"Terima kasih atas kepercayaan kalian yang memilih saya menjadi ketua osis, Saya berharap kita semua bisa bekerja sama untuk menjadi sekolah ini lebih maju lagi" ucap Nana dengan senyum yang mengembang, Senyuman itu jelas saja membuat seluruh lelaki yang menyukai nya senang dan juga ikut tersenyum apalagi Qori dan Ryhan yang tidak pernah menampakkan senyum tapi saat melihat Nana tersenyum mereka malah tersenyum.
"Dasar jalang" guman Safha yang kesal akan Nana yang selalu dapat perhatian dari lelaki yang ia suka. Nana kembali mendudukkan tubuh nya di atas tempat nya.
"Untuk calon yang tidak terpilih kalian bisa membantu Nana dalam mengurus sekolah ini" ucap Nando tanpa mic karna semua guru juga sudah berlalu begitupun dengan semua murid yang juga sudah berlalu. Aisya tersenyum mengiyakan nya tapi tidak dengan Safha yanh hanya menatap datar. Safha tidak menjawab nya dan langsung berlalu, Nana tidak memperdulikan itu dan dia juga ikut berlalu dari sana.
"Nana, Kamu mau kemana?" tanya Nando kepada Nana, Nana menghentikan langkah kaki nya dan menoleh ke belakang.
"Ingin kembali ke kelas" jawab Nana dengan menunjuk ke belakang.
Nando berjalan mendekat ke arah Nana. "Ambil lah ini dan pelajari" ucap Nando dengan menyodorkan buku yang memang ia siapkan pada masa kepemimpinan nya. Nana menoleh ke arah buku itu dan setelah itu menoleh ke arah Nando.
"Ambillah" ucap Nando dan meletakkan buku tadi ke tangan Nana, Nana tidak menjawab nya dan hanya menatap Nando.
"Ayo te" ajak Nando kepada Terie. Terie mengangguk mengiyakan nya dan mereka berdua pun berlalu dari sana.
"Hey" sapa Qori yang sudah berdiri di samping Nana. Nana menurunkan tangan nya dan setelah itu menoleh ke arah Qori.
"Ada apa?" tanya Nana dengan wajah datar nya dan melanjutkan niat awal nya yakni menuju ke kelas. Qori mengikuti nya dan berjalan sejajar dengan nya.
"Selamat atas kemenangan mu" ucap Qori kepada Nana dengan tersenyum menatap Nana. Nana menghentikan langkah kaki nya dan menoleh ke arah Qori yang berjalan di samping nya itu.
"Terima kasih" jawab Nana dengan melebarkan senyuman nya kepada Qori. Nana kembali melanjutkan langkah kaki nya dan Qori juga mengikuti nya lagi.
"Kau yakin kuat memimpin?" tanya Qori kepada Nana. Nana mengangguk mengiyakan pertanyaan itu tanpa mengeluarkan suara apapun dan setelah itu dia kembali melanjutkan langkah kaki nya menuju ke kelas, Sesampai di kelas dia langsung menuju ke tempat duduk nya yakni masih duduk di samping Ryhan.
Nana mendudukkan tubuh nya di samping Ryhan tanpa menyapa Ryhan. Ryhan tidak memperdulikan ucapan wanita itu dan memilih untuk diam dan pokus dengan apa yang di kerjakan nya saat ini.
"Kau ini jangan terlalu datar dengan ku" ucap Nana dengan menatap lekat Ryhan yang duduk di samping nya itu. Ryhan tidak memperdulikan nya dan dia juga tidak menjawab nya dan masih pokus ke apa yang ia kerjakan saat ini.
"Lelaki ini" guman Nana yang kesal dan langsung mengalihkan pandang nya dari Ryhan dan kembali mengenakan hendsfree milik nya. Nana membuka buku yang di berikan oleh Nando tadi kepada nya membaca nya dengan diiringi musik yang terdengar oleh diri nya sendiri.
Di tempat kerja kak Rendi.
Rendi bekerja di tempat kontruksi untuk siang hingga sore karna dia bekerja paruh waktu di cafe yang buka dari jam tiga malam dan tutup jam dua belas siang makanya dia nampak selalu lemah tapi dia tetap semangat untuk adik nya dan menyembunyikan itu semua dan untung nya di saat subuh hingga jam enam cafe itu istirahat makanya dia selalu ada di rumah saat Nana bangun begitupun dengan Nana yang pulang ke rumah saat dirinya juga pulang.
