"Kamu mau kemana, Nak ?" tanya Aline malam itu, ketika melihat anak sulungnya itu nampak rapi.
"Keluar sebentar Ma, ketemu teman." sahut King.
"Bisa Tidak kalau nggak pergi, entah kenapa perasaan Mama kok nggak enak ya. Lagipula satu minggu lagi kamu kan akan menikah dan harus di pingit sayang." pinta Aline pada anak bujangnya itu.
"Astaga Mama, King cuma bertemu teman saja. Kasihan mereka sudah menyiapkan semuanya."
"Menyiapkan apa ?" tanya Aline dengan mengerutkan keningnya.
"Pesta lajang Ma, lagipula pestanya di adakan di hotel kita juga."
"Astaga, ada-ada saja anak jaman sekarang." gerutu Aline.
"Kak King perginya sama kita kok Ma." ucap Kalla, anak kedua Aline ketika baru masuk ke dalam rumah bersama Putri.
"Sama kamu juga, Put ?" tanya Aline pada Putri yang nampak berjalan beriringan dengan Kalla.
"Iya Ma, Mama Aline jangan khawatir gitu dong. King itu sudah dewasa bahkan sebentar lagi akan menjadi suami, kami dan teman-teman hanya ingin mengadakan perpisahan saja. Mungkin setelah ini anak bujang Mama itu akan di kurung istrinya di rumah." ucap Putri sembari terkekeh.
"Nggak ada ya yang bisa mengurungku, baik itu Gladys sekalipun." protes King.
"Karena kamu belum bucin, coba kalau sudah bucin seperti Papa yang bucin sama Mama. Pasti juga akan mengekori Gladys kemana-mana." cibir Kalla.
"Memang Gladys ikut juga ?" tanya Aline.
"Nggak Ma, kita kan pestanya antara geng kita saja. Kalau Gladys ikut bisa kacau, yang ada tuh calon lakinya bakal di pepet di pojokan yang ada kita-kita hanya jadi obat nyamuk melihat kemesraan mereka." cibir Kalla.
"Perasaan dari tadi ada yang ngomongin Papa deh." ucap Dannis ketika baru menuruni anak tangga.
"Benar begitu, sayang." ucapnya lagi sembari mencium pipi istrinya.
Ehmmmm
"Bisa tidak kalau kalian tidak bermesraan di depan kami, hargai kami yang jomblo dong." protes Kalla ketika melihat kemesraan kedua orang tuanya.
"Nggak apa-apa Papa Dannis, di lanjut saja. Putri justru senang melihat orang tua yang selalu romantis." ucap Putri menimpali.
"Nah ini baru putrinya Papa, toss dulu sayang." ucap Dannis sembari mengangkat telapak tangannya dan Putri langsung membalasnya.
"Bagaimana kalau kalian juga mencoba pacaran, Mama sangat senang jika berbesan dengan Dewa." ucap Aline.
"Tidak." sahut Putri dan King bersamaan.
"Loh kenapa, bukannya Kalla dan Putri cocok. Mau ya Nak ?" bujuk Aline.
"Nggak cocok, Ma." ujar King tak setuju, entah kenapa dia merasa tak terima jika Putri menjalin hubungan dengan Adiknya.
"Bukan begitu Ma, kami dari bayi sudah bersama masa ya besarnya Nikah. Teman tapi Nikah dong judulnya." ujar Putri sembari terkekeh, begitu lah Putri selalu menganggap sebuah candaan ketika ia di jodohkan dengan Kalla.
Bagi Putri, Kalla tak lebih dari seorang sahabat bahkan saudara karena memang mereka tumbuh bersama bahkan sekolah hingga SMA pun mereka selalu bersama. Putri hanya ingin menikah dengan laki-laki yang bisa mendebarkan hatinya tapi sampai sekarang dia belum menemukannya.
Kalla yang mendengar perkataan Putri, hanya bisa mendengus kesal. Berat memang kalau harus terjebak dalam hubungan friendzone, meski ada perasaan cinta tapi hanya bisa memendamnya sendiri.
"Sudah ah, ayo berangkat keburu malam nih." ucap Kalla, ia mencoba untuk mengalihkan perhatian orang tuanya yang selalu saja ingin menjodohkan dirinya dengan Putri.
"Baiklah, hati-hati Nak. Put, kamu sudah ijin sama Ayahmu ?" tanya Aline.
"Sudah, Ma. Putri akan aman jika bersama dua pengawal seperti mereka." canda Aline sembari melihat King dan Kalla bergantian.
"Sialan, kalau bukan perempuan sudah ku tendang sampai pluto kamu." dengus King yang langsung mendapatkan kekehan dari kedua orang tuanya.
Setelah mereka bertiga pamitan pada Aline dan Dannis, mereka segera berlalu pergi menuju hotel di mana akan di adakan pesta lajang untuk King.
"Apa aku sudah cantik ?" tanya Putri sesampainya mereka di hotel, nampak mereka baru keluar dari mobilnya.
"Sangat cantik." ucap Kalla dengan jujur.
"Biasa saja." ucap King.
