Merasa Tenang

Kumandang adzan maghrib terdengar, aku bergegas turun dari lantai tiga setelah merapikan beberapa kamar dengan salah satu senior. Satu persatu kunaiki tangga sendiri. Memang agak seram kalau dipikir-pikir, karena memang mushola dilantai atas agak sepi dibanding mushola utama yang biasa dipakai tamu-tamu dan karyawan lainnya.

 

"Assalammualaikum, Dek!"

 

"Astaghfirullah." Aku mengelus dada, pikiranku yang sedang kacau karena bayangan horor, tiba-tiba malah dikagetkan seseorang dari belakang.

"Kok Astaghfirullah, Waalaikumsalam dong jawabnya ... hehe ..."

 

"Iya, Waalaikumsalam, ya Allah Mas Sony! Kaget Mas, jadi refleks istighfar! Mas kok tahu kalau aku di sini? Mas shift sore jugakah? Kok tadi di pos nggak ketemu. Mau sholat juga yaa?" tanyaku bertubi-tubi, untuk menghilangkan rasa malu dan gugup.

 

"Hahaha ... satu-satu Dek kalo tanya, maaf kalo mengagetkan. Tadi aku lihat kamu keluar dari kantor HK (House Keeping) dari kejauhan sudah sangat jelas kalo itu kamu. Mungkin tadi sore Mas lagi di Pos dua, Dek. Kebetulan banget ya, kita sift bareng lagi, kaya sudah diatur sama yang di atas, hehe ..., ya sudah ayo sholat bareng, saya imami yaa.."

 

'Sudah diatur sama yang diatas,' dia bilang begitu saja rasanya aku sudah bahagia banget. Ditambah dia mengajakku sholat dan di imami olehnya.

Ya Tuhan ... boleh aku pingsan saja? Jantung sudah tak beraturan, detaknya makin kenceng. Rasanya benar-benar ingin lompat jauh ke awan. Mimpi apa semalam bisa diajak sholat bareng sama lelaki seperti dia, ganteng, gagah, baik, perhatiannya luar biasa, kalem, sholatnya juga jangan ditanya, rajin banget. Bagiku dia sempurna untuk menjadi imam keluargaku nantinya. Astaghfirullah ... sudah kelewat batas aku berkhayal tentangnya. Parah sih gilanya. Ha ha ha

 

Suaranya yang lembut begitu adem ketika dia membaca doa-doa sholat. Selesai sholat aku menunggunya di luar, terlihat ia masih mengadahkan tangannya, berdoa pada yang Maha Kuasa.

“Mas, aku turun duluan, ya,?” ucapku begitu Mas Sony memutar badannya kearahku.

 

“Barengan saja, Mas juga mau langsung turun kok. Oiya kamu sift malam sendirian ya Dek, maksutku apa tidak ada teman yang lain?”

 

“Iya nih Mas, adanya teman di departemen lain, padahal lumayan ngeri juga kalo nanti disuruh ceklist minibar room to room. Lewat koridor saja hati sama pikiran sudah kacau, Mas."

 

“Penakut ya, Dek?” Dia tersenyum tipis.

“Nggak boleh takut Dek, kan ada Allah ... berdoa saja, yang penting kita tidak ganggu mereka.”

 

Semanis itu dia tersenyum dengan bibirnya yang begitu merah, bibirku saja tak semerah dia, ini sungguh tak adil, padahal aku perempuan kenapa kulit dan bibirku tidak bisa sesempurna dia. Apa Mas Sony sadar dia sudah mengobrak-abrik hatiku?

“Hmmm ... sedikit takut, Mas, aku ke kantor dulu ya?”

 

“Loh mau ngapain, Dek? Ayo ke kantin sekalian, nggak makan? Apa lagi diet?"

 

Duuh, seneng sih di ajak makan bareng, tapi nanti nggak enak dilihat senior atau karyawan yang lain.

