"Citra maafkan mas, maafkan mas, mas berjanji tidak akan membawa Amanda ke dalam rumah ini lagi, mas berjanji tidak akan membawa nya kesini apapun keadaan nya nanti,mas berjanji"
Didalam setiap tangisan nya Citra tersenyum, kini dia bisa kembali mengendalikan suami nya tersebut.
Rasakan kau Amanda, aku tidak akan pernah menyerahkan Mas Prasetya kembali kedalam tanganmu, dengan bersusah payah aku bisa membuat Mas Prasetya menikah dengan ku dan aku tidak akan memberikan lagi dirinya kepada mu.
Citra berbicara demikian di dalam hatinya, disaat Prasetya berusaha untuk memeluk dan menenangkan istrinya.
Sementara itu Amanda yang kini sudah kembali berada di jalanan akibat diusir oleh kakaknya sendiri, kini dia hanya terduduk di tepi jalan tanpa tau harus pergi kemana.
"Huff, hari ini panas, aku harus kemana, aku hanya memiliki beberapa potong roti yang aku ambil dari tempat mbak Citra, sekarang aku masih belum tau harus kemana"
Sambil termenung, Amanda masih memikirkan hari ini akan pergi ke mana, tiba-tiba di jalan melintas sebuah mobil mewah yang tentunya sudah tak asing lagi untuk Amanda.
"Tunggu, mobil itu adalah milik Pengacara Giandra Wijaya, ya aku harus kembali ke kantor Pengacara tersebut sampai dia mau membantu untuk kebebasan Bapak, yang aku yakin tidak bersalah"
"Semangat Amanda, kamu pasti bisa, semangat Amanda kamu pasti kuat menghadapi apapun permintaan dari Pengacara Giandra Wijaya"
Amanda berdiri dan memberikan banyak semangat kepada dirinya sendiri, dengan perlahan Amanda kembali berjalan ke kantor Pengacara Giandra Wijaya.
Sementara itu di dalam mobil nampak Giandra sedang dilanda emosi yang bisa membuat siapapun yang berada di dekatnya terkena imbas nya, tak terkecuali Anandita yang sedari tadi lebih memilih untuk terdiam dan mendengarkan kemarahan Giandra.
"Kau tau Nin waktu aku sangat terbuang percuma ketika aku harus kembali berhadapan dengan kasus perceraian artis, kenapa mereka memutuskan menikah kalau pada akhirnya bercerai, buat apa kau pilihkan aku klien seperti mereka ha? apa di muka bumi ini tidak ada kasus yang lebih menantang? "
" Mas, ini yang meminta tolong kita adalah mbak Dian, dan Ibu dari mas Giandra sendiri yang menghubungiku untuk mas Giandra dapat membantu kasus perceraian nya, bagaimana aku bisa menolak permintaan Ibu mas Giandra sih!! "
Kesabaran Anandita sudah mulai habis, perlahan Anandita mulai tersulut dengan kekesalan yang dibuat oleh Giandra.
" Lalu sekarang kau mau menyalahkan aku begitu?"
"Bukan begitu mas, tapi mas juga harus mengerti bahwa klien kita yang satu ini atas permintaan Ibu dari mas Giandra sendiri, masa aku harus menolak Ibu mas Giandra jika beliau meminta tolong? "
" Ya kenapa tidak, kalau kau memang merasa tidak sanggup dan kau merasa akan membuat ku marah, ya kenapa tidak kau tolak saja semua permintaan Ibu"
"Ah sudahlah berbicara dengan mas Giandra itu sama saja berbicara dengan angin"
"Maksudnya? "
"Pak berhenti!! turunkan saya disini sekarang juga"
"Baiklah mbak Anandita "
Dan tak beberapa lama supir yang mengendarai mobil mereka, menepikan mobil dan segera setelah itu Anandita keluar dari dalam mobil nya.
" Aku kesal dan marah dengan mas Giandra, besok aku mau cuti, aku kesal!! "
Brak!!!
Terdengar pintu mobil ditutup dengan sangat kencang oleh Anandita dan Anandita memilih pulang langsung ke rumah nya dengan memesan ojek online.
" Jalan pak biarkan saja dia kembali ke rumah, kita kembali ke kantor saja, aku sedang malas untuk berdebat dengan Ibu ketika aku membiarkan Anandita menggunakan ojek online untuk kembali ke rumah"
"Baik mas Giandra "
Kini di dalam mobil tinggalkan Giandra seorang diri, Giandra lebih memilih untuk diam dan membiarkan pikiran beristirahat, beradu mulut dengan Anandita membuat dirinya menjadi semakin lelah.
