hari demi hari berlalu begitu saja hingga tak terasa sebulan sudah sejak kepergian ibunya juga pengumuman pernikahan Devan.
Ara tengah merapikan pakaiannya di lemari, dia tidak memperhatikan sekitarnya.
mau aku bantu "maxim masuk dan duduk di ranjang Ara ". jangan terlalu lelah Ara kau bisa jatuh sakit lagi nanti .
jangan terlalu memikirkan aku kak... kau harus memikirkan dirimu sendiri, Ara menghentikan kegiatannya yang sudah selesai merapikan baju.
jangan sentuh Note book ku kak. kau tidak ingat jika-
Note book ini tidak boleh di buka tanpa seijin pemiliknya, itu kan yang akan kau katakan"sergah Maxim ".
Ara hanya mengangguk pelan dia menelan ludahnya kasar saat melihat Devan tiba tiba masuk ke kamarnya.
sedang apa kau di kamar Ara kak... ucap devan dia mendekat ke arah Maxim dan ikut bergabung dengan Maxim.
kau bisa lihat sendiri aku sedang apa ,seharusnya aku yang bertanya untuk apa kau kemari? "ucap Maxim dengan sinis".
tentu saja untuk menemui Ara, ada hal yang ingin aku bicarakan dengan nya "seru Devan ".
Ara yang tidak mengerti apapun dia melirik ke arah Maxim keduanya saling menatap penuh tanya.
Ara lantas mengalihkan pandangannya karena devan dan Maxim duduk bersebelahan.
untuk apa dia ingin berbicara dengan ku, semenjak dia membentak ku waktu itu dia bahkan belum berbicara apapun pada ku. entah itu untuk sekedar meminta maaf! hentikan pikiran mu itu Ara, Devan bukan yang dulu lagi dia sudah berubah menjadi orang asing yang tak aku kenali. "gumam Ara dalam hati " .
Ara yang sibuk melamun tidak menyadari jika Devan hanya berbicara singkat tanpa menunggu jawaban Ara, Devan dengan sebegitu yakinnya memastikan jika Ara pasti mau menuruti permintaannya seperti saat mereka kecil dulu .
kak kau sampaikan saja padanya ,apa yang tadi aku sampaikan padamu Devan berlalu dari kamar Ara. dia pergi dengan menggerutu kenapa Ara jadi menyebalkan sekali ! dia hanya melamun saja, tidak menjawab iya atau pun tidak, namun aku yakin dia pasti akan mengiyakannya Devan tersenyum penuh arti.
Ara bagaimana? kau mau atau tidak.. ucap Maxim.
Ara tersentak dari lamunannya,dia tidak melihat Devan lagi di kamarnya. ah maafkan aku kak, apa kak ? aku tidak begitu mendengarkan ucapan mu tadi ,Ara menggigit bibir bawahnya.
Maxim menghembuskan nafasnya. .devan memintamu untuk menemani stevy memilih gaun pengantinnya karena stevy tidak nyaman jika harus pergi berdua dengan Mommy.
Deg !
hati Ara berdenyut, apalagi ini permintaan yang secara tidak langsung semakin memperdalam luka Ara.
Ara merasa pasokan udara di sekitarnya berkurang seolah ditarik paksa menjauh dari pernapasannya.
menyesakkan dada, nyeri , perih membaur menjadi satu kesatuan yang terasa menikam relung hatinya.
Ara jika kau tidak mau aku akan menyampaikannya pada Devan jika-
aku mau kak , sergah Ara dengan cepat Maxim menyipitkan matanya mendengar jawaban Ara . Maxim tahu pasti apa yang di rasakan Ara namun dia tidak mengerti tentang jalan pikiran adiknya ini.
Ara apa kau yakin? kau mau menemani stevy, ara kau pasti bercanda, aku tahu kau sangat ter-
kak Maxim sudah lah aku akan menemani stevy dan aku rasa itu tak terlalu buruk Ara menampilkan senyum kepura-puraan nya.
baiklah jika kau memutuskan seperti itu. ..Maxim memejamkan matanya dia sendiri terluka melihat Ara seperti ini.
kau memang sangat berbeda dengan yang lainnya Ara gumam Maxim.
siang itu Ara dan jasmine menuju rumah Stevy, dia akan menemani tunangan Devan seperti janjinya.
setelah stevy masuk kedalam mobil Jasmine meminta supirnya untuk mengantarkan mereka ke Boutique langganan Jasmine.
Maxim di kamarnya duduk dengan tak tenang dia menjadi serba salah. dia ingin menyampaikan kebenarannya pada Devan, jika sejak kecil Ara memang mencintai nya bukan cinta pada sesama teman kecil.namun Ara mencintai Devan, seperti seorang wanita mencintai pria pada umumnya.
jika aku memberi tahu devan Ara pasti akan marah padaku ? tapi devan perlu tahu jika perasaan Ara memang murni cinta ,Ara mencintai Devan sejak kecil.
Jasmine menarik lengan Ara dia memilihkan satu gaun untuk Ara kenakan di pesta pernikahan Devan nanti.
Mommy aku tidak mau mengenakan gaun Mom, aku tidak terbiasa dengan pakaian seperti ini.