"Ah sakit sekali" guman Rendi dan menghentikan aktivitas nya dan memegang dada nya. Rendi langsung mengambil obat yang selalu ia bawa dan langsung meminum nya hingga sedikit enakan, Saat sudah enakan dia kembali melanjutkan pekerjaan berat nya itu.
"Kenapa aku jadi kepikiran kakak?" ucap Nana dengan nada pelan karna tiba tiba dia ingat akan kakak nya.
"Ada apa?" tanya Ryhan kepada Nana karna dia mendengar ucapan Nana tadi.
"Tidak apa" jawab Nana akan pertanyaan Ryhan dan kembali pokus akan membaca nya.
"Nana, Ryhan, Kalian sedang mengobrol tentang apa?" tanya bu Saidah kepada Nana dan Ryhan.
"Tidak mengobrol apa apa bu" jawab Nana sedangkan Ryhan langsung mengalihkan pandang nya dan kembali pokus ke pelajaran. Bu Saidah berjalan ke belakang dan Nana pun langsung menyembunyikan buku yang di berikan oleh Nando tadi kepada nya dan mengeluarkan buku pelajaran nya.
"Mana yang kau catat?" tanya bu Saidah kepada Nana.
"Baru saja ingin menulis bu" jawab Nana dengan melebarkan senyuman nya.
"Kau ini sama sekali tidak pernah berubah, Dari dulu selalu saja malas, Kau ini sudah menjadi ketua osis dan masih malas seperti ini?" tanya bu Saidah kepada Nana.
"Memang nya apa sangkut paut nya malas saya dalam belajar dengan saya menjadi ketua osis bu?" tanya Nana kepada bu Saidah.
"Osis itu otak nya pintar dan..." ucap bu Saidah yang terpotong oleh Nana.
"Jadi ibu pikir saya bo..." ucap Nana yang terpotong akibat Ryhan yang membekap mulut nya karna dia tau jika Nana tidak akan terima akan orang yang mengatakan hal buruk tentang nya biarpun guru sekalipun dia tidak perduli akan itu.
"Emm" ucap Nana yang berusaha melepaskan tangan Ryhan dari mulut nya. Sedangkan seluruh orang yang ada di dalam ruangan itu merasa patah hati akan Ryhan yang dapat menyentuh Nana.
"Astaga" ucap Yura saat melihat Ryhan yang membekap mulut Nana karna hingga saat ini tidak ada yang bisa menghentikan kelakukan Nana dan Ryhan lah orang pertama yang melakukan itu.
"Dia akan menulis bu, Saya yang akan menjamin itu" ucap Ryhan kepada bu Saidah.
"Baiklah" jawab bu Saidah dan langsung berlalu dari sana, Nana menatap kesal kepergian bu Saidah Karna dia belum bisa menjawab ucapan guru nya itu, Ryhan yang melihat Nana sudah diam pun langsung melepaskan tangan nya dari mulut Nana.
"Berikan tisyu itu" ucap Ryhan kepada salah satu murid yang di dekat tisyu di dalam kelas itu. Murdi lelaki itu langsung menyodorkan tisyu basah itu kepada Ryhan dan Ryhan pun langsung menerima nya dan menarik satu dan setelah itu langsung mengusap nya di tangan nya yang sudah memegang mulut Nana.
Nana menoleh ke samping dan melihat Ryhan yang menghapus bekas tangan nya yang memegang mulut nya dan di sana juga ada bekas lipstik. "Shht" umpat Nana.
Brakk
Nana memukul keras meja itu dan berdiri dari duduk nya dan kembali membuat seluruh murid menatap nya begitupun dengan bu Saidah yang ada di depan. "Ada apa Nana?" tanya bu Saidah kepada Nana. Nana yang awal nya menatap Ryhan pun langsung menoleh ke depan, Nana langsung berlalu dari sana tanpa meminta izin.
"Nana mau kemana?" tanya bu Saidah yang menyusul Nana. Nana tidak menjawab nya dan terus melanjutkan langkah kaki nya keluar dari kelas itu.
