Andra terdiam menatap punggung Azimah dari kejauhan. Andra merasa tersentil dengan kalimat yang Azimah ucapkan padanya. Ia seperti merasa kembali pada 9 tahun lalu, di mana kata-kata Azimah mampu menggetarkan hatinya. Saat itu Azimah menyatakan perasaannya pada Andra setelah Andra sudah mantap untuk menikahi Adelina.
Kini semua terulang lagi, hanya saja sedikit berbeda konteks. Jika dulu Azimah menyatakan cintanya, kali ini Azimah seperti menyerah pada perasaannya. Keduanya berdampak sama bagi Andra, sama-sama menggusarkan hatinya.
Andra berjalan mendekat pada Azimah yang tengah sibuk dengan beberapa mandor. Sesekali menunjuk ke arah lapangan luas. Sesekali pula mereka melihat sebuah berkas secara bersamaan. Andra memperhatikan semua itu meski Azimah tak menyadarinya. Wajah Azimah yang serius dengan pekerjaannya membuat Andra tak lepas dari pandangannya, terutama saat ia melihat bibir Azimah. Merah dan merekah. Sebuah perasaan aneh hinggap di hatinya.
Andra segera menjauhkan pikiran kotor itu dari otaknya. Sebisa mungkin Ia menjauhi Azimah, meski perubahan azimah akhir-akhir ini mampu membuatnya resah. Terutama saat Azimah berdekatan dengan Ronald.
"Hei, apa yang sedang kau lihat?" tanya seorang wanita yang membuat Andra tersentak dalam lamunannya..
"Kau sudah datang? kapan datang?" tanya Andra mengabaikan pertanyaannya.
"Kau belum menjawab pertanyaanku!" desak wanita itu.
Andra berjalan melewati Charlotte. Ia membuka berkas lebar yang ada di tangannya dan mendekat pada Azimah dan timnya
"Azimah ...," panggil Andra. Azimah pun menghentikan pekerjaanya, menatap Andra yang menatapnya sedikit sendu..
"Kenalkan, ini Manager Charlotte.. Dia dari perusahaan Chams.!" kata Andra mengenalkan keduanya..
Azimah menyambutnya ramah begitu juga sebaliknya. Azimah nampak di terima oleh Charlotte, terbukti Charlotte tidak menatapnya sinis bahkan ia sangat ramah.
Azimah dan Charlotte sama-sama memperhatikan penjelasan dari Andra. Saat selesai Azimah mengamati kembali kertas yang telah dijelaskan rinciannya oleh Andra. Namun sesuatu mengusik dirinya saat mendengar nada bicara Charlotte pada Andra.
"Baby, Ayo makan siang bersama setelah ini!" ajak Charlotte.
Azimah yang mendengar panggilan Charlotte pada Andra sedikit menatap pada Andra. Andra nampak biasa saja dengan panggilan itu. Azimah pun berasumsi jika Charlotte mungkin adalah kekasihnya saat ini.
Saat Andra mengangkat wajahnya, tatapan mereka bertemu. Azimah seolah tak ingin menghindar dari tatapan Andra, ia sengaja menatap Andra namun Andra mengalihkan pandangannya ke Charlotte.
Azimah pun mengerti. Ia menjauh dari Andra dan Charlotte. Memberikan ruang pada mereka untuk bicara.
Peninjauan mereka hampir selesai, hanya perlu beberapa hal lagi yang harus di selesaikan. Mereka, Azimah, Andra dan Charlotte meninjau semuanya dengan seksama. Semuanya berjalan lancar, tanpa ada kecanggungan saat membahas pekerjaan. Sungguh profesional.
Peninjauan pun selesai, semua nampak bersiap untuk kembali ke kantor. Namun lagi-lagi Azimah harus menahan panasnya telinga saat mendengar Charlotte berkali-kali memanggil Andra dengan sebutan sayang.
Azimah muak dengan pemandangannya saat ini, di mana Charlotte dengan manja bergelayut di lengan Andra namun Andra tak sedikit pun merasa risih dengan ulahnya. Berbeda jauh dengan Andra yang selama ini Azimah kenal, Andra yang dingin pada setiap wanita yang mendekatinya kini menerima semua yang dilakukan Charlotte padanya tanpa bantahan apapun.
Azimah pun beranjak dari tempat itu, meninggalkan kemesraan Andra dan Charlotte. Sesuatu melintas dalam benak Azimah, teringat akan permintaan Ronald padanya tadi pagi. Dengan Cepat Azimah meraih ponsel yang ada dalam sakunya. Mengetikkan nama Ronald di sana dan menempelkannya ke telinganya.
"Ronald, aku sudah pulang! kau sibuk?" tanya Azimah yang mendengar suara begitu berisik di belakang Ronald.
