meninggalkan Mansion

pesta pernikahan berlalu seharian penuh dan kini semua orang tengah menikmati waktu istirahat mereka, beberapa maid juga sudah menyelesaikan tugas beres beres mereka.

Ara meraih handphone lamanya yang sudah ketinggalan jaman namun masih berfungsi ,setelah sore tadi mencharger nya Ara memasukan SIM card baru untuk ponsel lamanya.

Ara mengintip keluar kamarnya dia mengangkat kopernya pelan, Ara melangkah menuju kamar Maxim yang ada di sebelah kamarnya.

Ara meletakan amplop di depan kamar Maxim, lalu Ara melanjutkan langkahnya menuju kamar Jasmine dan Aldrich.

Ara bergegas berlalu namun dia kembali menoleh di tatapnya cukup lama pintu kamar Devan yang tertutup rapat itu, Ara semakin sesak mengingat jika ini malam pernikahan pria itu.

Devan dan Stevy tidur begitu pulas karena seharian mereka berdiri dan Stevy yang mengeluhkan kakinya pegal dan sakit tertidur setelah dipijat oleh Devan.

Devan merasa ada yang salah dia tidak begitu bahagia bahkan setelah pernikahan ini terjadi.

Devan merasa ada yang aneh dengan dirinya harusnya dia lelaki yang paling berbahagia bukan, karena berhasil menikahi wanita yang di cintai nya.

entahlah Devan tidak lagi memikirkan itu dia cukup lelah hari ini dengan semua acara pernikahan ,Devan menyusul Stevy memejamkan matanya ikut terlelap bersama wanita yang kini menjadi istrinya.

Ara kembali melangkah menyeret kakinya menjauh dari lantai atas,mata Ara masih bisa melihat sisa sisa bekas pesta yang masih terpajang di ruang utama mansion ini.

Ara membuka perlahan pintu utama itu dengan sangat pelan dan hati hati, agar tidak menimbulkan suara tanpa membuang waktu dia melangkah keluar Mansion.

Ara memandangi Mansion dengan perasaan hancurnya. kenangan masa kecilnya ,kenangan dia dan kedua orang tuanya, kenangan dia dan Maxim, semua kenangan indah itu seolah terkubur.

Ara menatap Nanar lampu kamar para penghuni Mansion yang sudah dimatikan, Mommy Daddy aku akan merindukan kalian, maafkan aku kak Maxim, Devan semoga kau dan Stevy berbahagia.

Ara kembali melanjutkan langkah kakinya ,aku tidak akan bisa menghapal jalan pulang nanti namun kali ini aku tidak memerlukan itu gumam Ara dalam hati.

Ara berjalan menyusuri kota di tengah malam seperti ini, sekarang masih terlalu pagi untuk memulai aktifitas . jam masih menunjukan pukul dua malam, Ara dengan langkah gontai nya menembus dinginnya New York dini hari.

*aku harus kemana ? aku bahkan tidak tahu kemana arahnya ucap Ara .

Ara melewati pasar di sana banyak para pedagang yang sudah berlalu lalang memulai kegiatannya*.

Ara tersenyum dia menambah kecepatan langkahnya , Ara tidak membawa banyak barang dia tidak ingin menarik perhatian semua orang .

Ara berpenampilan seadanya agar dia tidak jadi incaran para tindak kriminal.bahkan Ara memakai pakaiannya berlapis lapis, hingga membuatnya tampak gemuk seperti ibu ibu yang sedang berkeliaran di malam hari.

Ara mendekati salah satu pedagang sayuran itu, paman bibi apa aku boleh menumpang mobil kalian? tanya Ara.

wanita itu mengernyit heran saat melihat gadis seumuran putrinya berkeliaran di malam hari seperti ini.

hei kau sedang apa? ini masih tengah malam? apa kau tidak punya rumah ! sehingga kau harus berkeliaran di malam hari seperti ini seru wanita itu.

*Ara menggeleng dengan pasti, aku memang tidak punya tempat tinggal bibi ucap Ara.

aku sedang mencari sewa rumah dengan harga yang murah, namun kau tahu sendiri bibi. di kota besar seperti ini sangat sulit mendapatkan tempat sewa yang murah* timpal Ara dengan tatapan memelas.

