Jam makan siang para pekerja.
Semua orang membubarkan diri mencari sesuatu yang bisa menganjal perut mereka.
Ada yang menuju kantin perusahaan dan ada pula yang pergi ke beberapa resto terdekat sesuai selera masing-masing.
Sementara semua orang pergi, Gilang baru saja terlihat mendatangi kantor dengan mobil sport miliknya yang ia parkiran di halaman perusahaan.
Ia berjalan masuk menuju lobby, keadaan disana terlihat sepi hanya ada seorang resepsionis yang menyapa dirinya.
Gilang lalu menaiki lift khusus menuju lantai atas tempat ruangannya berada.
Saat pintu lift terbuka terlihat Doni yang masih berada di meja kerjanya.
Bunyi lift yang terbuka mengalihkan pandangan Doni pada lift itu.
Saat melihat atasannya yang datang, Doni buru-buru berdiri menyambut atasannya itu.
“Tuan.” Sapa Doni sambil membungkukkan badannya.
Gilang mengangguk lalu berkata “Kau pergilah untuk makan siang terlebih dulu. Aku akan berada di ruangan sambil mengecek beberapa dokumen.”
Saat akan membuka pintu ruangan presdir, Gilang tiba-tiba teringat sesuatu hingga membuat ia menghentikan langkahnya.
“Oh iya. Jam berapa pertemuannya sebentar dan di mana?” Tanya Gilang.
“Di jadwal pertemuan akan di lakukan jam 2 siang di Eastern Restaurant tuan.” Jawab Doni.
“Masih ada banyak waktu. Pergilah isi perutmu itu.” Kata Gilang sambil menghilang di balik pintu ruangan itu.
Doni menunduk memberi salam, kemudian ia pun mengambil dompet serta ponsel dan kunci mobil miliknya yang berada di atas meja kerja dan pergi dari tempatnya sekarang menuju tempat yang bisa membuat perutnya kenyang.
Kembali pada Gilang.
Ia langsung mendudukkan dirinya pada kursi kebesarannya. Menyalakan laptopnya untuk mengecek pasar saham saat ini.
Tengah fokus memperhatikan informasi saham, tiba-tiba ponsel milik Gilang yang berada di saku celananya bergetar membuat fokusnya terganggu.
Gilang mengeluarkan ponselnya, melihat nama mama yang tertera pada layar.
“Iya halo mah.” Jawab Gilang sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi itu.
Halo Gilang. Bagaimana kabar kamu?” Tanya Lily Baskara.
“Baik mah. Bagaimana dengan kabar mama dan papa disana?” Tanya Gilang balik.
“Kami baik. Kamu dimana sekarang?”
“Di kantor mah.”
“Lalu bagaimana dengan Marsya jika kamu pergi?”
“Gilang mempekerjakan seorang ART mah, jadi Marsya tidak sendiri di rumah.”
“Oh. Bagus kalau begitu, setidaknya ia tidak merasa bosan sendiri.” Jawab Lily Baskara.
“Gilang papa menyuruh mu untuk mengambil cuti seminggu.” Keluar sudah tujuan Nyonya Baskara menelpon Gilang.
“Hah. Untuk apa?” Tanya Gilang kaget.
“Papa menyuruh mu untuk datang kesini bersama Marsya, kata papa hitung-hitung agar kalian bisa honeymoon.”
“Ah iya satu lagi. Papamu bilang iya tidak menerima penolakan apapun darimu.” Jawab nyonya Baskara lagi.
“Tapi bagaimana dengan pekerjaan ku disini mah.” Gilang masih belum ingin menyetujui rencana kedua orangtuanya itu.
“Ada Doni bukan? Lagipula kamu hanya akan mengambil waktu seminggu bukan berbulan-bulan bahkan tahun.” Kekeh Nyonya Baskara.
“Apa kamu juga tidak kasihan pada kami yang sudah tua ini, kami kan juga ingin memiliki cucu. Itu sebabnya papa menyuruh kalian untuk mengambil waktu berdua bersama.” Kata Nyonya Baskara lagi.
