"sstttt..gak usah malu-malu di depan mommy. Sekarang kamu mandi dulu ya, mommy akan menyiapkan sarapan. Nanti mom akan menyuruh pelayan mengantarkan pakaian mu"
Stella melihat ke arah Daniel berharap Daniel membantunya untuk menjelaskan yang sebenarnya. Namun Daniel hanya menghardik kan bahunya saja. Stella ingin rasanya melempar wajah bos nya itu dengan bantal.
"Kamu mandi di kamar ku saja, aku akan mandi di kamar tamu" ucap Daniel lalu beranjak pergi.
"Pak" panggil Stella namun Daniel mengabaikannya.
" Kenapa jadi suka-suka nya sih, aku butuh penjelasan darinya. Dan kenapa kami berada dalam ruangan yang sama, apa jangan-jangan pak Daniel sudah melakukan sesuatu dengan ku. Tidak...tidak mungkin Stella. Dia kan tidur di sofa tadi. Semoga tidak terjadi sesuatu. Aku akan minta penjelasan dari pak Daniel nanti saja" ucap Stella monolog.
Stella menuruni tangga untuk bergabung dengan Daniel dan Ibunya. Stella mengenakan dress berwana kuning. Pakaian tersebut sangat pas di badan Stella. Mata Daniel tidak berhenti menatap Stella yang sedang menuruni tangga hingga menuju tempat duduknya.
"Ekhemmm.., awas sampai biji mata mu keluar karena tidak berkedip" ucap Isabelle saat melihat anaknya memandangi Stella.
"Bukankah Stella sudah ada disini mom, ayo kita mulai sarapan, aku sudah lapar sekali" kata Daniel mengalihkan pembicaraan.
Saat ini Stella dan ibu Daniel berada di taman belakang sedang duduk santai. Keduanya terlihat senang, terlihat dari cara mereka tertawa. Kejadian tersebut tak luput dari pandangan seseorang yang sedang menatapnya dari atas balkon rumah. Daniel senang melihat kedekatan antara ibunya dengan sekretarisnya itu. Bahkan dulu ibunya tidak sedekat ini dengan kekasih terdahulunya.
Malam harinya Daniel mengantar Stella kerumahnya. Kini mereka sampai di depan kontrakan Stella.
"Terima kasih karena sudah mengantar saya Pak" ucap Stella tulus.
"Ya, setelah ini kamu langsung tidur. Besok di kantor akan ada banyak pekerjaan. Dan satu hal lagi, saya bukan bapak kamu. Saya merasa geli setiap saat kamu memanggil saya bapak. Panggil aku Daniel saja ketika di luar kantor " perintah Daniel.
"Tapi Bapak atassss Hmmmpph " Daniel tiba-tiba mencium bibir Stella. Stella berusaha melepaskan bibirnya dari bibir Daniel, kedua tangannya mencoba mendorong badan Daniel, namun Daniel menggunakan tangannya untuk menahan kepala Stella. Saat Daniel melihat Stella mulai kehabisan nafas, dia melepaskannya. Wajah keduanya berdekatan bahkan hembusan nafas dari keduanya masih terasa.
"Itu hukuman jika kamu tidak menuruti perkataan ku, sweetheart. Semakin kamu melawan maka aku akan selalu mencium mu" ucap Daniel dengan senyum menyeringai.
Stella lalu cepat-cepat keluar dari mobil Daniel. Dia berlari kerumahnya langsung nenutup pintu dengan cepat. Wajahnya bahkan memerah saat ini. Bagai mana bisa Daniel merebut ciuman pertamanya.
Drttt..., Stella melihat pesan yang masuk ke ponselnya dan membacanya
"Aku suka rasa bibir mu. Aku akan menjemput mu besok pagi ❤️(Daniel).
Stella terkejut dengan pesan yang dikirim Daniel. Dia lalu spontan melemparkan ponselnya ke tempat tidurnya.
******
"Tok..tok..tokk" seseorang mengetuk pintu rumah Stella.
"Siapa yang datang pagi-pagi seperti ini. Ini masih setengah enam pagi. Apa mungkin Cathy?. Lebih baik aku lihat dulu". Stella lalu berjalan kearah pintu dan membukanya. Dia terkejut saat melihat yang datang bukanlah Cathy tapi Daniel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Umi suyanto
lupa pula eh Stella nih
2021-10-09
0
Elias Elias
alamaak k cantol ni daniel hnyaa kna bibir......msi sbuh aj udaa apel....🤗
2021-09-10
0
Tri Sulistyowati
gb tau aja.dia.itu ciuman yg ke 3
2021-08-22
2