"Bagaimana sekolah mu hari ini? apa lancar?" tanya Rendi dan mendudukkan tubuh nya di samping Nana dan tangan yang masuk ke dalam bungkus snak Nana untuk melahap bersama, Nana sudah biasa di tanya seperti itu oleh kakak nya saat pulang sekolah dan dia selalu berbohong, Nana juga tidak mengizinkan kakak nya masuk ke dalam kamar nya karna takut memeriksa buku nya yang masih bersih semua itu tapi Rendi selalu mengecek nya makanya buku nya itu setidaknya sedikit isi di dalam nya karna di suruh Rendi.
"Seperti biasa" jawab Nana akan pertanyaan kakak nya itu.
"Bagaimana nilai mu hari ini?" tanya Rendi lagi dengan menatap lekat adik nya itu.
"Tidak ada tugas jadi tidak ada nilai" jawab Nana berbohong.
"Kau tidak berbohong kan kepadaku?" tanya Rendi dengan menatap lekat adik nya itu.
"Tidak aku tidak berbohong, Kakak tau tidak, Ryhan satu sekolah denganku dan satu kelas lagi" ucap Nana yang mencoba mengalihkan pembicaraan dari nilai nya.
"Bagus jika seperti itu supaya kakak bisa lebih memantaumu dan bertanya kepada nya jika kau berbohong dengan kakak" jawab Rendi akan ucapan adik nya itu dan merasa beruntung akan Ryhan yang sekolah di dekat adik nya itu. Nana menoleh ke arah kakak nya itu dan menatap kesal dan menyesal sudah mengatakan masalah Ryhan yang sekolah di tempat nya dan sekelas dengan nya.
"Lebih baik aku tidak mengatakan nya tadi" guman Nana dan langsung beranjak berdiri dari duduk nya dan menuju ke kamar nya.
"Mau kemana kau?" tanya Rendi kepada Nana.
"Bermain bersama Weny dan Yura" jawab Nana dan langsung masuk ke dalam kamar nya, Nana tidak mengganti pakaian nya dan hanya mengenakan baju kaos hitam dan celana berwarna coklat nya itu dan setelah itu dia mengenakan sepatu nya, Setelah siap dia langsung beranjak keluar dari kamar nya.
"Aku pergi" pamit Nana kepada Rendi.
"Hati hati, Pulanglah sebelum jam tujuh nanti" ucap Rendi kepada Nana, Nana hanya mengangguk mengiyakan nya dan setelah itu langsung berlalu keluar dari rumah dan keluar dari pekarangan rumah nya.
"Mau kemana dia?" guman Ryhan saat melihat Nana yang keluar dari pagar rumah, Nana memang selalu saja pergi berkeluyuran kadang bersama Yura dan kadang bersama Weny dan kadang juga mereka bersama bertiga karna memng itulah aktivitas yang selalu ia lakukan dan Rendi juga tidak melarang selagi Nana bisa menjaga diri sendiri.
Ryhan mengambil jaket milik nya dan mengenakan nya, Setelah itu dia langsung turun dari kamar nya dan menuju keluar untuk mengikuti kemana Nana pergi. Nana menghentikan langkah kaki nya di jalanan sepi dan dia berjongkok dan memegang kepala nya. "Aku bosan belajar selalu, Kakak selalu saja menyuruhku belajar saat aku di rumah" ucap Nana yang mengeluh karna jika dia di rumah pasti selalu di suruh belajar makanya dia selalu pergi dari rumah dan menju entah kemana untuk menghindari suruhan belajar. Ryhan bisa mendengar jelas keluhan wanita itu karna Nana memang selalu mengeluh seperti itu saat keluar dari rumah dan dia memang selalu mengikuti kemana Nana pergi.
Ryhan memiliki orang tua yang kaya raya yang tidak di ketahui oleh siapapun termasuk Nana, Ryhan tidak ingin ikut bersama orang tua nya yang selalu sibuk dengan bekerja dan memilih tinggal bersama nenek nya dulu dan hingga sekarang saat nenek nya sudah tidak ada, Meskipun nenek nya sudah tidak ada tapi masih ada orang yang memberi nya perhatian dan kasih sayang seperti Rendi dan Nana yang selalu ingin bermain dan menyapa nya dahulu dan sangat berbanding terbalik dengan sekarang, Nana yang sudah jarang bermain dengan nya dan selalu bertengkar jika bertemu dengan nya.
