Bab~4

Dengan tertatih Putri keluar dari Apartemen sahabatnya itu, rasa sakit di tubuh bagian bawahnya menandakan bagaimana dirinya dan sahabatnya itu semalam sudah bercinta lumayan lama untuk menuntaskan hasratnya karena obat sialan itu.

Tapi sekarang tidak hanya tubuhnya yang sakit, tapi hatinya lebih sakit dan hancur. Dengan keadaannya yang sudah tidak suci lagi, apa ada nanti laki-laki yang mau menjadi suaminya. Berpikir sampai sini tak terasa air mata yang sudah terkuras habis di kamar mandi tadi kini meleleh kembali.

Sesampainya di rumah, Putri langsung menangis sejadi-jadinya. Beruntung orang tuanya saat ini sedang berada di Bali, jadi mereka tidak mengetahui apa yang sudah terjadi padanya. Kalau saja waktu bisa di ulang, dia lebih baik ikut kedua orang tuanya saja dan tidak akan mengalami kejadian na'as itu.

Sedangkan King setelah menenangkan pikirannya, ia kembali ke rumahnya. "Kak." panggil Kalla dan orang tuanya bersamaan dengan wajah yang sangat khawatir.

"Kakak dari mana, semalam waktu aku kembali. Kata teman-teman Kakak mengantar Putri, bahkan nomer kalian tidak bisa di hubungi sampai sekarang ?" ujar Kalla.

"Maaf, bateraiku habis." sahut King sembari menunjukkan ponselnya yang mati.

"Aku mengantar Putri pulang ke rumahnya, setelah itu karena sudah malam aku nginep di Apartemen." sahut King beralasan.

"Kenapa tidak kamu ajak Putri ke sini saja, Nak. Bukannya orang tuanya sedang di Bali, kasihan dia sendirian di rumah." ujar Dannis dengan khawatir, dari dulu Dannis begitu menyayangi Putri. Mungkin karena dia tidak mempunyai anak perempuan.

"Dia nggak mau Pa." sahut King.

"Kalla, coba kamu lihat Putri di rumahnya." pinta Aline pada anak keduanya itu.

"Iya ini Kalla juga mau ke sana, Ma." jawab Kalla.

"Biar Aku saja yang ke sana." ucap King kemudian.

"Biar adikmu saja sayang, mulai hari ini kamu sudah harus di pingit." tolak Aline.

"Baiklah." sahut King tak bersemangat.

Beberapa saat kemudian, Kalla sudah berada di depan rumah Dinas Ayahnya Putri. Rumah bercat krem itu nampak sepi, berkali-kali Kalla memencet bel tapi sama sekali tak ada tanggapan. Lalu Kalla mencoba menghubungi ponsel Putri tapi tidak aktif dan akhirnya ia menyerah dan kembali pulang.

"Maaf, Kalla. Aku belum mau bertemu denganmu dulu, aku takut kamu melihat keadaanku yang seperti ini." batin Putri sembari melihat kepergian Kalla dari celah gorden jendela kamarnya.

Satu minggu kemudian

Sudah satu minggu ini King di pingit oleh kedua orang tuanya, ia terlihat sangat stres. Bukan stres karena di pingit atau tidak bisa bertemu dengan calon istrinya, tapi ia memikirkan keadaan sahabatnya yang sudah ia sakiti itu.

Ya sudah satu minggu ini Putri sakit, beruntung kedua orang tuanya langsung pulang dari Bali sore harinya setelah kejadian na'as waktu itu.

King merasa sangat bersalah, hati kecilnya ia ingin mengadu pada kedua orang tuanya, tapi ia juga mengingat bagaimana penolakan Putri waktu itu.

"Nak, kenapa belum bersiap-siap. 2 jam lagi acaranya segera di mulai." tegur Aline, ketika melihat anaknya itu masih duduk termenung di kamarnya.

"Ya Ma, sebentar lagi." sahut King.

"Kamu ada masalah sayang ?" tanya Ibunya yang merasa anaknya itu lebih pendiam.

"Nggak ada Ma, bagaimana keadaan Putri ?" tanya King.

"Sudah baikan sayang, sudah nggak demam lagi, asam lambungnya juga sudah baikan, tapi sepertinya ia tidak bisa datang ke acara nikah kamu." sahut Ibunya yang nampak kecewa.

