Ch.20

Gilang pulang menuju mansion untuk memberitahu Marsya agar menyiapkan barang-barang miliknya karena mereka akan berangkat esok.

Saat memasuki rumah tidak terdapat Marsya maupun bibi di dalam.

“Kemana mereka?” Gumam Gilang.

Gilang berjalan menelusuri setiap tempat yang ada di mansion miliknya, hingga Ia mendengar suara dua orang wanita yang sedang bercengkrama dari arah taman belakang.

Ternyata mereka disini. Batin Gilang.

Lama ia berdiri memperhatikan Marsya yang sedang tertawa lepas bersama bi Suci, entah apa yang mereka bicarakan hingga membuat Marsya tertawa seperti itu.

“EHEM!!”

Mengenal suara tersebut membuat Marsya seketika bungkam, raut wajah bibi dan Marsya berubah tegang.

“Tuan.” Sapa Marsya dan bi Suci bersamaan.

Gilang masih tetap menatap pada Marsya, bi Suci yang mengerti dengan keadaan pun pamit dengan alasan ingin membersihkan dapur.

“Saya permisi tuan, non Marsya.” Ujar bibi sambil berjalan cepat meninggalkan pasangan itu.

“Ada yang bisa saya bantu tuan.” Tanya Marsya hati-hati.

“Kau persiapkan barang-barang mu untuk besok pergi.” Kata Gilang ambigu.

DEG.

Jantung Marsya tiba-tiba berdetak sangat cepat ia mengira Gilang akan mengusirnya dari sini.

“Tuan saya mohon jangan usir saya dari sini, setidaknya sampai anak ini lahir.” Ujar Marsya sambil memasang wajah memelasnya.

“Bodoh. Kita akan pergi mengunjungi papa dan mama di Perancis.” Berkata sambil berjalan meninggalkan Marsya di tempatnya.

Wanita yang naif. Kata Gilang dalam hati sambil menggelengkan kepala dengan kebodohan Marsya, padahal ia sendiri tidak sadar sudah memberikan perintah yang bisa membuat orang salah paham.

Sepeninggalan pria itu Marsya menghela napas lega, ia sudah berpikir kemana-mana tadi bahkan ia sempat berpikir akan tinggal di mana lagi sedangkan sekarang dirinya sudah tidak bekerja.

Marsya beranjak dari tempatnya duduk untuk pergi ke kamar membereskan barang-barangnya sesuai perintah suaminya itu.

Sementara Gilang, pria itu pun sekarang sedang berada di kamar memasukkan beberapa pakaiannya ke dalam koper berukuran sedang.

***

Keesokan harinya.

Gilang dan Marsya telah berada di bandara, tadi mereka di antar oleh Doni sekertaris kepercayaan keluarga Baskara.

Mereka sekarang telah berada di ruang tunggu keberangkatan.

Sejak tadi Marsya sibuk memperhatikan sekitar sedangkan Gilang sibuk dengan ponsel miliknya.

Hingga petugas memberi info bahwa pesawat yang akan mereka tumpangi akan segera berangkat barulah mereka berdua sama-sama mengalihkan pandangan mereka.

“Ayo.” Kata Gilang mengajak Marsya dengan wajah tanpa ekspresi.

Marsya kemudian mengekor di belakang Gilang mengikuti setiap langkah pria itu.

Tampak seorang pramugari menanyakan tiket mereka, setelah melihatnya pramugari itu lalu mengarahkan mereka pada bagian First Class.

Setelah duduk pada tempat mereka masing-masing.

Tidak berapa lama pilot menginfokan bahwa pesawat siap berangkat.

Perjalanan dari Jakarta menuju Perancis memakan waktu sekitar 18 jam.

Dalam perjalanan rasanya Marsya ingin memuntahkan seluruh isi perutnya karena merasa mual tapi sebisa mungkin ia tahan.

Ia tidak ingin membuat Gilang malu dan akan memarahinya habis-habisan nanti.

***

Saat Marsya dan Gilang keluar dari pintu kedatangan, tampak seorang pria yang datang menghampiri mereka.

“Tuan Gilang, saya yang akan mengantar anda ke mansion atas perintah tuan Kevin.” Ujar pria yang entah siapa namanya.

Pria itu mengenali Gilang karena foto yang di berikan oleh papa Gilang padanya saat di perintahkan untuk menjemput mereka.

Gilang mengangguk lalu berjalan mengikuti langkah pria tadi menuju mobil mereka.

Marsya masih setia berada di belakang Gilang, ia tidak berani bertanya maupun berbicara yang di lakukannya hanya diam saja.

Mobil telah sampai di pekarangan mansion itu.

“Ingat! Kau tidak boleh berbicara pada mama dan papa atas apa yang ku lakukan kemarin padamu.” Ujar Gilang memperingati istrinya itu sebelum mereka turun menemui orangtua Gilang.

“Iya tuan.” Jawab Marsya pasrah, ia sangat lelah yang ia butuhkan saat ini hanyalah beristirahat setelah perjalanan panjang itu.

Mendengar jawaban Marsya membuat Gilang merasa lega, ia pun memutuskan untuk turun dari mobil yang mereka tumpangi tadi.

***

Jangan lupa vote, like dan komen ya kakak-kakak kesayangan author🤗

Maaf author up-nya sedikit🙏Soalnya mau menyelesaikan laporan praktikum dulu sebelum ujian. Sekali lagi maaf ya readers🙏❤️❤️

Have fun ya🤗

Terpopuler

Comments

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

bosan banget 18 jam diam aja

2021-08-15

0

Butet Nst

Butet Nst

gak pake passport n visa ya...

2021-04-03

3

Mbah Edhok

Mbah Edhok

pemain sandiwara...

2021-03-31

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 92 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!