Episode 02

"Kau ini dingin sekali, Aku seperti berbicara dengan patung saja kau tau tidak?" tanya Nana yang kesal karna sedari tadi Ryhan hanya diam dan tidak menjawab ucapan nya atau membalas sapaan nya. Ryhan menoleh ke arah Nana dengan tatapan datar dan tajam nya menatap Nana.

"Ah tidak, Aku hanya bergurau tadi, Kau ini tampan dan cool, Tolong berikan aku melihat jawaban mu teman" ucap Nana dengan memegang bahu Ryhan dan seperti sedang menggoda Ryhan. Ryhan belum mengeluarkan suara dan menoleh ke arah tangan Nana yang ada di bahu nya itu dengan tatapan masih datar.

Nana menurunkan tangan nya dari bahu Ryhan dan Ryhan kembali menatap datar ke arah Nana, "Em, Berikan aku melihat jawaban mu" ucap Nana dan tersenyum melebar menatap Ryhan berharap Ryhan mau memberikan nya melihat jawaban. Ryhan masih menatap wanita itu dengan tatapan datar nya tanpa mengeluarkan suara ataupun memberi respon.

"Kau ini pelit sekali" ketus Nana dan langsung berlalu dari sana dan kembali ke tempat duduk nya, Nana menatap kesal ke arah Ryhan sedangkan senyum nya tadi sudah hilang dan tidak lagi nampak, Nana mengambil ponsel nya yang ada di dalam tas nya.

"Belikan makanan untukku" isi pesan yang di kirimkan oleh Nana ke dalam grup nya dan juga kedua sahabat nya itu. Setelah selesai mengirimkan pesan Nana tidak ingin lagi mengerjakan soal dan kembali mengenakan handsfree milik nya dan kembali melanjutkan tidur nya yang terganggu tadi. Ryhan menatap wanita itu sedangkan Nana tidak melihat nya sama sekali, Ryhan berjalan mendekat ke arah Nana dan mendudukkan tubuh nya tepat di samping Nana, Nana yang merasa ada yang duduk di samping nya pun langsung mengangkat kepala nya dan melihat Ryhan duduk di samping nya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Nana datar kepada Ryhan.

"Kerjakan soal itu, Aku akan membantumu" ucap Ryhan dengan wajah datar nya dan membuka buku milik nya.

Nana tidak menjawab nya dan kembali menyenderkan kepala nya di meja belajar itu. "Malas" jawab Nana tanpa menatap Ryhan yang ada di samping nya. Ryhan menoleh ke arah wanita itu dan melihat wanita itu tengah kembali menundukkan kepala.

"Kau mau nilaimu jelek?" tanya Ryhan dengan menatap lekat Nana yang sama sekali tidak menatap nya itu.

"Terserah mau jelek atau tidak bukan urusan mu" jawab Nana datar dan membalikkan wajah nya ke kanan. Ryhan tidak menjawab nya dan langsung berlalu dari sana dan keluar dari kelas itu sedangkan Nana tidak memperdulikan nya dan jug tidak bergerak sama sekali dari posisi nya itu.

"Na" panggil Weny dan Yura secara bersamaan dan mereka baru saja sampai dan membawa bungkus yang berisi siomay yang mereka beli di kantin untuk Nana. Nana mengangkat kepala nya dan melihat kedua sahabat nya yang ada di hadapan nya.

"Ini" ucap Yura sambil menyodorkan siomay tadi.

Nana menerima nya. "Terima kasih" ucap Nana dan mulai melahap makanan itu, Saat makanan belum habis dan masih ada setengah bel masuk berbunyi. Ryhan nampak masuk ke dalam kelas itu tanpa menatap Nana dan kedua sahabat nya dengan membawa air.

"Dia tampan sekali" ucap Weny yang sudah merasa jatuh hati akan Ryhan akibat ketampanan nya, Nana menoleh ke arah Weny dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Hah, Kenapa ini pedas?" teriak Nana yang kepedasan saat siomay tadi hampir habis. Yura dan Weny yang awal nya memperhatikan Ryhan pun menoleh ke arah Nana begitupun dengan Ryhan yang bisa mendengar Nana mengeluh, Wajah wanita itu nampak memerah akibat kepedasan.

"Air" ucap Nana dengan mengipas mulut nya menggunakan tangan nya.

