Dimas 1

Dua hari telah berlalu, sekenjak taruhan itu di mulai. Tak ada yang spesial kebersamaan Lia dan Bara.

Hari ini hari yang di nanti Dimas untuk menghabiskan waktu bersama lia

Dimas menjemputnya sore hari setelah pulang dari kerja.

Lia dirumah sudah siap. Tak lupa menyelesaikan tanggung jawab sebelum pergi, menyusui alfin dan menyimpan stok asinya sampai ia datang kembali besok.

Sebenarnya Lia sangat berat meninggalkan alfin. Namun apa boleh buat, Lia tak bisa menyakiti hati Dimas

"Sayang bunda harus pergi dulu ya, besok bunda kesini lagi, jangan rewel ya sayang." ucap Lia dan mencium kening dan pipi alfin yang tembem seperti bakpau.

"Mbak Lia jadi pergi?" tanya Ayu sambil mengambil Alfin dari tangan Lia.

"Iya mbak. Aku harus adil dan gak bisa egois. Aku sudah menandatangani kesepakatan itu.

"Mudah-mudahan mbak bisa menentukan mana yang terbaik buat mbak."

"Mudah- mudahan saja mbak. Doain saja Lia."

Tak lama mobil Dimas sudah sampai halaman rumah Bara. Masih mengenakan setelan jas Dimas keluar mobilnya dan menghampiri Lia yang sedang berdiri di teras bersama Ayu dan Alfin.

"Gimana Lia, apa kamu sudah siap?" tanya Dimas.

"Sudah mas, tinggal ngambil tas aja di kamar. Tunggu sebentar ya mas, Lia ambil tas dulu." ucap Lia dan Dimas pun mengangguk.

"Silahkan duduk tuan! maaf anda ini tuan Dimas ya?" tanya Ayu yang kepo.

"Iya. anda pasti tahu dari Lia ya?"

"Iya tuan. Ternyata bayangan saya gak meleset tuan memang sangat tampan dan kelihatannya baik hati dan murah senyum pula. Jarang lo saya melihat pria tampan, kaya dan kapan mau ngobrol dengan orang seperti saya."

"Ah...bibi terlalu memuji. Semua orang di mata saya sama kecuali Lia, dia orang spesial buat saya." ucap Dimas.

"Eeeeemmmm. ngomongin saya ya?"

"Gak mbak Lia, hanya ngobrol sebentar sambil nunggu mbak Lia." Jawab Ayu

"Gimana Lia, apa sudah siap. Kita langsung berangkat?" tanya Dimas dan Lia pun kengangguk.

"Mbak, Lia pergi dulu titip Alfin dan juga sampaikan pada mas Bara, Lia di jemput mas Dimas."

"Iya mbak Lia." Lia dan Ayu pun cipika cipiki sebelum pergi.

Lia pun pergi bersama Dimas meninggalkan rumah Bara. Selama di perjalanan Lia dan Dimas menghabiskan waktu di perjalanan dengan banyak ngobrol.

"Lia, kamu tahu hari ini aku bahagia sekali tanpa harus mengejar- ngejar kamu. Aku bisa bersamamu ya walaupun dua hari dalam seminggu."

" Mas, kenapa sih mas ikut-ikutan hal konyol seperti ini?"

"Kamu kan tahu kalau aku masih sayang sama kamu, aku gak rela kamu jadi milik orang lain."

"Kita lihat saja nanti, apa mas bisa meluluhkan hatiku yang sudah beku ini."

"Kita ke Cafe dulu ya, soalnya mas mau mengecek pembukuan sudah semingu mas gak kesana."

"Iya , terserah mas aja Lia ngikut aja. Oya Laila apa masih kerja di cafe mas?"

"Masih, dia sekarang jadi orang kepercayaanya mas. Benar yang kamu bilang dulu, kalau Laila memang bisa di percaya. Pantas saja kamu bela-belain dia setengah mati waktu mas tuduh dia."

"Lagian mas, nuduh orang tanpa bukti. Lia tu sudah memperhatikan kinerja Laila setiap kita ke cafe." ucap Lia mengenang masa lalu.

"Iya. Mas waktu itu memang salah gegabah mengambil tindakan. Sekarang mas sudah memberikan kepercayaan padanya."

