"Tapi mas Prasetya "
" Sudah diam! bantu aku mengganti semua pakaian nya "
Citra menuruti kata - kata Prasetya dengan wajah cemberut, jauh di lubuk hati nya yang paling dalam Citra tidak ingin melihat gadis yang saat ini masih belum sadarkan diri kembali ke kehidupan mereka.
" Kenapa kau selalu menjadi benalu di manapun keberadaan mu, kenapa kau selalu membuat orang lain begitu sayang pada mu, kenapa sampai sekarang mas Prasetya masih saja mencemaskan dirimu, aku berharap kau mati,aku berharap tidak bertemu dengan mu lagi"
"Kau anak haram hasil perselingkuhan mama dengan supir yang berada di rumah kita dan Ayah mu yang menyebabkan kematian Mama, jadi jika dulu aku merebut Prasetya dari tangan mu dan sekarang dia sudah menjadi suamiku semua itu bisa dikatakan impas"
"Citra apa kau sudah selesai menganti baju dari Amanda? karena aku akan segera memeriksa kesehatan nya, dia sedang demam tinggi Citra"
Terdengar suara teriakan Prasetya dari luar kamar tamu tempat dimana Citra sedang mengantikan baju basah Amanda dengan baju yang kering.
"Sudah selesai mas, kemari dan masuklah ke kamar"
Tak butuh waktu lama untuk Prasetya pada akhirnya masuk ke dalam kamar tamu di rumah mereka, setelah Prasetya masuk segera Pras memeriksa Amanda.
"Citra ambil kan minum untuk Manda"
"Baiklah mas"
"Manda, bangun Manda kita minum obatnya dulu yah"
Dan Citra yang sudah kembali dengan gelas yang sudah berisi air putih,mendapatkan pemandangan dimana Pras memangku kepala Amanda dan menepuk-nepuk pipi nya sedang berusaha untuk membangunkan Amanda.
Hati Citra sakit melihat adegan seperti itu, jika saja Amanda sedang tidak pingsan mungkin dia sudah menyiramkan air putih yang sedang di bawa nya saat ini ke wajah Amanda.
"Mas ini air putih yang mas minta"
"Terima kasih Citra, Manda ayo bangun dan minum obat ini"
Mata Amanda perlahan terbuka dan karena tubuhnya sudah sangat lemah dia mengikuti semua yang dikatakan oleh Pras kepada dirinya.
Selesai Amanda minum obat, dia kembali tertidur,Citra segera menarik tangan Pras untuk mengikuti dirinya keluar dari kamar tersebut ke kamar mereka.
"Mas,kenapa kau bawa dia lagi dihadapan ku ha?, Ayah kandung nya pembunuh Mama mas"
"Citra dia juga adik mu, tadi mas menemukan dia di jalan dalam keadaan hujan dan mas minta dia untuk masuk ke dalam mobil"
"Dia bukan adik ku mas, dia anak haram, dia sudah mencemari nama baik keluarga besar Joyo Diningrat dia lahir saat dari hasil perselingkuhan Mama dengan supir nya sendiri, dan dia bukan adik kandung ku"
"Jaga bicara mu Citra, nanti Amanda bisa mendengarkan, kondisi Amanda saat ini mungkin sedang terpukul, dan begitu kaget atas segala sesuatu yang sudah dia terima secara mendadak "
"Dia juga kaget bahwa Ayah kandung nya bukan Bapak Hendra, namun hanya lah supir kepercayaan dari keluarga Joyo Diningrat dan saat ini Ayah kandung nya masih berada di dalam penjara"
"Citra kumohon mengerti lah akan keadaan adikmu itu"
Pras mencoba menenangkan kegelisahan dari Citra, Pras menyentuh lengan Citra dari belakang, namun sepertinya Citra yang sudah tersulut oleh emosi tidak mempan akan bujuk rayu dari Pras.
"Lepaskan aku mas! aku tau mas masih peduli pada nya karena dia adalah masa lalu mas Pras, aku tau mas masih begitu mengkhawatirkan dia karena mas Pras masih memiliki perasaan terhadap anak haram itu"
"Citra jaga bicara mu!!!
"Kenapa mas? kenapa aku tidak boleh berbicara tentang kebenaran? kenapa, apa kau terlalu malu untuk mengakui nya dihadapan ku? mengakui jika seorang Prasetya Brawijaya suami dari Citra Joyo Diningrat masih jatuh cinta dengan adik tiri nya meskipun saat ini dia sudah menikah, munafik!!!! "
" Citra!!!!"
