Anindita terus mengatakan hal tersebut didalam hatinya,entah sejak kapan perasan Anindita berubah kepada Giandra, perasaan seorang adik kepada kakaknya yang kini telah berubah menjadi perasaan cinta, cinta dalam diam yang sampai ini tak dapat diungkapkan oleh Anindita kepada Giandra secara terbuka.
"Nin kenapa kau melamun, ayo kita sudah sampai di kantor "
Anindita saat ini terlalu sibuk dengan perasaannya sendiri sehingga dia lupa jika saat ini dia masih bersama dengan Giandra.
Mobil mereka sudah sampai di halaman depan kantor Giandra dan kini mereka turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam kantor langsung menuju ke ruangan dari Giandra.
"Nin ini berkas-berkas dari para klien yang sepertinya harus kau baca satu per satu"
Giandra memberikan beberapa berkas tersebut kepada Anindita dan tak butuh waktu lama untuk Anindita membaca semua berkas-berkas tersebut sampai pada satu berkas yang dibaca oleh Anindita membuat raut wajahnya berubah - ubah.
"Mas ini kasus Pak Dharma tentang penggelapan uang di perusahaan Joyodiningrat? bukankah beliau adalah pengusaha yang sukses lalu untuk apa dia melakukan semua ini Mas"
Giandra yang sedari tadi sibuk dengan ponsel yang berada di tangannya, dan kini karena mendengar Anindita membicarakan nama Pak Dharma Giandra segera bangkit dan menghampiri Anindita.
"Kau tau motif apa Pak Dharma sampai melakukan itu?"
Anindita menggelengkan kepalanya pertanda bahwa dia masih belum mengerti kenapa Pak Dharma melakukan hal tersebut.
"Apa yang dilakukan oleh Pak Dharma semua karena motif dendam, Pak Dharma dulunya adalah mantan kekasih salah satu Putri dari pemilik Joyodiningrat, cinta Pak Dharma kandas karena dulu dia hanyalah laki-laki miskin yang tidak memiliki apapun untuk bisa menikah dengan salah satu keturunan Joyodiningrat"
"Lalu setelah sekarang Pak Dharma memiliki banyak uang dan dia bisa bekerja sama dengan Joyodiningrat, Pak Dharma mulai melancarkan aksinya begitu Mas"
"Iya kira - kira seperti itu Nin"
"Kenapa dia tidak pernah berpikir akibat yang dia dapat ketika dia melakukan akan hal tersebut? "
" Itulah manusia, terkadang ada yang bertindak terlebih dahulu dengan emosi, namun setelah tindakan nya terwujud dia baru mulai berpikir bahwa akan ada akibat dari apa yang dia lakukan "
" Lalu Mas akan mengambil perkara ini? "
" Iya aku akan mengambil perkara Joyodiningrat, tapi bukan dari kasus Pak Dharma melainkan dari kasus salah satu cucu Joyodiningrat "
" Maksudnya Mas"
"Kau ingat beberapa waktu yang lalu ada seorang gadis yang tiba - tiba pingsan dihadapan kita?, saat ini gadis tersebut sudah berada di rumah pribadi ku, karena aku curiga dia adalah cucu Joyodiningrat yang saat ini memiliki kasus"
"Aku ingat gadis itu bernama Amanda, jadi sekarang dia ada di rumah pribadi Mas Giandra? "
" Betul Nin, saat ini dia berada di sana, aku menitipkan dia kepada Pak Giman dan istrinya, rencananya setelah jam kantor sore ini aku akan datang kembali untuk menemui gadis tersebut "
" Mas serius akan masuk ke dalam kasus keluarga Joyodiningrat dari sisi gadis tersebut? "
" Iya, jika benar dia adalah salah satu cucu dari Joyodiningrat maka aku akan masuk ke dalam kasus keluarga Joyodiningrat melalui dia"
"Tapi Mas, kasus di keluarga Joyodiningrat ini cukup rumit untuk dipecahkan karena minim nya bukti - bukti yang ada"
"Nah itu adalah tantangan yang harus kita hadapi Nin"
"Baiklah nanti sore apakah aku perlu ikut dengan mu untuk kembali bertemu dengan gadis itu, jujur aku khawatir dengan mu Mas, aku khawatir jika kau tidak sabar dalam menghadapi nya, karena aku lihat gadis tersebut seperti menderita tekanan batin dimana kita harus betul - betul sabar untuk bisa bekerja sama dengan dirinya dalam mengungkap kebenaran yang sesungguhnya "
" Tentu saja kau harus ikut Nin, karena Mas memang membutuhkan mu disini"
"Baiklah Mas, aku akan ke ruangan ku untuk mempersiapkan segalanya "
Anindita meninggalkan Giandra di dalam ruangan nya seorang diri, kini Giandra kembali melihat CCTV tempat kediaman nya itu Giandra sudah melihat jika Amanda mulai bangun dari tidur panjang nya.
Sementara itu di rumah Giandra nampak Amanda mulai terbangun dan saat dia terbangun mata nya memandang sekeliling ruangan tersebut dengan sangat heran.
"Ini aku dimana? tempat ini sungguh sangat asing bagiku, ahh kepalaku masih sakit sekali "
Amanda kembali memegang kepalanya dan dia masih merasakan sakit yang luar biasa, rupanya ini adalah dampak reaksi pada obat yang telah diberikan oleh Madam Gretta terhadap dirinya.
" Aku harus segera pergi dari tempat ini"
Perlahan Amanda mulai bangun dari tempat tidur namun begitu dia mencoba untuk berjalan beberapa langkah dari tempat tidurnya, dia kembali terjatuh karena ternyata badan nya sangat lemas untuk di gerakan.
"Badanku lemas sekali, aku belum makan dari kemarin dan rasanya ini ah kepala ku masih sangat sakit"
Amanda yang kini sedang terduduk di lantai kini mulai kembali memegang kepalanya karena tiba -tiba dia merasakan nyeri yang sangat hebat.
"Mbak, mbak tidak apa-apa? "
Tiba-tiba Amanda melihat pintu kamar terbuka dan ada satu wanita paruh baya masuk membawa nampan berisi makanan.
Begitu wanita itu masuk dan melihat posisi Amanda terduduk sambil memegang kepalanya wanita tersebut segera menaruh nampan yang berisi makanan itu di atas meja, dan segera menghampiri Amanda.
"Mbak, mbak bagaimana keadaannya mbak? "
Amanda melihat ke arah wanita paruh baya tersebut dan dia mulai sadar dimana dia berada saat ini.
" Bi kepala Amanda sakit sekali"
"Mari mbak saya bantu berdiri dan kita kembali ke tempat tidur dulu ya mbak, sebentar lagi Dokter akan datang untuk memeriksa keadaan mbak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Eva Santi Lubis
Boomlike sampai di sini ya Mari Mapir di cerita Aku Penguasa hatiku Wo Ai ni Mari saling mendukung Trimakasi
2021-01-30
0
Machan
like
2021-01-28
0
Elisabeth Ratna Susanti
hadir😍
2021-01-27
0