"Tidak ada" jawab Yura akan ucapan Nana, Nana mencari cari air di sekitarnya dan terlihat jika ada air di atas meja Ryhan, Nana berjalan ke arah Ryhan dan mendudukkan tubuh nya di samping Ryhan di atas kursi yang ada di samping Ryhan. Nana langsung meminum air yang ada di atas meja Ryhan itu dan itu membuat Ryhan menatap lekat ke arah nya.

"Ah" ucap Nana saat sudah selesai minum dan air minum milik Ryhan tinggal setengah akibat di minum Nana.

"Kenapa makanan itu pedas sekali hah?" ketus Nana kepada kedua sahabat nya itu dan itu membuat semua orang yang baru saja masuk ke dalam kelas itu menoleh ke arah nya.

"Kau tidak mengaduknya pantas saja terasa sangat pedas" jawab Weny yang bisa melihat banyak cabai di bagian bawah.

"Shht" umpat Nana yang kesal dan meletakkan botol Ryhan kembali ke atas meja Ryhan.

"Air siapa ini?" guman Nana yang baru sadar akan dia yang memegang botol, Nana menoleh ke belakang dan melihat Ryhan menatap nya dengan tatapan datar nya.

"Eh Ryhan" ucap Nana dengan tersenyum lebar menatap Ryhan sedangkan Ryhan sama sekali tidak tersenyum dan hanya memasang wajah datar nya.

"Dia mengetahui nama lelaki itu?" tanya Yura dengan berbisik kepada Weny.

"Entahlah, Tapi tadi dia bilang dia tidak kenal dengan lelaki tampan itu" jawab Weny yang juga berbisik kepada Yuna.

"Terima kasih minuman nya teman" ucap Nana dengan senyum yang melebar dan setelah itu langsung berlalu dari sana dan kembali ke tempat nya. Ryhan tidak mengeluarkan suara apapun dan langsung membuang bekas minum Nana tadi ke dalam tong sampah yang ada di belakang nya.

"Shht lelaki itu" guman Nana yang kesal saat melihat Ryhan yang membuang botol minum bekas nya minum.

"Hey, Kau kenal dengan lelaki itu?" tanya Weny kepada Nana.

Nana menoleh ke arah kedua sahabat nya itu. "Ah, Itu tadi aku berkenalan dengn nya" jawab Nana berbohong.

"Oh" jawab Yura mengangguk mengerti karna dia juga melihat tadi Nana dan Ryhan yang tinggal berdua di kelas. Guru masuk ke dalam kelas itu dan mulai mengajar hingga jam pulang sekolah.

Nana langsung beranjak keluar dari kelas pertama kali karna buku dan alat alat tulisnya tidak dia keluarkan dari tas dan itu memang kebiasaan nya yang tidak pernah belajar dan menulis pun di rumah dengan meminjam buku teman nya.

Nana berjalan untuk kembali ke rumah nya begitupun dengan Ryhan yang juga berjalan dengan mendorong sepeda milik nya. Sedangkan teman teman Nana pulang menggunakan mobil karna teman teman nya kaya sedangkan dia tidak, Yura dan Weny selalu menawari tumpangan untuk Nana tapi Nana selalu menolak karna arah rumah mereka berlawanan dan Nana juga tidak ingin merepotkan kedua sahabat nya itu karna kedua sahabat nya itu terlalu baik dan sayang dengan nya begitupun dengan dirinya yang juga sangat menyayangi kedua sahabat nya itu.

"Hem, Hem, Hem" Nana berjalan sambil bernada sepanjang jalan dengan telinga yang masih melekat hendsfree itu.

"Kau anak tak tau untung" bentak salah satu orang saat Nana lewat di depan salah satu rumah orang. Nana yang mendengar itupun langsung melepaskan hendsfree milik nya dan mengintip ke rumah orang itu yang di lindungi pagar.

"Maaf pah, Aku tidak sengaja tadi menyakiti nya, Dia yang memulai terlebih dahulu" jawab anak wanita itu, Anak wanita itu tidak sengaja mendorong adik Lelaki nya hingga terjatuh dan sakit bagian belakang makanya orang tua nya semarah itu karna anak lelaki itu adalah anak kesayangan mereka.

"Itu bukan nya Nana?" guman Rendi saat melihat adik nya di depan rumah seperti sedang melihat sesuatu.