“Makan sih Mas, Tapi memang enggak masalah kalo kita barengan?”

 

“Tidak apa-apa Dek, kan cuma makan.”

 

“Ya sudah kalo begitu Mas.” Aku berjalan di belakang Mas Sony karna aku tidak berani menyandingnya di depan umum, meskipun Mas Sony menyuruhku berjalan berdampingan. Takut nanti jadi fitnah.

 

...***...

Demi menjaga image yang biasanya selalu makan banyak, kali ini aku harus mengurangi porsiku karena malu juga kan cewek makannya banyak, padahal umumnya cewek suka diet, kalau aku ya ga betah. Laper banget, tapi gengsi dong kalo ambil banyak. Ha ha ha

 

“O iya nanti kalo kamu mau ceklist ke atas, kamu telepon Mas saja ke pos security, Mas juga kan tiap jam sembilan keliling area hotel, nanti Mas temenin sekalian biar enggak ketakutan.”

 

“Haa ... serius Mas mau temenin aku? Apa nggak merepotkan?”

 

“Iya Dek dengan senang hati Mas temenin, sama sekali tidak merepotkan kok.”

Tak hentinya kulirik wajah tampannya, sesekali dia juga melirikku juga. Sama-sama curi-curi pandang.

Terus aja pandang-pandangan sampai sukses, enggak habis-habis deh tuh makanannya. (kata author. wkwkwk)

 

...***...

 

Tiga jam aku di kantor HK sendirian memang sangat membosankan. Ya, karena memang pekerjaan malam sangat minim dibanding siang hari. Hanya jaga kantor House Kepping, kalau-kalau ada tamu yang telepon perlu sesuatu, jadi ya harus standby. Seniorku jangan ditanya kenapa dia tidak ada dikantor HK bersamaku, temanku banyak bercerita kalau katanya Pak Heri memang sudah biasa berkeliaran ke sana ke mari jika dapat sift malam. Apalagi kalau kerjaan sudah selesai. Hobinya mengobrol dengan penjaga kolam renang sampai jam kerja habis pun betah.

Ponsel di tasku berbunyi, kuangkat telepon dari Ega yang setiap saat menanyakan kabar dan bertanya kegiatanku seharian, cukup lama aku mengobrol dengannya di telpon. Meskipun sangat membosankan, aku tetap meladeninya seolah-olah aku membutuhkan perhatiannya.

Dulu aku mau menerimanya karena terpaksa, awalnya aku berpikir perlahan seiring berjalannya waktu nanti aku bisa belajar mencintainya. Tapi hingga dua bulan perasaan itu juga tak kunjung ada untuknya, aku tak tahu kenapa sangat sulit mencintainya. Apalagi sekarang aku menemukan sosok pria yang aku idamkan. Entah lah, bagaimana ke depannya nanti hanya Tuhan yang tahu. Aku hanya berharap jika suatu hari nanti ada perpisahan, semoga itu tak menyakiti satu sama lain.

 

Tok ... tok ... tok ...

“Dek, ayo naik, sudah jam sembilan loh ini, Mas tungguin kok enggak telepon."

 

“Eh, iya Mas, maaf ya aku lupa.” Aku terkejut melihat Mas Sony sudah di depan pintu, sontak aku melihat ke arah jam dinding, sudah jam sembilan lebih, astaga! Segera kuakhiri telepon dengan Ega, dan tampaknya dia mendengar suara Mas Sony, dia bertanya 'siapa' pun aku tak menjawab, langsung kumatikan panggilannya. Tak peduli apa yang dipikirkan Ega saat ini. Aku bergegas mengambil buku inventory, dan tak lupa kukunci pintu kantor HK.

 

Sesampainya di lift, dia bertanya, ”Tadi yang telepon cowok kamu ya, Dek?”

