Terdengar rintihan dari dari Amanda akibat tubuh Amanda yang meninggalkan bekas luka memar karena di tarik oleh ke dua satpam tadi.
Amanda kembali berjalan tanpa arah dan tujuan, dirinya hanya membiarkan kakinya terus melangkah kemana pun yang di inginkan nya.
"Malam ini apakah aku akan kembali tidur di jalanan? aku sudah tidak memiliki rumah lagi untuk berteduh, uang yang aku pegang juga tinggal sepuluh ribu rupiah saja, mana cukup untuk menyewa sebuah tempat tinggal meskipun itu hanya sebuah gubuk hiks, hiks, hiks, hiks aku juga lapar karena seharian ini belum makan"
Dan pada akhirnya Amanda terus berjalan menyusuri kota itu, isak tangis nya terus terdengar ketika dia sedang berjalan dan hal tersebut membuat orang - orang memandangi dirinya saat dia berada di jalanan.
Tanpa terasa waktu semakin cepat berlalu dan panas nya matahari digantikan oleh dingin nya malam yang mulai menembus kulit tubuh Amanda yang berbalut baju seadanya.
"Bu boleh aku duduk disini dan berapa harga roti itu bu"
Karena Amanda sudah tidak kuat untuk berjalan, pada akhirnya dia berhenti di sebuah toko kelontong kecil dan mencoba untuk beristirahat di sana, sambil membeli sebuah roti kecil untuk menganjal perutnya dengan sisa uang yang dimiliki nya.
"Roti ini harganya empat ribu mbak"
"Baik bu saya beli roti ini satu yah, bu bolehkah saya minta air putih hangat? "
" Boleh mbak, monggo ini air nya"
"Terima kasih bu"
Tanpa butuh waktu lama Amanda segera melahap roti kecil tersebut dan langsung meminum air putih hangat yang diberikan oleh si pemilik toko kelontong itu.
"Tuhan, aku harus bagaimana?, langkah ku untuk meminta bantuan Pengacara Giandra Wijaya seperti nya akan gagal karena Pengacara itu sangat dingin dan sama sekali tidak mendengarkan masalah ku hiks, hiks, hiks"
Air mata Amanda menetes kembali, sambil menelan roti dan sambil meminum air putih hangat,air mata Amanda terus menetes dan belum juga berhenti.
"Bu terima kasih untuk tempat duduk dan air putih hangat nya"
Setelah Amanda selesai untuk istirahat sejenak di toko kelontong tersebut, Amanda kembali melanjutkan langkah kakinya yang sampai saat ini belum tau harus berpijak dimana.
Malam semakin larut dan Amanda terus berjalan dan berjalan,dingin nya malam yang kian menusuk tubuh Amanda serta perlahan dan sangat pasti Amanda mulai merasakan rintiknya air hujan mulai membasahi seluruh tubuhnya.
"Hujan, ya ampun aku harus berteduh dimana hiks, hiks "
Amanda berlari - lari mencari tempat untuk berteduh, namun dia belum menemukan tempat itu, tak berapa lama ada sebuah mobil melintas di jalan dimana Amanda berada saat ini.
Dengan perlahan mobil tersebut berjalan pelan dan menghampiri Amanda, dengan perlahan pula sang pemilik mobil menurunkan sedikit kaca mobil nya untuk melihat ke arah jalanan siapa gadis yang berlari-lari menghindari hujan tersebut.
"Manda, Manda cepat masuk ke dalam mobil"
Amanda menoleh ke arah teriakan itu yang ternyata bersumber dari dalam mobil yang dengan perlahan mengikuti Amanda.
Di dalam mobil tersebut nampak seorang laki - laki berwajah tampan sedang berteriak ke arah dirinya dan meminta dia untuk secepatnya masuk ke dalam mobil.
"Manda ayo masuk, kau bisa sakit dengan keadaan mu seperti ini, sedari tadi aku mencari mu kemana-mana namun sama sekali tidak menemukan kamu, ini mas Prasetya jangan takut ayo masuklah"
"Mas Pras? "
" Iya Manda ayo masuk kedalam mobil, segera masuk cepatlah hujan semakin deras"
Dan tanpa butuh waktu lama Amanda segera masuk ke dalam mobil Prasetya dan setelah Amanda masuk Pras melihat keadaan Amanda begitu iba.
"Man keringkan badan mu untuk sementara dengan tissue yang ada dihadapan mu, mas akan membawa mu ke rumah untuk kau bisa berganti baju dengan baju yang kering"
Amanda tidak banyak bicara dia hanya mengambil beberapa lembar tissue untuk mengeringkan tangan dan wajahnya yang sudah sangat basah akibat hujan yang mengguyurnya.
