Menyuapi

Maxim memegangi kedua pipinya yang terkena amukan sang Mommy Jasmine yang begitu marah saat mengetahui jika semua yang menimpa Ara itu karena dirinya.

Mommy aku benar benar minta maaf tolong maafkan aku ucap Maxim dengan menatap jasmine dengan tatapan memelas.

*Jasmine menyerah dia mengangguk lemah. sebagai hukuman kau harus merawat Ara sebaik mungkin .

kau harus memastikan kalau Ara akan sembuh dalam seminggu sebelum pernikahan Devan dan Stevy di adakan ucap jasmine*.

apa? seminggu ? seru Maxim dengan tatapan tak percaya .

Ayahnya Stevy meminta pernikahan ini di percepat, Devan dan Stevy juga sudah menyetujuinya seru Jasmine .

baiklah Mommy... kalau begitu aku akan melihat keadaan Ara terlebih dulu,ucap maxim dia berlalu menuju kamar Ara .

Jasmine mengangguk matanya mengikuti arah maxim menatap punggung putra pertamanya itu, dia sedikit menyesal telah menampar Maxim seperti tadi.

namun Jasmine sangat kagum dengan sikap dewasa yang di miliki Maxim dia begitu mengerti semua tindakan jasmine, yang kerap kali menghukumnya jika sesuatu terjadi pada putri kesayangan Ara dan Maxim tidak pernah mempermasalahkan hal itu.

Jasmine begitu terharu karena Maxim menyayangi Ara seperti dia menyayangi adik kandungnya Devan , bahkan Jasmine tahu jika Maxim lebih menyayangi Ara dari pada Devan.

Maxim mengetuk kamar Ara, masuklah ucap Ara dari dalam kamar.

Kakak kau sudah kembali ? tanya Ara dengan senyum manis miliknya.

tentu saja aku kembali jika aku tidak segera pulang kau tahu sendiri apa yang akan di lakukan Mommy Ara seru Maxim dengan bergidik ngeri.

iya kak aku tahu! kau akan di beri hukuman dari Mommy tidak menerima uang bulanan,

dan itu sungguh mengerikan mengingat kebiasaan mu membeli pupuk untuk tanaman yang ada di belakang ucap Ara.

kau menebaknya dengan benar ucap Maxim.

kenapa dengan pipimu itu kak? tanya Ara.

hanya hukuman kecil dari Mommy seru Maxim dengan terkekeh.

maafkan aku yah Ara, aku membuatmu terluka seperti ini seru Maxim dengan mata yang berkaca kaca.

kakak sudah lah ini hanya luka kecil , aku sudah terbiasa mendapatkannya saat kecil bukan celoteh Ara.

kau memang gadis tomboi kakak yang nakal ucap Maxim.

kakak apa aku boleh memelukmu? tanya Ara dengan penuh harap.

tidak boleh, ucap Maxim..... Ara mengernyit.

karena aku yang akan memelukmu timpal Maxim kemudian .

Ara tersenyum Maxim memeluk Ara , mereka saling berpelukan.

aku akan sangat merindukan pelukan ini kak ucap Ara di tengah pelukannya.

hei kau ini bicara apa Ara , aku akan selalu memelukmu seperti ini bahkan tanpa perlu kau memintanya.

aku kakak mu dan itu akan berlaku selamanya kau ingat itu Ara ucap Maxim, Ara mengangguk mengiyakan.

*maafkan keputusan ku kak mungkin aku akan menyakiti mu dengan keputusan ku kali ini, gumam Ara dalam hati .

semoga kau memaafkan ku dan tidak membenci ku timpalnya kemudian*.

Ara dan Maxim masih berpelukan, Maxim teringat perkataan Jasmine.

astaga!

aku sampai lupa jika tadi Mommy memintaku untuk merawat mu agar kau segera sembuh, sebelum acara pernikahan Devan dan Stevy. karena pernikahannya di percepat satu minggu lagi ucap Maxim.

deg....

Ara mengeratkan pelukannya terhadap Maxim.

hancur sudah hati Ara hati yang selalu dia simpan dan jaga hanya untuk Devan seorang kini tak berbentuk utuh lagi , semua hatinya sudah berkeping menjadi serpihan yang tak lagi bisa dia rakit menjadi satu kesatuan yang utuh.

Ara apa kau mendengar ku? tanya Maxim.

aku mendengarnya kak... iya sudah kak aku ingin istirahat saja seru Ara.

baik lah kakak akan membuatkan mu bubur nanti saat sudah selesai kakak akan kemari lagi ucap Maxim.

Maxim berlalu dari kamar Ara, Ara menatap nanar kepergian kakak nya .

setelah Maxim berlalu Ara memiringkan tubuhnya dia memejamkan matanya.

suara pintu kamar yang terbuka membuat Ara kembali membuka matanya, namun saat mendengar suara Devan Ara kembali memejamkan matanya.

