Bab~20

Keesokan harinya, King membuka matanya ketika merasakan sentuhan di pinggangnya. Ia nampak terkejut ketika wajah Putri berada begitu dekat dengan wajahnya, bahkan tangan istrinya itu sudah melingkar sempurna di pinggangnya. Seakan dirinya adalah sebuah guling.

Dengan intens, King mengamati wajah istrinya yang nampak cantik meski sedang tidur. "Kenapa aku baru menyadari kalau kamu sangat cantik." gumam King seraya menyelipkan anak rambut yang menutupi wajah istrinya.

Kemudian ia beralih menatap bibir ranum yang nampak berwarna merah alami. "Ini pasti sangat manis, seperti di taman waktu itu." gumam King lagi seraya mengusap pelan bibir Putri dengan ibu jarinya.

Lalu King memberanikan dirinya untuk mencicipi rasa manis bibir tersebut, yang sedari tadi nampak menggodanya seakan minta di sentuh.

Cup

King mengecup bibir istrinya, namun karena tidak ada reaksi sama sekali. Ia mengecupnya lagi dan kali ini sedikit mengulumnya. Setelah itu ia segera menjauhkan bibirnya sebelum istrinya itu bangun.

Tak berapa lama, Putri nampak mengerjapkan matanya. Ia langsung tersentak ketika melihat wajah King tepat berada di depan wajahnya dan lagi-lagi ia tersentak karena tangannya dengan lancang memeluk suaminya itu dan menjadikan laki-laki itu seperti gulingnya.

"Astaga untung dia masih tidur, kalau tidak mau di taruh di mana muka ku. Perasaan semalam ada guling sebagai pembatas." gerutu Putri dengan lirih.

Kemudian ia segera beranjak dari tidurnya dan berlalu ke kamar mandi, tapi sebelum itu ia mengambil guling yang berserakan di lantai dan meletakkannya di samping King yang terlihat masih terlelap.

Setelah Putri masuk dan menutup kamar mandinya, King segera membuka matanya. Ia nampak terkekeh ketika mengingat bagaimana wajah Putri tadi yang sudah merona malu.

Beberapa saat kemudian Putri keluar dari kamar mandi, ia merasa sangat segar. Entah kenapa pagi ini ia tidak merasa mual seperti biasanya. Bahkan sakit kepalanya yang di karenakan tekanan darahnya naik pun tak ia rasakan lagi.

"Mas." Putri nampak mengguncang lengan suaminya agar bangun.

"Hm." sahut King yang masih enggan untuk bangun, ingin rasanya ia seharian berada di atas ranjang bersama Putri.

"Kamu nggak ke kantor ?" tanya Putri.

"Sebentar lagi."

"Cepat bangun, nanti Gladys mencarimu. Kamu nggak mau kan pagi-pagi ribut dan di dengar oleh Mama dan Papa." ucap Putri.

"Baiklah." ujar King seraya bangkit dari tidurnya.

"Apa kamu mual lagi ?" ucapnya lagi.

"Nggak."

"Apa karena kita tidur seranjang ya." ujar King.

"Mungkin hanya kebetulan saja, besok-besok jangan tidur di sini lagi." ucap Putri dengan nada dingin.

"Maaf." ucap King.

"Untuk apa ?" tanya Putri tak mengerti.

"Kejadian di taman waktu itu."

"Sudah ku bilang kan lupakan saja, lagipula itu hanya sandiwara." ujar Putri sembari menyisir rambutnya di depan cermin.

"Apa hanya aku saja yang merasakan bagaimana jantungku berdebar-debar waktu itu, tapi nggak apa-apa meski kamu tidak mencintaiku, aku akan membuatmu merasakan cintaku meski tanpa ku utarakan sekali pun." batin King yang masih intens menatap Putri yang sedang berdiri memunggunginya.

"Malah bengong, cepat keluar. Sebelum Gladys mencarimu." tegur Putri ketika ia berbalik badan dan melihat King masih duduk di tepi ranjang.

"Iya-iya cerewet." sahut King seraya mencubit gemas pipi istrinya itu.

Setelah suaminya keluar, Putri langsung terduduk di tepi ranjang. "Nggak mungkin kan jantungku berdebar-debar seperti ini karena dia, lagipula dia bukan laki-laki tipeku." gumam Putri yang nampak memegang dadanya seraya menatap pintu yang sudah tertutup.