Lama sebuah keheningan tercipta di dalam mobil tersebut sampai pada beberapa menit kemudian Amanda mulai membuka beberapa pembicaraan terhadap Prasetya.
"Mas Pras, untuk apa mas mencari aku? "
" Man kau memberikan pertanyaan yang seharusnya tak aku jawab lagi, tapi baiklah jika kau memaksa aku untuk menjawab nya, aku sangat mengkhawatirkan dirimu Man"
"Haha khawatir dengan ku? sejak kapan mas Pras mulai peduli denganku lagi?, apa mbak Citra tidak marah mas Pras keluar tanpa seizinnya? "
" Man kumohon saat ini bukan saatnya membahas tentang Citra, sekarang kau harus pulang terlebih dahulu, dan menganti baju basah mu itu dengan baju yang lebih kering"
"Kalau aku tidak mau pulang bagaimana mas? "
Amanda menatap tajam ke arah Prasetya dan Prasetya yang sadar akan tatapan Amanda menuju ke arah mana, segera saja menjawab setiap pertanyaan Amanda sebelum Amanda berteriak - teriak di dalam mobil minta untuk diturunkan.
" Aku akan memaksa mu untuk kau tetap menuruti aku pada malam hari ini, aku tidak akan membiarkan mu untuk keluar dari mobil di tengah malam dan dalam keadaan cuaca yang seperti ini, mau kau berteriak sekeras apapun aku tidak akan membuka pintu mobil ini"
"Mas mengancam aku? "
" Iya aku mengancam mu!! "
Prasetya membentak Amanda dan Amanda semakin memandang Prasetya dengan tatapan nya yang tajam.
" Arrrrrrrggggggg kau jahat Prasetya!!"
Teriakan Amanda menggema di telinga Prasetya, Amanda mendekatkan tubuhnya ke arah telinga Prasetya dan berteriak sangat kencang sehingga membuat Prasetya dengan sangat cepat menghentikan mobil nya.
"Manda apa yang kau lakukan? kau mau membuat kita celaka di jalan ha? "
" Kalau iya memangnya kenapa mas? "
" Manda kau keterlaluan"
"Iya aku memang keterlaluan, aku memang tak tau diri, aku memang anak haram, aku apa lagi, apa lagi ha sebutkan mas Prasetya Raharja"
Amanda kembali berteriak histeris di hadapan Prasetya dan beberapa menit setelah Amanda berteriak, Amanda kembali jatuh pingsan.
"Man, Man bangun Man, astaga tubuh mu panas sekali"
Prasetya memegang dahi Amanda dan dia bisa merasakan bahwa sekujur tubuh Amanda sedang demam.
"Kau tidak boleh pergi kemana - mana, kau harus tetap pulang malam hari ini"
"Citra suka tidak suka aku akan membawa Amanda pulang ke rumah pada malam hari hari ini"
Sambil berkata demikian Prasetya mempercepat untuk mengemudikan mobil nya dan berharap segera tiba dengan cepat di rumah.
Setelah Prasetya sampai di rumah Prasetya segera mengeluarkan Amanda dari dalam mobil dan menggendong Amanda masuk ke dalam rumah.
"Mas Prasetya kenapa kau bawa gadis itu kembali lagi mas!!"
Saat Prasetya masuk ke dalam rumah, Citra yang sedari tadi sudah menunggu kedatangan Prasetya segera menghampiri dan begitu dia melihat gadis yang di gendong oleh Prasetya segera dia menghampiri Prasetya dengan kemarahan.
"Citra kumohon diam! malam ini biarkan dia menginap di rumah kita, sebagai seorang Dokter aku tidak akan pernah tega membiarkan seseorang dalam keadaan sakit tergeletak di jalanan"
"Tapi mas Prasetya "
" Sudah diam! bantu aku mengganti semua pakaian nya "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Sumardani Yati Ori
hahhhh.....orang Kaya mendadak miskin ya gitu ......dah gitu anak.....yah...yah...harusnya gaul ma surviver.....jadi ketika jatuh da oneng dan terpuruk....misalnya tukang jualan mie ayam,bakso,gelandang,pengamen dll.....dijamin ga cengeng ma kehidupan ketika terpuruk ...tapi ok thor👍👌
2022-09-02
0
Indri Ani40
lanjut
2022-05-04
0
Jingga
kamu gila thor,,,aku baru baca sdh banjir air mata😭😭😭
biarlah org mungkin bilang ku lebay,tp aku klo bc yg sprt ini sprt mposisikan diriku sndri.
2022-01-23
1