Tangan Pras yang hendak melayang ke wajah Citra mendadak terhenti, wajah Pras merah padam dengan setiap perkataan dari istrinya tersebut.
"Kenapa berhenti mas? ayo tampar, ayo tampar, dengan mas melakukan hal ini membuat aku semakin yakin bahwa dari awal pertama kali kita menikah sampai saat ini mas Pras tidak pernah menganggap aku sebagai istrimu"
"Karena sejal awal kita menikah mas Pras tidak pernah mencintai ku, yang ada dipikiran dan hati mas hanya nama Amanda saja kan? "
"Lalu mengapa dulu mas mau menikah dengan ku ha? apa karena sebuah rasa bersalah akibat cinta satu malam yang sudah pernah kita lakukan?"
Dengan berurai air mata Citra keluar dari kamar mereka menuju ke ruangan lain di dalam rumah tersebut.
" Aku benci padamu Amanda, aku benci, dari dulu kau selalu merusak kebahagiaan ku dengan siapapun, kenapa semua orang begitu sayang terhadap mu, aku benci kau Amanda, benci"
"Lihat saja aku tidak akan membiarkan kau untuk dekat lagi suami ku mas Pras"
Citra menangis dalam tangisan kebencian terhadap adik nya sendiri, peliknya masalah rumah tangga keluarga besar Joyo Diningrat membuat Citra dan Amanda selalu tidak pernah akur meskipun mereka bersaudara.
Sementara itu Pras yang masih berada di dalam kamar memukul - mukul tangan nya ke arah tembok hingga tangan tersebut terluka, bukan hanya tangan nya yang terluka secara fisik, namun perasaan nya juga demikian.
"Kenapa dulu aku begitu bodoh dengan nafsu yang tidak bisa aku kendalikan saat kejadian itu, saat dimana aku mabuk bersama dengan Citra karena acara reuni dan pada akhirnya kita melakukan hal yang belum sepatutnya untuk kita lakukan"
"Cinta satu malam itu membuat aku kehilangan mu Amanda"
"Apa yang dikatakan oleh Citra semua nya itu benar, bahwa hingga saat ini aku masih begitu mencintai mu Manda"
"Aku begitu mengkhawatirkan mu ketika kau tau jati dirimu yang sebenarnya dan kau diusir dari keluarga mu sendiri, mas ingin mencoba menolong mu, namun mas tidak memiliki kuasa dan kekuatan apapun untuk melakukan itu semuanya "
" Arrrrrrrrrrrrhhh maafkan mas Manda"
Pras yang mengalami kekecewaan mengacak-acak rambutnya dan dengan wajah frustrasi Pras mencoba untuk memejamkan mata nya.
Malam hari itu terjadi pertengkaran yang hebat antara Citra Joyo Diningrat dan Prasetya Brawijaya dua orang dari keluarga ningrat, dua orang dari keluarga terpandang yang bersatu dalam ikatan pernikahan akibat dari sebuah kesalahan dan mereka tertidur dalam perasaan kekecewaan nya masing-masing.
Sementara itu di kantor Giandra Wijaya.
Malam ini Giandra nampak berkutat dengan sebuah album foto kenangan masa kecil nya,Giandra yang harus lembur akibat pekerjaan yaitu sebuah kasus dari salah satu artis ternama membuat dirinya harus tetap tertahan dikantornya sampai selarut ini guna untuk mempelajari kasus yang akan membawa klien nya menuju meja hijau esok hari.
"Pooooh sekarang kamu ada dimana? apakah kau masih mengingat ku? "
Giandra mengeluarkan sebuah foto, di dalam foto tersebut berisi dia dengan seorang gadis kecil yang tersenyum bahagia memegang sebuah boneka.
" Pooooh aku berjanji akan mencari dirimu dan apapun akan kulakukan untuk menemukan mu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Rara_Octa
poohh??????
Apakah itu Amanda???? 🤔🤔🤔🤔 msih teka teki
2023-06-23
1
Nayla Nayla
jangan2 pooh nm pgiiln manda saat kecil dl...
2022-04-28
0
poohnya ud d depan mata, tp kamu usir dg kasar.
2022-03-04
0