10th Anniversary

Pagi yang cerah, udara yang masih sangat segar belum tercampur dengan polusi. Aku dan beberapa temanku berangkat ke hotel. Melewati taman yang cukup luas tepat di depan pintu masuk hotel. Langkah beriringan membuat kita terlihat sangat kompak. Padahal antara aku dan Widya hanya teman sekedar sapa sekarang. Tak seperti dulu sebelum aku mempunyai hubungan dengan Ega.

 

Pantulan cahaya matahari dari setiap jendela kamar hotel semakin memperindah setiap sudut koridor yang kulewati sekarang ini. Dari kejauhan di depan kantor house keeping, terlihat beberapa staf dan anak magang lainnya berkumpul di papan pengumuman. Tak heran jika suara gaduh terdengar sangat keras. Ada apa sih ini?

Aku dan temanku yang lain mendatanginya karena penasaran. Setelah kita membacanya, ternyata memang sangat menarik.

 

“Van, kita harus datang nih. Pasti seru banget!” ajak Dina yang begitu antusias.

 

“Iyalah Din, pasti. Kita kan juga belum pernah tahu bagaimana acara hotel digelar.” Jawabku.

 

“Apalagi ini Anniversary ke 10, pasti meriah banget. Ahh nggak sabar aku!” sahut Kiki terlihat sangat gembira.

 

“Orang seperti kalian memangnya punya baju pesta? Kalian kan cuma ngekost di sini. Low budget dilarang ikut. Malu-maluin. Hahaha! Baca tuh, temanya glamour! Pasti nggak mampu beli. Hahaha.” ledek Tina dari belakangku yang tak henti-hentinya memakiku.

 

“Jangan ngremehin kita yah! Dasar mak lampir!” ucap Dina keras kepada Tina.

 

“Sudah din, ayo masuk kantor, orang kaya dia nggak usah di ladenin. Buang-buang waktu dan tenaga aja.” Ucapku.

 

Aku memutar badan lalu berjalan menuju kantor, tanpa kusadari kaki Tina menyepakku hingga aku terjatuh. “Auuwh! Keterlaluan kamu Tina!” ucapku sambil berdiri.

 

“Eh, situ yang jalan nggak lihat-lihat kok nyalahin aku. Dasar aneh!” tanpa rasa bersalah dia memakiku dan pergi begitu saja.

 

“Kamu nggak apa-apa Van?” tanya Dina.

 

“Nggak Din, cuma heran aja sampai begitu banget dia membenciku hanya karena Mas Sony.”

 

“Makanya, kalo udah punya satu itu jangan lirik cowok lain.” Ucap Widya menyindirku soal Ega.

 

“Bukan urusan kamu Wid, kamu nggak tahu apa-apa, jadi sebaiknya kamu diam. Yang kamu tahu itu cuma mengarang cerita dan selalu memfitnahku. Iya kan?!" tanyaku menyudutkan Widya.

 

“Kapan aku fitnah kamu. Jangan asal ngomong ya! Semuanya itu fakta. Aku juga nggak bego!”

 

“Sudahlah, yuk masuk jangan berantem di sini!” Ucap Kiki memisah adu mulutku dengan Widya.

Dari dulu dia memang sok pintar. Jadi nggak heran kalau dia selalu merasa benar di antara yang lain.

 

***

 

 

Sabtu, pukul 15.00 di kost.

 

Aku menyiapkan baju dan perlengkapan yang akan kupakai nanti malam. Acara dimulai pukul 19.30 jadi masih banyak waktu untuk bersantai.

 

Aduuh ... sangat membingungkan. Mana dress yang harus kupakai.ini sepertinya terlalu heboh, tapi kalo ini terlalu santai dan biasa. Tapi kan acaranya glamour, berarti kan penampilan juga harus mewah.

Aku menimbang-nimbang baju mana yang pantas kupakai nanti malam. Hanya ada tiga baju pesta yang aku bawa dari rumah, buat jaga-jaga aja. Pikirku anak magang juga tidak akan menghadiri acara mewah seperti ini. Tetapi ternyata semua di sama ratakan wajib datang.

 

“Din! Dina?!” teriakku dari depan kamar Dina.

 

“Ya ampun. Kenapa sih Van teriak-teriak!”

 

“Gawat Din. Bantuin aku. Ayok ke kamarku sekarang. Cepat.” Aku menarik tangan Dina yang sedang asyik tiduran dan mengajaknya ke kamarku.

 

“Bantuin apa?! Yang jelas! Males kalo nggak penting.” Jawab Dina yang masih merebahkan tubuhnya di atas kasur.”

 

“Dina cepetan!” ucapku memaksa.

 

“Iya, iya bentar. Ya Allah. Kamu sangat mengganggu Van!” menggerutu, tapi bagiku itu biasa. Karena dia juga sering mengerjaiku. Hehe

 

“Sini deh! Antara tiga ini yang paling bagus yang mana?”