"Aku mau mandi, Ma." ucap King sembari beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

"Baiklah, ini bajunya sudah Mama siapin." ucap Ibunya kemudian ia berlalu pergi.

"Akhhhhh." teriak King sembari meninju dinding kamar mandi, hingga nampak darah mengalir di dinding tersebut.

"Maafkan aku Put, maaf." gumam King dengan menyesal.

Disisi lain, Putri terlihat sangat pucat. Sejak kejadian malam itu, ia begitu depresi hingga ia menderita asam lambung dan juga demam.

"Nak, beneran kamu tidak ikut pergi ke pernikahannya King ?" tanya Anindya ibunya Putri yang sudah terlihat rapi dengan pakaian kondangan.

"Nggak Bun, Bunda sama Ayah pergi saja. Putri masih lemas." tolak Putri.

"Baiklah kalau begitu Ayah pergi dulu, kalau ada apa-apa cepat hubungi Ayah." pinta Dewa, Ayahnya putri yang terlihat gagah dengan jas yang sudah melekat di badannya.

"Hmm, hati-hati." sahut Putri.

"Maafkan aku King, berbahagialah. Biar ku simpan duka ini sendiri." batin Putri.

Sampai saat ini, Putri belum mau bertemu dengan King. Sebenarnya ia tidak sepenuhnya menyalahkan sahabatnya itu, karena waktu itu ia juga masih setengah sadar melakukan itu, tapi karena pengaruh obat perangsang itu yang lebih mendominasi nafsunya dari pada akal sehatnya.

Seandainya sahabatnya itu dalam posisi sendiri, mungkin ia akan menuntut pertanggungjawabannya, tapi Putri sangat tahu bagaimana King sangat mencintai kekasihnya itu. Karena tidak mungkin sahabatnya itu memutuskan untuk menikah di usianya yang baru menginjak 26 tahun kalau bukan karena cinta.

"Sayang, kamu sakit ?" tanya Gladys pada King, laki-laki yang baru beberapa jam itu menjadi suaminya.

"Nggak sayang, aku baik-baik saja." sahut King yang terlihat kurang bersemangat, ia nampak memaksakan senyumnya.

"Kalau begitu senyum dong, nggak enak tuh di lihatin sama tamu undangan." tegur Gladys.

"Iya, maaf ya. Sudah senyum ini." sahut King sembari tersenyum nyengir.

"Kalau gitu kan tampan." puji Gladys.

"Maafkan aku sayang, aku sudah menghianatimu." batin King sembari menatap nanar istrinya itu yang nampak cantik dengan gaun pengantin berwarna putih.

"Hey bro, selamat ya buat kalian semoga langgeng." ucap Kevin beserta Robby dan Endy.

"Terima kasih." sahut King dan Gladys bersamaan.

"Kok berkurusan Bro, kamu di pingit apa di penjara ?" celetuk Endy.

"Sialan, aku lagi diet tahu." ujar King sekenanya.

"Eh, Putri sudah datang belum. Sudah satu minggu ini ponselnya nggak aktif, sepi nih grup chat nggak ada doi ?" tanya Kevin sembari mengedarkan pandangannya untuk mencari sahabatnya itu.

Mendengar nama Putri di sebut, seketika tubuh King menegang. Hatinya begitu tidak tenang, rasa bersalahnya kembali muncul.

"Maafkan aku, Put. Seharusnya di hari bahagia ku, kamu bisa datang. Aku benar-benar sangat bersalah padamu." batin King dalam hati.

"Katanya sih dia sakit, masa gara-gara waktu itu sih. Sumpah aku merasa sangat bersalah banget." ucap Endy dengan mimik penyesalannya.

"Memang ada apa dengan waktu itu ?" tanya Gladys yang nampak penasaran.

"Nggak apa-apa sayang, kalian lebih baik cepat makan-makan sana." ucap King.

"Oke-oke, jangan lupa minum jamu buat tempur nanti malam." kelakar Robby sembari mengedipkan matanya pada King.

"Sialan." umpat King sembari menoyor teman-temannya itu.

Dari kejauhan, King melihat Dewa Ayahnya Putri berjalan ke arahnya. Perasaan bersalah dan takut mulai memenuhi pikiran dan hatinya saat ini, hingga ia nampak sangat pucat dan berkeringat dingin.

