Dewa dan istrinya berjalan ke arah pelaminan. "Selamat ya, Nak. Semoga langgeng, maaf Putri nggak bisa datang karena masih sakit tapi ia ikut bahagia dengan pernikahan kalian." ucap Dewa sembari menepuk bahu King.
"Nggak apa-apa Om, semoga Putri cepat sembuh. Nanti saya akan menjenguknya dengan istri saya, iya kan sayang ?" ucap King sembari menoleh pada istrinya.
"I-iya, tentu saja." sahut Gladys.
"Baiklah, Om dan tante pamit dulu karena ada dinas malam ini, lagipula Putri juga sendirian di rumah." ucap Dewa.
"Baik Om, terima kasih." sahut King.
Setelah itu Dewa dan istrinya berlalu pergi dari tempat tersebut. "Sayang, kamu nggak beneran kan akan mengajakku menemui temanmu itu. Aku nggak mau ya, kamu dekat-dekat dia lagi." ujar Gladys.
"Sayang, Putri cuma sahabatku tidak lebih jadi sudah deh jangan cemburu begitu." sahut King dengan kesal, karena Gladys selalu saja cemburu dengan Putri.
Tidak hanya dengan Putri saja, dengan sahabat-sahabatnya yang lain pun istrinya itu selalu cemburu. Bahkan terkadang istrinya itu juga suka cemburu dengan Ibunya sendiri, tapi King selalu berpikir positif mungkin kecemburuan istrinya itu karena terlalu cinta padanya.
Disisi lain nampak Putri sedang berbincang dengan Kalla di teras rumahnya. "Kamu sudah baikan, Put ?" tanya Kalla.
"Sudah, besok juga sudah bisa masuk kerja." sahut Putri.
"Kenapa kamu nggak pindah ke perusahaan ku saja sih, jadi kalau sakit kamu bisa ambil cuti selama yang kamu mau." pinta Kalla.
"Wih sultan, jadi kamu bela-belain kesini dan meninggalkan pesta pernikahan kakakmu hanya untuk merayuku."
"Tepat."
"No, aku sudah sangat nyaman di kantorku sekarang." tolak Putri.
"Loh ada Kalla di sini ?" ujar Ayahnya Putri ketika baru turun dari mobilnya.
"Iya Om, kasihan Putri sendirian." sahut Kalla.
"Ya sudah, tapi ini sudah malam nanti kamu di cariin sama orang tuamu." ujar Dewa
..."Ya Om, ini juga mau pulang. Aku pulang dulu ya Put ?" pamit Kalla, setelah berpamitan ia segera pergi meninggalkan kediaman putri....
"Hati-hati Kalla." ujar Putri.
...****...
"Sayang, kamu kenapa sih sepanjang pesta tadi terlihat muram. Kamu nggak bahagia menikah dengan ku ?" keluh Gladys ketika mereka sudah berada di dalam kamar hotel.
"Aku hanya kurang sehat, sayang." sahut King beralasan.
"Kalau kamu sakit, jadi malam ini kita tidak melakukannya dong." ucap Gladys yang nampak seksi dengan gaun tidurnya.
"Besok saja ya sayang, kamu juga pasti capekkan. Seharian kita menjalani ritual adat, karena aku lelah, aku takut kamu tidak akan puas." sahut King sembari tersenyum jahil.
King bukannya tidak mau menyentuh istrinya itu di malam pertamanya, tapi ia masih begitu trauma jika mengingat kesalahannya pada Putri.
"Baiklah." sahut Gladys dengan kecewa.
"Jangan ngambek dong sayang, aku punya sesuatu buat kamu." ucap King sembari mengambil sebuah amplop dari dalam nakas dan langsung memberikannya pada istrinya itu.
"Apa ini ?" tanya Gladys tak mengerti.
"Buka saja."
"Astaga, ini trip bulan madu selama sebulan sayang ?" tanya Gladys tak percaya, kemudian ia memeluk suaminya itu.
"Hmm, apa kamu senang ?" tanya King.
"Tentu saja, terima kasih ya." ucap Gladys dengan wajah berbinar.
"Jangan terima kasih padaku, tapi berterima kasihlah pada Mama. Mama yang sudah menyiapkan ini semua." ucap King.
Mendengar suaminya itu menyebut Mamanya, seketika senyum yang mengembang di bibir Gladys perlahan menyurut.
"Iya, nanti sepulang kita bulan madu aku akan berterima kasih pada Mama." sahut Gladys.