Tak lama Dimas dan baru Lia sampai ke cafe DILIA cafe yang dirintis bersama-sama saat mereka masih pacaran dan menjadi tempat mereka menghabiskan waktu setelah bekerja. Seperti tak ada rasa lelah saat melayani pengunjung yang datang selama mereka bersama.

Cafe DILIA dirancang dengan nuansa romantis dengan sasaran remaja yang sedang menikmati indahnya pacaran.

Lia menatap nama calon cafe yang terpampang besar dengan nama DiLIA. Tak terasa Lia menitikan air mata saat mengenang kebahagian itu.

"Lia, kenapa menangis?"

"Gak mas. Lia cuma ingat masa lalu saja."

"Gak usah sedih. Kita akan memulainya lagi dari awal." Dimas menghapus air mata yang membasahi pipi lia.

Lia melangkah masuk cafe di gandeng Dimas. Saat Lia masuk betapa terkejutnya Lia. Semua tak ada yang berubah, semua sama seperti dulu.

"Tak ada yang mas rubah, semua sama seperti dulu termasuk kursi favorit kita nomor 2." ucap Dimas sambil membawa Lia ke tempat duduk yang spesial.

Saat Lia sudah duduk tak lama menu favorit Lia di cafe itu pun datang dan langsung di antarkan oleh Laila.

"Selamat menikmati makanannya nona cantik." ucap Laila.

"Laila, ini benar kamu? Aku hampir lupa dengan penampilan kamu yang sekarang." ucap Lia sambil memeluk Laila.

"Ini semua berkat kamu Lia, kalau kamu gak berusaha membelaku dan mempertahankan aku kerja di sini mungkin aku belum bisa jadi begini."

"Jangan berterima kasih padaku, terimakasih pada mas Dimas yang sudah membuat kamu jadi begini."

"Tentu saja itu Lia. Ya sudah nikmati kencan kalian, aku gak akan ganggu." Laila pun pergi meninggalkan Lia dan Dimas.

Lia kembali duduk dan menatap Dimas yang sedang menikmati secangkir kopi dan mata yang saling bertatapan.

Lia meraih tangan Dimas yang ada di atas meja dan menggenggamnya.

"makasih mas atas semuanya. Mas tak berubah sama seperti yang dulu selalu penuh kejutan buat Lia."

"Iya sayang, mas akan lakukan apapun untuk membahagiakan sayang. Mas harap sayang bisa membuka hati kembali untuk mas yang sudah pernah khilaf."

Dimas dan Lia menghabiskan waktu dengan mengenang masa lalu yang indah di cafe DILIA sambil menikmati suasana romantis cafe di tambah alunan musik dan penyanyi cafe membuat suasana makin romantis.

Tak terasa mereka menghabiskan waktu sampai pukul sepuluh dan Dimas sudah mulai lelah. Segera Dimas mengajak Lia pulang ke apartermen miliknya.

"Kita pulang ke apartermen saja ya. soalnya mas lebih betah di apartermen dari pada di rumah."

"Oke, tapi ingat sesuai kesepakatan." ucap Lia.

"Iya aku ingat. Aku janji gak akan macam- macam."

"Baiklah kau begitu. Ayo kita pergi sekarang! lagian ini sudah malam, mas mungkin jga sudah capek."

Lia dan Dimas pun pergi meninggalkan cafe dan menuju apatermen elit milik Dimas walaupun letaknya agak jauh dari cafe miliknya.

Selama di perjalanan Lia tertidur karena cukup lelah dan kenyang sedangkan Dimas fokus nyetir.

Kurang lebih satu jam. Akhirnya mereka sampai. Tanpa membangunkan Lia, dimas menggendong tubuh lia sampai ke apatermen miliknya dan setelah sampai langsung meletakkan tubuh lia di kasur dan menyelimutinya sedangkan Dimas memilih untuk mandi sebelum istirahat.

Terimakasih sudah mampir dan selalu menunggu kelanjutan cerita ini. Jangan lupa tinggalkan jejak. like, vote, favorit, komen dan hadiahnya. di tunggu.