"King, ada apa dengan mu. Apa kamu tidak bahagia menikah denganku, maaf aku sudah memaksamu untuk menikahiku. Karena aku sangat takut kehilanganmu." batin Gladys sembari menatap suaminya itu yang tampak muram.

Terpopuler

Comments

Bylbhina Balqis

Bylbhina Balqis

seharusnya jujur meskipun kadang jujur itu menyakitkan

2022-11-26

0

Sweet Girl

Sweet Girl

kamu ndak salah Dys.... cuma si King sm Putri udah bikin masalah tak disengaja.

2022-08-06

0

Nazka Aditya

Nazka Aditya

😭😭😭

2022-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 SESSION 1 Bab~1 Pengenalan tokoh dan visual
2 Bab~2
3 Bab~3
4 Bab~4
5 Bab~5
6 Bab~6
7 Bab~7
8 Bab~8
9 Bab~9
10 Bab~10
11 Bab~11
12 Bab~12
13 Bab~13
14 Bab~14
15 Bab~15
16 Bab~16
17 Bab~17
18 Bab~18
19 Bab~19
20 Bab~20
21 Bab~21
22 Bab~22
23 Bab~23
24 Bab~24
25 Bab~25
26 Bab~26
27 Bab~27
28 Bab~28
29 Bab~29
30 Bab~30
31 Bab~31
32 Bab~32
33 Bab~33
34 Bab~34
35 Bab~35
36 Bab~36
37 Bab~37
38 Bab~38
39 Bab~39
40 Bab~40
41 Bab~41
42 Bab~42
43 Bab~43
44 Bab~44
45 Bab~45
46 Bab~46
47 Bab~47
48 Bab~48
49 Bab~49
50 Bab~50
51 Bab~51
52 Bab~52
53 Bab~53
54 Bab~54
55 Bab~55
56 Bab~56
57 Bab~57
58 Bab~58
59 Bab~59
60 Bab~60
61 Bab~61
62 Bab~62
63 Bab~63
64 Bab~64
65 Bab~65
66 Bab~66
67 Bab~67
68 Bab~68
69 Bab~69
70 Bab~70
71 Bab~71
72 Bab~72
73 Bab~73
74 Bab~74
75 Bab~75
76 Bab~76
77 Bab~77
78 SESSION 2 Penyusup cantik & Manusia Es (Kiara untuk Kalla)
79 Bab~79
80 Bab~80
81 Bab~81
82 Bab~82 visual Kalla & Kiara
83 Bab~83
84 Bab~84
85 Bab~85
86 Bab~86
87 Bab~87
88 Bab~88
89 Bab~89
90 Bab~90
91 Bab~91
92 Bab~92
93 Bab~93
94 Bab~94
95 Bab~95
96 Bab~96
97 Bab~97
98 Bab~98 Beruang kutub vs Rubah licik
99 Bab~99
100 Bab~100
101 Bab~101
102 Bab~102
103 Bab~103
104 Bab~104
105 Bab~105
106 Chapter~106
107 Chapter~107
108 Chapter~108
109 Chapter~109
110 Kakak beradik yang terpisah (Kiara & Ayra)
111 Chapter~111
112 Chapter~112
113 Chapter 113
114 Chapter~114
115 Chapter~115
116 Chapter~116
117 Chapter~117
118 Chapter~118
119 Part~119
120 Part~120
121 Part~121
122 Part~122
123 Part~123
124 Part~124
125 Part~125
126 Part~126
127 Part~127
128 Part~128
129 Part~129
130 Part~130
131 Part~131
132 Part~132
133 Part~133
134 Part~134
135 Part~135
136 Part~136
137 Part~137
138 Part~138
139 Part~139
140 Part~140
141 Part~141
142 Part~142