Ronald yang kala itu sedang menangani klien segera menghentikkan pekerjaannya dan menjemput Azimah di lokasi peninjauan. Saat bersamaan, Andra dan Charlotte datang menghampirinya.
"Manger Azimah? Anda belum pulang?" tanya Charlotte dengan senyuman ramahnya.
"Saya sedang menunggu jemputan!" jawab Azimah seadanya.
"Emm ..., kami ingin makan siang di dekat sini sebelum kembali ke kantor. Apa anda ingin ikut?" tawar Charlotte.
"Kalian pergi saja, temanku sedang dalam perjalanan kemari!' jawab Azimah menolak.
"Baiklah kalau begitu, kami pergi dulu" Andra dan Charlotte meninggalkan Azimah sendiri di lokasi itu. Tak lama Ronald pun tiba dengan mobil sportnya. Ia sedikt berlari kearah Azimah sambil tersenyum lebar. Azimah membalasnya hangat. Hal ini mencuri perhatian Andra.
"Apa aku membuatmu menunggu lama?" tanya Ronald memastikan..
"Tidak, aku memang baru akan pulang!" jawab Azimah berbohong.
Ronald pun tersenyum lega mendengarnya. Ia mengajak Azimah naik ke mobilnya. Andra tetap dengan setia mengamati keduanya dari kejauhan. Rasa panas kembali menggelayut di hatinya.
"Kita akan makan siang terlebih dahulu atau langsung ke kantormu?" tanya Ronald memastikan tujuan Azimah.
"Aku ikut denganmu saja! Lagi pula ini jam istirahat!" jawab Azimah sambil mengenakan seatbeltnya.
"Aku lapar, bertemu dengan banyak klien hari ini membuatku sedikit lelah. Tenagaku terkuras dan aku butuh energi yang lebih untuk menggantinya!" cerocos Ronald yang membuat Azimah menggelengkan kepalanya.
"Baiklah, kita makan siang!' ujar Azimah di sela senyumannya.
Mereka pun meninggalkan lokasi itu. Mencari tempat makan yang tidak jauh dari lokasi peninjauan.
Setelah cukup lama, mencari, Ronald menepikan mobilnya di depan sebuah kedai yang cukup ramai. Kedai itu cukup besar. Banyak pengunjung yang datang ke sana. Entah makanannya enak atau memang karena tak ada tempat makan lain yang berada di sekitar sana.
Azimah dan Ronald memilih tempat paling pojok menhindari bisingnya pengunjung yang datang ke sana.
"Tempatnya sangat ramai. Apa kita mencari tempat makan lain saja?" kata Ronald yang takut jika tempat yang ia pilih membuat Azimah tak nyaman.
"Tak masalah untukku. Tapi jika kau tak suka kita bisa mencari tempat lain" sahut Azimah.
"Tidak juga, aku hanya takut jika kau merasa terganggu dengan kebisingan di sini" jelas Ronald.
"Aku tak masalah. Makan ya makan. Tidak tergantung pada tempat. Asal perut terisi itu sudah cukup bagiku" balas Azimah.
"Baguslah jika begitu, kita berdua tak masalah jadi kita makan di sini. Tunggulah, aku akan memesan sesuatu!" ucap Ronald diiringi anggukan kepala dari Azimah.
Azimah menunggu sambil memainkan ponselnya. Tiba-tiba suara wanita menyapanya.
"Manager Azimah, anda makan di sini juga?" tanya wanita yang tak lain adalah Charlotte.
"Ah iya, aku makan dengan temanku!" jawab Azimah sambil menunjuk pada Ronald.
Andra tak menanggapinya, ia langsung duduk di sisi Azimah tanpa izin terlebih dahulu. Charlotte yang melihat Andra begitu ikut duduk di seberang Azimah..
Azimah tak keberatan karena memang mereka saling mengenal. Tapi yang membuatnya tak nyaman adalah Andra yang duduk di sebelahnya sambil menginjak kakinya. Entah sengaja atau tidak itu membuat Azimah risih karena Andra melakukannya berulang-ulang kali.
Azimah tak ingin memunculkan kecurigaan pada Charlotte yang ia yakini adalah kekasih Andra. Ia pun membiarkan tingkah Andra sambil terus berusaha menghindari kakinya. Beruntung hari ini ia mengenakan snaekers jadi itu tidak terlalu menyakitinya.
***
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
gendispraweswari
dr dulu suka andra sama azimaa...beda usia gk malsh kan thor🙈
2021-03-13
3
Wayan Andrea
hahaaa.....lucu deh om andra
2021-02-22
1
Ayyumi ndalu 💗💗
klo cemburu bilang bang andra .... kesalip ronald nyesel ntar 🤣🤣🤣
2021-02-22
1