"Kemana ya?" ucap Nana yang tidak mengetahui tujuan nya ke mana.
"Berjalan keliling saja" ucap Nana kembali dan langsung berdiri dan melanjutkan langkah kaki nya, Nana memang selalu berkeliling daerah sana untuk menghindari belajar karna Ryhan selalu nampak di jendela saat dirinya ada di rumah.
Beberapa menit dia berjalan hingga akhirnya dia kelelahan, Nana menghentikan langkah kaki nya tepat di depan kursi yang memang selalu ia duduki, Nana mendudukkan tubuh nya di atas kursi itu dan menikmati banyak nya pepohonan di sana. Nana menghirup udara di sana dengan mata yang terpejam. "Segar sekali" ucap Nana dan menyenderkan tubuh nya di sandaran kursi itu.
"Berbeda sekali jika di rumah yang hanya mencium bau buku dan melihat wajah Ryhan dan tirai jendela nya" ucap Nana dengan wajah kesal nya mengingat ingat apa saja yang ia lakukan jika di rumah. Ryhan bisa mendengar jelas suara wanita itu karna dia duduk tepat di samping wanita itu tapi dia duduk di bawah. Nana mengeluarkan makanan yang memang selalu ada di dekat nya tapi saat dia makan dia melihat lelaki duduk di bawah di samping nya.
"Lelaki ini seperti tidak asing" guman Nana yang mencoba melihat waja siapa lelaki yang ada di samping nya. Ryhan langsung menundukkan kepala nya dan menengadahkan tangan nya seperti orang mengemis.
Nana berjalan dan berdiri di hadapan lelaki tadi. "Anda lapar tuan?" tanya Nana dengan menjongkokkan tubuh nya menatap lelaki itu tapi tetap saja dia tidak bisa melihat nya.
"Iya, Saya belum makan dari kemarin" jawab Ryhan, Ryhan lah lelaki itu dan suara nya di ubah sebisa nya.
Nana tersenyum dan memberikan makanan milik nya tadi kepada lelaki yang belum ia ketahui siapa. "Ini untukmu" ucap Nana dengan senyum yang melebar menatap lelaki yang sama sekali tidak ia nampak wajah nya itu. Ryhan menerima makanan itu dan itu membuat Nana senang akan itu. Nana memang suka berbagi karna sudah di ajarkan dari kecil oleh ayah dan kakak nya meskipun sikap nya seperti itu dan cara bicara nya seperti itu tapi hati nya sungguh baik.
"Terima kasih nona" ucap lelaki itu kepada Nana.
"Em" jawab Nana dan mendudukkan tubuh nya di samping lelaki itu. Ryhan menoleh ke sebelah dan melihat Nana duduk di samping nya.
"Makan lah" ucap Nana dengan menatap lelaki itu dan itu membuat Ryhan langsung mengalihkan pandang nya. Ryhan menganggukkan kepala nya dan langsung membuka makanan itu. Nana tersenyum melihat lelaki itu makan dan setelah itu kembali menatap ke depan.
"Anda kenapa bisa ada di sini nona?" tanya Ryhan dengan suara yang masih tidak di ketahui oleh Nana.
"Pergi dari rumah untuk menghilangkan beban study" jawab Nana akan pertanyaan lelaki itu dan menatap lelaki itu.
"Memang nya nona memiliki beban dalam belajar?" tanya Ryhan lagi kepada Nana.
"Sebenarnya tidak tapi aku lelah belajar selalu, Kakak selalu menyuruhku belajar mau siang ataupun malam jika aku ada di rumah makanya aku pergi" jelas Nana tanpa menatap Wajah lelaki yang ada di samping nya itu.
"Tapi itukan untuk kebaikan anda juga nona" jawab Ryhan.
"Iya aku tau, Tapi aku tidak kuat jika harus belajar 24 jam" jawab Nana akan jawaban lelaki yang ada di samping nya.
