merasa kesal

kedua mata biru setenang lautan itu terbuka dengan pelan, tangannya tergerak dengan sangat tertatih menyentuh perban yang melingkar di kepalanya . Ara mengernyit saat rasa nyeri mendera kepalanya, Ara meringis saat semua tubuhnya terasa nyeri saat hendak di gerakan.

Ara kau sudah sadar seru Maxim dia melihat kondisi Ara yang sudah membuka kedua matanya, Ara tersenyum meski sangat tipis .

kau tunggu sebentar aku akan memanggilkan dokter untuk mu.. Maxim bergegas keluar ruangan di berteriak memanggil dokter.

sudah ku duga Ara kau memang wanita kuat kau pasti bisa melewati masa kritis mu gumam Devan dia menghembuskan napasnya dengan begitu lega.

Leon mengekor di belakang Maxim yang sudah kembali masuk ke ruangan Ara,

Devan kembali menemui Stevy dia menemani Stevy yang juga terluka namun hanya luka ringan saja.

Devan bagaimana dengan Ara? tanya Stevy.

dia baik baik saja, sudahlah kau tidak boleh banyak berpikir seru Devan dia mengecup puncak kepala Stevy.

aku bosan sekali di sini aku ingin pulang seru Stevy, aku merindukan mommy dan mansion ku .

Devan aku ingin segera pulang? rengek Stevy.

kita akan pulang setelah Ara di ijinkan untuk pulang ,barulah kita akan kembali dan aku akan mengantarmu ke Mansion seru Devan.

Stevy dan Devan kembali ke penginapan terlebih dulu karena Stevy tidak menyukai aroma obat obatan yang khas di Rumah Sakit.

Leon dan Elsa duduk menemani Ara, apa masih terasa sakit Ara? tanya Elsa dia bergidik ngeri saat melihat semua perban yang tertempel di kepala dan lengan hingga Kaki gadis tomboi itu.

Elsa apa kau bercanda ? kau bisa melihatnya sendiri bukan !

begitu banyak luka yang ada di tubuh Ara dan dengan bodohnya kau menanyakan itu !

seru Leon dengan menyentil dahi adiknya itu.

ish kau ini kak....

aku kan hanya berbasa basi seru Elsa,

aku tidak tahu harus mengatakan apa? jadi aku menanyakan lukanya terang Elsa .

hentikan celotehan mu itu El, kau bisa memperlambat kesembuhan luka Ara cibir Leon .

what. ... !

kakak kau anggap aku ini apa hah? virus begitu... ucap Elsa dengan bersungut-sungut dia menjitak kepala Leon dengan kesal.

El... hentikan kau sungguh tidak sopan seru Leon.

*Elsa adiknya itu adalah tipikal gadis yang mudah sekali marah dan tidak terima jika ada hal yang tidak adil di hadapan matanya .*

biarkan saja kau juga menyebalkan, mana ada kakak yang menyebut adiknya sendiri virus! celetuk Elsa dengan melipat kedua tangannya di atas perut.

Ara hanya tersenyum melihat tingkah Kakak beradik ini dia seolah melihat bayangan dirinya dan Devan saat berdebat karena hal kecil, beradu mulut sepanjang hari hingga perdebatan keduanya selalu saja membuat seisi Mansion sakit kepala mendengarnya.

Ara tersadar saat tidak menemukan Devan dan Stevy di ruangannya.

El apa kau tahu dimana Kak Maxim? tanya Ara dengan suara yang masih begitu lemah matanya menelisik seluruh ruangan.

dia sedang mengurus adminitrasi mu Ara, setelah itu kita akan kembali ke Mansion ucap Leon.

Kakak Ara bertanya padaku bukan pada mu? ejek Elsa.

kau berisik sekali diam atau aku akan menyumpal mulutmu itu dengan cairan infus seru Leon .

Elsa memilih bungkam dari pada harus mencicipi cairan infus, meski Leon bercanda Elsa tetap merasa takut.

lalu bagaimana dengan keadaan Stevy? apa dia sudah mendapat pengobatan ? tanya Ara.

Stevy sudah mendapat pengobatan ,lukanya tidak terlalu serius hanya luka ringan saja ,Devan bahkan sudah kembali ke penginapan lebih dulu dengan kekasihnya itu Ucap Leon.

Elsa memperhatikan raut wajah Ara yang berubah setelah mendengar jawaban Leon. sebagai wanita Elsa sangat tahu apa yang tengah Ara rasakan saat ini ,aku rasa Ara menyukai Devan gumam Elsa.

ada guratan kecewa tercetak di wajah Ara saat tahu jika Devan lebih memilih menemani Stevy dari pada menjenguknya atau sekedar menunggu nya hingga dia tersadar .