"Mas Giandra kita sudah sampai di kantor mas"
Terdengar suara supir membangun kan Giandra yang masih tertidur di dalam mobil.
"Ah, baiklah pak terima kasih "
"Mas, sebelum mas keluar coba mas lihat di pintu masuk"
Giandra yang sudah hendak bersiap keluar dari dalam mobil segera melihat ke arah dimana sang supir menunjukan.
"Gadis itu lagi, astaga untuk apa dia kembali ke kantor"
"Mas Giandra mau saya minta untuk satpam kembali mengusir nya?"
"Percuma pak, dia akan kembali datang dan terus datang kemari"
"Aku akan menemui dia dan bertanya apa yang dia mau, putar arah pak, kita lewat belakang saja, biar aku bisa masuk ke dalam ruangan tanpa bertemu dengan dia"
"Baik mas"
Dan pada akhirnya, mobil yang dikendarai oleh Giandra memutar balik dan lewat dari belakang gedung supaya Giandra bisa masuk ke ruangan nya tanpa melewati Amanda.
Setelah Giandra sampai ke dalam ruangan, Giandra meminta salah satu karyawan untuk memanggil gadis tersebut ke dalam ruangan nya.
Tok, tok, tok.
"Masuk Ayu"
"Mas ini saya bersama dengan mbak Amanda, mbak Amanda ingin bertemu dengan mas Giandra"
Ayu sang sekertaris dari Giandra memerintahkan Amanda untuk masuk ke dalam ruangan Giandra.
Begitu Amanda masuk, Giandra memandang gadis tersebut dari atas sampai bawah.
Kumal, dada rata, kulit kusam sungguh menyedihkan, untung kau masih hidup dengan kondisi yang seperti itu Hahahaha.
Dari dalam hatinya yang paling dasar Giandra mulai menghina fisik dari Amanda, Giandra laki - laki dengan kepintaran di atas rata - rata dan salah satu Pengacara terkenal yang selalu memenangkan perkara di meja hijau membuat dirinya banyak di idolakan oleh para wanita.
"Gadis bodoh kenapa kau terus mengganggu? "bukankah sudah jelas kukatakan bahwa aku tidak punya waktu untuk meladeni kegilaan mu?"
"Namaku Amanda, bukan gadis bodoh jadi saya harap bapak bisa memanggil nama saya"
"Dan aku bukan bapak mu, jadi jangan panggil aku dengan sebutan yang membuat aku merasa tua"
Kau memang sudah terlihat sedikit tua!!
Amanda bergumam dan kesal terhadap satu Pengacara yang saat ini berdiri dihadapan dirinya.
"Apa yang kau bilang barusan? "
"Eh anu, anu tidak pak eh mas, sebenarnya aku ingin meminta tolong untuk Pengacara Giandra bisa membantu kasusku"
"Hahahaha apa, membantu mu?"
Amanda mengangguk dengan sangat kuat tanda bahwa dia saat ini memang memerlukan Giandra.
"Berapa uang yang miliki sehingga kau berani meminta ku untuk membantu kasus mu? "
" Aku, aku, aku tidak memiliki uang"
Giandra memandang tajam ke arah Amanda dan tak lama setelah itu Giandra maju mendekati Amanda.
"Lalu bayaran apa yang akan aku dapatkan jika aku membantu kasus mu? "
" Aku, aku akan memberikan apapun yang Pengacara butuhkan"
"Apapun itu?"
"Iya, jadi kumohon bantulah aku! "
Giandra kembali mendekat ke arah Amanda dan dengan wajah yang menghina Amanda dia mengatakan satu hal kepada Amanda.
"Tapi aku tidak tertarik dengan apapun yang akan kau tawarkan kepadaku, tubuh mu, wajahmu semua di bawah kriteria yang aku miliki"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
BELVA
slm
#gadis imut diantara dua raja
mksh ya ka
2021-01-21
0
Leni Latifah
jempolku hadir 👍👍🤗
2021-01-19
1
Lala tsu
like sudah mendarat pada setiap bab.
aku nanti kunjungan baliknya.
arigato salam sukses dan sehat selalu.
2021-01-15
1