Tapi kau harus memakainya Ara ,kau tidak mungkin memakai pakaian seperti biasa di acara pesta ."ucap Jasmine " .
Ara terlihat muram Mommy pasti malu dengan penampilanku yang seperti ini kan, mata Ara mulai berkaca kaca.
sayang Mommy tidak bermaksud seperti itu. Mommy hanya ingin kau terlihat berbeda di hari istimewa Devan, Mommy minta maaf Mommy tidak bermaksud mengejek penampilanmu sayang.
tidak sedikitpun Mommy malu karena penampilanmu Kau tetap putriku sayang, Mommy tidak mempunyai masalah dengan gaya berpakaian mu, Percayalah sayang .
Ara tertunduk berusaha menutupi kesedihan yang akan terpancar dari raut wajahnya, Ara sedikit terluka dengan ucapan Mommy Jasmine. rasanya dia ingin sekali tidak memakai gaun seperti itu namun dilain sisi dia juga tidak ingin mengecewakan Mommy nya.
Jasmine mengangkat dagu Ara. Mommy lupa jika kau sudah cantik dari hatimu ,maafkan Mommy yah Mom tidak akan memaksa mu memakai gaun lagi, Kau boleh mengenakan pakaian apapun yang membuatmu nyaman.
Ara menggeleng , Mommy aku akan mencoba memakai nya untuk mu "cicit Ara " .
Apa kau yakin sayang? ..Ara mengangguk
Uhm bagaimana penampilanku Ara ? suara Stevy membuat Ara dan Jasmine menoleh ke arah yang sama.
kau cantik sekali sayang... Devan pasti akan terkesima jika melihatnya, benarkan Ara? ..
tentu saja Ara berusaha menampilkan senyumnya, dia lagi lagi harus terluka semua hal yang di lakukan jelas semakin menambah goresan demi goresan di hatinya.
Maxim memutuskan untuk menjelaskan semuanya pada Devan,dia mendatangi kamar Devan
Dev kita perlu bicara, aku ingin kau dengarkan dan pikirkan lagi keputusanmu untuk menikah dengan Stevy .
Apa maksudmu kak kau berbicara solah kau tidak setuju aku menikah dengan Stevy, Devan menatap penuh peringatan pada Maxim.
aku hanya tidak ingin kau menyesal di kemudian hari Dev..
kenapa kau berputar putar kak, jelaskan saja semuanya. jangan membuatku kesal
Ara dia mencintai mu sejak kalian beranjak dewasa dia sering bilang padaku jika dia kini mencintai teman kecilnya, Maxim mengoreksi reaksi wajah dev.
ada sedikit keterkejutan di raut wajahnya, juga amarah yang terpancar dari wajah adiknya, Maxim mengerutkan dahi saat menyadari dev marah.
hentikan semua ini kak... aku tidak akan mendengar kebohongan ini, kau dan Ara membuat lelucon murahan seperti ini.
Lelucon? ini tentang Ara dev tentang perasaannya , aku bahkan tidak berbohong Ara memang mencintai mu.
kakak... aku akan menikah dengan Stevy dan aku mencintai Stevy kak bukan gadis tomboi menyebalkan seperti Ara.
apa kau bilang tadi, jadi Ara menyebalkan untukmu. lalu selama ini apa maksudmu menjauhkannya dari semua teman teman yang ingin bersama Ara, sejak kecil kau selalu berusaha agar Ara ada di dekatmu bahkan kau menjauhkan Ara bukan hanya dari teman wanitanya, tapi juga para pria yang ingin mendekatinya.
Dev tersenyum miring, aku hanya menjaganya kak kau tahu kan Mommy dan Daddy, bibi Jane mereka menitipkan Ara pada kita berdua untuk menjaganya.
jadi kau tidak sedikitpun mencintai Ara? Maxim menggenggam erat lukisan Ara yang isinya yakni wajah Dev yang tengah tersenyum.
setiap detik Ara memikirkan mu dia bercerita padaku tentangmu setiap harinya dev. apa kau tidak punya perasaan apapun pada Ara?.
Devan terdiam dia sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya pada Ara, memang dulu dia sering menjauhkan Ara dari para pria yang ingin berdekatan atau sekedar berkenalan dengan Ara.
tidak aku tidak memiliki perasaan apapun untuknya, elak Devan.
tapi aku melihat cinta di matamu untuk Ara, aku harap kau tidak akan menyesal Dev ,aku sudah mengingatkan mu.
kau salah kak aku mencintai stevy bukan Ara.
kau mencintai Ara dev, kau hanya belum menyadarinya saja Maxim berlalu dari kamar adiknya dengan kesal.
Maxim bisa melihat perasaan Dev saat ini memang mungkin memilih Stevy, tapi cinta di mata Dev memang hanya ada untuk Ara.
kau yakin kan jika kau tidak mencintai Ara, maka aku ingin mengetahuinya Dev sejauh mana kau bisa membohongi hatimu itu. aku hanya ingin kau menyadari perasaan yang kau miliki untuk Ara . aku ingin menyadarkan mu dari keyakinan mu yang salah itu.
*Ara maafkan akan apa yang aku lakukan ini jika nanti harus melibatkan mu dalam rencana ku gumam Maxim.
see you ❤*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Yuli Erni
nyesek thor
2020-09-02
1