Maxim masuk ke dalam ruangan Ara, apa kalian sudah siap kawan kawan seru Maxim .

memang nya kita akan kemana dude ?tanya Leon.

Elsa dan Ara mengernyitkan dahinya saat Maxim dengan bariton nya menginterupsi kepulangan mereka secara mendadak.

kita harus pulang karena aku tidak mau Ara kenapa napa, setelah ini dia akan beristirahat di rumah.

Kau tahu Leon Mommy ku akan menghukum ku jika dia tahu kalau aku lah yang menyebabkan Ara seperti ini ucap Maxim.

Leon terkekeh astaga kau ini ternyata anak Mommy cibir Leon .

Ara apa kau keberatan jika kita menyelesaikan Weekend kita lebih awal dari seharusnya? tanya Maxim.

aku mengikuti kau saja kak, jawab Ara dengan tersenyum.

Ara, Leon, dan Elsa pergi dari Rumah Sakit dan Leon mengantarkan Ara ku pulang ke Mansion nya lebih dulu, Maxim kembali ke penginapan dia memberi tahu Devan jika Ara sudah pulang terlebih dulu dengan mobil Leon.

Maxim membereskan semua barang bawaan Ara, Elsa dan Leon, Maxim memasukan semua koper mereka satu persatu.

Devan dan Stevy masuk kembali ke dalam mobil , Maxim lantas segera meninggalkan penginapan dan bergegas menyusul Leon dan yang lain.

Devan menggerutu dengan begitu kesalnya, kenapa kakak membiarkan Ara berada satu mobil dengan Leon? kakak memang tidak peka, dia bahkan mempercayakan keselamatan Ara pada pengacau itu gumam Devan.

Maxim memperhatikan Devan dari balik spion tengah yang ada di mobil.

Kau pasti kesal bukan saat Ara berada di sisi pria lain, aku harap kau tidak terlambat menyadari perasaanmu itu Devan, adikku yang bodoh umpat Maxim dalam hatinya.

Leon membantu Ara keluar dari mobil dengan menggendong nya Leon membaringkan Ara di kamarnya Elsa ikut menemani Leon ke kamar Ara.

Mommy Jasmine dengan begitu cemasnya khawatir melihat keadaan Ara, astaga Ara kenapa kau bisa terluka seperti ini ,dimana Maxim dan Devan? tanya Jasmine

mereka mungkin masih dalam perjalanan Aunty seru Leon .

Leon kita bicarakan saja semua nya di luar biarkan Ara beristirahat dulu Ucap Jasmine.

Leon dan Elsa keluar dari kamar Ara mereka menuruti ucapan Jasmine, dan Leon menceritakan semua kejadiannya kepada Jasmine.

Jasmine memijat pelipisnya saat tahu semua ini rencana Maxim, Maxim yang mengatur weekend ini hingga membuat Ara terluka.

Leon dan Elsa kembali ke rumah mereka setelah cukup lama berbincang dengan Jasmine.

Maxim memarkirkan kendaraanya dia dan Devan mengantar Stevy kembali kerumahnya terlebih dulu .

aku pulang dulu pamit Devan pada Stevy, kak Maxim terima kasih ucap Stevy.

Maxim mengangguk Devan melambaikan tangan nya ke arah Stevy.

Maxim meluapkan kekesalannya pada Devan lewat caranya berkendara di jalanan dengan mengebut, Maxim mengendarai dengan kecepatan penuh dia seperti hendak menyalip semua mobil yang mencoba menghalanginya.

kakak apa kau sudah kehilangan akal? ...kau bisa membunuhku kak... kau ini tidak bisakah kau kurangi kecepatan mu seru Devan dengan berteriak.

dalam situasi seperti ini kau berhentilah berteriak kau mengganggu konsentrasi ku saja Ucap Maxim.

Maxim menginjak rem mobilnya dengan tiba tiba saat mobil nya sudah sampai di area mansion dan Maxim tidak memberi aba aba sebelumnya hingga Devan tersungkur dahinya mencium dashboard mobil .

kakak.... kau hampir membunuhku seru Devan dengan napas yang tersengal.

dasar payah kau ini..... Maxim berlalu meninggalkan Devan dengan semua umpatannya.

Maxim akan menemui Ara namun Jasmine menghentikan langkahnya yang akan memasuki kamar Ara.

see you ❤

Terpopuler

Comments

Ad3l

Ad3l

lnjut kk

2020-02-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!