"Nana" teriak bu Saidah dan itu membuat orang yang ada di depan kelas dan mendengar teriakan itu menoleh ke arah bu Saidah dan setelah itu melihat Nana. Nana berjalan menuju ke kantin dan saat di kantin dia melihat Safha bersama teman teman satu geng nya. Nana tidak memperdulikan itu dan mendudukkan tubuh nya di atas salah satu kursi yang kosong, Nana menuangkan air di dalam gelas dan langsung meminum nya untuk meredakan emosi.
"Apa apaan dia? sejijik itu dia dengan ku?" guman Nana dengan wajah kesal nya saat mengingat Ryhan tadi. Safha dan teman teman nya berjalan ke arah Nana dan mendudukkan tubuh mereka di hadapan Nana dan Safha yang duduk di sebelah Nana.
"Kenapa kau nampak nya sedang kesal" ucap Safha dengan wajah mengejek nya menatap Nana. Nana tidak memperdulikan nya dan masih memikirkan tentang Ryhan tadi.
"Hey jawab pertanyaan ku" ucap Safha lagi yang sama sekali tidak di jawab dan tidak di perdulikan oleh Nana.
"Oh, Atau kau sekarang sudah mengandung anak haram dan lelaki yang kau berikan membeli mu tidak bertanggung jawab ya kau seperti ini?" tanya Safha yang membuat emosi Nana semakin memuncak.
"Jika aku menang menjadi ketua osis aku pasti akan senang tapi kau? pasti kau di tinggal oleh lelaki kaya mu itu kan makanya kau seperti ini?" tanya Safha dan ingin menuangkan air ke atas kepada Nana tapi tidak bisa karna tangan Nana sudah terlebih dahulu menepis tangan wanita itu.
Prangggh
Terdengar suara pecahan gelas akibat gelas yang di pegang oleh Safha pecah di atas lantai. "Oh, Berani kau melawan ku?" tanya Safha kepada Nana, Senyum jijik terlukis di wajah Nana karna tidak ada istilah di dalam kamus Delina narselia takut kepada manusia.
"Kenapa kau tersenyum?" tanya Safha kepada Nana. Nana masih belum menjawab nya dan masih ingin diam supaya tidak membuat keributan.
"Hey jawab aku jalang, Kenapa kau malah tersenyum?" bentak Safha yang ingin memukul Nan tapi Nana yang sigap pun langsung memukul Safha.
"Berani nya kau" bentak Safha kepada Nana.
"Apa? kau pikir aku takut dengan mu hem?" tanya Nana dengan menatap lekat Safha. Safha memberi kode kepada kedua sahabat nya itu untuk menghajar Nana tapi Nana yang tau akan itupun langsung menendang kedua sahabat Wanita itu hingga tersungkur dan punggung mereka menabrak meja. Murid sudah banyak yang berdatangan di kantin itu dan menyaksikan hal itu. Nana menoleh ke arah kedua sahabat Safha yang sudah kesakitan akan tertabrak sending meja itu. Salah satu murid yang menyaksikan itu membawa mie ayam di nampan dan itu membuat Safha tersenyum licik. Safha langsung mengambil mie ayam itu dan ingin menumpahkan nya kepada Nana.
Byurrr
Mie ayam itu tumpah tapi tidak tumpah kepada Nana melainkan kepada Safha. "Ah panas" teriak Safha yang kepanasan akibat kuah mie ayam itu. Nana tersenyum akan itu karna dia sadar akan orang yang ingin melawan nya dari belakang makanya dia bisa membuat mie ayam itu tertumpah kepada orang yang memegang nya.
Nana membungkukkan tubuh nya dan mendekatkan sedikit tubuh nya kepada Safha. "Jangan pernah berfikir aku takut kepada mu, Manusia saja tidak ada yang aku takuti apa lagi kau yang hanya binatang" bisik Nana di telinga Safha dan itu terdengar jelas oleh murid yang berkerumun di sana. Nana langsung melanjutkan langkah kaki nya tanpa menyentuh sedikit pun Safha dan membuat para Lelaki yang sedari dulu mengagumi nya tambah mengagumi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
sariz07
keren nana
2021-05-27
0
ciby😘
untung nana senior
2021-05-10
0
atmaranii
untung nana bkn cwe lmahh
2021-04-06
0