Hari demi hari berganti.
Semenjak ada bibi Suci, Marsya tidak pernah lagi merasa kesepian ataupun bosan.
Tidak seperti dulu jika Gilang pergi ke kantor dirinya hanya sendirian di rumah tanpa melakukan apa-apa.
Dengan adanya bibi Suci juga banyak kegiatan yang Marsya dan bibi lakukan baik itu masak, nonton TV bareng ataupun bercerita tentang kisah hidup mereka.
Seperti hari ini Nyonya dan ART itu sedang berada di dapur setelah tadi mereka berjalan kaki menuju depan kompleks untuk membeli buah yang ada di mini market itu.
Mereka berencana untuk membuat rujak buah hari ini sesuai permintaan ibu hamil.
Sedangkan Gilang sudah dari pagi ia pergi ke kantor saat Marsya masih tertidur, entahlah ada hal apa yang membuat Gilang pergi sepagi itu.
“Bibi. Buah nya biar Marsya aja yang kupas, Bibi buat bumbu rujaknya aja ya.” Ujar Marsya sambil mengeluarkan buah-buahan dari dalam kantong plastik.
“Siap non.” Jawab bi Suci lalu beranjak menuju kulkas untuk mengambil beberapa bahan yang di perlukan untuk membuat bumbu kacang itu.
***
Sementara di sebuah tempat Elena sedang bersiap-siap pergi ke mansion Gilang.
Elena memang mengetahui mansion Gilang karena saat mereka masih bersama dulu, Elena sering mengunjungi kekasihnya itu.
Mang Ujang yang sudah lama bekerja di sana pun tau siapa Elena dulu.
Sudah rapi. Elena lalu beranjak menuju mobilnya lalu menancap gas menuju mansion milik Gilang.
Sesampainya di depan gerbang, terlihat Mang Ujang keluar dari pos penjagaannya untuk menghampiri sebuah mobil yang ada di depan.
“Pak Ujang.” Sapa Elena “Pak Ujang masih ingat kan sama saya, saya Elena pak mantan Gilang dulu. Saya sering berkunjung kesini.” Kata Elena lagi mencoba mengingatkan Mang Ujang.
“Iya mbak, bapak masih ingat kok.” Jawab Mang Ujang “Oh iya. Kalau saya boleh tau, ada keperluan apa ya mbak Elena kemari.” Tanya Mang Ujang lagi.
“Saya mau berkunjung kemari pak, sudah lama tidak main kesini jadi kangen suasana yang ada.” Jelas Elena.
“Eh itu non, mmm… non Elena sudah beritahu pak Gilang jika ingin berkunjung?” Tanya Mang Ujang gugup.
Ia takut mantan kekasih tuan nya akan bertemu dengan nona Marsya yang adalah istri Gilang.
Mang Ujang juga takut jika Elena bertemu Marsya akan ada masalah nanti.
Apalagi pernikahan tuannya memang hanya di ketahui oleh orang-orang terdekat saja.
Elena yang melihat Mang Ujang berlagak aneh pun langsung berpikir apa yang sebenarnya Mang Ujang coba sembunyikan darinya.
Sambil tersenyum Elena menjawab “Sudah kok pak, kemarin saya sudah memberitahu Gilang bahwa saya akan berkunjung hari ini. Dan Gilang memperbolehkan.” Jawab Marsya berbohong.
Sesungguhnya dirinya belum memberitahu perihal kunjungannya pada Gilang.
Ia berencana akan memberikan kejutan dengan menunggui Gilang pulang dari kantor, ia juga berencana akan memasak untuk Gilang seperti dulu saat masa pacaran mereka.
“Oh gitu ya non, ya sudah silahkan masuk non.” Mang Ujang lalu membuka gerbang itu, membiarkan Elena masuk.
“Kalau memang pak Gilang sudah tau nona Elena akan berkunjung, apa mungkin pak Gilang ingin memperkenalkan isterinya pada nona Elena.” Gumam Mang Ujang bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Mobil Elena sudah terparkir di halaman mansion, ia lalu keluar dan berjalan masuk menuju ke dalam rumah itu.
Kebetulan pintu rumah sudah terbuka saat itu, Elena pun melangkah masuk tapi keadaan ruang tamu dan ruang tengah sunyi tidak ada orang.
Saat Elena hendak menuju dapur untuk menjalankan rencananya memasak untuk Gilang, dirinya mendengar suara dua orang wanita yang sedang berbincang dari arah dapur.
Elena pun semakin mendekatkan diri pada asal suara itu, dirinya tiba-tiba tertarik mendengar pembicaraan dua orang tersebut.
***
Kembali pada Marsya dan bi Suci.
Dengan ragu-ragu bi Suci bertanya “Maaf sebelumnya non, bibi mau tanya boleh?”
“Mau tanya apa bi, tanya aja jangan sungkan.” Jawab Marsya mempersilahkan, sambil tangannya yang terus mengupas buah-buahan itu.