"Bukan sepulang bulan madu sayang, tapi besok pagi. Karena mereka yang akan mengantar kita."
"Oh, ya tentu saja aku akan berterima kasih pada Mama besok."
"Baiklah, sekarang tidur yuk biar besok tidak terlambat." ajak King.
Keesokan harinya
Setelah berpamitan pada orang tuanya, King dan istrinya segera masuk ke dalam ruang tunggu. Ya hari ini mereka akan berangkat ke Jerman, selain bulan madu King juga akan melakukan beberapa pekerjaan di sana.
Sedangkan Putri hari ini sudah mulai bekerja, ia bekerja di salah satu perusahaan advertising bersama Endy sahabatnya.
"Put, maaf ya gara-gara kita mau ngerjain King. Kamu jadi terkena imbasnya juga." ucap Endy siang itu ketika mereka makan siang di Cafe yang tak jauh dari kantornya.
"Jangan di bahas lagi Ndy, aku sudah melupakannya." ujar Putri dengan wajah sendunya.
"Kita merasa sangat bersalah, kamu sakit gara-gara minum minuman itu." ujar Endy lagi.
"Lagian kamu ada-ada saja, ngerjain orang nggak kira-kira." Gerutu Putri.
"Habisnya kita sebenarnya kurang sreg kalau King nikah sama Gladys." ucap Ndy.
"Memang kenapa, mereka pasangan serasi kok. Gladys cantik dan tajir cocokkan dengan King ?"
"Cantik sih cantik tapi sudah nggak perawan." celetuk Kevin, yang entah darimana tiba-tiba laki-laki itu nongol begitu saja.
"Astaga itu mulut di rem kenapa, asal nyablak saja. Mau kena undang-undang pasal pencemaran nama baik ?" gerutu Putri.
"Memang kenyataannya seperti itu." ujar Endy.
"Kalian tahu darimana ?" tanya Putri tak percaya.
"Tentu saja dari mantannya Gladys Si Evan, semalam kita ketemu di pesta itu dan kebetulan Evan itu teman kuliahku dulu. Jadi setelah dari pesta kemarin, kami lanjut nongkrong ke Bar. Nah disana dia menceritakan semuanya, kalau dulu dia sering tidur dengan Gladys. Lagipula kami sebenarnya juga sudah tahu dari lama kalau Gladys itu cewek gampangan, cuma nggak ada bukti saja." ucap Endy.
"Itu mungkin hanya bualannya Si Evan saja, karena nggak terima di tinggal nikah sama mantannya." sanggah Putri.
"Mana bisa, bahkan dia punya video rekamannya juga." kali ini Kevin yang menimpali.
"Kalian melihatnya ?" tanya Putri curiga.
"Nggak hanya melihat, kami juga di kirimin nih. Kamu mau lihat juga ?" ucap Endy dengan mengulurkan ponselnya.
"No, kalian mau masuk penjara. Seperti idola ku Bang Boril karena sudah menyebarkan video panasnya dengan mbak Bulan ?" ujar Putri.
"Sorry ya, kita menyimpannya hanya untuk konsumsi pribadi. Seperti yang 19 detik itu, kita juga punya." ujar Kevin sembari terkekeh.
"Kalian memang sinting ya, bisa-bisanya menikmati video dari istri sahabat kalian sendiri." protes Putri.
"Kapan lagi ya nggak, lagian Si Evan juga masih punya banyak videonya bersama Gladys katanya. Sungguh kasihan sekali kamu King dapat barang bekas." ujar Endy.
"Ku harap kalian jangan memberi tahu soal ini pada King, aku tidak mau pernikahan mereka jadi berantakan karena ulah kalian." pinta Putri pada teman-temannya itu.
"Nggak lah ngapain, lagian semalam mereka juga sudah malam pertama. Pasti King sudah tahu mana ori dan mana yang bekas." sahut Kevin.
"Bekas, apanya yang bekas ?" tanya Kalla yang tiba-tiba nongol begitu saja, hingga membuat mereka bertiga langsung diam dan saling berpandangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
Bylbhina Balqis
gladys udah sering sama mantan2 nya terus ngebet nikah sama king, dasar ga tau malu
2022-12-04
2
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Baca kisahnya sudah di tengah cerita dulu 😄..Saat Putri ngumpet dari King & ternyata Evan duluan yang nemuin persembunyian Putri.
2022-09-05
0
Ayu Nuraini
CK udah ngatur aja
2022-08-31
0