Setelah kejadian di taman bermain waktu itu, hubungan King dan Putri bukannya semakin membaik tapi justru semakin dingin. Karena Putri selalu menjaga jarak dan hanya akan bicara seperlunya.
"Sayang aku minta maaf, kalau saja waktu itu aku jujur, kamu pasti tidak akan mengijinkannya." ucap King malam itu ketika Gladys protes karena mengetahui dirinya dan Putri pergi ke taman bermain.
Gladys yang tadinya tidak tahu, namun karena Kevin memposting beberapa foto kebersamaan mereka di sosmed. Membuat gladys meradang, ia merasa di bohongi oleh suaminya sendiri.
"Apa kamu mencintainya ?" tanya Gladys penuh selidik.
"Ten-tentu saja nggak sayang, aku hanya mengikuti saran dokter. Putri tidak boleh terlalu stres karena itu akan mempengaruhi janinnya. Lagipula kita kesana juga ramai-ramai, nggak berdua." ujar King menjelaskan.
"Tapi sama saja kamu sudah membohongiku." hardik Gladys, ia berteriak penuh amarah.
"Putri juga istri ku Dis, apa salahnya sekali-sekali aku menemaninya." ujar King yang sudah mulai emosi.
"Jadi kamu mencintainya, hah ?" bentak Gladys.
"Apa aku tidak cukup cantik bagimu, apa kurang ku ?" ucapnya lagi.
"Aku mencintaimu Dis, kamu cantik dan kamu tidak ada kekurangan apapun. Maafkan aku ya sayang." ucap King yang nampak menyesal, karena sudah berbohong.
King yang berhati lembut sangat tidak tega melihat istrinya itu menangis, ia segera merengkuhnya dan membawanya ke dalam pelukannya.
"Maaf." ucap King.
"Kalau kamu memang mencintaiku, buktikan sekarang." ucap Gladys ketika berada dalam pelukan suaminya, ia terlihat menarik sudut bibirnya hingga bibir tipis itu membentuk sebuah senyuman licik.
"Apa ?" tanya King tak mengerti.
"Aku ingin malam ini kamu menyentuhku." ucap Gladys seraya menjauhkan tubuhnya dari suaminya, lalu menatapnya dengan pandangan mendamba.
Kemudian ia menanggalkan gaun tidurnya hingga kini ia nampak polos, "Sentuh aku sayang, jika kamu mencintai ku." bisik Gladys sembari mencium suaminya dengan rakus.
King merasa aneh dengan dirinya sendiri, biasanya ia akan langsung bergairah ketika mendapat sentuhan dari istrinya tapi kali ini tubuhnya benar-benar tidak meresponnya. Ketika mereka berciuman pun justru bayangan Putri memenuhi pikirannya.
"Sayang, apa kamu tidak menginginkanku." ucap Gladys yang tidak mendapatkan respon dari suaminya.
"Aku hanya capek sayang." sahut King beralasan.
"Tapi aku menginginkanmu, katanya kamu mencintaiku. Buktikan !!" ucap Gladys dengan memohon.
King yang merasa tidak tega dengan istrinya, ia segera membawa istrinya ke kasur. Kemudian ia mulai bercinta dengannya tapi kali ini ia menjadikan Putri sebagai fantasinya.
Namun lagi-lagi ia tidak bisa menyelesaikan percintaannya, bagaimana pun juga sekarang di hatinya hanya ada Putri seorang. Jadi tubuhnya sedikutpun tak merespon, hingga membuat Gladys naik pitam dan mengusirnya dari kamarnya.
"Pergi dari sini." teriak Gladys.
"Sayang aku minta maaf, aku memang sedang capek dan tidak mood. Kita bisa mencobanya lagi lain kali ya." ujar King.
"Pergi kamu brengs*k, baj*ngan." ucap Gladys dengan umpatannya.
"Dis, jaga bicara mu." sentak King, ia tidak menyangka istrinya bisa berkata sekasar itu.
"Kamu memang laki-laki brengs*k, sialan." teriak Gladys lagi dengan emosi, ia langsung mencakar dan menendang suaminya.
King yang merasa harga dirinya di injak-injak oleh istrinya, ia segera berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah itu ia keluar dari kamarnya.
"Arggghhhh."
Brakk
Gladys melempar vas bunga ke daun pintu ketika suaminya itu meninggalkannya. "Brengs*k kamu Putri, aku akan membuat perhitungan dengan mu dan bayi sialan mu itu " gumam Gladys.
