Ch.11

Beberapa hari kemudian.

Marsya sedang duduk di taman belakang mansion Gilang. Ia sedang melihat-lihat pemandangan hijau yang ada.

Sedang Gilang ia sedang duduk menonton berita yang disiarkan di televisi.

Berada di rumah tanpa melakukan apa-apa membuat Marsya merasa bosan di rumah.

Kemarin Gilang mendatangkan seorang ART untuk bekerja di rumah mereka.

Ia tidak mengijinkan Marsya melakukan pekerjaan rumah lagi dengan alasan Marsya sedang mengandung anaknya dan ia tidak ingin terjadi apa-apa dengan anaknya yang ada di kandungan Marsya.

Drrt…drrt..drtt

Gilang meraih ponselnya yang ia letakkan di atas meja.

“Iya hallo.” Sapa Gilang pada si penelpon.

“Hallo Gilang. Malam ini temani aku ya, menghadiri acara ulang tahun sahabatku.” Jelas Elena. Ya yang sedang berbicara dengan Gilang di telfon adalah Elena.

“Baiklah.” Jawab Gilang datar.

Segala perlakuan Gilang yang mau menuruti semua permintaan Elena membuat Elena bertekad untuk merebut cinta Gilang kembali karena ia yakin Gilang masih sangat mencintainya. Buktinya Gilang mau menuruti semua permintaan Elena.

Aku pastikan akan membuat mu kembali padaku Gilang. Batin Elena.

Malam pun tiba.

Gilang sedang bersiap-siap untuk pergi ke acara ulang tahun sahabat Elena. Di rasa penampilannya sudah cukup ia pun bergegas turun ke bawah.

Di bawah ia bertemu dengan Marsya yang sedang berjalan menuju arah tangga. Marsya memang tadi berniat untuk memanggil Gilang di atas.

“Kebetulan Tuan. Saya ingin mengajak anda makan malam, bibi sudah menyiapkan nya tadi.”

“Saya akan pergi dengan Elena ke sebuah pesta. Kamu makanlah sendiri.” Seusai berucap Gilang langsung berlalu dari hadapan Marsya menuju mobil miliknya.

“Apalah daya ku yang tidak dianggap olehnya. Aku hanya bisa berharap suatu saat nanti Tuhan dapat merubah mas Gilang lebih baik lagi.” Gumam Marsya.

Marsya pun berjalan kembali menuju meja makan dengan langkah gontai, tiba-tiba nafsu makannya hilang setelah mendengar ucapan Gilang yang akan pergi dengan wanita lain.

***

Gilang dan Elena telah sampai di hotel tempat acara berlangsung.

Elena menggandeng tangan Gilang masuk ke dalam, tidak ada penolakan dari Gilang membuat Marsya semakin berani.

Mereka lalu berjalan menuju sahabat Elena yang berulang tahun untuk memberi ucapan dan juga hadiah yang mereka bawa.

“Kalian?” Tanya Laura, sahabat Elena yang saat ini berulang tahun. Ia kaget Elena hari ini datang bersama Gilang.

“Ya.” Jawab Elena dengan tidak tahu malunya, menganggap bahwa ia dan Gilang telah kembali.

Tapi begitulah, Gilang juga tidak menunjukkan penolakan ia hanya tersenyum sebagai tanggapan.

“Kau berhutang cerita pada ku.” Ujar Laura lagi sambil mengedipkan matanya pada Elena.

“Tenang saja. Ya sudah kami akan kembali ke sana. Sekali lagi selamat ulang tahun sahabat ku tersayang.” Kata Elena.

Mereka lalu berjalan menuju tempat hidangan berada tidak lupa dengan tangan Elena yang selalu melingkar di lengan Gilang.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang mengambil gambar mereka.

“Ini akan jadi berita yang bagus.” Gumam seorang pria sambil tersenyum bahagia seperti mendapat hadiah besar.

Pria tadi adalah seorang wartawan yang biasa menulis berita-berita terbaru.

***

Sementara di mansion Marsya memutuskan untuk menunggu suaminya pulang. Entahlah, semenjak hamil Marsya merasa tenang jika ia bisa melihat Gilang di hadapannya.

“Sambil tunggu mas Gilang, mending aku nonton sambil makan buah yang sudah bibi siapkan tadi di kulkas.” Gumam Marsya sambil berjalan menuju dapur.

Sementara di tempat Gilang.

Acara telah usai, kini Elena dan Gilang sedang berjalan menuju mobil mereka.

Sesampainya di dalam mobil Elena duduk dengan gelisah seperti ada yang ingin ia sampaikan pada Gilang.

