"Dari mana kau?" tanya Ryhan dengan menatap lekat wajah Nana yang baru saja sampai dan duduk di samping nya.
"Mengumpulkan formulir" jawab Nana akan pertanyaan Ryhan. Ryhan tidak menjawab nya dan kembali melanjutkan belajar nya dengan pokus.
"Sudah selesai kau mengumpulkan nya na?" tanya Weny kepada Nana dengan menatap lekat Nana begitupun dengan Yura.
"Hem" jawab Nana dengan menganggukkan kepala nya dan kembali melanjutkan makan nya yang sempat tertunda tadi.
"Aku pikir dia menulis pelajaran tadi" guman Ryhan dengan menatap bukunya tanpa menatap Nana.
Kringgg
Bel pulang sekolah berbunyi, Nana langsung mengambil tas nya yang ada di dalam laci meja dan langsung berlalu dari sana, Ryhan menatap kepergian wanita itu dan setelah itu melihat ke meja Nana dan terlihat ada bekas merah di kursi bekas duduk Nana tadi. Ryhan menggelengkan kepala nya karna dia tau apa yang terjadi dan setelah itu diapun langsung berlalu dari sana dan mengejar Nana.
"Ih jorok sekali dia" bisik salah satu murid saat melihat rok Nana kotor dan itu membuat Nana memperlambat jalan nya.
"Iya, Masa tembus tidak di lindungi" jawab salah satu murid lain. Ryhan yang sudah mendapatkan Nana pun langsung mengenakan almamater milik nya ke pinggang Nana dan itu membuat Nana kaget.
"Ayo" ajak Ryhan kepada Nana dengan Almamater yang belum terikat sempurna di pinggang Nana, Nana menatap lelaki itu dengan tatapan heran dan itu membuat Ryhan geram akan itu dan langsung menarik tanngan Nana dan berlalu dari sana.
"Oh" ucap Nana saat almamater milik Ryhan yang di pinggang nya terjatuh, Ryhan menghentikan langkah kaki nya saat mendengar suara itu dan menoleh ke belakang dan melihat Nana yang ingin mengambil almamater yang jatuh itu, Ryhan tidak membiarkan Nana untuk menunduk karna akan mudah untuk orang melihat bercak darah di bagian belakang dan dia pun langsung mengambil almamater itu dan kembali mengikatnya dengan kencang. Saat dia mengikatnya itu membuat tubuh Nana mendekat ke arah nya, Mata Nana membulat saat dia bisa melihat jelas wajah Ryhan di hadapan nya jantung nya juga berdetak tak karuan saat ini.
"Ada apa denganku?" guman Nana yang sedikit gugup di hadapan Ryhan, Perasaan yang ia rasakan itu mungkin sudah sejak lama tapi tidak pernah merasakan jantungnya berdetak seperti itu dan dia tidak tau apa sebab jantungnya berdetak cepaat seperti itu.
"Ah" ucap Nana dan memegang perut nya yang terasa sakit dan nyeri itu. Ryhan yang melihat Nana seperti kesakitan pun langsung mendongakkan kepala nya dan melihat wajah wanita itu memang nampak kesakitan.
"Ada apa?" tanya Ryhan nampak hawatir akan wanita itu.
"Perutku sedikit sakit" jawab Nana akan pertanyaan itu.
"Ah sakit sekali" ucap Nana dan langsung berjongkok karna kesakitan akan perut nya itu.
"Sudah, Ayo kita pulang" ajak Ryhan kepada Nana dengan membantu Nana untuk berdiri. Nana tidak menjawab nya dan menerima bantuan dari Ryhan itu.
"Apa aku datang bulan?" guman Nana yang merasa skit perut nya itu akibat datang bulan karna dia tidak pernah mengalami hal seperti itu sebelumnya.
"Kenapa kau menutup pinggangku menggunakan almamater mu? apa rokku robek?" tanya Nana dan menghentikan langkah kakinya dan menatap lekat wajah Ryhan, Ryhan menatap sekilas wanita itu dan setelah itu langsung membuang wajah nya.
"Bukan, Rok mu itu kotor makanya ku menutupinya" jawab Ryhan dengan wajah datar nya.
"Na kau mau kemana?" tanya Yura yang baru saja sampai di bawah dan melihat Ryhan dan Nana bersama.