"Pasti dia tertekan sekali belajar selalu, Sedangkan aku?" guman Ryhan dan menyesali perbuatan nya yang menurutnya sangatlah egois. Mereka berdua mengobrol hingga jam hampir menunjuk pukul tujuh malam.
"Ah tuan, Aku harus pergi, Aku harus kembali ke rumah ku, Aku tinggal ya" ucap Nana yang sedari tadi menatap lelaki yang ada di samping nya itu tapi tidak bisa.
"Iya, Terima kasih atas rotinya tadi nona" jawab Ryhan. Nana mengangguk mengiyakan nya dan beranjak berdiri dari duduk nya dan kembali melanjutkan langkah kaki nya dan kembali ke rumah. Ryhan langsung mengangkat kepala nya dan menatap kepergian wanita itu.
"Sudah lama sekali aku tidak berbicara dengan nya seperti tadi" guman Ryhan dengan senyum mengembang melihat kepergian Nana, Ryhan langsung berdiri dari duduk nya dan membuang sampah makanan tadi dan kembali mengikuti Nana untuk kembali ke rumah juga.
"Aku pulang" teriak Nana saat masuk ke dalam rumah.
"Sudah pulang?" tanya Rendi kepada adik nya.
"Em" jawab Nana dengan senyum yang melebar dan masuk ke dalam rumah.
"Mau makan malam?" tanya Rendi kepada adik nya itu.
"Tidak kak, Aku sudah kenyang" jawab Nana dengan tersenyum menatap kakak nya itu.
"Baiklah, Lakukan hal Seperti biasa" ucap Rendi dengan senyum yang melebar menatap adik nya itu dan mengusap lembut kepala adik nya itu.
"Em" jawab Nana datar dan setelah itu langsung masuk ke dalam kamar nya. Nana langsung merebahkan tubuh nya ke atas ranjang kasur nya dan setelah itu menoleh ke arah jendela tapi dia belum melihat lampu kamar Ryhan menyala.
"Kemana lelaki itu? apa dia libur belajar hari ini?" ucap Nana yang tidak melihat cahaya lampu ataupun bayangan di jendela kamar Ryhan.
"Nanti pasti menyala" ucap Nana lagi dan langsung beranjak berdiri dan mengganti pakaian nya.Setelah selesai dia mengganti pakaian nya dia kembali menuju ke dekat jendela dan melihat kamar Ryhan tidak mengeluarkan cahaya.
"ini sih fix dia libur belajar" ucap Nana yang senang saat melihat lampu kamar Ryhan tidak menyala.
"Aku hitung hingga tiga, Jika tidak menyala berarti aku libur belajar" ucap Nana.
"Satu" Nana mulai menghitung.
"Dua"
"Tiga" ucap Nana dengan girang nya karna lampu kamar Ryhan tidak menyala.
"Yes, Libur" teriak Nana dan berjoget tidak jelas di dalam kamar nya itu. Nana langsung menyalakan musik sekencang kencang nya dan berjoget senang. Ryhan tersenyum melihat wanita itu yang nampak sangat senang akan lampu kamr nya yang tidak menyala.
Ckleek
Pintu kamar Nana terbuka dan masuklah Rendi ke dalam kamar itu karna merasa berisik akan musik yang di hidupkan oleh Nana. "Hey kenapa kau malah berjoget seperti ini dan tidak belajar hah?" teriak Rendi karna kencang nya suara musik yang di hidupkan oleh Nana.
Nana tidak menjawab Karna tidak mendengar dan itu menbuat Rendi sedikit kesal dan langsung mematikan musik itu. Nana menghentika joget nya dan langsung menoleh ke tempat musik.
"Kenapa di matikan kak?" tanya Nana dengan menatap lekat kakak nya yang mematikan musik dan mengganggu kesenangan nya yang libur dan bebas dari buku malam ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
DIRGA KIM
kece ceritanya🤩👍
2022-01-08
0
ciby😘
semangattt kk
2021-05-07
0
Zulfa
Salken kak, JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak😍
2021-04-16
0