"Itu Ryhan?" guman nya lagi saat melihat lelaki yang berada tidak jauh dari Nana dengan memegang sepeda. Rendi tidak melanjutkan guman nya dan langsung menghampiri adik adik nya itu, Rendi juga menyayangi Ryhan sama seperti adik nya sendiri karna dulu dia selalu menitipkan Nana di rumah nenek Ryhan makanya dia juga menganggap Ryhan adik nya.

"Hey sedang apa?" tanya Rendi, Ryhan tidak kaget karna dia tidak mudah kaget dia menoleh ke arah Rendi dengan tatapan datar nya.

"Itu" ucap Ryhan dan memajukan bibirnya supaya melihat Nana. Rendi menoleh ke arah adik nya itu dan berjalan mendekat ke arah adik nya itu.

"Hey sedang apa kau?" tanya Rendi dengan memegang bahu Nana dan itu sangat membuat Nana terkejut dan menoleh ke belakang.

"Ah kakak ini suka sekali mengejutkan ku" ketus Nana akan dirinya yang terkejut.

"Maaf, Kau sih yang terlalu pokus hingga tidak sadar akan kakak mu ini" jawab Rendi.

"Siapa itu?" teriak bapak bapak tadi. Nana langsung menarik tangan kakak nya itu dan langsung berlari dari sana sedangkan Ryhan kembali melanjutkan langkah kaki nya santai.

"Hey berhenti" ucap Rendi kepada Nana, Nana tidak menjawab nya dan menghentikan langkah kaki nya dan Nana pun menoleh ke belakang dan tidak melihat bapak bapak tadi mengejar tapi dia melihat Ryhan.

"Kau mengikuti ku?" ketus Nana kepada Ryhan. Ryhan menghentikan langkah kaki nya dan menoleh ke arah Nana dengan tatapan datar dan tidak menjawab ucapan Nana. Ryhan kembali melanjutkan langkah kaki nya dengan mendorong sepeda nya tanpa menjawab ucapan Nana tadi.

"Lelaki ini, Berani sekali kau mengacuhkan ku" teriak Nana yang tidak terima di acuhkan oleh Ryhan. Ryhan sama sekali tidak menanggapi nya ataupun menoleh ke belakang.

"Hey sudahlah, Dia tidak mengikuti mu, Bukannya rumah nya searah dengan kita, Ayo pulang" ucap Rendi yang mencoba menenangkan adik nya yang selalu ngegas jika melihat Ryhan. Nana tidak menjawab nya dan mengikuti kakak kesayangan nya itu.

"Mana sepeda mu kak?" tanya Nana kepada Rendi karna tidak melihat sepeda Rendi.

"Di rumah" jawab Rendi karna memang dia jarang menaiki sepeda kecuali untuk mengantar adik nya ke sekolah. Nana tidak menjawab nya dan masuk ke dalam pekarangan rumah nya karna dia dan juga kakak nya sudah sampai di rumah. Rendi juga mengikuti adik nya itu dan ikut masuk ke dalam rumah nya.

"Istirahatlah, Nanti jika aku memanggil keluarlah" ucap Rendi dengan mengusap lembut kepala adik nya itu.

"Hem" jawab Nana dengan mengangguk mengiyakan nya. Nana langsung berlalu dari dekat kakak nya itu dan masuk ke dalam kamar nya begitupun dengan Rendi yang juga masuk ke dalam kamar nya.

"Ah lelah sekali" ucap Nana dan mendudukkan tubuh nya di atas ranjang dengan kaki yang melepaskan sepatu nya. Nana menoleh ke kamar Ryhan dan terlihat Ryhan sedang belajar dan duduk manis di atas kursi yang ada di dalam kamar nya dengan jendela yang terbuka.

"Belajar terus, Mati karna belajar nanti baru tau rasa" ucap Nana dengan menatap aneh ke arah Ryhan yang selalu saja belajar. Nana langsung berdiri dan melepaskan almamater dan seragam sekolah nya di dalam kamar itu dan tidak terlihat oleh Ryhan.

"Na, Ayo makan" teriak Rendi dari luar.