 

“Astaga! Kamu narik-narik tanganku cuma buat milih baju?! Ada yang lebih penting dari ini nggak?!”

 

“Hehe ,,, maaf. Eh tapi ini juga penting banget loh Din. Yang mana?!” paksaku menyuruh Dina memilih.

 

“Yang biru bagus banget, tapi kamu lebih pantas pakai yang ini. Menunjuk dress putih bermotif love yang simpel.”

 

“Ih Din, kan acara mewah, masa pake ini?!”

 

“Merah juga bagus, tapi terlalu terbuka. Udah yang itu aja. Titik. Dah ya aku mau balik ke kamar. Mau tidur bentar. Capek.”

 

“Dinaaaaa!” Teriakku setelah dia berjalan keluar kamar. Apa aku harus pakai ini? Kurang mewah nggak ya? Tapi yang dikatakan Dina ada benarnya juga, yang biru terlalu heboh karena bawahnya mekar, yang merah, bahu sampai dada terlalu terbuka. Ini doang yang bener emang, putih. Yasudahlah aku pakai ini. Kalau aku pakai yang merah apa kata Mas Sony nanti. Hahaha, leherku terlihat saja dia tidak rela. Apalagi dada. Hahaha... ah pasti dia ganteng banget nanti. Nggak sabar pengen ketemu.

 

 

Pukul 19.00, Aku, Dina, Widya, dan Kiki sudah bersiap untuk berangkat ke hotel. Kali ini kita dijemput Pak Adi, seniorku yang paling baik hati. Agak lucu juga kalau kita pergi dengan penampilan seperti ini jalan kaki. Beruntung Pak Adi dengan senang hati menawarkan untuk menjemput kita.

 

Sesampainya di hotel. Kita memasuki gedung acara dan sudah begitu banyak orang berkumpul di sana.  Kali ini, semua benar-benar berpenampilan sempurna. Biasanya kita semua memakai seragam kerja yang hanya itu-itu saja. Sekarang, semua staf dan anak magang pun tidak bisa dibedakan. Para lelaki memakai jas dan perempuan mengenakan dress terbaik mereka, ditambah dengan make up yang membuatnya semakin cantik.

 

“Ya Allah Din, bagus banget dekorasinya. Lihat semua terlihat sangat mewah. Dan orang-orang yang di sini pun juga sangat sempurna.” Ucapku kagum.

 

“Iya Van, aku aja nggak bisa bedain mana staf mana anak magang. Sama semua. Hahaha.” Jawab Dina.

 

“Lihat tuh makanannya, banyak banget.” Timpal Kiki melihat meja makan yang di hias mewah.

 

“Kiki, makanan mulu yang kamu pikirkan!” ejek Dina. Widya memilih bergabung dengan anak magang lain dibanding dengan kita. Karena mungkin dia merasa diabaikan. Padahal sama sekali tidak. Kalau Ega tidak pernah menyuruh Widya untuk memata-mataiku mungkin hubunganku dengan Widya akan baik-baik saja. Ah ya sudahlah, Widya juga memang susah untuk diberi hati.

 

“Kita duduk di sana yuk, sepertinya menarik menikmati angin malam dekat kolam renang.” Aku mengajak Dina dan Kiki.

 

“Ayuklah.” Jawab mereka kompak.

 

 Kita berjalan menuju kolam yang di sana terdapat lilin di setiap meja bulat yang tertata rapi, dipinggir kolam renang juga terdapat beberapa lilin yang menyala mengelilinginya. Lampu-lampu di hias dengan sempurna di setiap sudut membuat pemandangan malam semakin indah dan terkesan romantis.

 

 

“Boleh gabung?” Kris duduk begitu saja di kursi sampingku yang kosong. Sangat menyebalkan. Lagi-lagi dia. Aku diam dan pura-pura tak mendengar perkataannya.

“Van, kok diem aja sih?!” tanya Kris menggeser kursinya mendekatiku.

“Sariawan.” Jawabku singkat. Aku menggeser kursiku menjauh dan tidak melihatnya sama sekali.

Tidak bermaksud sombong, tapi kalau aku melayani pembicaraannya dia akan semakin berusaha mendekat dan mengira aku menyukainya. Hobinya saja tebar pesona. Semua wanita di goda. Tak sedikit juga yang mau dengannya, termasuk Tina, meskipun dia terobsesi dengan Mas Sony. Tapi dia tetap mau juga dekat dengan Kris, diantar jemput. Dan mungkin kencan bareng. Bukan rahasia umum lagi. Tak tahulah bagaimana mereka menjalin hubungan. Sungguh aneh.

 

“Van, malam ini kamu cantik banget. Mau jadi pasanganku nanti nggak di game?”