 “Oh ... ehmm ... bukan kok Mas, cuma teman.” Aku tak tahu kenapa reflek kujawab 'teman' begitu cepat. Tak bisa kubayangkan bagaimana kalo Ega sampai tau. Kasihan, tapi terus terang aku memang ingin dekat dan mendapatkan hati security tampan ini.

 

“Beneran, enggak bohong? Jujur aja Dek nggak apa-apa kok, kamu udah punya pacar, kan? Nggak mungkin cewek seperti kamu belum punya.” Lagi-lagi dia melontarkan senyumnya yang menggoda.

“Beneranlah Mas, ngapain juga aku bohong.”

 

“Mas boleh minta nomor kamu nggak?” dia mengeluarkan ponselnya.

 

“Boleh dong,” ku eja dua belas digit nomorku dan dia mencatatnya di ponselnya.

 

Satu persatu kamar kumasuki untuk mengecek keperluan yang berkurang atau yang harus ditambahkan, dia bahkan membantuku tanpa ku mintai pertolongan.

Jantungku selalu berdebar ketika dekat dengannya, bahkan dengan Ega pun aku tak pernah merasakan hal seperti ini. Aku tak tahu ini hanya perasaanku saja, atau memang dia juga ada rasa sama sepertiku. Yang jelas tatapan hangatnya sangat dalam menembus bola mataku.

 

“Dek, nanti kamu pulang sendirian juga? Atau bareng sama teman kamu?”

 

“Nanti dijemput temanku kok Mas, habisnya takut pulang sendirian. Memangnya kenapa, Mas?” jawabku sembari menata stock handuk di trolly.

 

“Ya kalo sendiri nanti Mas antar Dek, tidak tega membiarkan kamu jalan sendirian, takut ada apa-apa. Di samping situ kan juga sering ada orang mabuk Dek.”

 

“Iyakah Mas? Aku malah tidak tahu, karena baru kali ini dapat sift malam.”

 

“Yang penting kamu sudah save nomor Mas, jadi nanti kalo butuh bantuan, kamu langsung telepon Mas aja.

 

“Oke Mas, terima kasih yaa..”

 

Tugas sudah selesai setelah hampir satu jam berkutat mengelilingi koridor dan memeriksa satu per satu kamar. Beruntung aku tak sendiri. Kutekan tombol G dalam lift. Di dalam lift, aku dan Mas di Sony mengobrol banyak tentang pengalaman baruku Hotel ini. Tiba-tiba lift eror, bukan macet, melainkan berpindah-pindah lantai, dari lantai bawah naik ke lantai dua, turun lagi dilantai satu, dan berhenti dilantai empat. Memang sering begitu. Anehnya memang terjadi hanya malam saja, kalau dipikir-pikir seperti dibuat mainan sama makhluk tak terlihat,serem kan ... .

 

“Astaghfirullah‘aladzim ... Mas, gimana dong? Ini nih yang aku takutkan,” rengekku panik hampir menangis berdiri di sudut lift itu.

 

“Tenang saja Dek, nanti kalo berhenti juga udah normal lagi kok,” ucapnya santai menenangkanku.

 

Dia tersenyum manis melihatku. Aku sangat bahagia bisa sedekat ini dengannya, padahal baru beberapa hari aku mengenalnya. Namun di dekatnya aku merasa nyaman. Ya Tuhan ... bisakah aku memilikinya? Aku sangat menyukai pribadinya..

Setelah dipermainkan oleh lift, akhirnya aku dan Mas Sony berhasil keluar dari lift gila itu. Sungguh sesuatu yang menakutkan bagiku, untung saja aku tidak sendiri.

"Mas tunggu!"

Mas Sony lebih dulu keluar lift dan memegang pintu lift agar tidak tertutup, tetapi aku spontan menarik tangannya karena kukira dia keluar dan meninggalkanku dalam lift. Bodoh banget aku bisa berpikir seperti itu, ya nggak mungkinlah Mas Sony tega, ha ha ha.

