Acara permainan yang akan dilakukan adalah labirin air. Permainan yang cocok untuk dilakukan di sungai yang ada di dekat perkemahan karena airnya tidak terlalu dalam tidak juga dangkal sesuai untuk anak umur 10 tahun.
Untuk rata-rata anak air sampai bahu tapi ada juga anak yang bertubuh tinggi dan terlihat bebas berjalan di dalam air.
Cain, Parish, Sunniva, Mertie yang bertubuh tinggi dijadikan pemain andalan dan diperebutkan.
Cain tentu saja membentuk timnya dengan pertama memilih saudara tidak sedarah tapi seatap, Felix, Tan, Teo, Tom.
"Sebelum bermain air, ayo kita minum teh hangat dulu!" Pak Egan dan Bu Latoya dengan menunjuk tempat air minum dispenser yang berada di pinggir sungai.
"Use your stainless steel water bottle, children..."
Ada yang tidak membawa tempat air minum lekas kembali ke tenda, "Susahnya, kan bisa pakai gelas plastik yang bisa dipakai sekali langsung buang," Osvald yang baru datang mengambil tempat air minumnya dan kembali bergabung dengan rekan setimnya.
Saat osvald mengeluh, Teo memegang kepala Osvald dan memutar kepalanya menuju papan peringatan yang tergantung diatas, "BATASI PENGGUNAAN PLASTIK! SEBELUM YANG KAU PIJAK BUKAN LAGI TANAH TAPI PLASTIK."
"KETIKA GUNUNG MELETUS MEMUNTAHKAN PLASTIK BUKAN API, MANA YANG LEBIH BERBAHAYA?"
"PASIR DI LAUT BERUBAH MENJADI PLASTIK."
"Sudah.. jangan mengeluh di rumah pinjaman ini!" Cain mengajak rekan tim nya untuk saling membenturkan penutup botol minuman mereka yang digunakan sebagai gelas.
"Kita pasti menang!" teriak Teo.
"Harus menang!" teriak Tom.
"Nanti kalau dagu mu kena air juga langsung ngeluh," Felix mematahkan semangatnya.
Teo memukul lengan Felix yang terlihat lebam. Felix membalas dengan menendang Teo yang hendak minum dan ketika minuman Teo tumpah Tom pun sudah tercebur kedalam air, "Terimakasih atas pengorbanannya saudaraku," Teo meraih tangan Tom untuk menariknya naik.
"Tidak apa-apa, anggap saja ini adalah pemanasan, "Tom yang sudah basah kuyup sebelum bermain ditenangkan Tan.
Tom yang berada di samping Teo tak sadar ketika Felix mendorong Teo malah dia yang terdorong jatuh ke air.
Teo dan Tom yang meminum teh yang dibawa sendiri entah bahagia atau sedih karena awalnya mereka bawa untuk dinikmati sendiri sekarang seluruh siswa/siswi Gallagher menikmati teh unlimited editionnya. Pak Egan yang sebagian besar membeli murah koleksi teh Teo dan Tom akibat kepolosan Tan membuat Teo dan Tom tidak berhenti memelototi Pak Egan.
Setiap tim mulai mendiskusikan posisi labirin nya masing-masing. Cain yang bertugas sebagai penjaga pintu masuk akan melempar bola ke gawang tim lain yang terpasang di belakang kepala. Bisa juga hanya mengganggu tim lain dengan melemparkan bola kepada mereka yang menjadi pagar labirin.
Mereka yang menjadi pagar labirin memasang kain dengan cara memutarnya pada pinggang dilanjutkan ke pinggang lainnya membentuk sebuah jalan.
Kain yang digunakan berwarna hitam dan sudah dimodifikasi ada yang dibalik kain bisa dilewati langsung setelah membuka pengait untuk membuka labirin, ada yang dibalik kain jika dibuka pengaitnya muncul jala tidak bisa dilewati. Jadi pemasangan jebakan jala harus dipikir sebaik mungkin agar pemain lawan tidak cepat keluar labirin. Pengaitnya sendiri hanya bisa dibuka jika membuka setiap simpul tali yang diikat.
Teo dan Tom terlihat sangat bahagia ketika mengikat tali, mereka adalah ahli simpul.Segala macam simpul yang susah dibuka ia pakai, bukan hanya untuk pintu masuk tapi seluruh pintu ia simpul dengan teliti.
"Kalau soal mengerjai orang lain saja, mereka juaranya," Felix yang tidak henti menarik napas dalam karena ia sebagai perenang labirin. Karena Felix yang paling pendek ia yang dipilih sebagai perenang.
"Sudah, begitu saja Teo.. Tom jangan terlalu sulit nanti perenang tim lawan kehabisan napas di dalam air," Tan coba membujuk.
"Kau ini seperti melarang manusia untuk bernapas, menjahili orang lain bukan hanya hiburan buat mereka tapi cara bertahan hidup," Cain bisa saja berkata begitu tapi ia sendiri ikut bergabung menambah simpul sulitnya.
"Mereka bertiga itu kayak sepaket alat untuk menjahili seseorang," Osvald hanya menggeleng-geleng.
Merekapun masuk kedalam air diikuti arahan dari Pak Egan dan langsung cepat memasang dinding labirinnya dengan berbaris lurus jadi hanya satu orang yang bisa dilihat oleh tim lain dari depan.
