Mrs. Gilang Baskara
Sya atau Marsya begitulah orang memanggilnya.
Gadis cantik yang di gilai banyak lelaki dari berbagai kalangan, ia di kenal dengan sifatnya yang ramah kepada setiap orang.
Karena kecantikan dan kebaikannya membuat banyak orang menyukainya, tapi tak jarang banyak juga yang tak suka dan iri padanya.
Marsya Cantika Putri adalah gadis berumur 24 tahun yang harus kerja banting tulang demi menghidupi kebutuhan ibu dan adiknya.
Ayahnya meninggal tepat 3 tahun lalu saat dirinya masih dalam masa kuliah. Karena tidak sanggup membayar biaya semester, marsya harus di keluarkan dari kampus.
Tidak ingin adiknya bernasib sama dengannya. Akhirnya marsya memutuskan untuk bekerja demi menyekolahkan adiknya yang saat ini masih duduk di bangku SMA.
Marsya tinggal di salah satu kontrakan kecil yang letaknya berada di pinggiran kota.
Sedangkan ibu dan adiknya tinggal di kampung halaman mereka tempat Marsya di besarkan.
Marsya sempat mengajak ibu dan adiknya untuk pindah ke Jakarta tetapi keluarganya memilih menetap di kampung karena mereka beralasan tidak ingin meninggalkan segala peninggalan dan kenangan ayah mereka.
Jadilah Marsya pergi merantau sendiri untuk mencari kerja.
Marsya bekerja di salah satu hotel berbintang yang ada di kota Jakarta.
Ia bekerja sebagai room service yang biasa mengantarkan makanan kepada tamu-tamu hotel yang memesan.
Kadang ia juga membantu pekerjaan para housekeeping untuk membersihkan kamar hotel yang berantakan.
***
Hotel Bas.
Seorang gadis berjalan dengan stroller berisi makanan yang akan ia antarkan kepada tamu hotel.
Ia berjalan dengan sesekali tersenyum menyapa para pekerja lain yang ia temui di sepanjang jalan menuju kamar hotel untuk mengantarkan pesanan.
“Hai Sya” Sapa salah satu staf hotel wanita yang juga bekerja di hotel tersebut, ia juga salah satu teman yang cukup dekat dengan Marsya.
”Hai Din” Balas Marsya, wanita yang tadi menyapanya bernama Dina.
“Mau mengantar pesanan tamu ya” Tanya Dina lagi.
“Seperti biasa hahaha” Jawab Marsya sambil tertawa.
“Mau diantar ke kamar nomor berapa memangnya”
“Untuk tamu kamar nomor 1140, tamu yang baru masuk tadi sore”
“Ah aku tahu” Jawab Dina “Kalau begitu semangat, aku juga akan melanjutkan pekerjaanku” Jawab Dina lagi memberi semangat.
“Kau juga semangat bekerjanya” Balas Marya.
Marsya kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar nomor 1140 yang berada di lantai 10.
Marsya kemudian memencet lift dan masuk kedalam. Lift membawa Marsya menuju lantai 10 hotel tempat tamu itu menginap.
Ting
Lift terbuka. Marsya langsung keluar menuju letak kamar yang akan ia antarkan pesanannya.
Tok…Tok…Tok
Marsya mengetuk pintu kamar hotel.
Tidak berapa lama seorang wanita yang umurnya sekitar 40 tahunan tetapi kelihatan masih muda muncul dari dalam kamar.
“Iya, ada apa?” Tanya wanita tersebut.
“Permisi mbak. Saya dari salah satu staf hotel ingin mengantarkan pesanan makanan yang mbak pesan di restaurant hotel kami.” Ujar Marsya dengan sopan.
“Ah iya. Silahkan masuk.” Wanita itupun mempersilahkan Marsya untuk masuk menata makanan yang ia bawa di atas meja kamar hotel.
Marsya pun berjalan masuk dengan strollernya yang berisi makanan itu, kemudian ia menata makanan diatas meja dengan rapi.
Setelah pekerjaannya selesai , ia pun pamit undur diri dari dalam kamar.
Marsya kembali ke tempatnya bekerja, dalam perjalanan ia bertemu dengan pak Iwan. Seorang cleaning service yang biasa membersihkan lantai hotel.
