kehilangan

tadi Devan menelpon ku mom , dia bilang mungkin lusa dia akan kembali kesini dia harus menjemput temannya dulu "ucap Maxim di sela makannya ".

Ara menghentikan aktifitas makannya dia menaruh sendok dan garpu nya, jadi Dev akan kembali lusa nanti "seru Ara rona bahagia terpancar dari wajah cantiknya " .

Clarissa.... habiskan dulu makanan mu "tukas Jane ".

*B*aik ibu.... Ara kembali menyelesaikan sarapannya.

Ara tengah membantu Maxim memilih dan memilah tanaman yang sudah mati, Ara menyukai semua kegiatan yang mengharuskan dirinya berpanas-panasan, seperti saat ini dia terlihat nyaman berada di taman belakang mansion yang penuh dengan tanaman hias beraneka ragam , Jane dan jasmine lah yang membuat taman belakang ini dan Ara juga Maxim sama sama menyukai semua yang berbau nature.

*A*pa Dev menanyakan ku kak. "seru Ara dengan sebegitu semangatnya".

Maxim menghentikan kegiatannya, Maxim masih memikirkan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan Ara.

Maxim bingung jika Ara mulai menanyakan tentang ini, Devan bahkan tidak pernah lagi menanyakan Ara sahabat kecilnya itu, jika pun *D*evan menelpon dia selalu bercerita tentang stevy wanita yang Devan cintai teman satu Universitasnya.

Sesekali memang Devan menanyakan Ara namun,hanya kabar biasa yang dia tanyakan bukan seperti apa yang Ara harapkan.

Tentu saja, dia menanyakan mu dan seperti biasa .dia bilang jika dia merindukan mu. "ucap Maxim, dia meminta maaf dalam hatinya karena lagi lagi dia berbohong tentang ini " .

Maafkan aku ara seru maxim dalam hati.

*A*ku juga sangat merindukan devan... kak maxim seharusnya kau bilang padanya jika aku juga merindukan nya "seru Ara ".

Kau sampaikan saja sendiri sana jangan memerintah ku, aku ini kakak mu gadis bodoh "seru maxim " .

*Bo*doh bodoh begini aku juga adikmu... "rutuk Ara" .

Clarissa... suara jane menyela percakapan Ara dan maxim.

"*Ib*u... ada apa? " seru Ara.

Tidak sayang, Ibu hanya ingin memastikan keadaanmu. Maxim tolong jaga Ara yah, dia ini gadis ceroboh dan susah untuk di kendalikan. " seru Jane ".

Maxim terkekeh,bibi benar ! dia memang ceroboh dan sedikit liar, kalau tidak di pantau bisa lepas kendali . "seru maxim dia tertawa lebar ".

Ara merengut wajahnya berubah masam.

Kau pikir aku ini apa hah? Dinosaurus kah ? atau *Ul*ar berbisa? sungguh menyebalkan. "rutuk Ara " .

Clarissa....

Kau temani ibu hari ini yah, ibu ingin menghabiskan waktu dengan mu."Seru jane" .

*Ka*u dengar itu gadis tomboi, sudah sana turuti permintaan ibu mu dulu." seru Maxim " .

Baiklah! ayo ibu kita ke kamarmu, abaikan saja mahluk asing ini. "seru Ara dia menjulurkan lidahnya kepada maxim dan meninggalkan taman " .

Maxim menggelengkan kepalanya namun setelah itu dia tersenyum,gadis aneh. "gumamnya ".

Di dalam kamar, jane membaringkan setengah tubuh lelahnya,di atas kasur empuk itu. Ara dengan senang hati ,memijat kaki ibunya dengan gerakan pelan dan teratur.

*Cl*arissa....

apa kau pernah mencintai seseorang sayang ?

maksud ibu apa? Kenapa ibu bertanya seperti itu padaku ! .

tidak sayang,Ibu hanya ingin memastikan saja. jika putri ibu kini sudah menjadi wanita seutuhnya."seru jane dengan tertawa pelan ".

Pipi Ara merona malu, dia pikir ibunya tahu jika dia mencintai devan.

astaga.! ibu kau jahat sekali, jadi kau pikir aku berpenampilan mirip pria seperti ini tidak bisa mencintai. begitu...

ibu, aku hanya tidak nyaman jika harus memakai gaun dan pakaian feminim lainnya.

Aku sungguh tidak bisa memakai pakaian seperti itu ibu aku malu. "Cicit Ara " .

Tidak apa apa Clarissa ,ibu hanya bergurau saja.Kau pasti akan berubah menjadi lebih baik nanti,dan bisa mengenakan gaun yang indah suatu saat nanti. saat hari itu tiba mungkin ibu tidak bisa melihat nya, ibu percaya kau sendiri yang akan melakukan perubahan itu.yang terpenting bagi ibu kau tetap menjadi dirimu sendiri sayang dan teruslah seperti itu. "ucap Jane ".

Ara merasa ibunya terlalu banyak berteka teki.

Ibu kau istirahat saja ya,h kau terlalu banyak bicara.bicara mu juga aneh sekali." seru Ara".

Tidak ,ibu tidak ingin istirahat.Ibu ingin menghabiskan waktu dengan mu! "seru jane".

Baiklah...! Ara menyerah, dia kembali berbincang dan tertawa riang bersama jane, saat jane menceritakan kisah cinta dirinya dan sang ayah.

Ara berjanjilah,jika kau tidak akan menjadi wanita lemah sayang.Kau harus menjadi wanita yang tegar, apalagi jika kehilangan menyapa kehidupan mu .anggaplah ia sebagai takdir yang memang harus kau jalani dalam hidup ini sayang.