Astaga. Aku lupa memberitahu mereka jika Marsya tengah mengandung cucu mereka sekarang. Batin Gilang, ia baru saja teringat tentang berita penting ini.
Karena sibuk dengan pekerjaannya membuatnya lupa memberitahu kedua orangtua nya.
Apa aku iya kan saja permintaan mereka, aku juga ingin melihat reaksi mereka saat melihat perut Marsya yang sudah mulai membuncit itu. Pikirnya lagi.
Gilang tersenyum penuh arti dengan idenya itu.
”Gilang … Gilang. Kamu dengar mama tidak sih?” Tanya Nyonya Baskara yang dari tadi menunggu jawaban Gilang.
Gilang tersentak kaget setelah mendengar namanya di panggil dari seberang sana.
“Baiklah mah. Besok Gilang dan Marsya akan berangkat kesana.” Jawab Gilang masih tersenyum-senyum.
“Yey. Baiklah kami akan menunggu kalian disini. Nanti akan ada yang menjemput kalian di bandara.” Balas Nyonya Baskara kegirangan.
“Iya mah.”
“Ya sudah mama tutup telfonnya. Kalian hati-hati selama perjalanan.” Jawab Nyonya Baskara sambil mematikan sambungan telpon.
Tunggu kejutan kami mah pah.
Gilang masih memikirkan ekspresi orangtuanya nanti, hanya karena ingin memberi kejutan itu membuatnya tersenyum sendiri seperti orang gila.
Gilang tidak sadar Doni sedang memperhatikan dirinya dari depan pintu ruangan.
Ada apa dengan tuan Gilang. Kenapa tuan senyum-senyum sendiri. Batin Doni merasa heran dengan tingkah atasannya itu.
Tadi seusai mengisi perutnya, Doni buru-buru kembali. Ia lupa memberikan berkas yang akan di bahas di dalam pertemuan nanti.
Itu sebabnya Doni sekarang berada di depan pintu melihat atasan nya itu, ia sudah mengetuk beberapa kali tapi tidak ada respon dari dalam.
Akhirnya ia pun memberanikan diri untuk mengecek keadaan di dalam, yang ia dapati malah atasannya itu sedang tersenyum tidak jelas.
“Permisi tuan.” Ujar Doni lagi dengan sedikit mengeraskan suaranya. Membuat Gilang mengalihkan pandangannya.
“Oh Doni. Masuk.” Jawab Gilang.
“Maaf tuan, saya ingin memberikan berkas yang nanti akan di bahas di pertemuan itu.”
“Berikan pada ku.” Jawab Gilang sambil mengulurkan tangannya.
“Ini tuan.”
“Doni, aku akan pergi selama seminggu ke perancis mengunjungi keluarga ku. Ini juga atas perintah Bapak Kevin Baskara yang terhormat itu.” Ujar Gilang.
Doni masih setia menunggu kelanjutan kata-kata atasan nya itu.
“Kau yang akan menghandle semua pekerjaan selama aku pergi. Semangat Doni.” Kata Gilang dengan senyuman menyebalkan di bibirnya.
Sudah aku duga. Kata Doni dalam hati sambil menghela napas berat.
Pekerjaan ku akan bertambah dan waktu tidur ku pun akan berkurang. Pikir Doni lagi.
Gilang yang melihat perubahan wajah Doni rasanya ia ingin sekali tertawa.
“Ah iya satu lagi. Tolong kau siapkan tiket penerbangan untuk ku dan untuk Marsya.” Kata Gilang lagi.
“Baik tuan.” Jawab Doni lemas.
“Sedikit lagi waktu pertemuan, kita bisa pergi sekarang. Ayo!” Ajak Gilang.
Presdir dan sekertaris itu pun melangkah keluar dari ruangan menuju tempat yang sudah di tentukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Conny Radiansyah
Gilang sangat ingin membahagiakan orangtuanya...btw dengan menjadi suami yang baik dan bertanggungjawab itu juga membahagiakan mereka tanpa ada kebohongan dan pura"
2021-08-15
0
Ervin 06
ceritax makin seruuuu
2021-04-01
2
Mbah Edhok
mash menyimak
2021-03-31
1