Ara aku harap kau baik baik saja dan terima kasih sudah menolong Stevy kau benar benar teman terbaikku Ara .

Devan mengernyitkan dahi saat tak mendapati Ara menyahuti ucapannya , Ara apa kau mendengar ku ? tanya Devan.

astaga dia sudah tertidur ya sudah lah aku akan kembali nanti saja ucap Devan, selamat beristirahat Ara ucap Devan seraya mengelus puncak kepala Ara dengan tangannya.

Devan berjalan keluar dari kamar Ara, semenjak kembali lagi kemari aku bahkan jarang sekali mengobrol dengan Ara gumam Devan dalam hati.

Ara membuka matanya sebulir air matanya menetes kembali.

kenapa aku harus memiliki perasaan ini untuk mu Devan,aku sungguh merasakan sesak setiap detik . aku tidak tahan mendengar tawa keceriaan mu dan semua tawa itu bukan karena aku melainkan wanita yang akan kau nikahi wanita yang menjadi pilihan hatimu.

aku benar benar lelah dengan semuanya tuhan, rasa ini diam diam membunuhku secara perlahan gumam Ara dalam hati.

semua orang bilang cinta harus di perjuangkan, lalu apa aku harus memperjuangkan mu Devan? tanya Ara dalam hati.

*jangan konyol Ara ! berhenti mengkhayalkan Devan.

Devan akan menjadi milk orang lain ,dia akan menjadi milik Stevy mereka berdua akan segera menikah.

aku harus segera memusnahkan semua perasaan ini ,ucap Ara dengan terisak dia sibuk berdialog hingga tidur setelah puas menangis*.

Maxim masuk kembali ke kamar Ara namun dia tidak membangunkan Ara dia kembali ke dapur meletakan semua makanan yang dibawanya.

aku tidak tega membangunkannya gumam Maxim dia memilih menyuapi Ara besok *pagi saja.

Maxim kembali ke kamarnya dia mengistirahatkan tubuhnya*.

*Keesokan harinya

Tok... tok.... tok... !

Ara apa kau sudah bangun? teriak Maxim dari luar.

astaga sepertinya gadis tomboi itu belum keluar dari zona nyamannya. . . baik lah aku akan sedikit menganggu ketenangannya kekeh Maxim.

Ara kau ini-

Maxim tertegun saat tidak melihat Ara di kamarnya, Maxim mengernyitkan dahi .

Ara kau dimana? Maxim memeriksa kamar mandi namun Ara tidak ada di sana Maxim akan menyingkap tirai kamar Ara dia mendengus kesal lantas dia berbalik lagi.

Maxim memperhatikan jendela dengan seksama dia tersenyum saat melihat Ara tengah duduk menikmati udara pagi di taman belakang.

Maxim membawa nampannya kembali dia menuruni tangga dan menyusul Ara.

kakak aku akan sangat merindukan taman buatan mu ini gumam Ara dalam hati.

Ara seru Maxim dengan tersengal nafasnya tidak teratur.

kakak kau kenapa? apa ada yang mengejar mu sampai kau berlari seperti itu! tanya Ara.

Maxim menggeleng dia masih menyesuaikan deru napasnya.

lalu? kenapa kau berlari? Ara memicingkan matanya.

aku hanya terburu terburu menghampirimu seru Maxim deru napasnya mulai teratur.

menghampiriku? Ara membeo....

iya aku tadi ke kamar mu namun kau tidak ada di sana ,sekarang waktunya kau makan dan minum obatmu gadis tomboi lalu cepatlah sembuh seru Maxim.

Ara mengiyakan.... Ara menatap Maxim dengan tatapan terdalamnya dia pasti akan merindukan kakak nya yang satu ini.

Ara jangan hanya menatap ku kau harus makan ,buka mulutmu ucap Maxim.

Ara tersenyum dia membuka mulutnya Maxim menyuapinya, Ara segera menghapus air mata yang hampir menetes di pipinya.

hei apa ini .....kau menangis ucap Maxim dengan terheran.

tidak kak aku hanya kepedasan saja bohong Ara.... astaga aku lupa tidak membawakan minum untuk mu tunggu sebentar aku akan mengambilnya.

Maxim berlari ke dalam dia berniat mengambil air minum untuk Ara.

Aku akan sangat merindukan tingkah konyol mu itu kak... gumam Ara dalam hati .

See you ❤

Terpopuler

Comments

Kini Wulandari

Kini Wulandari

ara pergi aja dari situ

2020-06-05

1

Ad3l

Ad3l

bagus kak. ceritanya makin menarik. semngat ya.

2020-02-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!