Sebenarnya King nampak terpesona ketika melihat penampilan Putri, tapi King paling malas harus memuji sahabatnya itu. Entahlah selama ini King merasa senang saja melihat Putri ngambek dan cemberut, rasanya menggoda Putri adalah hal yang mengasyikkan baginya.
"Di kira kamu juga tampan, biasa juga kali." cibir Putri sembari mengerucutkan bibirnya.
Mendengar perkataan Putri, King hanya tertawa nyaring. Kemudian mereka bersama-sama masuk ke dalam Bar yang ada di dalam hotel tersebut.
"Wow, kenapa Bar ini sepi ?" tanya Putri ketika mengedarkan pandangannya ke seluruh Bar tersebut yang nampak sepi.
"Aku sudah mengosongkan Bar ini, aku mau malam ini kita yang menguasai tempat ini, kita bersenang-senang sepuasnya." ucap Kalla.
"Anak sultan ya, bebas sampai kebas." ledek Putri.
"Biarin saja, hotel-hotelku juga." sahut Kalla sembari menjulurkan lidahnya pada Putri.
"Nggak ada alkhohol ya." ucap King.
"Tenang saja Kak, aku juga nggak mau di kuliahi Mama sepanjang hari." sahut Kalla, ia selalu mengingat pesan Ibunya itu kalau tidak boleh menyentuh alkhohol meski sedikitpun.
Beberapa saat kemudian beberapa temannya sudah pada datang dan mereka segera berkumpul dan memulai pestanya.
"Astaga, kenapa tidak ada alkhohol di sini ?" tanya Kevin ketika melihat meja yang di penuhi dengan mocktail bukannya cocktail.
"No alkhohol Bro." ucap King.
"Ayolah bro, ini pesta terakhir kamu sebagai lajang, setelah menikah belum tentu kamu bisa seperti ini." desak Robby.
"Dasar sobat laknat bisanya menjerumuskan saja." cibir Putri.
"Ayolah Put, bujuk tuh sohib mu biar ada sedikit yang enak-enak di sini." bujuk Kevin pada Putri.
"Ogah ya, bujuk aja sendiri." sahut Putri sembari berdiri dari duduknya.
"Mending kita ngedance di floor." ucap Putri lagi sembari menarik tangan Elsa dan Elis sahabatnya untuk mengikutinya.
"Bagaimana Bro, ayolah." desak Kevin.
"Ok, baiklah tapi aku tidak mau sampai mabuk." ucap King.
"Oke sip, aku juga sudah pesan cewek nih. Sebentar lagi mereka juga datang." ucap Endy sembari menghubungi seseorang.
"Gila memang kalian, niat banget ngerjain aku." ucap King sembari terkekeh.
"Kita nikmati malam ini bro sekedar have fun." ucap Endy lagi.
Mereka semua adalah teman masa kecil King, mereka berteman dari kecil berawal dari Mama Aline yang membentuk ibu-ibu arisan dan anak-anak mereka bersahabat hingga dewasa.
"Astaga, kalian minum ?" tanya Putri ketika melihat para sahabat laki-lakinya itu nampak sedang menyesap gelas berisi alkhohol.
"Sedikit saja Put, nggak bikin teler." sanggah Kevin.
"Terserah deh, lalu mereka siapa ?" tanya Putri lagi ketika melihat dua wanita seksi dengan baju yang kekurangan bahan.
"Just fun, Put. Jangan protes oke, mungkin ini pesta terakhir kita karena mungkin habis ini kita semua bakal melepas lajang." ujar Endy.
"Oke, terserah deh." ucap Putri sembari mengambil mocktail rasa apel.
Malam semakin larut dan mereka masih menikmati alunan musik yang di mainkan oleh dj sembari mengobrol santai.
"Astaga nih bocah kembar pakai akal-akalan mabuk." gerutu Putri ketika melihat Elsa dan Elis nampak mabuk berat.
"Aku akan mengantar mereka pulang, ayo bro bantu aku." ucap Kalla sembari memapah sahabat kembarnya itu.
"Kamu nggak minum bro ?" tanya Kevin pada King.
"Nggak, kalian saja."
"Mau nyoba ini ?" Kevin menyerahkan segelas mocktail rasa apel.
Melihat mocktail di tangan Kevin, King segera menyambar dan meminumnya hampir separuh gelas. "Astaga, kamu mencampurnya dengan alkhohol ?" tanya King.
"Sedikit." sahut Kevin sembari terkekeh karena sudah berhasil mengerjai sahabatnya itu.
Putri yang baru selesai bermain game di ponselnya, ia segera mengambil minumannya. Karena di hadapannya ada dua gelas mocktail dengan rasa apel yang sama dengan miliknya maka ia mengambil salah satunya dan langsung meminumnya sampai habis.
"Put, kamu minum ini ?" tanya Kevin sembari mengangkat gelas kosong tersebut
"Iya."
"Ini alkhohol dodol." ucap Kevin lagi.
"Pantas agak pahit dan oh astaga kenapa kepalaku langsung pening begini." gerutu Putri sembari memijat pelipisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
Hera Puspita
menarik
2024-08-24
0
Bylbhina Balqis
temannya jahilnya kelewatan dah, bener² ngga ada akhlak
2022-10-30
0
Safa Oki
nyicil baca y
2022-09-24
0