"Dek, kenapa tanganmu begitu dingin?" tanya Mas Sony.

Deg!

"Ehmm. .. he he ... iya Mas, kalau malam tanganku memang selalu dingin." Apa-apaan kamu Van, apa nggak ada alasan lain yang lebih masuk akal? Bodoh! Aku terus merutuki diriku sendiri.

"Betulkah? apa kamu takut karena lift tadi? Atau karena gerogi? he he ...."

Tolonglah, aku enggak mau jantungku semakin lemah Mas!

"Bukan Mas, sudahlah ayo jalan," jawabku menunduk malu karena kuakui aku memang sangat gerogi ketika berdekatan dengan Mas Sony.

Sedari tadi batin sama pikiran sama sekali tidak bisa bekerja dengan baik, selalu saja membuatku gugup. Dasar aku!

Bersambung...

***

Ada yang gemes sama pesona Mas Sony nggak?!

Mas Sony yang sholeh, rajin sholat. tapi dia tetap manusia biasa yang kadang tak luput dari dosa. dosa apakah yang Mas Sony lakukan??

hehe.. kepo nggak nih? lanjuut..

happy reading ya guys... semoga suka

Terpopuler

Comments

Uyun N

Uyun N

alur cerita nya bagus
dan cara kata2 nya juga enak buat d baca

aku kasih 👍👍

2021-11-17

1

😚Pejuang Tangguh😚

😚Pejuang Tangguh😚

kurang panjang ... 🥺

2021-11-07

0

Ray Sanjaya

Ray Sanjaya

lnjut ... 😊😊😊

2021-04-17

2

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama Magang
2 Perhatian
3 Merasa Tenang
4 Mengantar Pulang
5 Menggodaku
6 Dilecehkan
7 Aku Mencintainya
8 Malam Itu
9 Masih sakit
10 Kedatangan Ega
11 Kecewa
12 Target Operasi
13 Bukti
14 Mengajak Jalan
15 Tulang ikan
16 Rencana Licik
17 Dipecat
18 Mampir Kost
19 Pribadi Sony
20 10th Anniversary
21 Sangat Tampan
22 Rambut Terbakar
23 Menahan
24 Potong Rambut
25 Malu-malu
26 Tertidur Pulas
27 Hari Terakhir Magang
28 Ungkapan
29 First Kiss
30 Pelukan Perpisahan
31 Hampir Gila
32 Ketakutan
33 Menit Terakhir
34 Perpisahan
35 Ega Yang Menyebalkan
36 Pulang
37 Kegelisahan Sony (POV AUTHOR)
38 Masuk Sekolah Lagi
39 Khawatir
40 Danau
41 Lemas
42 Permintaan
43 Merenung
44 Menunggu Kabar
45 Sambutan
46 Hadirnya Beni
47 Curahan Hati
48 Rindu
49 Kantin Elit
50 Kejutan Pertemuan
51 Cemburu
52 Jatuh Dari Kursi
53 Kejahatan Ega
54 Baku Hantam
55 Mulai Posesif
56 Betina Liar
57 Wanita Susah Dipahami
58 Lelaki Pengecut
59 Berpisah Lagi
60 Kecerdasan Beni
61 Guru Baru
62 Pengawasan Sinta
63 Kasmaran Berulang
64 Kecurigaan
65 Lulus
66 Meminta Izin
67 Berangkat
68 Rumah Sederhana
69 Membuka Semuanya
70 Meleleh
71 Drama Antar Jemput
72 Bahagia Dan Sedih
73 Papa, Sembuhlah
74 Menolak
75 Wanita Lain
76 Salah Paham
77 Mengajak Menikah
78 Ciuman Kilat
79 Suasana Memanas
80 Meminta Restu
81 Bertemu Camer
82 Perdebatan
83 Mall
84 Tertidur
