Devan kembali masuk ke dalam minimarket, dia membeli kudapan untuk mengisi perutnya selama perjalanan, ini sudah tiga bulan dia berkeliling mencari Ara.
sesekali Devan menelpon Maxim, dan menghubungi Aldrich sekedar bertanya keadaan serta perkembangan Mommy nya.
Devan memijat pangkal hidungnya, kenapa aku merasa lelah mencari Ara? sebenarnya apa yang menyebabkan Ara pergi dari Mansion? bodoh Devan kau bodoh, harusnya kau tanyakan itu pada kak Maxim saat kau masih di Mansion.
astaga !
shitt.....!
Devan mengumpat tiada henti merutuki kebodohannya itu, yang tidak pernah menanyakan alasan dibalik kepergian Ara.
Maxim menemani Jasmine yang kini terbaring dengan memeluk erat foto Ara, Jasmine masih terus menunggu Ara kembali bahkan kantung matanya sudah menghitam karena menangis siang dan malam.
Maxim begitu sesak melihat keadaan Mommy nya yang seperti mayat hidup, dia hanya terbaring tanpa melakukan kegiatan apapun bahkan tersenyum pun tidak.
Jasmine hanya menangis dan jika sudah lelah dia akan tertidur, selalu seperti itu semenjak kepergian Ara.
Aldrich begitu terpukul atas kejadian yang menimpa seluruh keluarganya dari kehilangan Jane ibu Ara, lalu kepergian Ara sendiri dan yang terakhir kali mereka kembali berduka karena kepergian Stevy .
Aldrich yang juga kelelahan tertidur di ruang kerjanya, Maxim mengunjungi Daddy nya dia menghembuskan nafas lelahnya.
Maxim mendekati Aldrich dan membenarkan posisi Daddy nya, Maxim membalut kan selimut di tubuh Aldrich .
Ara adalah sumber kebahagiaan keluarga Orlando, tanpa Ara senyum para penghuninya ikut melebur bersama gadis tomboi itu.
Devan membasuh wajahnya dengan air dia memutuskan menginap di desa kecil yang kini di singgahi, dia benar benar merasa lelah karena tidak mampu menemukan Ara dalam tiga bulan ini.
di lain tempat Maggie dan Clara tengah duduk berdua di kamar Maggie.
Clara minggu depan nanti kami akan mengajakmu untuk pergi ke kota besar! seru Maggie sembari mematut dirinya di cermin.
untuk apa kita ke sana Maggie? tanya Ara.
menemui klien Ayahku!
salah satu pelanggan Ayah akan membuka toko bunganya yang baru, dia salah satu pelanggan bunga tetap di keluarga kecil kami. lalu ayah meminta kita ikut menghadiri pembukaan toko baru itu seru Maggie.
*Oh begitu!
baiklah aku akan ikut bersama kalian Clara tersenyum, setidaknya dia sudah bisa menggunakan dress bukan.
beberapa bulan terakhir ,dia terkadang memakai dress sebatas lutut beberapa kali* jadi Clara tidak begitu canggung untuk mengenakannya lagi.
Clara apa kau merindukan keluarga mu? tanya Maggie. seketika senyum di wajah Ara menghilang, Clara mematung.
dia diam perlahan pelupuk matanya memanas seketika dipenuhi genangan air mata bahkan menetes beberapa kali membasahi pipi mulusnya .
aku sangat merindukan mereka Maggie, aku sangat ingin memeluk Mommy ku!
aku merindukan Daddy dan Kak Maxim, Clara menangis dia kembali bersedih mengingat semuanya.
kenapa kau tidak menemui mereka? kau tahu Clara, aku bahkan tidak tega melihatmu seperti ini? kau harus menemui mereka Clara seru Maggie dengan mengusap bahu Clara .
aku tidak bisa pergi ke sana Maggie, aku tidak ingin perasaanku ini semakin sulit untuk aku hilangkan jika aku bertemu Devan ucap Ara disertai gelengan keras.
Maggie memegang bahu Clara, apa kau tidak akan menyesal atas semua keputusan ini? Clara kau bersedih jauh dari mereka dan aku yakin ,Mommy mu dan semua keluarga mu pasti merasakan hal yang sama denganmu.
apa kau yakin mereka melupakanmu begitu saja! Clara kau bilang jika sahabat ibumu itu bahkan menganggap mu seperti putrinya sendiri bukan, aku yakin dia sangat terpuruk saat ini karena kepergian mu seru Maggie.
