"Aku akan mengantar mu, jangan menolak perkataan ku" ucap Daniel lalu menghidupkan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya. Stella hanya diam dan menurut saja dengan Daniel. Dia sudah tidak fokus lagi karena memikirkan cara untuk bisa mendapatkan Panti asuhan tempat dia dibesarkan. Sementara Stella tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli tanah tersebut.
Daniel melihat Stella termenung dan tidak berbicara selama di mobil kecuali saat memberitahukan alamat tujuan mereka. Daniel tidak tahu masalah apa yang sedang dihadapi Stella saat ini. Dia tidak sempat mendengar pembicaraan Stella dengan orang yang menghubunginya karena Daniel sibuk menyusun piring ke rak nya. Oleh karena itu Daniel bersikeras ingin mengantar Stella dan ingin mengetahui masalah yang terjadi.
Di lain tempat seorang gadis sedang tertidur dalam sebuah kamar yang luas bernuansa hitam. Sinar matahari perlahan masuk memenuhi sudut kamar. Tebalnya gorden tidak bisa menghalangi sinar itu masuk ke ruangan. Hingga pada akhirnya mengganggu tidur sang gadis. Sang gadis terbangun dan terkejut dengan ruangan yang dia tempati saat ini.
"Dimana ini, bukankah tadi malam aku sedang berada di mini market" ucapnya monolog. Gadis itu melihat pakaiannya masih sama.
Seorang pria memperhatikannya dari sofa yang berada di sudut kamar dengan senyum yang menyeringai.
Gadis itu mencoba mengingatnya , dalam ingatannya Dia pergi ke mini market membeli bahan-bahan dapur karena persediaan dirumahnya sudah habis. Biasanya ibunya yang akan belanja. Namun karena kedua orangtuanya dan adiknya pergi ke rumah kakeknya. Setelah itu mulutnya dibekap oleh seseorang dengan sapu tangan berisi obat bius lalu dia pingsan.
"Putri tidur ternyata sudah bangun" ucap pria itu dengan nada mengejek.
Sang gadis mencari sumber suara yang didengarnya, mata melihat seorang laki-laki duduk menyilang kan kakinya dengan gelas berisi alkohol di tangannya. Wajah nya samar-samar karena sinar matahari tidak sampai kesana. Sang gadis ketakutan. Suasana begitu mencekam. Laki-laki itu meneguk habis minumannya lalu berdiri dan berjalan ke arah gadis itu.
"Si..si..apa kamu, kenapa aku bisa di tempat ini?"
Laki-laki itu lalu berdiri dan berjalan ke arah sang gadis. Tampak sang gadis sedang menelan saliva nya ketakutan. Jantung berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya.
"Si..ii.monn" ucap Cathy terbelalak.
"Ke..napa kamu ada di sini"
"Tentu saja aku disini, karena ini rumah ku" ucap Simon dengan nada datar.
"Apa yang terjadi, kenapa aku ada di kamarmu?" Tanya Cathy.
"Tentu saja menjadi budak ku, menjadi jalang ku, pemuas nafsu ku" jawab Simon.
"Plak" Cathy menampar wajah Simon dengan keras.
"Brengsek, beraninya kamu menampar ku sialan, selama ini belum ada yang berani melalukan itu pada ku" Simon mencekik leher Cathy hingga kesulitan bernafas. Ia mencoba mendorong Simon namum tenaganya tidak sekuat Simon. Ia mencari sesuatu yang bisa menyelamatkannya.
"Prangg.." Cathy memecahkan vas bunga yang berada di atas nakas ke kepala Simon.
"Akhhh" Simon melepaskan tangannya dari leher Cathy . Kepalanya mulai mengeluarkan darah. Dia memanfaatkan situasi tersebut untuk kabur.
"Jangan lari kamu, aku akan mengejar mu hingga ke ujung dunia pun kamu pergi".
"Cathy membuka pintu kamar Simon namun tidak bisa. Dia mencoba menggedor-gedor pintu tersebut namun tetap tidak bisa terbuka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Tri Sulistyowati
ini bener apa
mimpi
2021-08-22
1
Ibroatul Hasanah
kasian cety
2021-08-10
0
She Va Flava Cinamon
😱😱😱simon kok syco gitu y?!!!🤔🤔
2021-06-09
1