"Ayo aku antar pulang, aku tidak ingin Daniel bertanya kepadaku apakah kamu sampai ke rumah mu atau tidak. Lagian anak kecil kenapa berada ditempat seperti ini" ucapnya dingin.
"Aku bisa pulang sendiri, dan aku bukan anak kecil, kamu saja yang terlalu tua" ucap Cathy ketus lalu beranjak ke arah mobilnya.
Saat Cathy menghidupkan mobilnya, tiba-tiba mobilnya mati dan tidak bisa dihidupkan lagi. Cathy menatap keluar dan melihat Simon tidak kunjung pergi malah asyik memainkan ponselnya. Cathy malu meminta bantuan kepada Simon dan berdiam didalam mobilnya.
"Tok..tokk...tok" Cathy lalu membuka kaca mobilnya.
"Kenapa kamu belum pulang juga?"
"Mmm..mmm sebenarnya mobil ku sedang rusak, aku tidak tau dimana yang rusak" ucapnya malu sambil memainkan ujung dress yang dikenakannya.
"Naik lah ke mobil ku, aku akan mengantar mu pulang"
"Lalu bagaimana dengan mobil ku?" Tanya Cathy.
"Aku akan menyuruh seseorang membawanya ke bengkel, mobil butut seperti ini masih di pakai".
"Sombong sekali kamu tuan" teman ku yang lebih kaya dari mu saja tidak pernah menghinanya. Apa kamu seorang triliuner makanya berkata seperti itu" seru Cathy dan membuka pintu mobilnya dengan sedikit kuat hingga membuat Simon sedikit terpental.
"Awww.., dasar anak-anak. Tidak bisakah kamu dewasa sedikit. Aku bahkan sudah mau menolong mu dengan mengantar mu pulang"
"Aku juga bisa pulang sendiri jika kamu tidak ikhlas menolongku" ucap Cathy. Saat Cathy hendak membalikkan badannya tangannya ditahan oleh Simon.
"Ini sudah tengah malam, apa kamu tidak takut jika kamu diganggu preman diluar sana. Aku akan mengantar mu. Aku tidak ingin Daniel memarahi ku besok".
Simon lalu membawa Cathy menuju mobilnya. Ia mengikuti langkah Simon dan menghentakkan kakinya karena kesal dengan Simon. Simon yang mendengar hentakan kaki Cathy tersenyum. Entah mengapa Simon merasa gemas dengan tingkah Cathy.
Disisi lain, Daniel dan Stella masih diperjalanan. Keduanya terdiam dengan pemikiran masing-masing.
Daniel POV
"Sebenarnya aku tidak ingin membentak dan menghinanya saat di Club, tapi aku keburu emosi saat mengetahui Stella ada di Club yang kebetulan sering aku dan Simon datangi ketika aku masih di Indonesia pada saat itu. Melihat wanita itu memakai dress dengan bahu terbuka dan panjangnya di atas lutut.
Aku tidak suka orang lain melihat dia berpakaian seperti itu, rasa tidak suka ku mengakibatkan emosiku semakin meningkat apalagi saat pria sialan itu menyentuh pahanya. Rasanya aku ingin segera mematahkan tangannya itu. Aku tidak tau apa yang terjadi padanya jika pada saat itu aku tidak ada disana. Orang-orang disana tidak akan peduli satu sama lain. Bagaimana jika Stella diperkosa oleh lelaki brengsek itu, atau bahkan ada yang menawarkannya minuman yang tidak-tidak. Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri. Aku terpaksa memarahinya, entah kenapa kata-kata yang menghinanya keluar dari mulutku begitu saja. Dia menamparku dan aku sadar bahwa aku pantas mendapatkannya. Kedua kalinya aku membuat dia mengeluarkan air matanya.
Saat aku melihat dia hendak pergi bersama temannya itu aku terpaksa mengancamnya dengan mengatakan akan menghancurkan panti asuhan tempat dia dibesarkan. Aku tau pasti dia tidak akan membantah perkataan ku. Aku ingin mengantarnya pulang dan aku ingin minta maaf padanya" batin Daniel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Rafanda 2018
kebanyakan POV
2022-08-07
0
Umi suyanto
lanjut Thoooor
2021-10-09
0
Tri Sulistyowati
gengsi
2021-08-22
1