semenjak Aldrich mengumumkan pernikahan Devan dan Stevy. Ara menjaga jarak dari Devan semenjak Devan menolak mempercayai perasaan Ara untuk nya.
Ara berusaha untuk tidak terlalu banyak berkomunikasi dengan sekitarnya, dia semakin menarik diri dari semua anggota keluarganya Ara berpura baik baik saja di hadapan semua orang.
Jasmine tengah berbincang dengan stevy di ruang keluarga, Aldrich dan Devan sedang sibuk menulis daftar tamu dan rekan bisnis mereka .
D**evan memang baru saja lulus dari studi nya ,namun devan juga sudah berkecimpung di dunia bisnis, dia melaksanakan keduanya bersamaan.
itulah yang membuat Ara sempat mengagumi sosok Devan, di mata Ara Devan adalah yang terbaik karena semenjak kecil Ara hanya tahu Devan lah yang selama ini menjaganya, setelah maxim tentunya.
Ara sayang kemari lah "panggil Aldrich " .
aku ingin mencari udara segar daddy "ucap Ara " .
iya sudah, ,kalau begitu kau boleh pergi tapi jangan jauh jauh ya sayang. "seru Aldrich "
Ara hanya mengiyakan dia berlalu keluar mansion dia berjalan jalan di sekitar mansion.
Ara yang sedang kalut dan di dera luka di dalam hatinya hanya duduk diam memandangi danau yang terpapar luas di kedua matanya.
Ara memejamkan matanya semua kilas balik memori tentang dirinya dan Devan berputar di kepalanya. hingga ucapan devan kembali terngiang di telinganya.
seorang Devan Orlando yang pasti akan jatuh hati pada wanita yang istimewa bukan gadis menyebalkan seperti dirimu.
Air matanya kembali menetes, Ara cepat cepat menghapus air matanya. dia mengatur nafasnya sesak... hanya itu yang di rasakan saat ini.
tuhan... jika aku bisa memilih aku tidak ingin mencintai Devan jika sebelumnya aku tahu perasaanku ini tidak akan mendapat balasan seperti yang ku harapkan.
kakak Maxim benar , seharusnya aku menyisakan ruangan lain di hatiku, bukan memenuhi seluruh hati dan pikiran ku dengan Devan saja.
mommy apa kau tahu dimana Ara? semenjak siang tadi aku tidak melihat dia di manapun! "ucap Maxim raut wajahnya begitu khawatir " .
tadi dia berpamitan pada daddy mu dia bilang ingin keluar mencari udara segar " tutur Jasmine ".
kau berlebihan sekali kak... Ara bukan anak kecil lagi, dia sudah 18 tahun ,kau saja yang terlalu memanjakannya hingga dia besar kepala seperti itu."seru Devan " .
apa maksudmu mengatakan jika Ara besar kepala? tahu apa kau tentang Ara hah? ..."Maxim berteriak pada devan di hadapan kedua orang tuanya dan Stevy .
semua yang ada di sana bungkam bahkan Aldrich tak melerai kedua putranya itu.
Ck. kau dari dulu selalu membela gadis tomboi itu dari pada aku adikmu sendiri "ucap Devan ".
aku hanya mengkhawatirkan nya saja, ini hampir malam dan Ara belum kembali dan entah dia sekarang ada di mana? "seru maxim " .
kali ini maxim menurunkan nada suaranya.
apa kau yakin Ara belum kembali dari siang tadi "seru jasmine dia menjadi khawatir karena memang ini sudah cukup lama sejak Ara berpamitan ".
belum mom aku sudah mengecek kamarnya namun dia tidak ada, aku sudah mencarinya di semua ruangan mansion namun seperti nya dia memang tidak ada di mansion. "ucap Maxim " .
cari saja sana adik kesayanganmu itu! Devan berlalu begitu saja meninggalkan Maxim dan mommy nya.
dia benar benar keterlaluan "gumam Maxim dalam hati " .
mommy aku akan mencari Ara , mommy tahu kan Ara itu susah sekali jika harus menghafal jalanan yang dia lewati ,aku hanya takut dia tersesat ."Maxim pergi dia membawa mobilnya dan berkeliling mencari keberadaan Ara".
jasmine ikut merasakan cemas setelah mendengar penuturan Maxim memang benar jika Ara adalah pengingat jalan yang buruk.
maxim menyusuri jalanan yang dia lewati dengan pelan, matanya mencari cari keberadaan Ara . sore ini cuaca nya begitu mendung sehingga langit tampak gelap dari biasanya, padahal ini masih sore hari namun karena cuaca yang mendung membuat nya terlihat seolah hari hampir menjelang malam.
Ara menepi dia duduk di batang pohon yang tumbang dan berteduh di bawah pohon . Ara bahkan melupakan ponselnya, tadi Ara sudah mencoba menyusuri jalanan untuk kembali ke mansion namun dia malah kembali lagi ke danau ini.
Ara ingin sekali mengutuk dirinya sendiri semua hal bisa dia lakukan dengan mudah ,namun hanya satu hal ini yang sangat Ara benci. Ara tidak akan bisa menghafal jalan mana yang telah ia lalui jika pun dia hafal Ara perlu puluhan kali melewati jalanan yang sama agar dia bisa menghafalnya dan mengingatnya.
hujan mulai turun dan bunyi petir kian memekikkan telinga yang mendengar suara itu. sebagian orang pasti memilih di rumah untuk berteduh di rumahnya dan bergelut dengan selimut juga kasur empuknya.
