Saat ini aku melihat dia berada di barisan paling belakang dan tidak memakai sepatu, aku tersenyum menyeringai, aku ingin sedikit bermain-main dengannya.
Aku akan memarahinya sebagai balasan atas sikapnya tadi pagi. Entah mengapa mengerjai gadis itu menjadi kegiatan menarik bagi Daniel.
Saat aku mendekat kearahnya aku melihat kakinya mengeluarkan darah, wajahnya pucat dan aku melihat dia mengeluarkan air matanya. Tiba-tiba Stella terjatuh, untung saja aku langsung menahannya dsn mendekapnya. Sebenarnya aku khawatir tapi aku tidak ingin menunjukkannya didepan karyawan lain.
Aku langsung membopong tubuhnya keruangan ku dan memanggil dokter pribadi keluarga ku. Aku tidak tahu mengapa aku perhatian dengan gadis ceroboh ini jika dibandingkan dengan mantan-mantan ku dulu.
Daniel mendengar pintu ruangannya diketuk oleh seseorang, dia langsung menuju pintu ruangan kantornya.
"Silahkan masuk Paman".
"Siapa yang sakit Daniel?"
Tanya dokter David sambil mengikuti arah langkah Daniel menuju kamar peristirahatannya.
"Salah satu karyawan ku paman, aku sudah membaringkannya di tempat tidur" jawab Daniel.
"Mengapa anak ini begitu peduli dengan karyawannya, bukankah dia bisa menyuruh bawahannya untuk mengurusnya? Tidak biasanya dia seperti ini. Apa mereka punya hubungan spesial?" Batin Dokter David.
Dokter David mulai memeriksa Stella, sedangkan Daniel hanya memperhatikannya saja dari tempat duduknya.
"Saya rasa dia hanya kelelahan saja, dan kakinya juga sudah paman obati, lukanya tidak terlalu parah,sepertinya kakinya terbentur sesuatu. Paman akan berikan salep agar luka nya cepat kering dan mengurangi rasa nyerinya.
Setelah dia sadar beri dia makan dan berikan juga obat ini".
"Baik paman, terima kasih. Kalau begitu mari saya antar kan" .
" Tidak perlu nak, tapi...apakah perempuan ini kekasihmu? Tidak biasanya kamu peduli dengan orang lain, apalagi ini karyawan mu".
" Dia bukan siapa-siapa saya paman, hanya karyawan saja". Jawab Daniel dengan wajah tersipu.
Tanpa sepengetahuan Daniel, Dokter David melaporkan kejadian ini kepada orang tua Daniel.
Setelah kepergian dokter David, Daniel kembali menghampiri Stela yang berbaring di tempat tidur. Daniel menatap wajah Stela sejenak, melihat bibir Stela yang terbuka sedikit membuatnya gemas dan ingin mencium bibir itu. Daniel mendekatkan wajahnya dengan wajah Stela hingga nafas Stela bisa dirasakan oleh Daniel. Daniel mencium bibir Stela dengan cepat.
"Apa-apaan ini, aku mencium bibir gadis yang sedang terbaring lemah. Ini bukan sifat ku. Apa aku sudah gila? . Aku bukan pecundang yang memanfaatkan ketidakberdayaan seseorang. Ta.pii...aku menyukai bibir itu. Manis...ya ..rasanya manis. Mulai sekarang bibir ini akan menjadi milik ku" ucap Daniel posesif.
drrtttt....drrrtt.. handphone Daniel bergetar..
"Halo mom" jawab Daniel.
"Apa kamu tidak punya orang tua lagi anak brengsek" teriak Isabelle, ibu Daniel.
"Bisa-bisanya kamu pulang dari Jerman tidak datang kerumah orang tua mu, dasar anak pembangkang..,
mommy tidak mau tau, pokoknya hari ini kamu harus datang. Awas saja sampai kamu tidak datang, mommy akan bakar mansion mu itu".
Tut...Isabelle mematikan handphonenya.
Sebenarnya Daniel bukannya tidak mau datang ke mansion orang tuanya, hanya saja Daniel malas jika ditanya tentang pacar, mommynya itu selalu memaksa Daniel agar segera menikah, dengan alasan Daniel sudah tua dan mommynya ingin menimang cucu.
Daniel bahkan sering dijodohkan oleh orang tuanya, tapi Daniel menolaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
FUZEIN
Sibuk je dokter ni..hehhehehe...
2022-11-25
0
Umi suyanto
lho Isabel masih ada juga ....
2021-10-09
0
Daisyridone
Start like, favorit, nd komen
2021-08-24
0