Keesokan harinya, pagi hari.
Terlihat pasangan paruh baya yang sedang berjalan tergesa-gesa menuju salah satu kamar hotel.
Pasangan paruh baya itu adalah orangtua Gilang, mereka adalah Kevin Baskara (Papa Gilang) dan Lily Baskara (Mama Gilang).
Tadi mereka mendapat kabar dari Doni bahwa sepertinya anak mereka Gilang di beri obat saat pergi ke club untuk minum-minum dengan temannya.
Tanpa menunggu lama, mereka langsung menuju hotel tempat gilang menginap.
Dan sampai lah mereka di depan kamar hotel tersebut.
Kevin Baskara langsung mengeluarkan kartu akses untuk memasuki kamar tersebut.
Saat pintu terbuka mereka langsung bergegas masuk.
Dan betapa kagetnya mereka melihat sepasang pasangan muda yang masih tertidur dengan balutan selimut dengan bagian atas tubuh mereka tanpa sehelai benang pun.
Lily Baskara, mama Gilang langsung berteriak histeris.
Karena teriakan tersebut membuat Gilang dan Marsya pun terbangun. Dan sama seperti orangtua nya Gilang dan Marsya pun kaget melihat ada orang yang masuk, terlebih Gilang yang kaget saat melihat mama dan papanya.
“Mama, Papa” Ujar Gilang gugup. Sementara Marsya langsung bersembunyi di balik selimut tebal yang ada di situ.
“Apa yang kalian lakukan. Gilang papa tidak pernah mengajarkan kamu seperti ini.” Sahut Kevin Baskara dengan suara lantang nya.
”Pah, Gilang bisa jelaskan. Gilang di jebak pah. Sepertinya ada yang menaruh obat di minuman Gilang saat Gilang minum bersama teman-teman Gilang semalam.” Jawab Gilang mencoba menjelaskan.
“Papa tau. Tapi bukan seperti ini caranya, papa juga sudah melarang kamu untuk pergi bersama teman-temanmu ke club. Karna papa tahu banyak orang yang sedang mengincar kamu, mencari kesalahan kamu.” Ujar papa Gilang. Sedang Marsya hanya bisa menangis di balik selimut.
“Sudah pah. Kita bisa bicarakan hal ini baik-baik. Untuk kalian berdua, segera pakai pakaian kalian. Kami akan tunggu di ruang sebelah. Kita harus membicarakan masalah ini.” Putus Lily Baskara melerai perdebatan anak dan ayah tersebut.
Pasangan paruh baya itu kemudian keluar dari kamar tersebut.
Memberi waktu Gilang dan Marsya bersiap-siap.
Gilang langsung beranjak turun dari atas tempat tidur memakai pakaiannya yang tadi malam di bawah oleh Marsya.
Sedangkan Marsya melilitkan selimut di tubuhnya, lalu turun memungut pakaiannya yang di lempar sembarang oleh Gilang tadi malam.
Setelah mengumpulkan pakaiannya. Marsya berjalan menuju kamar mandi untuk menggunakan pakaiannya.
Keduanya telah berpakaian lengkap. Gilang langsung berjalan ke luar untuk menemui kedua orang tuanya.
“Kamu ikut saya.” Kata Gilang pada Marsya dengan wajah datarnya.
Marsya lalu berjalan mengikuti langkah kaki Tuan nya menuju ruangan sebelah tempat Tuan dan Nyonya Baskara berada.
Mereka memasuki ruangan tersebut. Disana sudah terlihat pasangan paruh baya tersebut yang sudah duduk sambil membahas sesuatu yang kelihatannya serius.
“Kalian duduk.” Perintah Nyonya Baskara.
“Gilang. Papa dan mama sudah membicarakan masalah ini. Kami memutuskan kalian harus menikah secepatnya, kamu harus bertanggung jawab sudah meniduri gadis yang tidak bersalah ini.”
“Itu tidak perlu pah, lagipula wanita ini di beri uang pasti langsung mau. Gilang juga tidak ingin menikah dengan wanita rendahan sepertinya.” Ujar Gilang tanpa dosa.
Ia tidak sadar kata-katanya sudah melukai perasaan Marsya.
PLAK.
“Gilang! Kurang ajar kamu. Kami sebagai orangtuamu tidak pernah mengajarkan hal seperti ini padamu. Kamu sungguh tidak tahu malu meniduri wanita ini tapi tidak ingin bertanggung jawab.” Ujar Kevin Baskara yang emosi dengan kata-kata anaknya.
Saking emosinya ia sampai menampar putranya itu.