King yang masuk ke dalam kamarnya, ia langsung bergegas ke kamar mandi tapi baru memegang kenop pintu Gladys sudah meneriakinya.

"Tidur di mana semalam ?" tanya Gladys penuh selidik.

"Bukan urusan mu." sahut King.

Kemudian Gladys mendekati suaminya, lalu mengendus bajunya. "Kamu tidur di kamar pelakor itu ?"

"Namanya Putri, Dis. Kalau kamu lupa, lagipula bukannya semalam kamu mengusirku."

"Tega kamu ya." protes Gladys seraya mendorong tubuh suaminya itu hingga menabrak pintu kamar mandi.

"Dis, bisa tidak kamu jangan kasar begini." tegur King.

"Apa, kamu yang membuat ku bersikap kasar." teriak Gladys.

"Aku tidak menyangka, kamu mempunyai sifat yang begitu buruk." cibir King.

Plakk

Gladys melayangkan tamparannya, tapi King langsung menahan lengannya. "Aku bisa saja berbuat kasar padamu, tapi aku masih menghargai mu sebagai istriku. Jadi bersikap lah lebih baik, terutama pada Putri dan ke dua orang tuaku." ucap King dengan geram, kemudian ia berlalu ke kamar mandi.

Sedangkan Gladys nampak terisak, ia masih belum terima kalau suaminya itu tidur di kamar Putri. Segala pikiran negatif sudah bersarang di benaknya.

"Nggak, aku nggak akan kalah sama pelakor itu." gumam Gladys.

"Sayang maafkan aku ya." ucap Gladys ketika melihat suaminya baru keluar dari kamar mandi dengan pakaian kerja yang sudah melekat di badannya. Gladys segera memeluk suaminya itu dengan erat.

"Sudahlah Dis, ini sudah siang aku harus cepat-cepat ke kantor." ucap King jengah seraya menjauhkan tubuhnya.

"Maafkan aku dulu, aku janji nggak akan kasar lagi." ucap Gladys.

"Sini biar aku yang memasangkan dasimu." ucapnya lagi sembari meraih dasi di tangan King, lalu sedikit berjinjit untuk memasangnya.

King menatap Gladys dengan intens, ia mengakui wanita di hadapannya itu memang sangat cantik. Berwajah oriental seperti Ibunya tapi sayang sikapnya sangat buruk dan itu membuat King tak bersimpati lagi padanya.

Setelah bersiap mereka segera keluar kamarnya untuk sarapan pagi bersama kedua orang tuanya, seperti biasa Gladys selalu bergelayut manja di lengan King seakan mereka baik-baik saja.

Putri yang sedang duduk di meja makan, menatap sekilas dua orang yang nampak mesra itu."Makan yang banyak Put." ucap King seraya meletakkan piring kecil berisi beberapa potongan buah di hadapan Putri.

"Terima kasih." sahut Putri dengan wajah datarnya.

King sedikit pun tak mengalihkan pandangannya pada wanita yang sedang duduk di depannya itu, sedangkan Gladys yang duduk di sebelahnya hanya menatap kecewa pada suaminya.

Ehmm

Putri berdehem kecil saat menyadari kemarahan Gladys, berharap suaminya itu mengetahui. Namun justru deheman itu di salah artikan oleh King maupun Kalla hingga mereka berdua segera mengulurkan segelas air putih.

"Terima kasih." ucap Putri ketika menerima gelas dari Kalla yang kebetulan sedang duduk di sebelahnya.

Sedangkan King langsung meminumnya hingga tandas, ia nampak tidak suka ketika melihat Kalla begitu perhatian pada istrinya. Apalagi ia mengetahui kalau adiknya itu juga mencintainya.

Selepas kepergian suaminya, Putri segera naik ke kamarnya tapi baru sampai di depan pintu kamarnya. Gladys sudah menarik rambutnya dengan kuat dari belakang.

"Siapa yang mengijinkanmu mendekati suamiku ?" ucap Gladys dengan geram.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

eeehh brani braninya kamuDys....
jangan takit Put.... klo bisa lawan aja....

2022-08-07

0

kaname senpai

kaname senpai

udah gk dipanggil sayang dis

2022-08-04

0

Ilyloveme

Ilyloveme

Salah sendiri udah tau suaminya punya istri dua, malah diusir dari kamar.