Kedua lansia itu saling beradu pandang lalu dia mempersilahkan Ara naik ke dalam mobil.

tapi kami tidak bisa membawa mu masuk ke dalam mobil karena kursinya hanya ada dua ucap wanita itu.

tidak masalah bibi aku akan duduk di manapun ucap Ara.

kalau begitu naiklah ucap wanita itu Ara mengangguk.

ini kali pertama untuk Ara duduk di bak mobil bersamaan dengan tumpukan keranjang sayur.

Ara mengeratkan mantelnya merasakan hawa dingin semakin menusuk pori porinya, Ara yang begitu lelah dan belum beristirahat setelah pesta berakhir tadi kini tertidur dengan memeluk kopernya.

Ara terlelap dengan sangat pulas di dekat tumpukan sayur .

*keesokan paginya

Jasmine dan Aldrich terbangun mereka bersiap membersihkan diri lalu menuruni Mansion, Jasmine dan Aldrich tidak menyadari saat kaki mereka menginjak amplop yang tergeletak di bawah pintu. mereka tidak melihatnya dan berlalu begitu saja meninggalkan benda yang tergelatak di sana.

Maxim menyisir rambutnya dengan bersiul dia hendak mengajak Ara membeli beberapa gaun untuk adik kesayangannya itu.

dengan sedikit berlatih Ara pasti akan mahir mengenakan high hills dan Maxim berniat membelikan gaun agar Ara terbiasa mengenakan itu setidaknya untuk hari hari besar seperti kemarin.

Maxim keluar dari kamarnya Maxim yang juga tidak melihat amplop yang tergeletak di lantai depan pintu kamarnya berlalu begitu saja, Maxim berlari kecil ke arah meja makan.

selamat pagi Mommy Daddy, selamat pagi untuk kalian berdua pengantin baru seru Maxim dengan tersenyum.

semuanya sudah duduk hanya tinggal menunggu Ara turun dan mulai menyantap sarapan mereka .

Astaga, gadis tomboi ini masih belum bangun sepertinya, Maxim hendak berdiri dari duduknya.

sudahlah Maxim, biarkan Ara tidur lebih lama .

hari ini dia pasti kelelahan ucap Jasmine, sudah biarkan saja dulu nanti kau antarkan makanan untuknya ke kamar timpal Aldrich.

Ck .kalian memang suka sekali memanjakan gadis tomboi itu seru Devan, dia putri rumah ini jadi wajar saja jika Mommy Daddy memanjakannya ucap Maxim.

kau juga berpihak padanya kak seru Devan dengan kesal, aku hanya melakukan tugasku sebagai kakak ucap Maxim.

kau selalu berkata seperti itu untuk membela gadis tomboi itu ucap Devan, aku tidak membelanya aku hanya menuruti ucapan Daddy dan Mommy saja.

kau ini selalu saja mementingkan Ara bukan sejak dulu kau selalu mengutamakan nya celetuk Devan.

Devan kau - Maxim menjeda ucapannya.

hentikan pertikaian kalian, makan lah dengan tenang ucap Jasmine melerai. Stevy hanya tersenyum masam, Devan masih saja membahas Ara teman masa kecilnya itu.

Ara membuka matanya , mata Ara membulat sempurna saat melihat dia berada di kasur empuk dan dinding kamarnya begitu asing .

astaga dimana ini? dan kamar siapa ini? ya tuhan Ara kau -

selamat pagi! seorang gadis mendatangi Ara dengan membawa koper Ara, ini koper milikmu dan perkenalkan aku Maggie peyton gadis itu mengulurkan tangan nya.

Ara menyambut uluran tangan itu ,apa kau pemilik kamar ini? tanya Ara.

Maggie mengangguk , kau mandi dan bersiaplah ayah ibuku menunggumu ucap Maggie.

*tapi aku.... Ara tidak melanjutkan perkataannya.

bersihkan dirimu terlebih dulu Ayah ibuku akan menjelaskan nya nanti setelah kau sarapan*.

aku akan turun dan menunggumu !

kau segera lah bersiap dan pergi ke meja makan,Maggie menghilang di balik pintu.

aku benar benar tidak mengerti dimana ini, dan gadis itu dia terlihat baik dan tidak buruk juga. lebih baik aku mandi dan segera menemuinya untuk mengetahui apa penjelasannya ucap Ara .

See you ❤

Terpopuler

Comments

Amelya Juandie

Amelya Juandie

lanjut kk

2020-02-26

1

bd Ap

bd Ap

lanjuuuuuttt

2020-02-26

1

Arifah Hananti

Arifah Hananti

selalu ditungguuuu🥰

2020-02-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!