 

Hah? Pasangan? Game? Memang ada permainan apa nanti? Kenapa harus berpasangan? Ah bodoh amatlah, paling juga cuma akal-akalan Kris aja.

“Kamu bisa gabung sama teman kamu aja bisa? Jangan di sini. Temenku nggak nyaman ada kamu.” Ucapku kepada Kris menyuruhnya untuk pergi.

 

“Yaudah, kalo begitu kamu ikut aku aja, biar teman kamu di sini.” Jawabnya enteng.

 

“Nggak! jangan bawa Vania Mas, biarin dia disini.” Sahut Dina.

 

“Ayuklah, aku tunjukin tempat yang indah banget diujung sana, dekorasinya lebih bagus daripada di sini.” Kris memaksa dan menarik tanganku.

 

Aku mengibaskan tangannya yang begitu lancang, bahkan Mas Sony saja tidak pernah berani menggandengku tanpa persetujuanku.

“Bisa sopan nggak?! Aku laporin ke senior nanti!” ucapku sedikit mengancamnya.

Bukannya pergi malah dia semakin tertantang untuk lebih mendekatiku. Menaruh tangan kanannya di senderan kursiku seolah merangkulku. Aku berdiri mengajak Kiki dan Dina pergi. Namun dengan cepat tangan Kris memegang perutku dari belakang dan memangkuku di kursinya. Reflek aku berteriak, di tengah keramaian dan musik yang kencang, untung saja tidak ada yang melihatku, akan sengat memalukan jika menjadi pusat perhatian. Kiki berusaha menarik tanganku melepaskan tangan Kris yang melingkar di perutku.

“Mas! Jangan perlakukan Vania seperti ini. Lepasin dia!” ucap Kiki menarik tanganku.

“Lepas nggak! lepasin!” dasar lelaki kurang ajar. Aku berusaha melepaskan tangannya namun sangat kuat memelukku dari belakang seperti terikat. Air mata tak bisa ku tahan lolos begitu saja membasahi pipiku. Kenapa aku selalu mendapat perlakuan seperti ini. Mengutuki diriku sendiri.

 

 

Tanpa berkata, Dina bergerak cepat mencubit tangan Kris agar terlepas dari perutku. Akhirnya aku bisa pergi dan menjauh darinya.

 

“Kenapa sih aku selalu saja seperti ini? Kenapa tidak ada orang yang bisa menghargaiku, kenapa aku selalu saja dilecehkan. Padahal kalian tahu sendiri kan bajuku tertutup, kenapa mereka begitu jahat?!” aku menangis berjongkok di dekat pohon yang tak begitu ramai orang.

 

“Sabar ya Van,” ucap Kiki yang tak banyak bicara melihatku kasihan.

 

“Van, sudah jangan nangis terus. Luntur tuh make up kamu. Kita cari Mas Sony aja yuk, biar aman. Senyum dong. Hehe ... ” Kata Dina berusaha menghiburku.

 

“Eh kita masuk yuk. Bentar lagi acaranya mulai kayaknya.” Ajak Kiki agar bergabung ke dalam.

 

Bersambung....

Vania tampak begitu manis dengan dress putih bermotif, simpel namun tetap terlihat elegan.

k

Kristanto, alias Kris yang selalu tebar pesona dan selalu mengejar Vania.