"Aku ingin pulang" jawab Nana akan pertanyaan kedua sahabatnya itu.
"Tidak menginap di rumahku? ini jadwal menginap di rumah ku loh" ucap Yura kepada Nana sedangkan Weny masih menatap Ryhan yang sama sekali tidak menatapnya melainkan menatap Nana tapi dia tidak sadar akan itu.
"Ah tidak, Aku tidak bisa minggu ini" jawab Nana karna memang mereka selalu menginap di rumah satu sama lain, Kadang di rumah Weny dan kadang juga di rumah nya dan saat ini adalah minggu dimana harus menginap di rumah Yura karna besok hari libur dan mereka menginap di rumah satu sama lainpun saat hari libur saja, Jika bukan tidak di izinkan kecuali ada kerja kelompok.
"Kenapa? kau tidak apa apakan?" tanya Yura dengan menatap lekat wanita itu. Nana menggelengkan kepalanya menandakan jika dia tidak apa apa.
"Jadi kenapa tidak ingin menginap di rumahku? mama dan apa juga merindukanmu yang jarang main ke rumah belakangan ini" jelas Yura dengan menatap lekat Nana karna kedua orang tua Yura sudah menganggap Nana dan Weny sebagai anak mereka karna Yura itu adalah anak tunggal.
"Tidak apa apa, Aku hanya kasihan dengan kakakku selalu sendiri saat libur dan malam ini aku ingin bercerita dengannya" jawab Nana akan pertanyaan sahabatnya itu.
"Baiklah, Kabari jika ada yang terjadi denganmu ya" ucap Yura kepada Nana, Nana mengangguk mengiyakan nya dan setelah itu langsung berlalu tapi tidak dengan Weny yang masih menatap Ryhan.
"Hey, Kau tidak ingin pulang?" tanya Yura yang kembali ke belakang, Weny langsung tersadar akan lamunan nya.
"Ah iya, Aku duluan Na" ucap Weny yang belum ingin menyapa Ryhan terlebih dahulu. Nana mengangguk mengiyakannya dan langsung berlalu dari sana begitupun dengan Yura. Nana langsung berlalu dari sana dan memulai jalan kakinya keluar dari area sekolah itu begitupun dengan Ryhan yang seperti biasa selalu mengikutinya dari belakang.
"Rokku kotor kenapa?" guman Nana yang belum tau rok nya itu kotor karna apa, Nana menoleh ke belakang dan berniat ingin memanggil Ryhan karna mereka baru saja keluar dari area sekolah tapi belum sepenuhnya karna masih berada di dekat pagar.
"Ah kau disini" ucap Nana dan menghampiri Ryhan yang berada tidak jauh darinya itu. Ryhan tidak bertanya apa tujuan Nana menghampirinya dan juga tidak merespon dan seperti biasa dia hanya memasang wajah datarnya.
"Turunkan tubuhmu sedikit" ucap Nana yang tidak sampai karna dia ingin berbisik kepada Ryhan. Ryhan tidak menjawab ataupun mengikuti ucapan wanita itu dan itu membuat Nana kesal dan memegang bahu nya dan itu membuat Ryhan sedikit membungkuk dan langsung berbisik.
"Rokku kotor karna apa?" bisik Nana kepada Ryhan dan setelah itu kembali berdiri seperti biasa dan menatap Ryhan dengan sedikit menengadah.
"Karna darah" jawab Ryhan datar dan langsung melajukan jalannya dengan mendorong sepedanya, Entah apa gunanya lelaki itu membawa sepeda ke sekolah jika hanya untuk di dorong saat pulang. Mata Nana membulat saat mendengar itu dan setelah itu langsung tersadar dan melajukan langkah kakinya.
Nana berjalan di belakang Ryhan dengan lemah karna perutnya terasa sangat sakit. "Pantas saja perutku sakit" guman Nana dengan memegang perutnya yang sakit itu
"Tapi ini sakit sekali" guman Nana kembali dan kembali berjongkok di tepi jalan dengan tangan yang berada di antara paha dan perutnya itu.
