"Siapa yang bilang kamu dipecat, saya hanya menyuruh kamu pulang saja. Bagaimana bisa kamu bekerja kalau kamu kurang sehat hari ini".
"Terima kasih banyak Pak, saya tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi,saya minta maaf atas kejadian tadi pagi Pak, saya tidak sengaja. Saat itu saya sedang buru-buru Pak. Dan mengenai sikap saya yang tidak memakai sepatu pada saat perkenalan Direktur baru tadi, saya juga terburu-buru untuk berkumpul pak jadi saya lupa untuk mengganti sepatu saya pada saat itu. Saya tidak sengaja melalukan nya Pak. Saya bukannya tidak menghargai Bapak. Tapi saat tadi keluar dari ruangan Pak Simon tumit sepatu saya rusak dan saya juga tidak sengaja menabrak Bapak. Maaf juga atas ucapan saya saat saya menabrak Bapak." Ucap Stella dengan mimik wajah yang merasa bersalah.
"Saya akan membersihkan mejanya Pak". Stella pun membersihkan mejanya, mengumpulkan kotak bekas makanan mereka dengan cepat dan membuangnya ke tempat sampah.
"Saya pergi dulu, setelah ini pulanglah". Daniel pergi meninggalkan ruangan itu.
Saat malam tiba, Daniel mendatangi mansion orang tuanya. Dia disambut oleh para pelayan yang bekerja di mansion orang tuanya.
"Selamat malam tuan muda" ucap para pelayan. Daniel lalu menganggukkan kepalanya lalu menuju ruangan tempat keluarganya berkumpul disaat malam hari, menghabiskan waktu bersama sambil menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh para pelayan.
"Malam mom, dad, grandma" ucap Daniel lalu berjalan kearah nenek tersayangnya kemudian memeluknya. Tiba- tiba mommynya menarik kuping Daniel.
" Awww..awww mom, itu sakit sekali. Bisa-bisa kuping anak ganteng mu ini putus, nanti aku tidak disukai oleh perempuan-perempuan diluar sana mom. Dad, tolong bantu aku". Kata Daniel sambil melihat kearah daddy nya dengan mimik wajah yang sedang meminta pertolongan.
"Biarkan saja, siapa suruh kamu tidak mendatangi mansion ayahmu saat pulang dari Jerman. Dasar anak nakal. Apa kamu tidak menyayangi kami lagi anak nakal? Hm .." ucap Isabella kemudian melepaskan jeweran nya dari Daniel.
"Mom, aku sangat menyayangi kalian, aku bahkan sudah merindukan masakan mommy"
"Kapan kamu akan membawa kekasih mu kerumah ini Daniel?" Tanya Darren ayah Daniel.
"Nenek, lihat lah aku baru pulang malah ditanya tentang kekasih, mereka tidak menanyakan kabarku terlebih dahulu atau mengajak ku makan bersama" ucap Daniel dengan pura-pura cemberut.
"Grandma juga setuju dengan apa yang ditanyakan daddy mu itu nak, aku sudah ingin menimang cicit darimu. Sepupu-sepupu mu saja sudah punya anak 3. Bagaimana dengan mu?" .
"Mom dengar dari Paman mu David, kamu dekat dengan seorang karyawan di kantor mu. Bahkan kamu sampai memanggil paman mu itu ke kantor untuk memeriksa keadaan karyawan mu itu. Apa itu berarti kami akan segera memiliki menantu?".
Daniel tidak berkutik lagi, tidak ada yang membelanya. Dia kemudian mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan bahwa Daniel lapar.
"Mom aku sudah lapar sekali, aku tau mommy pasti menyiapkan makan malam spesial untuk menyambut anak mu ini. Ayo kita keruang makan saja". Ajak Daniel lalu pergi menuju ruang makan. Mommy, daddy dan grandma nya terlihat kesal karena Daniel mengalihkan pembicaraan.
"Hmmmm.., aku yakin anak itu sedang menyembunyikan sesuatu.
Mudah-mudahan dia segera dapat jodoh, dan aku akan segera menimang cucu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Vanny Kaunang
boleh juga ceritanya
simak ach
2021-09-04
0
Tri Sulistyowati
aku suka.cerita.begini.g terlalu.berat
2021-08-22
3
Ibroatul Hasanah
Bagus critanya
2021-08-10
0