa malah tertawa keras sambil memukul Teo dan Tom.
Dea pun berdiri dari kursinya, "Penampilan nya bagus sekali," sambil bertepuk tangan.
Dea kemudian mengangkat tangannya.
"Iya Dea..." sapa Pak Egan.
"Pak Egan sering lupa namaku tapi Dea yang baru beberapa hari..." Felix dalam hatinya kesal.
"Saya juga mau menunjukkan bakat pak."
"Emmm.. boleh!" walau awalnya bingung karena Dea tidak mengatakan dari awal acara bahwa akan membuat penampilan juga, "Silahkan naik ke panggung."
Dea pun mulai merapikan rambutnya yang tidak berantakan dan berjalan dengan bangganya.
"Ngapain bawa banyak properti kalau gak dipake juga..." kata Cain menunjuk properti Teo dan Tom di samping panggung.
"Ah, itu untuk anak lain pakai," Jawab Teo polos.
"Haha.. sekarang ada-ada saja sampai beramal ya..." kata Felix menyindir.
"No..No..No.. tuiiis is bisseniss.. properti kecil sampai besar beda harga sewa.. tambah waktu pakai.. oh mayyy.. we arre ric ric..." Tom memeluk Teo.
Saat Cain mulai tertawa, Dea sudah memegang microphone, "Saya akan menyanyikan lagu Dreamy Night oleh Lilypichu," Dea mulai bernyanyi.
"1 AM, eyes closed, I'm slowly falling, To the music and the atmosphere, Now and then, I feel lights fading softly, All over me and I remember last year..."
Walau Felix kesal melihatnya tapi suaranya tidak berbohong, suaranya merdu. Penonton mulai mengangkat tangannya sambil di ayunkan ke kanan dan ke kiri mengikuti irama musik, "Wah merdu sekali suaranya" Tom memuji.
***
Selesai bernyanyi Dea langsung dihadiahi tepuk tangan yang meriah dari penonton dan kemudian berlari turun panggung langsung ke meja Felix, "Bagaimana penampilanku?" tanyanya ke Felix.
"Emmm.. tidak buruk."
"Wah.. Felix memujiku..." seru Dea sambil berlinang air mata.
Cain, Tan, Teo dan Tom menatap Felix dengan mata yang di sipitkan, "Wah, Dea beruntung.. kami yang saudaranya sama sekali tidak pernah dipuji begitu."
Pertunjukan malam itu kembali dimeriahkan oleh yang lain dengan memakai properti Teo dan Tom yang sibuk mencatat properti apa, siapa yang menggunakan dan berapa lama dipakai.
Hingga akhir acara, "Penutup acara, kita akan memungut suara untuk memilih siapa yang ingin kalian lihat penampilan bakatnya," kata Pak Egan sambil Bu Latoya membawa kotak suara ke panggung walau butuh lama karena cara berjalannya yang aneh.
"Tidak boleh memilih diri sendiri ya!" Tatapan Pak Egan tertuju pada Teo dan Tom.
"Yahhh.. pak."
"Kalian mau menampilkan apa lagi?"
Akhirnya semua anak mulai mengoper kotak suara dari meja ke meja hingga kembali ke tangan Pak Egan lagi.
Pak Egan mulai mengambil kertas dari dalam kotak dan menyebut nama, "Felix."
Teo dan Tom merespon... "Eeehhh."
"Felix," kertas suara lainnya.
Cain mulai tertawa.
Kertas suara satu persatu dibacakan hingga kertas suara terakhir pun semuanya atas nama Felix.
Cain yang masih tidak berhenti tersenyum mulai heran, "Aku bahkan tidak menulis namamu."
"Aku juga."
"Aku pun."
"Aku nulis nama Felix sih," kata Tan.
"Tapi meski begitu setidaknya 4 kertas suara harusnya bukan nama Felix," Cain bingung.
Tatapan penonton semuanya tertuju pada Felix dan kemudian mereka meneriaki nama Felix sambil menepuk tangan berirama, "Felix..Felix..Felix..." Begitu seterusnya hingga Pak Egan memanggil Felix naik ke atas panggung.
"Felix semangat," teriak Dea.
Felix melihat ke arah mejanya dan langsung mereka bereempat yang masih dengan tatapan kosong langsung berdiri dan meneriaki nama Felix untuk memberi semangat.
"Wah, sepertinya kalian penasaran ya sama bakat yang dimiliki Felix..." kata Pak Egan.
Suara penonton pun seperti dipaksakan untuk menjawab.
"Tapi gimana nih.. Felix harus nunjukin bakat lewat kotak ajaib ini..." menunjukkan kotak yang hampir sama dengan kotak kertas suara tadi.
"Disini ada banyak macam pilihan untuk menunjukkan bakat.. Felix, ayo silahkan pilih!"
"Eiiitssss jangan dibuka dulu," Pak Egan kemudian turun dari panggung dan menuju tempat efek suara di bunyikan.
"Sekarang ayo buka!"
Felix membuka kertas yang dipilihnya itu. Lama Felix hanya menatap kertas itu dengan senyum sumringah diwajahnya hingga penonton pun saling berbisik.
"Ayo silahkan dibaca Felix.. apa saking anehnya ya?" Pak Egan dengan membunyikan efek suara lucu.
Kemudian terlihat cairan kental berwarna merah muda mengalir dari atas bebatuan besar yang jadi dinding belakang panggung itu. Penonton mulai berdiri dan berteriak panik.
Cairan berwarna merah muda itu kini memenuhi kaki Felix dan panggung yang di pijaki Felix tiba-tiba terbelah dua seperti pintu yang terbuka dan Felix terjatuh ke bawah lubang yang cukup dalam. Semua orang kini berteriak histeris dan melarikan diri.
Felix yang terjatuh ke dalam lubang itu langsung disambut oleh cairan berwarna merah muda yang tingginya sampai di lehernya dan sebuah kain putih turun menggelinding kedalam lubang itu yang ditulisi cat merah muda bertuliskan, " Hai..Hai.. Felix!"
...-BERSAMBUNG-...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 570 Episodes
Comments
Kᵝ⃟ᴸ🤡
makin seru
2022-08-13
1
Kᵝ⃟ᴸ🤡
masih disini
2022-08-13
1
тαуσηg
lama lama juga nanti Felix bucin ma dea🤭
2022-08-13
0