"Iya" jawab Nana dan langsung mengikat rambut nya bundar dengan membelakang jendela kamar nya itu. Ryhan yang sedari tadi memperhatikan wanita itu bisa melihat jelas leher putih Nana itu. Setelah selesai mengikat rambut nya Nana langsung beranjak keluar dari kamar nya dan mendudukkan tubuh nya di atas kursi meja makan. Nana dan Rendi menikmati makan siang bersama dan Nana nampak lahap memakan makanan itu begitupun dengan Rendi.

"Kau seperti nya lapar sekali" ucap Rendi saat melihat adik nya yang makan dengan sangat lahap.

"Hem, Sangat lapar, Aku tadi di sekolah hanya memakan siomay" jawab Nana dengan mulut penuh nya kepada Rendi.

"Kenapa tidak makan nasi atau makan makanan lain?" tanya Rendi kepada adik nya itu.

"Tidak apa" jawab Nana yang tidak mau mengatakan jika dia tidak di izinkan istirahat karna tidak mengerjakan tugas. Beberapa menit mereka makan akhrinya mereka selesai, Nana langsung beranjak menuju ke ruang tengah dan mendudukkan tubuh nya di atas kursi sofa dan langsung menyalakan televisi sedangkan Rendi mencuci bekas makan mereka. Rendi sangat menyayangi adik nya itu dan tidak akan membiarkan adik nya itu kesusahan meskipun dia sendiri yang kesusahan, Dia juga tidak pernah menyuruh Nana untuk melakukan ini itu karna memang sejak kecil Nana sangatlah manja hingga saat ini tapi Rendi tidak akan membiarkan manja adik nya itu hilang dan dia juga menyukai Nana yang manja itu. Setelah selesai membereskan bekas makan dan mencuci piring Rendi langsung menuju ke dekat adik nya yang sedang menonton televisi dengan mengunyah snak.

"Bagaimana sekolah mu hari ini? apa lancar?" tanya Rendi dan mendudukkan tubuh nya di samping Nana dan tangan yang masuk ke dalam bungkus snak Nana untuk melahap bersama, Nana sudah biasa di tanya seperti itu oleh kakak nya saat pulang sekolah dan dia selalu berbohong, Nana juga tidak mengizinkan kakak nya masuk ke dalam kamar nya karna takut memeriksa buku nya yang masih bersih semua itu tapi Rendi selalu mengecek nya makanya buku nya itu setidaknya sedikit isi di dalam nya karna di suruh Rendi.

Terpopuler

Comments

arin

arin

gtau knp sy kurng suka sama karakter nana,Mesty yg rjin bljr trs pinter...ech ini mlh rjin tdur🤦

2021-08-04

2

ciby😘

ciby😘

uhuukkk🤭🤭🤭

2021-05-07

0

Krisna New

Krisna New

ga py org tua tp manja mesti nya lebih mandiri dn giat belajr bukn jd pemalas..aku ga suka sosok nana

2021-04-15

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Pengumuman hiatus
49 Tutup
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 96
99 Episode 97
100 Episode 98
101 Episode 99
102 Episode 100
103 Episode 101
104 Episode 102
105 Episode 103
106 Episode 104
107 Episode 105
108 Episode 106
109 Episode 107
110 Episode 108
111 Episode 109
112 Episode 110
113 Episode 111
114 Episode 112
115 Episode 113
116 Episode 114
117 Episode 115
118 Episode 116
119 Episode 117
120 Episode 118
121 Episode 119
122 Episode 120
123 Episode 121
124 Episode 122
125 Episode 123
126 Episode 124
127 Episode 125
128 Episode 126
129 Episode 127
130 Episode 128
131 Episode 129
132 Episode 130
133 Episode 131
134 Episode 132
135 Episode 133
136 Episode 134
137 Episode 135
138 Episode 136
139 Episode 137
140 Episode 138
141 Episode 139
142 Episode 140
143 Episode 141
144 Episode 142
145 Episode 143
146 Episode 144
147 Episode 145
148 Episode 146
149 Episode 147
150 Episode 148
151 Episode 149
152 Episode 150
153 Episode 151
154 Episode 152
155 Episode 153
156 Episode 154
157 Episode 155
158 Episode 156
159 Episode 157
160 Episode 158
161 Episode 159
162 Episode 160
163 Episode 161
164 Episode 162
165 Episode 163
166 Episode 164
167 Episode 165
168 Episode 166
169 Episode 167
170 Episode 168
171 Episode 169
172 Episode 170
173 Episode 171
174 Episode 172
175 Episode 173
176 Episode 174
177 Episode 175
178 Episode 176
179 Episode 177
180 Episode 178
181 Episode 179
182 Episode 180
183 Episode 181
184 Episode 182
185 Episode 183
186 Episode 184
187 Episode 185
188 Episode 186
189 Episode 187
190 Episode 188
191 Episode 189
192 Episode 190
193 Episode 191
194 Episode 192
195 Episode 193
196 Episode 194
197 Episode 195
198 Episode 196
199 Episode 197
200 Episode 198
201 Episode 199
202 Episode 200
203 Episode 201
204 Episode 202
205 Episode 203
206 Episode 204
207 Episode 205
208 Episode 206
209 Episode 207
210 Episode 208
211 Episode 209
212 Episode 210
213 Episode 211
214 Episode 212
215 Episode 213
216 Episode 214
217 Episode 215
218 Episode 216
219 Episode 217
220 Episode 218
221 Episode 219
222 Episode 220
223 Episode 221
224 Episode 222
225 Episode 223
226 Episode 224
227 Episode 225
228 Episode 226
229 Episode 227
230 Episode 228
231 Episode 229
232 Episode 230
233 Episode 231
234 Episode 232
235 Episode 233
236 Episode 234
237 Episode 235
238 End, Terima kasih
239 Pentingggg
Episodes