143 Part~143
144 Part~144 Ending session 2
145 SESSION 3 Gadis Matre & Sang Buaya Darat (Ayra untuk Evan)
146 Part~146
147 Part~147
148 Part~148
149 Part~149
150 Part~150
151 Part~151
152 Part~152
153 Part~153
154 Part~154
155 Part~155
156 Part~156
157 Part~157
158 Part~158
159 Part~159
160 Part~160
161 Part~161
162 Part~162
163 Part~163
164 Part~164
165 Part~165
166 Part~166
167 Part~167
168 Part~168
169 Part~169
170 Part~170
171 Part~171
172 Part~172
173 Part~173
174 Part~174
175 Part~175
176 Part~176
177 Part~177
178 Part~178
179 Part~179
180 Part~180
181 Part~181
182 Part~182
183 Part~183
184 Part~184
185 Part~185
186 Part~186
187 Part~187
188 Part~188
189 Part~189
190 Part~190
191 Part~191
192 Part~192
193 Part~193
194 Part~194
195 Part~195
196 Part~196
197 Part~197
198 Part~198
199 Part~199
200 Part~200
201 Part~201
202 Part~202
203 Part~203
204 Part~204
205 Part~205
206 Part~206
207 Part~207
208 Part~208
209 Part~209
210 Part~210
211 Part~211
212 Part~212
213 Part~213
214 Part~214
215 Part~215
216 Part~216
217 Part~217
218 Part~218
219 Part~219
220 Part~220
221 Part~221
222 Part~222
223 Part~223
224 Part~224
225 Part~225
226 Part~226
227 Part~227
228 Part~228
229 Part~229
230 Part~230
231 Part~231
232 Part~232
233 Part~233
234 Part~234
235 Part~235
236 Part~236
237 Part~237
238 Part~238
239 Part~239
240 Part~240
241 Part~241
242 Part~242 (ending session 3)
243 Session 4 Teman Tapi Menikah ( Kristal untuk Gilang )
244 Part~244
245 Part~245
246 Part~246
247 Part~247
248 Part~248
249 Part~249
250 Part~250
251 Part~251
252 Part~252
253 Part~253
254 Part~254
255 Part~255
256 Part~256
257 Part~257
258 Part~258
259 Part~259
260 Part~260
261 Part~261
262 Part~262
263 Part~263
264 Part~264
265 Part~265
266 Part~266
267 Part~267
268 Part~268
269 Part~269
270 Part~270
271 Part~271
272 Part~272
273 Part~273
274 Part~274
275 Part~275
276 Part~276
277 Part~277
278 Part~278
279 Part~279
280 Part~280
281 Part~281
282 Part~282
283 Part~283
284 Part~284
285 Part~285
286 Part~286
287 Part~287
288 Part~288
289 Part~289
290 Part~290
291 Part~291
292 Part~292
293 Part~293
294 Part~294
295 Part~295
296 Part~296
297 Part~297
298 Part~298
299 Part~299
300 Part~300
301 Part~301
302 Part~302
303 Part~303
304 Part~304
305 Part~305
306 Part~306
Episodes