" jejak kalian sangat berarti buat saya"

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

semoga Dimas sopan ya Thour, lia ngk di jahatin

2023-07-16

0

Yuni Tri Hastuti

Yuni Tri Hastuti

Tk kira cm kencan kok malah nginep

2021-12-28

0

Nining Bunga Rijkiya P

Nining Bunga Rijkiya P

Lia Kya piala bergilir aja
💪💪💪 thooor 🥰🥰🥰

2021-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 tanda-tanda (revisi)
4 Paket sarapan
5 Kedewasaan
6 gara-gara susu (Revisi)
7 jebakan Batman
8 KEPOMPONG KUPU-KUPU
9 Bertemu dua mantan di hari yang sama
10 coba pelan-pelan
11 berhubungan dengan mantan bos
12 Ada Rahasia
13 kisah Lia
14 Dati,Jati
15 pengumuman janda
16 bunda Lia
17 Taruhan
18 kesepakatan
19 Dimas 1
20 Dimas 2
21 Toni 1
22 Toni 2
23 Aku datang
24 Gubuk derita
25 berubah
26 pura-pura
27 masa lalu
28 Tegang
29 PANAS
30 DIA ANAKKU
31 ada yang di sembunyikan
32 kecewa
33 butuh jawaban
34 kamu tanggung jawab ku
35 apa yang aku katakan?
36 Datang tiba-tiba
37 Nyambung gak nyambung yang penting lanjut.
38 Tidur seranjang
39 Pesan terakhir
40 pemaksaan
41 ALIA SEKAR HALILINTAR
42 Nona muda
43 persyaratan
44 6 Bulan
45 Keras kepala
46 Pilihan yang sulit
47 kejutan
48 lagi
49 kabur
50 Lisa
51 jujur atau bohong
52 minuman apa itu
53 cemburu
54 Melawan
55 Khilaf
56 Jangan remehkan
57 siapa yang mau menikah
58 Sah
59 Malam panjang
60 pengen di manja
61 masalah Baru
62 kembali lagi
63 Selamat tinggal
64 Siapa dia
65 Akhir Season 1
66 S2- 1. Memulai dari awal
67 S2- 2. Menderita kanker
68 S2-3
69 S2- 4. Rencana indah
70 S2-5. Gagal dapat jatah.
71 IKLAN
72 iklan lagi...
73 Sapa
74 S2- 6.kembali
75 S2-7
76 S2-8
77 S2-9
78 S2-10
79 S2-11
80 S2-12
81 Giveaway
82 promo SMUM
83 pengumuman
84 Promo karya baru. PENGASUH PILIHAN PAK DUDA
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
tanda-tanda (revisi)
4
Paket sarapan
5
Kedewasaan
6
gara-gara susu (Revisi)
7
jebakan Batman
8
KEPOMPONG KUPU-KUPU
9
Bertemu dua mantan di hari yang sama
10
coba pelan-pelan
11
berhubungan dengan mantan bos
12
Ada Rahasia
13
kisah Lia
14
Dati,Jati
15
pengumuman janda
16
bunda Lia
17
Taruhan
18
kesepakatan
19
Dimas 1
20
Dimas 2
21
Toni 1
22
Toni 2
23
Aku datang
24
Gubuk derita
25
berubah
26
pura-pura
27
masa lalu
28
Tegang
29
PANAS
30
DIA ANAKKU
31
ada yang di sembunyikan
32
kecewa
33
butuh jawaban
34
kamu tanggung jawab ku
35
apa yang aku katakan?
36
Datang tiba-tiba
37
Nyambung gak nyambung yang penting lanjut.
38
Tidur seranjang
39
Pesan terakhir
40
pemaksaan
41
ALIA SEKAR HALILINTAR
42
Nona muda
43
persyaratan
44
6 Bulan
45
Keras kepala
46
Pilihan yang sulit
47
kejutan
48
lagi
49
kabur
50
Lisa
51
jujur atau bohong
52
minuman apa itu
53
cemburu
54
Melawan
55
Khilaf
56
Jangan remehkan
57
siapa yang mau menikah
58
Sah
59
Malam panjang
60
pengen di manja
61
masalah Baru
62
kembali lagi
63
Selamat tinggal
64
Siapa dia
65
Akhir Season 1
66
S2- 1. Memulai dari awal
67
S2- 2. Menderita kanker
68
S2-3
69
S2- 4. Rencana indah
70
S2-5. Gagal dapat jatah.
71
IKLAN
72
iklan lagi...
73
Sapa
74
S2- 6.kembali
75
S2-7
76
S2-8
77
S2-9
78
S2-10
79
S2-11
80
S2-12
81
Giveaway
82
promo SMUM
83
pengumuman
84
Promo karya baru. PENGASUH PILIHAN PAK DUDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!