2022-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 SESSION 1 Bab~1 Pengenalan tokoh dan visual
2 Bab~2
3 Bab~3
4 Bab~4
5 Bab~5
6 Bab~6
7 Bab~7
8 Bab~8
9 Bab~9
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 SESSION 2 Penyusup cantik & Manusia Es (Kiara untuk Kalla)
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82 visual Kalla & Kiara
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98 Beruang kutub vs Rubah licik
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Chapter~106
107 Chapter~107
108 Chapter~108
109 Chapter~109
110 Kakak beradik yang terpisah (Kiara & Ayra)
111 Chapter~111
112 Chapter~112
113 Chapter 113
114 Chapter~114
115 Chapter~115
116 Chapter~116
117 Chapter~117
118 Chapter~118
119 Part~119
120 Part~120
121 Part~121
122 Part~122
123 Part~123
124 Part~124
125 Part~125
126 Part~126
127 Part~127
128 Part~128
129 Part~129
130 Part~130
131 Part~131
132 Part~132
133 Part~133
134 Part~134
135 Part~135
136 Part~136
137 Part~137
138 Part~138
139 Part~139
140 Part~140
141 Part~141
142 Part~142
143 Part~143
144 Part~144 Ending session 2
145 SESSION 3 Gadis Matre & Sang Buaya Darat (Ayra untuk Evan)
146 Part~146
147 Part~147
148 Part~148
149 Part~149
150 Part~150
151 Part~151
152 Part~152
153 Part~153
154 Part~154
155 Part~155
156 Part~156
157 Part~157
158 Part~158
159 Part~159
160 Part~160
161 Part~161
162 Part~162
163 Part~163
164 Part~164
165 Part~165
166 Part~166
167 Part~167
168 Part~168
169 Part~169
170 Part~170
171 Part~171
172 Part~172
173 Part~173
174 Part~174
175 Part~175
176 Part~176
177 Part~177
178 Part~178
179 Part~179
180 Part~180
181 Part~181
182 Part~182
183 Part~183
184 Part~184
185 Part~185
186 Part~186
187 Part~187
188 Part~188
189 Part~189
190 Part~190
191 Part~191
192 Part~192
193 Part~193
194 Part~194
195 Part~195
196 Part~196
197 Part~197
198 Part~198
199 Part~199
200 Part~200
201 Part~201
202 Part~202
203 Part~203
204 Part~204
205 Part~205
206 Part~206
207 Part~207
208 Part~208
209 Part~209
210 Part~210
211 Part~211
212 Part~212
213 Part~213
214 Part~214
215 Part~215
216 Part~216
217 Part~217
218 Part~218
219 Part~219
220 Part~220
221 Part~221
222 Part~222
223 Part~223
224 Part~224
225 Part~225
226 Part~226
227 Part~227
228 Part~228
229 Part~229
230 Part~230
231 Part~231
232 Part~232
233 Part~233
234 Part~234
235 Part~235
236 Part~236
237 Part~237
238 Part~238
239 Part~239
240 Part~240
241 Part~241
242 Part~242 (ending session 3)
243 Session 4 Teman Tapi Menikah ( Kristal untuk Gilang )
244 Part~244
245 Part~245
246 Part~246
247 Part~247
248 Part~248
249 Part~249
250 Part~250
251 Part~251
252 Part~252
253 Part~253
254 Part~254
255 Part~255
256 Part~256
257 Part~257
258 Part~258
259 Part~259
260 Part~260
261 Part~261
262 Part~262
263 Part~263
264 Part~264
265 Part~265
266 Part~266
267 Part~267
268 Part~268
269 Part~269
270 Part~270
271 Part~271
272 Part~272
273 Part~273
274 Part~274
275 Part~275
276 Part~276
277 Part~277
278 Part~278
279 Part~279
280 Part~280
281 Part~281
282 Part~282
283 Part~283
284 Part~284
285 Part~285
286 Part~286
287 Part~287
288 Part~288
289 Part~289
290 Part~290
291 Part~291
292 Part~292
293 Part~293
294 Part~294
295 Part~295
296 Part~296
297 Part~297
298 Part~298
299 Part~299
300 Part~300
301 Part~301
302 Part~302
303 Part~303
304 Part~304
305 Part~305
306 Part~306
Episodes