Clara terdiam dia sibuk mencerna semua ucapan Maggie, Clara membenarkan ucapan Maggie jika Mommy nya mungkin terpuruk. namun Clara benar benar ingin menjauh dari Devan, sampai perasaan miliknya bisa dia buang sejauh yang ia bisa.
Jasmine yang setiap hari memikirkan Ara kembali menangis , dia bahkan terlihat sangat kurus dari sebelum kepergian Ara.
Aldrich berusaha membujuknya makan, meski hanya beberapa suapan. Aldrich sangat bersyukur jika Jasmine mau membuka mulutnya untuk sekedar mengisi perut istrinya itu.
Jasmine menggeleng menolak suapan yang di berikan Aldrich untuknya, Aldrich mengerti. dia tidak memaksa Jasmine untuk membuka mulutnya, Aldrich memberikan air putih untuk Jasmine .
Malam harinya Clara yang sudah selesai dengan makan malamnya memilih tidur lebih awal dari biasanya.
*Jasmine mengusap bingkai foto Ara dengan tangan yang gemetar, Mommy merindukan mu sayang!
kembali lah !
temui Mommy mu ini ,kembali lah Ara atau Mommy akan tiada.Jasmine menangis dia teringat janjinya pada Jane untuk selalu menjaga Ara, namun janji itu tidak bisa dia tepati*.
Clara berteriak dalam mimpinya Mommy .....
Mommy...... !
Maggie terbangun dia mendengar teriakan Clara, Maggie menepuk pelan pipi Clara.
*Clara bangunlah!
Clara berkeringat Maggie mengusap keringat Clara.
bangunlah Clara*!
Clara membuka matanya, napasnya memburu Maggie memberikan air untuk Clara, Clara merubah posisinya kini dia setengah berbaring Clara menenggak air putih itu hingga tandas.
*apa yang terjadi Clara? apa kau baik baik saja? tanya Maggie .
Clara menghembuskan napasnya kasar dia menelan Saliva nya dengan susah payah, tidak tidak itu hanya mimpi gumam Clara dalam hati*.
Clara apa kau mendengar ku? Maggie kembali bertanya untuk memastikan.
Clara mengangguk, hanya mimpi buruk seru Clara . tidurlah kembali Maggie ayok! Clara kembali memposisikan tidurnya, dia memunggungi Maggie.
Maggie ikut merebahkan tubuhnya ,Maggie yang masih mengantuk kembali tertidur dengan mudahnya. Clara mencoba memejamkan matanya, bayangan Jasmine yang bersedih dan meminta nya untuk kembali memenuhi otaknya.
Clara memutuskan untuk mencoba membuang kerinduannya pada semua anggota keluarganya, dia ikut memejamkan matanya dan kembali tertidur.
Jasmine kembali mengigau nama Ara dalam tidurnya, Jasmine terus menerus memanggil nama Ara dalam tidurnya, hingga Aldrich terbangun dan menenangkan istrinya itu.
Aldrich memeluk Jasmine dengan begitu erat untuk mengurangi kesedihannya, jasmine tertidur kembali dia kembali memejamkan matanya.
Aldrich mengernyitkan dahi lalu bangkit dari ranjang, dia begitu terkejut saat merasakan suhu tubuh Jasmine yang begitu panas.
Astaga Jasmine demam!
Aldrich menghubungi Devan dan memberitahukan nya pada putranya itu, Maxim segera menghubungi dokter saat tahu jika Jasmine demam.
Dokter datang dan memeriksa Jasmine, Jasmine lagi lagi memanggil nama Ara, Aldrich dan Maxim saling pandang.
apa ada yang bernama Ara? tolong panggilkan dia ! sepertinya nyonya Jasmine terlalu memikirkan nama yang selalu dia sebut itu ucap dokter.
dia tidak berada di rumah dokter, kami akan mencarinya ucap Maxim, dokter mengangguk dia berpamitan untuk pulang.
Maxim memijat pelipisnya, dia benar benar hancur sekarang kondisi Mommy nya tidak akan baik baik saja, jika Ara masih belum kembali .
shitt......
Devan mengumpat, dia menendang ranjang tidurnya begitu mendengar kabar dari Daddy nya tentang Jasmine yang kembali terkena demam.
Ara jika sesuatu terjadi dengan Mommy, aku akan menyalahkan mu untuk semuanya. Devan mengepalkan tangannya dia kembali duduk dan dia lalu membaringkan tubuh lelahnya dengan amarah yang memenuhi otaknya .
*see you ❤*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Author_Ay
ara pergi krn lu brengsek 😡😡😡😡
2020-03-10
4
Panda Kelana
lanjut kak
2020-03-10
2