85 Calon Besan
86 Tanggal Pernikahan
87 Pernikahan
88 Kedatangan Mama
89 Acara Selesai
90 Status Istri
91 Belum Siap
92 Rencana Honeymoon
93 Perjalanan
94 Di Kamar Hotel
95 Maafkan Aku
96 SunRise
97 Pijatan Nikmat
98 Aset Tersegel Vania
99 Pulang HoneyMoon
100 Kenangan Mantan
101 Grand Luxury Hotel
102 Teguran Sony
103 Membawa Wanita
104 Cemburu
105 Kelaparan
106 Kamu Milikku
107 Rumah
108 Bahagia Yang Sederhana
109 Hujan Menguntungkan
110 Istri Idaman
111 Lipstik Merah
112 Kekesalan Vania
113 Bersitegang
114 PENGUMUMAN PENTING
115 Wajib Baca
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Hari Pertama Magang
2
Perhatian
3
Merasa Tenang
4
Mengantar Pulang
5
Menggodaku
6
Dilecehkan
7
Aku Mencintainya
8
Malam Itu
9
Masih sakit
10
Kedatangan Ega
11
Kecewa
12
Target Operasi
13
Bukti
14
Mengajak Jalan
15
Tulang ikan
16
Rencana Licik
17
Dipecat
18
Mampir Kost
19
Pribadi Sony
20
10th Anniversary
21
Sangat Tampan
22
Rambut Terbakar
23
Menahan
24
Potong Rambut
25
Malu-malu
26
Tertidur Pulas
27
Hari Terakhir Magang
28
Ungkapan
29
First Kiss
30
Pelukan Perpisahan
31
Hampir Gila
32
Ketakutan
33
Menit Terakhir
34
Perpisahan
35
Ega Yang Menyebalkan
36
Pulang
37
Kegelisahan Sony (POV AUTHOR)
38
Masuk Sekolah Lagi
39
Khawatir
40
Danau
41
Lemas
42
Permintaan
43
Merenung
44
Menunggu Kabar
45
Sambutan
46
Hadirnya Beni
47
Curahan Hati
48
Rindu
49
Kantin Elit
50
Kejutan Pertemuan
51
Cemburu
52
Jatuh Dari Kursi
53
Kejahatan Ega
54
Baku Hantam
55
Mulai Posesif
56
Betina Liar
57
Wanita Susah Dipahami
58
Lelaki Pengecut
59
Berpisah Lagi
60
Kecerdasan Beni
61
Guru Baru
62
Pengawasan Sinta
63
Kasmaran Berulang
64
Kecurigaan
65
Lulus
66
Meminta Izin
67
Berangkat
68
Rumah Sederhana
69
Membuka Semuanya
70
Meleleh
71
Drama Antar Jemput
72
Bahagia Dan Sedih
73
Papa, Sembuhlah
74
Menolak
75
Wanita Lain
76
Salah Paham
77
Mengajak Menikah
78
Ciuman Kilat
79
Suasana Memanas
80
Meminta Restu
81
Bertemu Camer
82
Perdebatan
83
Mall
84
Tertidur
85
Calon Besan
86
Tanggal Pernikahan
87
Pernikahan
88
Kedatangan Mama
89
Acara Selesai
90
Status Istri
91
Belum Siap
92
Rencana Honeymoon
93
Perjalanan
94
Di Kamar Hotel
95
Maafkan Aku
96
SunRise
97
Pijatan Nikmat
98
Aset Tersegel Vania
99
Pulang HoneyMoon
100
Kenangan Mantan
101
Grand Luxury Hotel
102
Teguran Sony
103
Membawa Wanita
104
Cemburu
105
Kelaparan
106
Kamu Milikku
107
Rumah
108
Bahagia Yang Sederhana
109
Hujan Menguntungkan
110
Istri Idaman
111
Lipstik Merah
112
Kekesalan Vania
113
Bersitegang
114
PENGUMUMAN PENTING
115
Wajib Baca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!