"Sakit sekali" ucap Nana dengan wajah yang sudah merah akibat kesakitan. Ryhan yang sedari tadi berjalan lambat bisa mendengar rengekan wanita itu dan dia pun membalikkan tubuhnya dan berputar menghampiri Nana. Ryhan menaiki sepedanya saat sampai di dekat Nana.
"Naiklah" ucap Ryhan yang mempersilahkan Nana untuk naik ke atas sepeda bagian belakang. Nana menengadah dan melihat Ryhan di hadapan nya.
"Cepatlah naik" ucap Ryhan dengan wajah datarnya menatap Nana. Nana beranjak berdiri dari jongkok nya, Nana ingin melepaskan almamater milik Ryhan itu karna takut kotor.
"Jangan di lepas" ucap Ryhan dengan wajah datarnya tanpa menatap Nana.
"Ini akan kotor jika tidak di lepas" jawab Nana akan ucapan Ryhan itu.
"Biarkan saja" jawab Ryhan akan jawaban Nana tadi. Nana menghela nafas panjang dan langsung mendudukkan tubuh nya di atas tempat duduk di bagian belakang sepeda itu. Ryhan langsung mengajuh sepedanya itu dengan kecepatan sedang sedangkan Nana tidak berpegangan kepada Ryhan.
"Ah" ucap Nana saat Ryhan menghantam tanjakan dan itu membuatnya sontak memegang pinggang Ryhan dan perutnya juga terasa sakit.
"Hey pelan pelanlah, Jangan asal hantam" ucap Nana yang kesal akan itu dengan tangan yang masih memeluk pinggang Ryhan. Ryhan tersenyum kecil akan tangan Nana yang berada di pinggangnya itu tanpa di sadari oleh Nana hingga sampailah mereka di depan rumah Nana dan juga rumah Ryhan. Nana langsung beranjak turun dari duduknya dan sakit perutnya masih terasa dan Ryhan pun kembali mengayuh sepedanya masuk ke pekarangan rumah nya.
"Terima kasih" teriak Nana kepada Ryhan yang baru saja masuk ke dalam pagar rumah nya itu, Ryhan tidak menjawab ataupun menoleh ke arah nya dan langsung menutup pintu pagar rumah nya itu.
"Shht lelaki itu" guman Nana kesal dan langsung masuk ke dalam rumah.
"Dimana kakak?" guman Nana yang tidak menemukan siapapun di dalam rumah. Nana langsung berlalu masuk ke dalam kamar nya dan langsung mengambil handuk untuk mandi, Di saat mandi dia membersihkan pakaian nya dan juga kakaknya yang ada di dalam kamar mandi itu beserta almamater Ryhan yang tidak kotor itu dan setelah selesai mengenakan baju Nana langsung kelaur dari kamar mandi dan menuju keluar untuk menjemur pakaian yang sudah ia cuci tadi meskipun mencucinya mengguanakan mesin cuci, Baunya tetap wangi seperti bau has dirinya dan kakaknya karna menggunakan pewangi. Nana menoleh ke pekarangan rumah Ryhan yang bisa di lihat dari pekarangan rumah nya itu dan melihat Ryhan sedang mencuci sepedanya.
"Shht, Sejijik itu dia denganku sampai sepeda yang aku duduki tadi langsung di cuci?'' ucap Nana dengan wajah kesalnya menatap Ryhan hanya mencuci sepeda, Ryhan mencuci sepedanya karna di sana terdapat bercak darah menstruasi Nana karna tadi almamater yang ada di pinggang Nana tidak ia dudukkan makanya malah melekat ke tempat duduk makanya almamater tadi tidak terlalu kotor.
Nana yang awalnya ingin menjemur pakaian langsung terduduk di bawah dan kembali memegang perutnya karna perutnya itu kembali sakit. "Ah sakit sekali" ucap Nana yang tidak jadi menjemur pakaian karna sakit perut. Rendi yang baru pulang dari kerja pun bisa melihat adiknya yang terduduk di atas rumput di halaman rumah nya itu.
Rendi langsung menghampiri adiknya itu. "Apa yang terjadi?" tanya Rendi dengan wajah hawatir nya menatap Nana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
DIRGA KIM
salting pliss😭🛐
2022-01-09
1
sariz07
malu jadi nana hehe
2021-05-24
0
ciby😘
suka sosok nana...pembrani
2021-05-07
0