Updated 306 Episodes

1
SESSION 1 Bab~1 Pengenalan tokoh dan visual
2
Bab~2
3
Bab~3
4
Bab~4
5
Bab~5
6
Bab~6
7
Bab~7
8
Bab~8
9
Bab~9
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
SESSION 2 Penyusup cantik & Manusia Es (Kiara untuk Kalla)
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82 visual Kalla & Kiara
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98 Beruang kutub vs Rubah licik
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Chapter~106
107
Chapter~107
108
Chapter~108
109
Chapter~109
110
Kakak beradik yang terpisah (Kiara & Ayra)
111
Chapter~111
112
Chapter~112
113
Chapter 113
114
Chapter~114
115
Chapter~115
116
Chapter~116
117
Chapter~117
118
Chapter~118
119
Part~119
120
Part~120
121
Part~121
122
Part~122
123
Part~123
124
Part~124
125
Part~125
126
Part~126
127
Part~127
128
Part~128
129
Part~129
130
Part~130
131
Part~131
132
Part~132
133
Part~133
134
Part~134
135
Part~135
136
Part~136
137
Part~137
138
Part~138
139
Part~139
140
Part~140
141
Part~141
142
Part~142
143
Part~143
144
Part~144 Ending session 2
145
SESSION 3 Gadis Matre & Sang Buaya Darat (Ayra untuk Evan)
146
Part~146
147
Part~147
148
Part~148
149
Part~149
150
Part~150
151
Part~151
152
Part~152
153
Part~153
154
Part~154
155
Part~155
156
Part~156
157
Part~157
158
Part~158
159
Part~159
160
Part~160
161
Part~161
162
Part~162
163
Part~163
164
Part~164
165
Part~165
166
Part~166
167
Part~167
168
Part~168
169
Part~169
170
Part~170
171
Part~171
172
Part~172
173
Part~173
174
Part~174
175
Part~175
176
Part~176
177
Part~177
178
Part~178
179
Part~179
180
Part~180
181
Part~181
182
Part~182
183
Part~183
184
Part~184
185
Part~185
186
Part~186
187
Part~187
188
Part~188
189
Part~189
190
Part~190
191
Part~191
192
Part~192
193
Part~193
194
Part~194
195
Part~195
196
Part~196
197
Part~197
198
Part~198
199
Part~199
200
Part~200
201
Part~201
202
Part~202
203
Part~203
204
Part~204
205
Part~205
206
Part~206
207
Part~207
208
Part~208
209
Part~209
210
Part~210
211
Part~211
212
Part~212
213
Part~213
214
Part~214
215
Part~215
216
Part~216
217
Part~217
218
Part~218
219
Part~219
220
Part~220
221
Part~221
222
Part~222
223
Part~223
224
Part~224
225
Part~225
226
Part~226
227
Part~227
228
Part~228
229
Part~229
230
Part~230
231
Part~231
232
Part~232
233
Part~233
234
Part~234
235
Part~235
236
Part~236
237
Part~237
238
Part~238
239
Part~239
240
Part~240
241
Part~241
242
Part~242 (ending session 3)
243
Session 4 Teman Tapi Menikah ( Kristal untuk Gilang )
244
Part~244
245
Part~245
246
Part~246
247
Part~247
248
Part~248
249
Part~249
250
Part~250
251
Part~251
252
Part~252
253
Part~253
254
Part~254
255
Part~255
256
Part~256
257
Part~257
258
Part~258
259
Part~259
260
Part~260
261
Part~261
262
Part~262
263
Part~263
264
Part~264
265
Part~265
266
Part~266
267
Part~267
268
Part~268
269
Part~269
270
Part~270
271
Part~271
272
Part~272
273
Part~273
274
Part~274
275
Part~275
276
Part~276
277
Part~277
278
Part~278
279
Part~279
280
Part~280
281
Part~281
282
Part~282
283
Part~283
284
Part~284
285
Part~285
286
Part~286
287
Part~287
288
Part~288
289
Part~289
290
Part~290
291
Part~291
292
Part~292
293
Part~293
294
Part~294
295
Part~295
296
Part~296
297
Part~297
298
Part~298
299
Part~299
300
Part~300
301
Part~301
302
Part~302
303
Part~303
304
Part~304
305
Part~305
306
Part~306

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!