“Gilang, aku ingin kita kembali seperti dulu. Aku masih sangat mencintai kamu, aku juga tahu kamu masih cinta kan sama aku.” Kata Elena to the point.

Tampak Gilang menghela napas nya dengan pelan “Untuk saat ini sebaiknya kita berteman saja.”

Kata-kata Gilang tadi belum memuaskan menurut Elena.

“Apa aku bisa mengartikan kata-katamu tadi sebagai jawaban bahwa kamu setuju kita Kembali seperti dulu saat-saat kita bersama sebagai pasangan kekasih?” Tanya Elena lagi.

“Aku rasa jawaban ku tadi cukup untuk membuat mu mengerti bahwa aku ingin kita berteman saja saat ini. Aku menghargai mu sebagai orang yang pernah bersamaku dulu” Jelas Gilang.

Aku tidak ingin memberi harapan palsu padamu Elena, sementara aku masih terikat dengan Marsya yang sekarang telah menjadi istri ku. Aku sendiri pun bingung dengan perasaan ku saat ini. Batin Gilang.

“Baiklah, kita berteman.” Akhirnya Elena setuju walaupun status hubungan yang ia inginkan belum jelas, setidaknya Gilang masih mau berteman dan berhubungan dengannya, setelah apa yang Elena lakukan dulu, pergi tanpa alasan.

Gilang langsung menjalankan mobilnya membelah jalanan ibukota yang terlihat indah pada malam hari dengan lampu-lampu yang menghiasi jalanan.

Gilang mengantarkan Elena samapi di depan Apartemen yang Elena saat ini tinggali.

Setelahnya Gilang langsung menancap gas mobil menuju ke mansion miliknya.

Sesampainya di mansion, Gilang lalu keluar dari dalam mobil dan bergegas masuk ke dalam rumah.

Ia heran melihat Marsya yang masih terjaga sambil menonton TV.

Ia pun mengabaikan Marsya dan berjalan menuju tangga untuk naik ke kamar miliknya.

Marsya yang mendengar langkah kaki orang berjalan langsung berbalik melihat Gilang yang ternyata sudah pulang.

“Tuan, anda sudah pulang.” Tanya Marsya sambil berjalan mendekat kearah Gilang.

Melihat Gilang dirinya tiba-tiba ingin menyentuh nya. Tapi cepat-cepat Marsya tersadar dan berhenti di tempatnya setelah mendengar suara datar Gilang.

“Apa mata mu buta, kau tidak lihat aku sudah berada di rumah. Itu tandanya aku sudah pulang.”

“Maafkan pertanyaan saya yang tidak berbobot itu Tuan.” Marsya menundukkan kepala sambil meminta maaf “Apa anda ingin saya buatkan minuman hangat?” Tanya Marsya memberanikan diri.

“Tidak perlu. Aku mau tidur, kau jangan menganggu ku. Lebih baik kau tidur sana agar anak ku yang ada di dalam perutmu itu bisa sehat nantinya.” Gilang langsung berlalu menaiki tangga menuju kamarnya, ia sudah merasa lelah ingin beristirahat.

Sementara Marsya ia langsung beranjak mematikan TV yang tadi ia nyalakan dan berlalu menuju kamar miliknya untuk beristirahat.

Setidaknya ia bisa tidur dengan tenang setelah melihat Gilang tadi, walaupun Gilang bersikap acuh padanya.

Di dalam kamar milik Gilang.

“Apa kata-kata ku tadi terlalu kasar ya, dia kan hanya bertanya tadi. Saat ini dia pasti sedang bersedih, ah sudahlah lebih baik aku tidur. Perset*n dengannya untuk apa aku memikirkan perasaan nya.” Gumam Gilang berbicara pada dirinya sendiri.

Tidak menunggu lama Gilang pun tertidur dengan lelapnya, mungkin efek lelah berkendara sepanjang malam tadi.

Sama seperti Gilang saat ini Marsya juga sedang berusaha untuk memasuki alam mimpi, dan tidak menunggu lama juga Marsya pun tertidur.

***

Terima ksih pembaca setia Gilang dan Marsya. Jangan lupa Vote, Komen dan Like ya👍Biar author bisa tambah semangat nulisnya🤗

Terpopuler

Comments

aurel chantika

aurel chantika

tolong dong Thor,jangan buat Marsha begitu tolol banget begitu

2024-01-10

0

Ikawati Ikawati

Ikawati Ikawati

thor boleh minta tolong g,tolong dong timpuk tuh kepala gilang pake ulekan gemeeessss aku👊👊👊

2021-10-25

0

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

persetan juga dengan loe Gilang 👎

2021-08-15

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 92 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!