”Selamat malam pak Iwan.”
“Eh Neng Marsya. Malam juga neng.” Jawab Pak Iwan “Neng Marsya darimana atuh” Tanya Pak Iwan lagi.
“Marsya habis nganter makanan untuk tamu hotel yang baru masuk sore tadi pak.”
“Oalah. Ya sudah neng, bapak mau lanjut kerja lagi.”
“Ia pak. Marsya duluan, mau ke belakang dulu ngambil barang-barang Marsya”
“Ia neng cantik.”
Marsya hanya tersenyum mendengar pak Iwan lalu kembali melanjutkan jalannya menuju tempat staf hotel biasa menaruh barang-barang mereka.
Sudah saatnya pergantian shift, jadi Marsya waktunya pulang ke kontrakan untuk beristirahat.
Sesampainya di tempat para staf, Marsya langsung menuju loker miliknya. Mengambil tas dan jaketnya lalu berjalan keluar.
Saat hendak keluar dari ruangan itu, kebetulan Marsya berpapasan dengan Elea salah satu staf hotel wanita yang membenci Marsya karena ketenaran Marsya yang dikenal cantik dan baik itu.
“Eh. Ada primadona lewat” Sindir Elea pada Marsya.
”Terima kasih atas pujiannya mbak” Balas Marsya masih berusaha sopan.
“Heh! Jangan besar kepala kamu. Hanya karena banyak yang menyukaimu kau jangan belagu pada kami seniormu di tempat ini” Balas Elea dengan suara angkuhnya.
Elea memang bisa dikatakan salah satu senior Marsya di tempat kerja karena dialah yang duluan dan lebih lama kerja di tempat itu dibandingkan Marsya.
“Permisi mbak, saya pamit duluan” Jawab Marsya.
Karena tidak ingin meladeni Elea dalam berdebat Marsya langsung buru-buru jalan meninggalkan Elea yang sudah berteriak memanggil namanya karena kesal tidak di tanggapi.
Marsya sudah sampai di tempat pemberhentian bus dekat dari hotel tempatnya bekerja.
Setelah bus yang menuju tempat tinggalnya lewat, Marsya langsung buru-buru menaiki bus tersebut.
Ia ingin cepat sampai di kontrakan dan membersihkan tubuhnya yang lelah karena pekerjaannya hari ini.
Bus berhenti. Marsya pun turun dan berjalan kaki menuju kontrakan kecilnya itu.
Sesampainya di dalam kontrakan. Marsya langsung masuk ke dalam, lalu merebahkan tubuhnya sementara di atas kasur minimalis miliknya sebelum beranjak mandi.
Dirasa cukup. Marsya langsung menuju kamar mandi, menanggalkan segala kain yang melekat pada tubuhnya dan masuk kedalam kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya.
Setelah selesai dengan ritualnya, Marsya lalu beranjak keluar menuju lemari pakaian plastik miliknya yang terletak di sudut kamarnya.
Memilih baju yang di rasanya nyaman lalu memakainya.
Marsya kemudian menuju dapur untuk melihat apa yang bisa ia masak untuk di makan.
Setelah di perhatikan ternyata yang ada di sana hanyalah mie dan telur sisa yang ia beli waktu itu.
Intel (Indomie Telur). Tidak masalah, yang penting kenyang. Batinnya.
Ia langsung bergerak lincah membuat masakan segala umat apalagi mahasiswa pada saat tanggal tua.
Intel pun jadi. Marsya langsung menyantap masakannya itu.
Setelah selesai Marsya lalu berjalan menuju kamarnya, merebahkan dirinya sambil menatap langit-langit kamar meratapi hidupnya.
Karena memang sudah lelah dengan pekerjaannya hari ini.
Dan juga Marsya yang harus bangun pagi-pagi besok untuk memulai aktivitasnya lagi seperti biasa, langsung menutup matanya berharap agar langsung memasuki alam mimpi.
Tidak menunggu lama, Marsya pun tertidur dan memasuki alam mimpi seperti yang ia harapkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
aurel chantika
aku mampir mak
2024-01-09
0
Arin
mampir semoga menarik....😍
2022-09-18
0
Mien Mey
aku mampir thor..
2021-10-27
0