Handphone Maxim berdering dia mengangkat panggilan itu.
hallo Maxim apa kau sudah menemukan Ara ? suara cemas jasmine terdengar dari balik telepon.
aku masih mencarinya mom, kau coba hubungi Ara saja .siapa tahu dia mengangkat panggilan mu " ucap Maxim ".
itu yang membuat mommy semakin khawatir dia bahkan melupakan ponselnya "Jasmine mulai ketakutan ,dia takut hal buruk menimpa putri sahabatnya itu" .
Mommy tenanglah aku akan berusaha mencari dan membawanya pulang, jika aku sudah menemukannya aku akan memberitahumu "Maxim menutup panggilannya ".
Ara... kau dimana? ...gumam Maxim dalam hati.
sayang tenanglah Maxim pasti bisa menemukan dan membawa Ara kembali dengan secepatnya "Aldrich berusaha menenangkan Jasmine yang masih memikirkan Ara " .
kau tahu kan Ara dia pengingat jalan yang buruk, anak itu tidak bisa menghafal jalan dengan baik. "Jasmine mulai terisak " .
Aldrich memeluknya, kau percaya pada Maxim kan dia akan selalu berusaha menjaga Ara ,sesuai janjinya padamu dan juga Jane.
Devan akan kembali ke kamarnya setelah mengantar Stevy ke kamarnya untuk beristirahat, namun Devan berubah pikiran saat mendengar isakan mommy nya dari kamar .
Daddy ,ada apa dengan Mommy ? kenapa dia menangis seperti ini ? ...
Mommy mu mencemaskan Ara ,daddy sudah menjelaskan jika Maxim akan menemukan Ara secepatnya ,namun mommy mu terus saja mengkhawatirkan Ara ,mengingat Ara adalah pengingat jalan yang buruk "ucap Aldrich ".
Devan mengabaikan penuturan Daddy nya dia kembali ke kamar hendak istirahat berusaha untuk tak terpengaruh dengan Kepergian Ara yang entah kemana.
Devan mencoba memejamkan matanya dia enggan membantu Maxim mencari keberadaan Ara.
Devan jika aku pergi dan tiada apa kau merasa sedih "ucap Ara kecil ".
aku akan jadi yang pertama terluka detik itu juga ",seru Devan kecil ".
jika nanti aku sedang terluka bagaimana? "seru Ara kecil " .
tentu saja, aku pasti akan jadi orang pertama yang menyembuhkan lukamu "ucap Devan kecil ".
Ara......... " teriak Devan" .
Devan terbangun dari tidurnya, dia mengusap kasar wajahnya.*astaga. ... kenapa aku bermimpi tentang Ara.
shitt ! . dia benar benar menganggu tidurku*.
Devan berlalu ke kamar Ara dia ingin memastikan keadaan Ara, entahlah mimpinya itu sangat mengganggu Devan .
*Ara... Ara kau , , devan terkejut dia tidak melihat Ara di dalam kamarnya, Devan teringat ucapan Mommy nya .
Devan segera keluar dari kamar Ara ,dia bergegas ke kamarnya meraih handphone dan kunci mobil* .
Devan yang mulai ketakutan terjadi sesuatu dengan Ara kemudian hendak mencarinya ,namun tepat saat pintu mansion terbuka ,Devan dan Ara saling terkejut satu sama lain.
Maxim sudah menemukan Ara dan saat ini keadaan keduanya basah kuyup terkena hujan.
Ara masuk ke kamarmu dan ganti baju mu kau bisa sakit jika terus memakai pakaian yang basah "ucapan Maxim memutus kontak mata Devan dengan Ara ".
Ara berlalu ke kamarnya, dia hendak masuk ke kamar mandi dan Devan tiba tiba mencegahnya.
Devan menatap tajam Ara terlihat jelas kemarahan di wajah pria itu yang entah karena apa? Ara sendiri tidak tahu .
Devan mencengkram erat bahu Ara memojokkannya di tembok, Devan berteriak dengan emosi yang begitu memenuhi otaknya.
Ara kau ini sudah besar apa kau tidak bisa menjaga dirimu sendiri hah, kau selalu saja menyusahkan semua orang di sekitarmu, kau membuat kak Maxim sibuk seharian mencari mu, Devan berteriak dan membentak Ara bahkan tangannya hampir terangkat memukul Ara dengan begitu kasarnya namun tindakannya terhenti di udara.
Kau itu dari dulu tidak pernah berubah kau tetap menyebalkan, dan bisanya hanya menyusahkan orang lain saja." teriak Devan" .
Devan berlalu setelah mengungkapkan kekesalannya, dia bahkan membanting pintu kamar Ara.
Ara yang ketakutan terduduk lemas bersandar pada dinding, Air matanya lagi lagi menetes untuk Devan.
entah kenapa di bentak Devan seperti itu rasa sakitnya terasa berkali kali lipat.
Ara memegangi dadanya sesak dan nyeri, hanya itu yang mewakilkan perasaannya detik ini .
*tinggalkan jejak like kalian yah kalau udah baca, terima kasih 😘.
See you ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Umar
ada y org idiot kek ara tpi itu cma di novel aj, scra novel kan dunia halue
2022-11-21
0
Bunda
kasian Ara😭😭😭😭
2021-03-30
1
Mom DzaKy
nyesek Thor😭😭
2020-12-18
1