Saat membuka bekalnya tiba-tiba ada suara bariton dari arah pintu ruangannya. Stella pun menoleh ke arah suara tersebut.
"Temani aku makan siang hari ini!! Ucap Daniel dengan nada dingin.
"Maaf Pak, tapi aku sudah bawa bekal, saya makan disini saja" seru Stella.
"Saya kan bilang temani saya, saya tidak bertanya kamu bawa bekal atau tidak" ucap Daniel ketus. Lalu berjalan keluar ruangan.
"Baik Pak". Stella lalu menutup bekalnya, kemudian menentengnya dan membawanya mengikuti Daniel.
Daniel memasuki ruangannya dan menutup pintu dengan keras.
Daniel sudah memesan makanan untu dua orang dari restoran terkenal. Tapi saat melihat Stella hendak memakan bekalnya, Daniel kesal. Entah kenapa dia perhatian dengan gadis itu. Bahkan membelikannya makanan. Padahal sang gadis hendak makan saat Daniel mengajaknya. Entah kenapa Daniel begitu perhatian dengan sang gadis. Ternyata Si gadis tidak peduli dengannya.
"Apa? Bahkan dia makan tanpa mengajak ku makan. Bodoh kamu Daniel. Kamu perhatian dengan dia. Sementara dia tidak peduli dengan mu. Hah..memang kamu siapanya Daniel" batinnya.
"Tapi aku kan bosnya, setidaknya dia sebagai sekretaris ku harus memastikan aku sudah makan atau tidak". ucapnya lagi.
"Akhhh, sudah lah. Kenapa aki jadi seperti ini hanya karna gadis ceroboh itu" ucap Daniel monolog.
"Tokk...tokk..tokk" Stella lalu membuka pintu ruangan Deniel sedikit dan melihat Daniel sedang berjalan mondar-mandir.
"Pak" panggil Stella.
"Apa lagi Simon, saya lagi sibuk. Pergilah. Saya tidak ingin di ganggu" seru Daniel tanpa melihat siapa yang datang.
"Tapi Pak, saya Stella bukan Pak Simon. Bapak tadi bilang saya menemani Bapak makan siang" ucap Stella.
Daniel lalu membalikkan badannya dan melihat ternyata Stella yang datang. Daniel kira Stella tidak akan datang. Dia bahkan mengira Simon yang datang mengantarkan berkas-berkas yang akan ditandatangani olehnya. Karna selain Stella, Daniel juga memerintahkan Simon untuk membantu pekerjaan Sekretaris.
"Pergilah, mood saya sedang tidak baik. Saya takut kamu terkena imbasnya" kata Daniel.
"Baiklah kalau begitu Pak, saya permisi dulu. Jangan lupa makan siang Pak" Ucap Stella lalu meninggalkan Daniel.
"Tunggu, kamu mau kemana?" Tanya Daniel.
"Saya mau keruangan saya Pak. Bukankah tadi bapak menyuruh saya pergi".
"Tapi itu tadi, sekarang temani saya makan siang". Daniel lalu menuju meja dimana makanan yang sudah dipesannya tadi diletakkannya. Stella mengikuti langkah Daniel lalu duduk berhadapan dengan Daniel.
"Apa Bapak akan memakan semua makanan ini? Tanya Stella saat melihat cukup banyak makanan yang teletak di meja tersebut.
"Siapa bilang itu untuk ku saja, saya memesannya untukmu juga". Ucap Daniel.
"Terima kasih Pak, tapi saya bawa bekal dan saya makan bekal saya saja". Seru Stella.
"Hmm..ya sudah, jika kamu tidak mau buang saja". Kata Daniel dingin.
"Tapi Pak, makanan ini sayang dibuang. Bagaimana jika diberikan saja kepada karyawan atau OB saja Pak".
"Kenapa kamu selalu membantah perkataan saya, saya bilang buang ya buang saja. Itu dibeli untuk mu bukan untuk orang lain. Karna kamu tidak mau jadi dibuang saja". Ucap Daniel dengan suara sedikit tinggi.
Stella bingung dengan sikap atasannya yang satu ini. Dia hanya merasa makanan tersebut sayang dibuang. Masih banyak orang di luar sana yang belum bisa menikmati makanan dengan layak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Umi suyanto
Stella agak kiper ya
2021-10-09
0
Vanny Kaunang
kok aq jadi puyeng ya baca setiap kata diulang ulang dan di longkap longkap.
2021-09-04
0
Tri Sulistyowati
galak.banget.boss
2021-08-22
1