Kau mau kan menjadi wanita kuat dan tangguh untuk ibu mu ini "ucap jane " .

*I*bu sudah yah, Kau terlihat lelah. kau istirahat lah dulu, kau dari tadi sudah banyak bicara. sekarang istirahat lah dan dengarkan aku. "ucap Ara " .

Jane terkekeh dan mengangguk,Kau memang anak Andreas .

Ara terkekeh mendengarnya, aku Ayah versi wanita ibu.'"ucap nya".

Jane tertidur dengan tersenyum ,setelah bercerita banyak hal dengan putrinya.dia merasa tenang, dia memejamkan matanya dengan damai.

*La*in dengan yang Ara rasakan sore itu ,dia merasa tidak tenang . hatinya merasa takut, dan Ara merasa kacau .pikirannya benar benar tidak merasa tenang,seolah merasakan kecemasan yang entah karena apa.

*

Jasmine, Maxim,dan juga Ara .Mereka bertiga menunggu Jane turun dan keluar dari kamarnya, untuk makan malam seperti biasanya.

*Sa*yang, kenapa ibu mu lama sekali? "seru jasmine dengan khawatir".

Tadi sore saat aku meninggalkan ibu di kamar dia tertidur, aku akan melihat ke kamarnya "seru Ara " .

*B*iar aku saja Ara,yang memanggil bibi ."ucap Maxim " .

Jasmine dan Ara mengiyakan.

Maxim mengetuk kamar jane, hingga beberapa kali namun tak ada respon apapun.

*Bi*bi...Mommy dan Ara sudah menunggumu untuk makan. ayo turunlah bi ."seru maxim " .

Hening.... Jane sama sekali tidak merespon.

Bibi aku akan masuk! " seru maxim kembali dia membuka pintu dan menatap bingung jane begitu terlelap dalam tidurnya".

*Bi*bi tidak pernah tertidur sepulas ini, Maxim tahu itu karena sedari Maxim kecil. saat dulu dia menangis di tengah malam, Jane lah yang menenangkan dirinya, karena sang mommy Jasmine selalu pulas dalam tidurnya dan tidak mudah terganggu seperti Jane.

Dengan takut Maxim mendekati ranjang tempat Jane terbaring.

*Bi*bi ...

Maxim terkejut melihat mata jane terpejam begitu erat.

Maxim menyentuh wajah Jane, kulitnya terasa dingin saat Maxim menyentuh wajah Bibi tersayangnya itu.

Maxim masih tertegun dengan ragu dia meletakkan ibu jarinya di hidung Jane , Maxim memejamkan matanya dia terpukul dengan kenyataan di hadapannya ini.

Kakak kau lama se-

Ara menghentikan ucapan saat melihat Maxim terduduk lemas di lantai .

*K*akak apa yang terjadi ? ...

Maxim bungkam , matanya berkaca kaca. dia begitu terpukul, dan tidak mempunyai keberanian untuk mengatakannya pada Ara.

Ibu.... Ibu.. bangunlah, lihatlah kak maxim ibu ! dia sampai menangis karena tidak berhasil membangunkan mu .

Ibu bangun lah ,sekarang Clarissa yang membangunkan mu . jadi hentikan drama mu kali ini bu, bercanda mu sungguh tidak lah lucu ! Ara masih belum menyadari hingga Maxim mengeluarkan suaranya.

*B*ibi sudah tiada Ara... dia sudah meninggalkan kita semua. "ucap Maxim dengan nada berat ,begitu sulitnya dia mengucapkan kalimat menyesakkan dada itu " .

Tidak mungkin, kau pasti bercanda kan.Kau dan ibu pasti mengerjai ku kan,Kalian bersekongkol melakukan drama ini. iyah kau pasti berbohong padaku.... "elak Ara ".

Mommy...Ara berteriak memanggil Jasmine,

*Ja*smine datang dan memasuki kamar jane. sayang ada apa ? kenapa kalian menangis?

Mommy tolong bangunkan ibu Mon, dia dan Kak Maxim mengerjai ku ,mereka melalukan drama ini Mom. Ibu dia,dia tidak mau membuka matanya. "Ara mulai terisak dia tidak hentinya menangis " .

Jasmine memandang kearah putranya Maxim. Maxim menggelengkan kepalanya memberi isyarat jika ini bukanlah drama.

*J*asmine mendekap erat tubuh Ara ,dia ikut menangis. Clarissa dengarkan mommy sayang, ibumu sudah tiada sayang, dia sudah tiada.... "ucap Jasmine dengan terisak " .

Ara melepaskan pelukan Jasmine ,dia menggeleng dan mendekat ke arah ibunya. Ara mengguncangkan tubuh jane berkali kali, namun Jane tetap terpejam dan tak bergerak sama sekali.

*I*bu... ku mohon bangun lah bu!

Jangan tinggalkan aku ibu...

Ara merasa penglihatannya mulai buram dan mengabur, Kepalanya berdenyut begitu hebat. Ara masih bisa mendengar sayup sayup jerit tangis Jasmine dan Maxim di telinganya , seketika kegelapan melingkupi.Ara Mendengar Maxim dan Jasmine memanggil namanya, namun Ara tidak lagi bisa melihat apapun.

Tubuhnya ambruk begitu saja menyentuh lantai yang dingin .

...

See you. ❤

Terpopuler

Comments

Bunda

Bunda

sakit apa ibunya Ara🤔

2021-03-30

1

Win_dha88

Win_dha88

Orang yg mau meninggal biasa nya sudah memiliki firasat...

2020-06-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!