Setelah Felix dan Cain memasang dinding labirin nya, mereka semua langsung berserakan membuat kainnya jadi terbentang didalam air.
Felix memasang gawang pada belakang kepala Cain dan langsung bersiap didepan Cain untuk berenang.
"Tidak usah mencetak banyak poin, usahakan mengenai mereka dengan bola agar terjatuh untuk menambah waktu kekalahan mereka," Kata Felix mundur sedikit ke arah Cain.
"Kau serius mau mencari harta karun itu?"
"Sekalian."
"Sekalian?"
"Mau mengantar surat ke hantu merah muda juga," Felix sambil tersenyum.
Cain hanya diam dan Felix mulai diposisi maju ketika Pak Egan ingin meniup peluitnya, "Prit...prit...priiiiiiittttt."
Felix mulai menceburkan diri masuk kedalam air dan berenang maju sambil melihat pelari tim lain lewat disampingnya.
Baru saja Felix akan membuka simpul tali, para pagar labirin berjatuhan masuk kedalam air.
"Tim 2 +10 detik," Kata Pak Egan ketika Felix naik ke permukaan air mengambil napas.
Baru saja pagar labirin berdiri mereka terjatuh lagi, Felix yang didalam air tersenyum sendiri melihatnya.
Sementara di timnya, air terlihat tenang dan perenangnya terlihat ngos-ngosan ketika naik ke permukaan.
Tim lain pun berusaha menjatuhkan tim Cain tapi tim mereka begitu hebat dalam menangkap bola yang dilemparkan terutama Teo dan Tom yang terlihat bersenang-senang saling mengoper bola. Teo sendiri yang dari tadi pagi mengeluh sakit terlihat baik-baik saja dan mungkin sudah lupa kalau punya luka.
Setelah itu Tim 2 merubah strateginya dan melepas salah satu pagar labirin nya untuk jadi perenang.
"Simpul mereka susah banget guys, harus tambah orang lagi!" teriak perenang dari tim lain.
Felix mengambil kesempatan itu dan langsung masuk ke dalam labirin yang hilang itu.
Saat akan bebas dari labirin, Felix melihat ada sesuatu yang terikat pada batu. Sebuah kertas yang dibungkus plastik yang mirip dengan warna batu jadi hampir tidak kelihatan.
"Priiiiitttt.. tim 1 menang!" kata Pak Egan diikuti Felix sambil membawa pengait pintu terakhir dan mengalungkannya dileher seperti medali.
"Kami bahkan baru membuka 2 pintu," keluh perenang tim 2.
Begitu seterusnya tim Cain menang berturut-turut berkat simpul mematikan Teo dan Tom. Pengait mereka tukarkan dengan hadiah utama yakni uang senilai 5 juta rupiah.
10 pengait \= Rp. 5.000.000
8 pengait \= Rp. 3.000.000
6 pengait \= Rp. 2.000.000
4 pengait \= Rp. 1.000.000
2 pengait \= Rp. 500.000
1 pengait \= Rp. 300.000
0 pengait \= Tiket perpanjangan waktu meminjam buku di perpustakaan sekolah
Banyak tim hanya mendapat 4 pengait terakhir. Itupun mereka memaksakan diri untuk bermain walau bibir mereka sudah biru. Pertandingan dilakukan jika ada lawan yang ingin bermain tapi kebanyakan sudah lelah melawan Tim Cain.
Sistem hadiah berdasarkan pengumpul terbanyak dan walau kalah tetap mendapat hadiah. Meminjam buku di perpustakaan sekolah hanya maksimal 2 hari 1 malam, dengan tiket perpanjangan itu bisa meminjam sampai 1 bulan baru dikembalikan.
Sebenarnya hadiah tiket perpanjangan biasanya diberikan kepada siswa/siswi yang masuk 10 besar saja tapi sepertinya yang mendapat tiket perpanjangan kebanyakan yang masuk 10 besar lagi karena kurang diolahraga.
"Tidak apa-apa kan bisa pinjam komik juga," kata Pak Egan menghibur.
Perpustakaan sekolah tidak hanya menyediakan buku pelajaran tapi juga novel dan komik, tentunya dipilih yang sesuai umur, bisa mendidik dan membantu anak-anak lebih kreatif.
Setelah bermain mereka semua langsung mengganti baju dan menuju tenda tempat makan. Kali ini menunya tidak hanya berwarna hijau, "Inikah yang namanya pelangi..." Teo dan Tom berkaca-kaca.
Benar saja menunya sudah lengkap 4 sehat 5 sempurna. Teo dan Tom langsung menuju ke tempat daging berada dan melewatkan sayur-sayuran.
Mereka semua pun berhamburan keluar setelah makan, untuk waktu bebas yang diberikan. Ada yang pergi untuk berfoto, berkumpul bercerita, ada juga yang kembali ke tenda.
Teo dan Tom kesulitan mengajak yang lainnya untuk pergi berjalan-jalan terutama si putra tidur Cain dan Felix.
Felix mengeluarkan sebuah kertas yang tergulung dari dalam jaketnya.
"Apa itu?" Teo bertanya.
"Peta harta karun!" jawab Felix.
...-BERSAMBUNG-...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 570 Episodes
Comments
Iniaku
Gmna ya main nya penasaran aku
2022-08-12
3
🅑α🅗🅐gια∂ι🅛αмαяαη∂я🅔
semangat
2021-10-29
3
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
semangat
2021-10-14
2