Stella langsung menutup pintunya namun ditahan oleh Daniel. Akhirnya Daniel bisa masuk ke dalam.
"Tolong buatkan aku sarapan, aku sudah lapar. Dan jangan lupa juga bawa bekal untuk makan siang ku nanti" ucap Daniel memerintah Stella.
"Tapi Pak, ehh maksud saya Daniel" ucap Stella ketika melihat Daniel menatapnya.
"Saya tidak punya bahan-bahan makanan yang lengkap, saya tidak sempat belanja. Lagian kenapa tidak sarapan di rumah mu saja"
"Kamu cerewet banget sih, udah sana masak saja pakai bahan yang ada dulu"
"Baiklah".
Stella menghidangkan nasi goreng di meja dapur lalu memanggil Daniel yang ada di ruang tamu.
"Maaf jika masakan ku tidak seenak masakan yang sering kamu makan di rumahmu" ujar Stella pelan.
"Aku suka. Aku mau kamu bawa bekal untuk ku setiap hari dan tidak ada penolakan" ucap Daniel. Sejak dia memakan bekal Stella kemarin, Daniel sangat menyukai masakan Stella.
"Hmm, mana bisa aku menolak. Aku kan masih butuh pekerjaan" batin Stella.
|||||||||
"Pak, saya turun disini saja, saya tidak mau orang kantor berpikiran aneh ketika melihat saya datang bersama Bapak" ujar Stella dengan formal.
"Aku bos nya di kantor ini, jadi aku bebas mau datang dengan siapa saja ke kantor ini". Ucap Daniel tetap mengemudi tidak memperdulikan permintaan Stella.
Saat ini mereka sedang berada di parkiran kantor. Beberapa karyawan melihat mereka keluar dari mobil. Daniel dan stela lalu berjalan memasuki kantor menuju lift khusus untuk direktur.
"Ganteng banget sih Pak Daniel, aku pengen jadi sekretarisnya, tiap hari bisa jumpa sama pak Daniel" ucap salah seorang karyawan kemudian melamun dan senyum-senyum sendiri.
"Masih pagi udah nge halu, nohh liat lipstik yang lo pake udah sampai ke muka lo" ucap karyawan lainnya menyadarkan temannya.
"Akhhh, kenapa kamu gak bilangin dari tadi sih, mana udah sebanyak ini lagi"
"Makanya, kerjaan jangan nge halu mulu".
"Ting" pintu lift terbuka. Daniel keluar dari lift disusul oleh Stella. Mereka masuk keruangannya masing-masing.
Siang harinya,Cathy menemui Stella di ruangnnya untuk memastikan keadaan Sahabatnya.
"Stel, kamu baik-baik saja kan?. Pak Daniel tidak melukai mu kan?. Aku khawatir banget sama kamu".
"Aku baik-baik saja Cath, terima kasih karena sudah mengkhawatirkan ku"
"Syukurlah kalau begitu. Kayaknya si Bos suka sama kamu deh Stel, buktinya dia langsung marah banget kmaren waktu kita di Club'. Si Bos langsung menghajarnya sampai tak bergeming lagi" ucap Chaty.
"Apaan sih, pak Daniel kan udah bilang karna tidak ingin nama baik perusahaannya rusak. Jelas-jelas kamu dengar juga".
"Aku gak percaya hanya karena itu Stel, Bos pasti suka sama kamu"
"Stel, kita ke kantin yuk" ajak Cathy.
"Drtt..drrtttt.." ponsel Stella berbunyi.
"Apa kamu tidak tau sekarang jam makan siang? Kamu dimana?"
"Saya akan segera kesana Pak"
"Aku beri waktu 2 menit untuk sampai ke ruangan ku, tuttt.." Daniel mematikannya.
"Sejak kapan kamu dan Pak Daniel makan bersama?, Apa kamu juga yang nyiapin makanan Pak Daniel?" Tanya Cathy saat melihat Stella membawa 2 kotak bekal.
"Aku sudah duga kalau kalian punya hubungan khusus" . seru Cathy.
"Tidak kok Chath, ini tidak seperti yang kamu duga" sangkal Stella.
"Uuhhh... Wajahmu memerah Stel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Umi suyanto
Cathy tuh Sono Uber si simon
2021-10-09
0
Alfia Amira
cathy nih pasti panggilan nya keket , wkwkwkwk
2021-10-04
0
Tri Sulistyowati
jangan boong
2021-08-22
0