“Tapi Gilang juga tidak mungkin menikahi dia pah. Derajatnya bahkan jauh dengan kita. Apa kata orang-orang jika tahu Gilang menikah dengan dia.” Gilang masih berusaha membantah, ia tidak ingin harga dirinya jatuh dengan menikahi Marsya.
Tamparan sepertinya tidak cukup untuk Gilang.
Sementara Marsya hanya dapat menundukkan kepalanya, menangis meratapi nasibnya hari ini.
Nyonya Baskara yang melihatnya pun tidak tega, ia tahu anaknya lah yang bersalah disini.
Mereka sudah mendengarkan cerita dari manager hotel ini bahwa Marsya semalam hanya di suruh mengantar pesanan Gilang.
Tanpa Marsya sadari ia sudah masuk dalam kendang singa.
“Gilang. Pokoknya mama tidak mau tahu, intinya kamu harus menikahi gadis ini. Ia tidak salah, tapi kamulah yang salah sudah membuat masa depannya hancur.” Kata Nyonya Baskara, yang mulai geram dengan tingkah anaknya yang tidak ingin bertanggung jawab dengan kejadian ini.
“Tapi dia juga mau mah. Memang wanita rendahan sepertinya hanya mau uang. Berikan saja uang dan masalah ini pasti selesai.” Jawab Gilang datar.
“Nak, apa benar yang anak kurang ajar ini katakan kalau kamu juga mau melakukan hal ini?” Tanya mama Gilang masih tidak yakin dengan kata-kata anaknya tadi.
Marsya kemudian memberanikan diri mengangkat kepalanya menatap nyonya Baskara.
Dengan gugup akhirnya Marsya memberitahukan yang sebenarnya.
“Sa..Saya di ancam Nyonya. Jika saya tidak mau, maka tuan Gilang akan memecat saya dari pekerjaan saya.”
Kurang ajar. Tunggu saja pembalasanku wanita si*l*n.
Gilang tidak bisa membantah lagi karna itulah kenyataan nya, ia juga tahu mama nya tidak akan percaya begitu saja dengan kata-katanya tadi.
“Kamu berbohong Gilang. Keputusan mama dan papa sudah final. Kamu harus menikahinya, jangan buat papa dan mama malu dengan kelakuan mu itu.” Ujar Nyonya Baskara.
Keputusan yang di buat oleh pasangan paruh baya itu sudah tidak bisa di bantah lagi oleh Gilang. Ia akhirnya terpaksa menikahi Marsya.
“Pernikahan kalian akan di adakan besok.” Kata Tuan Baskara.
“Itu terlalu cepat pah.” Gilang kaget dengan ucapan papa nya, ia masih belum siap.
“Tidak ada bantahan. Besok akan papa urus semuanya.”
“Nak, dimana rumah mu.?” Tanya Nyonya Baskara kemudian. Sesungguhnya Nyonya Lily dan Tuan Kevin adalah orang yang baik.
Itu sebabnya mereka ingin menebus kesalahan anak mereka dengan menikahkan Marsya dengan Gilang.
“Saya tinggal di kontrakan dekat pinggiran kota nyonya.”
“Kalau begitu kau ikut kami, kami akan mengantarkan mu mengambil barang-barang mu disana. Karena mulai hari ini kamu akan tinggal bersama Gilang setelah kalian menikah nanti. Dan malam ini kamu akan tidur di rumah kami dulu sambil mempersiapkan acara besok.” Jawab nyonya Baskara lagi.
“Tapi mah” Gilang ingin menolak ide mamanya itu.
“Tapi Nyonya…” Marsya ingin menolak tapi kata-katanya langsung di sela oleh mama Gilang.
“Saya tidak ingin di bantah oleh kamu maupun Gilang.” Putus Nyonya Baskara Gilang.
“Sudah, lebih baik kamu dengarkan kata-kata calon mertuamu itu.” Ucap Tuan Baskara.
Akhirnya Marsya dan Gilang hanya dapat mengikuti perintah kedua orangtuanya.
Setelah perbincangan yang Panjang itu, mereka memutuskan untuk pulang bersama Marsya mengantarnya untuk mengambil barang-barangnya di kontrakan. Sedangkan Gilang langsung pergi menuju perusahaan.
Sepanjang jalan Gilang hanya dapat memukul dan menendang barang-barang yang dapat meredakan kekesalannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
aurel chantika
👍👍👍
2024-01-10
0
Byla
Oke lanjut baca..
2021-12-07
0
Ikawati Ikawati
seneng klo ortune teges gitu👍
2021-10-25
0