Dua laki-laki itu mulai meraba-raba tangan Stella dan Chathy, tidak segan-segan meraba paha kedua gadis itu. Mereka lalu berteriak, Chathy dan Stella bahkan tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya saat mereka datang ke Club tersebut.
Daniel yang tidak sengaja melihat kejadian itu dan saat melihat perempuan itu adalah Stella, rahangnya mengeras dan tangannya mengepal. Daniel lalu beranjak dari kursinya dan langsung meninju kedua laki-laki yang mabuk itu.
"Bugh...bughhh..bughh..brengsek, beraninya kamu mengganggu dia HAHHH.." bentak Daniel sambil memukul laki-laki itu membabi buta. Daniel sangat marah. Laki-laki yang satu lagi hendak memukul Daniel dari belakang. Simon langsung menghalanginya. Saat kedua laki-laki itu terjatuh ke lantai, Daniel lalu menginjak tangan laki-laku sudah berani memegang paha Stella.
Manejer Club tersebut datang dan menghampiri tempat dimana keributan terjadi. Lalu Daniel membentak Manegernya.
"Urus kedua laki-laki ini, dia sudah mengganggu ketenangan ku, atau akan aku hancurkan tempat ini dalam sekejap" ucap Daniel dengan suara dingin. Manegernya lalu mengangguk pertanda menyetujui perintah Daniel. Siapa yang tidak kenal dengan Daniel, lihat saja, maneger Club itu langsung menuruti perintah Daniel.
Daniel lalu menarik tangan Stella dan membawanya keluar. Chathy dan Simon mengikutinya. Daniel lalu membuka pintu mobilnya dan menyuruh Stella masuk.
"Masuklah kedalam, aku akan mengantar mu pulang"
"Tapi aku kesini bersama Chathy, kami akan pulang bersama" ucap Stella.
"Tidak ada tapi-tapian, aku akan mengantar mu pulang. Bagaimana bisa kalian berdua berada di tempat ini, dan membiarkan kedua laki-laki sialan itu menyentuh kalian. Apa gaji dari perusahaan tidak cukup, makanya kalian datang ketempat ini untuk menjual diri HAH" bentak Daniel.
Stella sangat kesal dengan apa yang dilontarkan Daniel. Sedangkan Simon terlihat tidak peduli. Simon memang cuek dengan yang namanya wanita.
"PLAK..." Sebuh tanparan keras mendarat ke pipi Daniel.
"Apa kamu kira kami wanita murahan, kami juga punya harga diri. Kamu jagan asal menuduh kami. Siapa kau mengurusi kehidupan kami. Ini diluar kantor. Kamu tidak berhak membentak kami hanya karna kami pergi ke tempat seperti ini. Kamu bahkan tidak tau alasan kami datang ke sini. Kami juga tidak bodoh menjual diri kami. Lalu kenapa kamu tadi menolong kami. Kami juga tidk butuh bantuan kamu jika pada akhirnya kamu jadi seenaknya menghina kami". Kata Stella dengan nada kuat sambil mengeluarkan air matanya. Stella bahkan tidak sadar menggunakan kata aku dan kamu saat berbicara dengan Daniel.
"Chath, ayo kita pulang saja. Aku lelah. Aku ingin segera tidur" ucapnya lalu menarik tangan Chathy.
"Kamu melangkah saja aku akan hancurkan panti tempat mu dulu tinggal" ancam Daniel. Stella mengabaikan kata-katanya.
"Aku tidak main-main dengan kata-kata ku". Stella lalu berhenti dan semakin mengeluarkan air matanya. Chaty mencoba menenangkan Sahabatnya itu. Chathy tidak peduli dengan ucapan Daniel tadi, karena dulu sewaktu SMA dia sering dihina dan di bully oleh teman-temannya yang kaya. Jadi Dia sudah kebal dengan itu.
"Kamu pulanglah Chath, aku akan pulang bersamanya" ucap Stella kepada Chathy. "Simon, kamu antar lah dia pulang" perintah Daniel kepada Simon. Simon hanya mengangguk saja. Daniel lalu melajukan mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
George Lovink
Mau kritik lagi nie...apa semua novel di noveltoon ini selalu oleh penulis setiap lelaki kaya itu pemaksa,arogan,kejam dll.Jadi pikir kalau penulis monoton dan nggak kreatif deh wkwkwkwkkkk
2024-06-20
0
Umi suyanto
Stella gak peka ih.......
2021-10-09
0
Tri Sulistyowati
songong baget.pak
2021-08-22
2