Pagi menjelang, Alia terbangun dari tidur nyanyaknya. Bola mata lia berputar mempwrhatikan seluruh ruangan kamar dengan nuasa silver dan begitu rapi hingga nyaman di pandang mata.
Sebelum Lia mencari keberadaan Dimas. Lia memilih untuk mandi.
Cukup lama Lia menghabiskan waktu untuk membersihkan diri dan setelah itu Lia keluar dari kamar dan menghampiri Dimas yang sedang menikmati kopi sambil membaca koran.
"Pagi Lia." sapa Dimas yang mengetahui Lia sedang duduk di hadapannya.
"Pagi mas. Mas Dimas tadi malam tidur di mana?" Tanya Lia penasaran.
"Mas tidur di samping kamu." jawab Dimas santai membuat Lia kelotot.
"Jangan marah, mas cuma bercanda. Tadi malam mas tidur di sofa, soalnya kan mas cuma punya satu kamar dan sedang kamu tempati."
"Ya udah. gak usah di bahas. Ayo sarapan dulu. Mas sudah lapar nunggu dari tadi."
Lia memperhatikan menu sarapan yang lumayan lengkap.
"Mas masak sendiri atau pembantu. Tapi kalau ada pembantu kok sepi banget." Lia celingak celinguk mencari sosok lain di apartermen itu.
"Kamu nyari siapa? tak akan ada orang lain selain kita berdua."
"Jadi mas gak punya pembantu. Terus mas masak sendiri."
"ha..ha...." Tawa Dimas, " manalah mas sempat masak, mas selalu pesan makanan untuk sarapan. Makanya nikah sama mas biar mas ada yang ngurus." ucap Dimas namun Lia hanya terdiam dan memilih untuk sarapan.
"Mas lo mas berangkat kerja. Lia juga mau berangkat buat bertemu Alfin. Kasian kalau Lia kesiangan kesana." izin Lia.
"Nanti Mas yang antar dan sore mas jemput sepulang dari kantor. Mas mau menghahiskan malam ini bersama sayang. Soalnya waktu mas hanya tinggal satu hari sebelum kamu di ambil Toni." ucap Dimas sambil menikmati sarapannya.
Sesuai ucapan, Dimas mengantarkan Lia ke rumah bara. Dan langsung berangkat ke kantor.
Saat Lia datang langsung di sambut senyum Alfin dan meronta ingin segera di gendong Lia. Alfin sepertinya sudah sangat rindu dengan Lia.
"Kesayangan bunda sudah kangen dengan bunda ya." ucap Lia sambil mengambil Alfin dari gendongan Ayu.
"Mbak Lia, rupanya orangnya tampan ya, gak kalah dengan pak Bara. Bagi resepnya dong mba biar di lirik cowok-cowok tampan dan tajir melintir."
"Ihhh.. mbak Ayu ini. Lia malah gak pengen di sukai mereka, soalnya bikin Lia gak berkutik." Lia dan Ayu pun tertawa bersama sambil kembali masuk kedalam rumah.
"Oh mbak Lia, Ayu hampir lupa dapat pesan dari pak Bara. Ada hadiah buat mbak Lia suruh ngambil di kamarnya."
"Memangnya mas Bara kemana mbak?"
"Pak Bara dan pak Akas pergi keluar kota sedang mengurus proyeknya di sana."
"Ohhhh gitu ya..Lia mau nyusui Alfin dulu. Dari tadi sudah repot dianya."
Seharian Lia kenghabiskan waktu bersama Alfin sampai tak terasa Dimas datang menjemput.
Lia kembali ikut bersama Dimas dan menghabiskan waktu bersama.
"Kita mau kemana mas?" tanya Lia.
"Mau jalan- jalan menghabiskan waktu bersama. Emmm pertama kita mau kemana mau nonton atau belanja?"
"Sepertinya nonton seruh deh mas, lagian Lia sudah lama gak nonton asal jangan film horor. Lia takut."
"Baiklah acara malam ini kita nonton bisa terus belanja lanjut makan malam gimana?
"Terserah Lia ikut aja."
Lia dan Dimas akhirnya menentukan untuk nonton bioskop film terbaru tentang zombie, membuat Lia sering kali sembunyi di pelukan Dimas karena takut.