Updated 239 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Pengumuman hiatus
49
Tutup
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 96
99
Episode 97
100
Episode 98
101
Episode 99
102
Episode 100
103
Episode 101
104
Episode 102
105
Episode 103
106
Episode 104
107
Episode 105
108
Episode 106
109
Episode 107
110
Episode 108
111
Episode 109
112
Episode 110
113
Episode 111
114
Episode 112
115
Episode 113
116
Episode 114
117
Episode 115
118
Episode 116
119
Episode 117
120
Episode 118
121
Episode 119
122
Episode 120
123
Episode 121
124
Episode 122
125
Episode 123
126
Episode 124
127
Episode 125
128
Episode 126
129
Episode 127
130
Episode 128
131
Episode 129
132
Episode 130
133
Episode 131
134
Episode 132
135
Episode 133
136
Episode 134
137
Episode 135
138
Episode 136
139
Episode 137
140
Episode 138
141
Episode 139
142
Episode 140
143
Episode 141
144
Episode 142
145
Episode 143
146
Episode 144
147
Episode 145
148
Episode 146
149
Episode 147
150
Episode 148
151
Episode 149
152
Episode 150
153
Episode 151
154
Episode 152
155
Episode 153
156
Episode 154
157
Episode 155
158
Episode 156
159
Episode 157
160
Episode 158
161
Episode 159
162
Episode 160
163
Episode 161
164
Episode 162
165
Episode 163
166
Episode 164
167
Episode 165
168
Episode 166
169
Episode 167
170
Episode 168
171
Episode 169
172
Episode 170
173
Episode 171
174
Episode 172
175
Episode 173
176
Episode 174
177
Episode 175
178
Episode 176
179
Episode 177
180
Episode 178
181
Episode 179
182
Episode 180
183
Episode 181
184
Episode 182
185
Episode 183
186
Episode 184
187
Episode 185
188
Episode 186
189
Episode 187
190
Episode 188
191
Episode 189
192
Episode 190
193
Episode 191
194
Episode 192
195
Episode 193
196
Episode 194
197
Episode 195
198
Episode 196
199
Episode 197
200
Episode 198
201
Episode 199
202
Episode 200
203
Episode 201
204
Episode 202
205
Episode 203
206
Episode 204
207
Episode 205
208
Episode 206
209
Episode 207
210
Episode 208
211
Episode 209
212
Episode 210
213
Episode 211
214
Episode 212
215
Episode 213
216
Episode 214
217
Episode 215
218
Episode 216
219
Episode 217
220
Episode 218
221
Episode 219
222
Episode 220
223
Episode 221
224
Episode 222
225
Episode 223
226
Episode 224
227
Episode 225
228
Episode 226
229
Episode 227
230
Episode 228
231
Episode 229
232
Episode 230
233
Episode 231
234
Episode 232
235
Episode 233
236
Episode 234
237
Episode 235
238
End, Terima kasih
239
Pentingggg

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!