Updated 306 Episodes

1
SESSION 1 Bab~1 Pengenalan tokoh dan visual
2
Bab~2
3
Bab~3
4
Bab~4
5
Bab~5
6
Bab~6
7
Bab~7
8
Bab~8
9
Bab~9
10
Bab~10
11
Bab~11
12
Bab~12
13
Bab~13
14
Bab~14
15
Bab~15
16
Bab~16
17
Bab~17
18
Bab~18
19
Bab~19
20
Bab~20
21
Bab~21
22
Bab~22
23
Bab~23
24
Bab~24
25
Bab~25
26
Bab~26
27
Bab~27
28
Bab~28
29
Bab~29
30
Bab~30
31
Bab~31
32
Bab~32
33
Bab~33
34
Bab~34
35
Bab~35
36
Bab~36
37
Bab~37
38
Bab~38
39
Bab~39
40
Bab~40
41
Bab~41
42
Bab~42
43
Bab~43
44
Bab~44
45
Bab~45
46
Bab~46
47
Bab~47
48
Bab~48
49
Bab~49
50
Bab~50
51
Bab~51
52
Bab~52
53
Bab~53
54
Bab~54
55
Bab~55
56
Bab~56
57
Bab~57
58
Bab~58
59
Bab~59
60
Bab~60
61
Bab~61
62
Bab~62
63
Bab~63
64
Bab~64
65
Bab~65
66
Bab~66
67
Bab~67
68
Bab~68
69
Bab~69
70
Bab~70
71
Bab~71
72
Bab~72
73
Bab~73
74
Bab~74
75
Bab~75
76
Bab~76
77
Bab~77
78
SESSION 2 Penyusup cantik & Manusia Es (Kiara untuk Kalla)
79
Bab~79
80
Bab~80
81
Bab~81
82
Bab~82 visual Kalla & Kiara
83
Bab~83
84
Bab~84
85
Bab~85
86
Bab~86
87
Bab~87
88
Bab~88
89
Bab~89
90
Bab~90
91
Bab~91
92
Bab~92
93
Bab~93
94
Bab~94
95
Bab~95
96
Bab~96
97
Bab~97
98
Bab~98 Beruang kutub vs Rubah licik
99
Bab~99
100
Bab~100
101
Bab~101
102
Bab~102
103
Bab~103
104
Bab~104
105
Bab~105
106
Chapter~106
107
Chapter~107
108
Chapter~108
109
Chapter~109
110
Kakak beradik yang terpisah (Kiara & Ayra)
111
Chapter~111
112
Chapter~112
113
Chapter 113
114
Chapter~114
115
Chapter~115
116
Chapter~116
117
Chapter~117
118
Chapter~118
119
Part~119
120
Part~120
121
Part~121
122
Part~122
123
Part~123
124
Part~124
125
Part~125
126
Part~126
127
Part~127
128
Part~128
129
Part~129
130
Part~130
131
Part~131
132
Part~132
133
Part~133
134
Part~134
135
Part~135
136
Part~136
137
Part~137
138
Part~138
139
Part~139
140
Part~140
141
Part~141
142
Part~142
143
Part~143
144
Part~144 Ending session 2
145
SESSION 3 Gadis Matre & Sang Buaya Darat (Ayra untuk Evan)
146
Part~146
147
Part~147
148
Part~148
149
Part~149
150
Part~150
151
Part~151
152
Part~152
153
Part~153
154
Part~154
155
Part~155
156
Part~156
157
Part~157
158
Part~158
159
Part~159
160
Part~160
161
Part~161
162
Part~162
163
Part~163
164
Part~164
165
Part~165
166
Part~166
167
Part~167
168
Part~168
169
Part~169
170
Part~170
171
Part~171
172
Part~172
173
Part~173
174
Part~174
175
Part~175
176
Part~176
177
Part~177
178
Part~178
179
Part~179
180
Part~180
181
Part~181
182
Part~182
183
Part~183
184
Part~184
185
Part~185
186
Part~186
187
Part~187
188
Part~188
189
Part~189
190
Part~190
191
Part~191
192
Part~192
193
Part~193
194
Part~194
195
Part~195
196
Part~196
197
Part~197
198
Part~198
199
Part~199
200
Part~200
201
Part~201
202
Part~202
203
Part~203
204
Part~204
205
Part~205
206
Part~206
207
Part~207
208
Part~208
209
Part~209
210
Part~210
211
Part~211
212
Part~212
213
Part~213
214
Part~214
215
Part~215
216
Part~216
217
Part~217
218
Part~218
219
Part~219
220
Part~220
221
Part~221
222
Part~222
223
Part~223
224
Part~224
225
Part~225
226
Part~226
227
Part~227
228
Part~228
229
Part~229
230
Part~230
231
Part~231
232
Part~232
233
Part~233
234
Part~234
235
Part~235
236
Part~236
237
Part~237
238
Part~238
239
Part~239
240
Part~240
241
Part~241
242
Part~242 (ending session 3)
243
Session 4 Teman Tapi Menikah ( Kristal untuk Gilang )
244
Part~244
245
Part~245
246
Part~246
247
Part~247
248
Part~248
249
Part~249
250
Part~250
251
Part~251
252
Part~252
253
Part~253
254
Part~254
255
Part~255
256
Part~256
257
Part~257
258
Part~258
259
Part~259
260
Part~260
261
Part~261
262
Part~262
263
Part~263
264
Part~264
265
Part~265
266
Part~266
267
Part~267
268
Part~268
269
Part~269
270
Part~270
271
Part~271
272
Part~272
273
Part~273
274
Part~274
275
Part~275
276
Part~276
277
Part~277
278
Part~278
279
Part~279
280
Part~280
281
Part~281
282
Part~282
283
Part~283
284
Part~284
285
Part~285
286
Part~286
287
Part~287
288
Part~288
289
Part~289
290
Part~290
291
Part~291
292
Part~292
293
Part~293
294
Part~294
295
Part~295
296
Part~296
297
Part~297
298
Part~298
299
Part~299
300
Part~300
301
Part~301
302
Part~302
303
Part~303
304
Part~304
305
Part~305
306
Part~306

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!