Dua jam nonton membuat Lia sedikit berkeringat karena takut. Setelah selesai nonton mereka menghabiskan waktu untuk belanja dan Lia mendapat tas dari Dimas setelah selesai cuci mata, Dimas dan Lia makan malam bersama.
"Terima kasih Lia sudah membuat dua hari ini begitu indah. Tak ingin rasanya aku berpisah dan melepasmu bersama pria lain. Tapi apa boleh buat aku tak bisa mencegahmu."
"Jangan terlalu dramatis dong mas, minggu depan kan kita masih bisa bersama lagi. Lagian ini ide kalian semua."
"Ia mas tahu ini juga ide mas juga. Tapi mas rasanya gak ingin kamu bersama pria lain. Hati mas cemburu."
"Udah ahh gak usah di bahas. Gak akan ada habisnya. Mas lia boleh tanya gak?"
"Tanya apa sayang, katakan mas akan berusaha menjawahnya."
"Mas kenapa bisa putus dengan Novi?"
Dimas menarik nafas panjang, dan mulai cerita.
FLASBACK.
Dimas dan Novi kekasihnya makan malam bersama.
"Yang lehermu merah kenapa yang?" tanya Dimas saat mendapati leher novi terdapat tanda merah. Dimas tak merasa memberikan tanda itu namun Dimas pura-pura lugu dan mencari kejujuran kekasihnya.
"Ini di gigit semut, entah dari mana datangnya langsung menggigit leher aku sayang" Jelas Novi.
Dimas tak ingin berdebat dan memilih diam tak lanjut bertanya. Saat Novi pergi ketoilet Dimas menggeledah tas Novi untuk mengetahui dia selingkuh dengan siapa.
Setelah mendapatkan poselnya dan membuka sandi yang dia ketahui akhirnya Dimas mendapatkan sebuah chat yang di curigai selingkuhan kekasihnya dan di dapati juga mereka akan janjian malam ini.
Dimas segera mengembalikan ponsel Novi ketempat asalnya dan pura- pura tidak tahu.
"Mas sayang agak lama, sepertinya aku sedikit sakit perut. Aku duluan pulang ya."
"Biar aku antar ya, lagian kalau sayang pulang aku juga pasti pulang apa lagi yang di tunggu di sini."
"Gak usah yang, aku bisa pulang sendiri." Novi pun pergi namun sebelumnya novi mengecup kening Dimas dan berlalu pergi."
Dimas yang curiga dengan novi pun akhirnya memilih membuntuti novi diam diam.
Sampai akhirnya novi sampai di hotel bintang lima.
"Mau ngapain novi malam-malam ke hotel, bukanya dia punya apartermen." Dimas makin curiga dan membuntuti Novi.
Akhirnya Dimas mengetahui tujuan terakhir Novi yaitu kamar 350. Kamar yang di sewa oleh seorang pria yang Dimas pun kenal.
"Kamu keterlaluan Novi, tega sekali kamu menyelingkuhi aku. Padahal aku merelakan Pisah dengan Lia karena hasutanmu dan sekarang setelah kamu bosan kamu mau mencampakan aku begitu saja. Baiklah mulai sekarang hubungan kita sampai disini." Ucap Dimas didepan pintu kamar tempat yang novi masuki. Entah apa yang novi lakukan dengan pria itu di dalam kamar. Dimas memilih pergi dengan perasaan hancur.
"Maaf mas, aku gak bermaksud mengungkit masa lalu mas." ucap Lia.
"Gak Lia, aku yang terlalu bodoh percaya dengan wanita iblis itu dan melepaskanmu begitu saja. Mungkin ini semua sudah karmaku.
"Aku iklas saat mas memilih dia dan meninggalkan aku, mungkin mas sudah bosan denganku makanya aku memilih untuk kelepaskan mas."
Setelah menghabiskan waktu yang panjang berdua akhirnya mereka pun memilih untuk pulang istirahat dan melupakan masa lalu yang kelam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Efan Zega
kasihan dimas cintanya tak berbalas,,,apalagi sampe lia gak pilih dia,,,moga aja dimas dapat gasis yg baik
2021-02-09
0
Dwi Nurhayati
pasti seru nanti pas hari pemilihan 😂😂😂
lanjuutt Thor 💞💞💞
2021-02-05
0
Shakira Keyyila Zahra
lanjut..
2021-02-05
0