Terpopuler

Comments

😚Pejuang Tangguh😚

😚Pejuang Tangguh😚

Cogan Mulu 😘😘

2021-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama Magang
2 Perhatian
3 Merasa Tenang
4 Mengantar Pulang
5 Menggodaku
6 Dilecehkan
7 Aku Mencintainya
8 Malam Itu
9 Masih sakit
10 Kedatangan Ega
11 Kecewa
12 Target Operasi
13 Bukti
14 Mengajak Jalan
15 Tulang ikan
16 Rencana Licik
17 Dipecat
18 Mampir Kost
19 Pribadi Sony
20 10th Anniversary
21 Sangat Tampan
22 Rambut Terbakar
23 Menahan
24 Potong Rambut
25 Malu-malu
26 Tertidur Pulas
27 Hari Terakhir Magang
28 Ungkapan
29 First Kiss
30 Pelukan Perpisahan
31 Hampir Gila
32 Ketakutan
33 Menit Terakhir
34 Perpisahan
35 Ega Yang Menyebalkan
36 Pulang
37 Kegelisahan Sony (POV AUTHOR)
38 Masuk Sekolah Lagi
39 Khawatir
40 Danau
41 Lemas
42 Permintaan
43 Merenung
44 Menunggu Kabar
45 Sambutan
46 Hadirnya Beni
47 Curahan Hati
48 Rindu
49 Kantin Elit
50 Kejutan Pertemuan
51 Cemburu
52 Jatuh Dari Kursi
53 Kejahatan Ega
54 Baku Hantam
55 Mulai Posesif
56 Betina Liar
57 Wanita Susah Dipahami
58 Lelaki Pengecut
59 Berpisah Lagi
60 Kecerdasan Beni
61 Guru Baru
62 Pengawasan Sinta
63 Kasmaran Berulang
64 Kecurigaan
65 Lulus
66 Meminta Izin
67 Berangkat
68 Rumah Sederhana
69 Membuka Semuanya
70 Meleleh
71 Drama Antar Jemput
72 Bahagia Dan Sedih
73 Papa, Sembuhlah
74 Menolak
75 Wanita Lain
76 Salah Paham
77 Mengajak Menikah
78 Ciuman Kilat
79 Suasana Memanas
80 Meminta Restu
81 Bertemu Camer
82 Perdebatan
83 Mall
84 Tertidur
85 Calon Besan
86 Tanggal Pernikahan
87 Pernikahan
88 Kedatangan Mama
89 Acara Selesai
90 Status Istri
91 Belum Siap
92 Rencana Honeymoon
93 Perjalanan
94 Di Kamar Hotel
95 Maafkan Aku
96 SunRise
97 Pijatan Nikmat
98 Aset Tersegel Vania
99 Pulang HoneyMoon
100 Kenangan Mantan
101 Grand Luxury Hotel
102 Teguran Sony
103 Membawa Wanita
104 Cemburu
105 Kelaparan
106 Kamu Milikku
107 Rumah
108 Bahagia Yang Sederhana
109 Hujan Menguntungkan
110 Istri Idaman
111 Lipstik Merah
112 Kekesalan Vania
113 Bersitegang
114 PENGUMUMAN PENTING
115 Wajib Baca
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Hari Pertama Magang
2
Perhatian
3
Merasa Tenang
4
Mengantar Pulang
5
Menggodaku
6
Dilecehkan
7
Aku Mencintainya
8
Malam Itu
9
Masih sakit
10
Kedatangan Ega
11
Kecewa
12
Target Operasi
13
Bukti
14
Mengajak Jalan
15
Tulang ikan
16
Rencana Licik
17
Dipecat
18
Mampir Kost
19
Pribadi Sony
20
10th Anniversary
21
Sangat Tampan
22
Rambut Terbakar
23
Menahan
24
Potong Rambut
25
Malu-malu
26
Tertidur Pulas
27
Hari Terakhir Magang
28
Ungkapan
29
First Kiss
30
Pelukan Perpisahan
31
Hampir Gila
32
Ketakutan
33
Menit Terakhir
34
Perpisahan
35
Ega Yang Menyebalkan
36
Pulang
37
Kegelisahan Sony (POV AUTHOR)
38
Masuk Sekolah Lagi
39
Khawatir
40
Danau
41
Lemas
42
Permintaan
43
Merenung
44
Menunggu Kabar
45
Sambutan
46
Hadirnya Beni
47
Curahan Hati
48
Rindu
49
Kantin Elit
50
Kejutan Pertemuan
51
Cemburu
52
Jatuh Dari Kursi
53
Kejahatan Ega
54
Baku Hantam
55
Mulai Posesif
56
Betina Liar
57
Wanita Susah Dipahami
58
Lelaki Pengecut
59
Berpisah Lagi
60
Kecerdasan Beni
61
Guru Baru
62
Pengawasan Sinta
63
Kasmaran Berulang
64
Kecurigaan
65
Lulus
66
Meminta Izin
67
Berangkat
68
Rumah Sederhana
69
Membuka Semuanya
70
Meleleh
71
Drama Antar Jemput
72
Bahagia Dan Sedih
73
Papa, Sembuhlah
74
Menolak
75
Wanita Lain
76
Salah Paham
77
Mengajak Menikah
78
Ciuman Kilat
79
Suasana Memanas
80
Meminta Restu
81
Bertemu Camer
82
Perdebatan
83
Mall
84
Tertidur
85
Calon Besan
86
Tanggal Pernikahan
87
Pernikahan
88
Kedatangan Mama
89
Acara Selesai
90
Status Istri
91
Belum Siap
92
Rencana Honeymoon
93
Perjalanan
94
Di Kamar Hotel
95
Maafkan Aku
96
SunRise
97
Pijatan Nikmat
98
Aset Tersegel Vania
99
Pulang HoneyMoon
100
Kenangan Mantan
101
Grand Luxury Hotel
102
Teguran Sony
103
Membawa Wanita
104
Cemburu
105
Kelaparan
106
Kamu Milikku
107
Rumah
108
Bahagia Yang Sederhana
109
Hujan Menguntungkan
110
Istri Idaman
111
Lipstik Merah
112
Kekesalan Vania
113
Bersitegang
114
PENGUMUMAN PENTING
115
Wajib Baca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!