King nampak sangat bersalah, ia merasa berkhianat pada Gladys tapi ia juga tidak menyangka Gladys yang selama ini ia kenal tidak pernah berkata kasar. Justru kini wanita itu berani mengumpatnya hanya karena tidak merasa puas di ranjang bahkan ia juga berani melukainya.
"Put." sapa King ketika melihat Putri akan masuk ke dalam kamarnya dengan membawa segelas susu di tangannya.
"Gladys kenapa, kalian ribut. Apa gara-gara aku ?" tanya Putri ketika mendengar teriakan Gladys dari dalam kamarnya.
"Apa boleh aku tidur di kamar mu, aku akan tidur di sofa ?" pinta King.
"Kenapa kamu tidak tidur di kamar Kalla atau di kamar tamu di bawah." ucap Putri.
"Tidak enak kalau ketahuan Mama dan Papa, mereka pasti akan kepikiran." ucap King, ia tidak mau kalau sampai masalah rumah tangganya terdengar sampai telinga orang tuanya.
Putri yang tidak ingin kedua mertuanya kepikiran, karena masalah rumah tangga anaknya, lalu dengan berat hati ia mengijinkan King untuk tidur di kamarnya.
"Baiklah." sahut Putri lalu menyuruh King untuk masuk.
"Aku akan mengobati lengan mu." ucap Putri ketika baru menutup pintu kamarnya, ia tadi tak sengaja melihat lengan King yang berdarah seperti bekas cakaran.
"Nggak usah Put, nanti juga kering sendiri." tolak King yang kini sudah duduk di sofa.
"Tapi kalau tidak di obati nanti akan infeksi dan menimbulkan bekas." sahut Putri seraya membawa kotak p3k.
"Maafkan aku, gara-gara aku kalian jadi ribut. Gladys pasti tahu ya kalau kita pergi ke taman waktu itu, aku sudah melarang Kevin untuk tidak mempostingnya tapi ia bersikukuh." ucap Putri yang nampak sangat bersalah.
"Tidak apa-apa, besok dia juga baikan." sahut King seraya menatap Putri yang nampak telaten mengoles obat di lengannya.
Lagi-lagi King merasa jantungnya berdebar tak menentu, ketika tangan lembut Putri menyentuh kulitnya.
"Kamu kenapa? jangan bilang gara-gara ribut dengan Gladys kamu kena serangan jantung." ledek Putri ketika melihat King memegang dadanya sendiri.
"Berdekatan dengan mu membuat kinerja jantungku nggak normal Put, kenapa aku baru menyadari kalau sebenarnya aku sangat mencintaimu." batin King.
"Nggak apa-apa." sahut King yang nampak salah tingkah karena Putri terus menatapnya.
"Lebih baik kamu tidur, aku juga akan tidur." ucapnya lagi.
"Baiklah." sahut Putri, kemudian ia bangkit dari duduknya lalu mengambil bantal dan selimut untuk suaminya itu.
Setelah mematikan lampunya dan menyisakan lampu tidurnya, Putri segera pergi tidur. Namun ia memperhatikan King yang terlihat gelisah di atas sofa, sepertinya laki-laki itu tidak bisa tidur.
"Kamu nggak bisa tidur ?" tanya Putri kemudian, setelah ia memperhatikan suaminya itu bolak-balik di atas sofa.
"Tidurlah di sini daripada kamu nanti sakit dan nggak bisa ke kantor besok." ucap Putri.
"Beneran ?" tanya King dengan semangat, ia segera bangkit dari tidurnya.
"Iya, tapi di ujung-ujung sana tidurnya." ucap Putri sembari mengambil guling sebagai pembatas.
"Jangan macam-macam." ucapnya lagi dengan nada ancamam, kemudian ia meraih selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.
"Pinginnya macam-macam Put." batin King seraya menahan senyumnya, kemudian ia mulai memejamkan matanya setelah beberapa saat menatap istrinya yang sedang memunggunginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
Mayrima Najma
King nya bego amat, cinta membuatmu buta alias celek ya King Srigala kok di pelihara antartu ke kebun binatang jumpa ama temen2 di sono 🤣🤣
2024-11-03
0
🔵🍃⃝⃟𝟰🫦•𓆩𝐃𝐄𝐒𝐒𓆪♐𝐀⃝🥀
jualan vas bunga kah? sll aja ada vas bunga.. knpa ga kpla mu saja benturkan ke tembok hey gladiator
2022-12-10
1
Sweet Girl
pura pura ndak sengaja aja.
2022-08-07
0