“Emmm, gini non. Kan non Marsya dan pak Gilang sudah menikah bahkan sekarang non sedang hamil anak pak Gilang. Tapi kenapa tuan dan nyonya tidur di kamar yang terpisah.”
Marsya terhenyak mendengar pertanyaan dari bi Suci, setelah menghela napasnya Marsya pun menjawab “Ceritanya Panjang bi. Pasti akan Marsya ceritain tapi nanti ya bi tunggu Marsya siap buat cerita.”
“Maaf non kalau bibi lancang.” Ujar bi Suci lirih, ia merasa tidak enak hati apalagi setelah melihat perubahan wajah nyonyanya yang tiba-tiba sedih.
“Tidak apa-apa bi.” Jawab Marsya sambil tersenyum paksa.
Mereka kemudian melanjutkan kegiatan ngerujak mereka itu.
***
Kembai pada Elena.
Bukannya wanita itu yang waktu itu bersama Gilang di restaurant. Batin Elena saat melihat Marsya di sana.
Dirinya masih setia mendengarkan pembicaraan bi Suci dan Marsya, hingga dirinya syok saat mengetahui sebuah fakta.
Apa!! Jadi wanita itu adalah istri Gilang, tapi kenapa aku tidak pernah mendengar berita tentang pernikahan mereka di televisi.
Dan lagi mengapa saat itu Gilang menyebut wanita itu sebagai pembantunya saat di restaurant. Batin Elena bertanya-tanya.
Tidak bisa ku biarkan, aku harus bertanya langsung pada Gilang atas semua ini.
Elena pun langsung beranjak dari tempat persembunyiannya menuju mobil miliknya, ia langsung pergi dari mansion itu.
Tujuannya sekarang adalah perusahaan Baskara Group.
***
Sementara di Gedung Baskara Group.
Doni mengetuk pintu ruangan sang presdir, setelah di persilahkan masuk ia pun berjalan menuju sang presdir yang saat ini tengah fokus dengan berkas-berkas yang berserakan di atas meja.
“Maaf Tuan, saat ini ada nona Elena yang ingin bertemu dengan anda.” Jelas Doni.
Gilang beralih menatap Doni sambil mengerutkan keningnya.
”Untuk apa Elena datang kemari.” Ucap Gilang dalam hati.
“Persilahkan dia masuk.” Jawab Gilang setelah bergelut dengan pikiran nya barusan.
“Baik Tuan.” Doni berjalan keluar mempersilahkan Elena yang dari tadi menunggu di depan untuk masuk.
“Gilang aku mau kamu jujur sama aku, kamu sudah menikah kan? Dan istri kamu itu yang bersama mu saat di restaurant. Tapi kenapa kamu boong sama aku dengan mengatakan dia sebagai pembantu mu hah!!!” Kata Elena sambil berlinang air mata.
Gilang kaget Elena ternyata sudah mengetahui pernikahan nya.
“Dari mana kamu tahu tentang pernikahan ku?” Tanya Gilang.
“Aku tadi pergi ke mansionmu untuk memberimu kejutan, tapi malah aku yang di kejutkan dengan fakta tentang pernikahanmu. Istrimu itu yang memberi tahu kan hal itu padaku, dia bahkan mengusirku dan menyuruhku untuk menjauh darimu.” Kata Elena sambil menangis tersedu-sedu agar Gilang kasihan padanya, ia bahkan mengarang cerita tentang Marsya yang mengusirnya.
Mendengar kata-kata Elena tadi Gilang mengepalkan tangan nya merasa geram dengan tingkah Marsya yang berani mengusir dan menyuruh Elena menjauhi dirinya.
Awas kamu wanita tidak tahu diri, tunggu saja nanti di rumah. Batin Gilang.
“Aku bisa jelasin semuanya sama kamu. Sekarang kamu duduk dulu biar ku jelaskan padamu.” Kata Gilang berusaha menenangkan Elena dengan merangkulnya berjalan menuju sofa yang ada di ruangan itu.
“Jadi sebenarnya ……” Jelas Gilang panjang lebar tentang kejadian yang terjadi hingga ia menikah dengan Marsya dan perihal Marsya yang saat ini sedang hamil.
Jadi mereka menikah karena terpaksa, berarti masih ada kesempatan Gilang kembali padaku. Batin Elena sambil tersenyum devil.
***
Gilang nya labil dan plin plan ya Bun😂😂😂
Jangan lupa vote dan like serta komennya kakak-kakak tersayang author🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Bestie Oscar_OliverXXXL 😂🙈
Mending masya sm leo aja. Males bgt kalo sm gilang. Untung aja nih novel coba di dunia nyata pasti dah minta cerei tuh masya.
2022-11-24
0
ana surya
ihhh elena pelakor
2021-09-12
0
Conny Radiansyah
terserah loe Gilang mau ngapain...marah" aja terus sampai loe jantungan dan mati 😠
2021-08-15
0