gara-gara susu (Revisi)

Setelah selesai mengurus Alfin. Lia kembali ke kamarnya untuk menyimpan barang-barang yang sudah ia bawa. Mbak Ayu datang menghampiri Lia

"Mbak Lia, bolehkah saya ikut bantu?" tanya Ayu.

"Gak usah mbak, gak banyak kok yang perlu di rapikan. Mbak Ayu istirahat aja, pasti capek jagain Alfin yang masih rewel," ucap Lia namun Ayu tetap mau membantu.

"Mbak saya mau bilang terimakasih sama mbak Lia, kalau tadi pagi mbak Lia gak belain saya, mungkin saya sudah kehilangan pekerjaan."

"Gak usah bilang terimakasih mbak, kita ini sama-sama bekerja jadi harus saling membantu, siapa tahu nanti giliran saya yang minta tolong sama mbak Ayu," ucap Lia sambil tangannya terus menyusun baju.

Mbak ayu menatap sebuah foto yang Lia bawa , "Ini suami mbak Lia?" tanya Ayu

"Iya itu almarhum suami saya mas Rian."

"Almarhum suami mbak tampan sekali, serasi banget dengan mbak, tapi sayang sudah duluan ninggalin mbak."

"Mungkin jodoh saya sama mas Rian cuma sampai di sini mbak, saya juga gak bisa larut dalam kesedihan berlarut-larut. Bukan berarti saya melupakan mas Rian, dia akan selalu di hati saya seumur hidup."

"Benar kata mbak, walaupun di tangisi empat puluh hari empat puluh malam, orang yang sudah meninggal gak mungkin bisa balik lagi. Mbaknya yang sabar ya, Suatu hari nanti pasti akan ada yang bisa menggantikan mas Rian buat jagain mbak."

"Mbak Lia, dipanggil pak Bara turun untuk makan siang." Bi sumi memanggil Lia dari balik pintu.

"Mbak Lia makan dulu sana, biar ada tenaganya."

Lia dan Ayu pun keluar kamar. Lia datang menghampiri Bara yang tengah menunggu Lia di meja makan.

Bara dan Lia menikmati makan siang bersama dengan menu masing-masing. Bi Sumi mengantar segelas susu hangat rasa cokelat untuk Lia.

Lia hanya menatap susu yang ada di gelas, matanya tak mau berkedip menatap segelas susu seperti sedang menatap monster pemakan manusia.

"Lia, kenapa di liatin, cepat diminum nanti keburu dingin."

"Bagaimana cara minumnya pak?" mencicipinya aja sudah mual apa lagi suruh menghabiskan, bisa keluar semua isi perut saya."

Bara menghampiri Lia dari belakang dan kini wajahnya berada di samping Lia.

"Lia kamu suka minum apa?" tanya Bara dengan suara lembut di telinga Lia.

"Saya suka minum jus jeruk pak."

"Anggap saja ini jus jeruk yang sangat enak, apa kamu mau minumnya kalau ini jus jeruk."

Bara mengambil gelas yang berisi susu dan langsung mengarahkannya ke mulut Lia untuk meminumnya. Berlahan Lia meminumnya sampai habis dan setelah selesai sebuah ciuman mendarat di pipi Lia. "Anak pintar," Bara mengusap rambut Lia dan Lia baru menyadari bahwa Bara baru saja di dekatnya dan telah mendapat ciuman dari bara.

"Apa yang bapak lakukan pada saya, kenapa bapak mencium pipi saya." teriak Lia

"Uuuussstttt Jangan nyaring-nyaring, itu cuma buat hadiah kamu sudah menghabiskan segelas susu tanpa rasa mual."

"Susu, kapan saya menghabiskan susu ini, perasaan belum saya minum, kalau sudah Kenapa saya gak mual."

"Karena susunya gak mau di lihati jadinya dia langsung lari keperutmu."

Lia kebingungan sendiri dengan apa yang dia lakukan, sedangkan Bi Sumi hanya menahan tawa, melihat cara pak Bara menghipnotis Lia yang takut minum susu.

Bara meninggalan Lia dengan tersenyum melihat tingkah Lia yang lucu. Lia sendiri yang masih bingung sambil memandangi susu yang sudah habis.

"Susu-susu apa benar kamu sudah masuk keperutmu?"

"Bi, apa bi Sumi liat larinya susu di gelas ini?"

"Ya ampun non, mana bisa susu berjalan sendiri sedangkan gelasnya masih di depan non Lia, berarti sudah non minum."

"Tapi kok gak muntah bi? dan lidah saya gak terasa minum susu."

"Sudah non, jangan dipikirkan lagi, nanti malam juga minum susu lagi."

Tak ada aktivitas yang Lia lakukan selama Alfin tak minta ASI, Lia memilih menonton TV sambil.

Malam harinya Lia dan Bara akan menemui Klein yang mengundang makan malam.

Lia memakai gaun panjang warna coklat, Bara yang melihat penampilan Lia, sangat terpesona, dan baru melihat Lia yang berdandan kerena Lia suka yang natural.

Akas sudah lebih dulu sampai ke salah satu restoran Meranti dan juga sudah datang Klein yang mengundangnya

Saat sampai restoran tiba-tiba tangan Lia gemetaran saat di ketahui kliennya adalah mantan bosnya.

"Lia kamu gak papa? kenapa tanganmu gemetaran."

"Kenapa bapak gak bilang kalau kliennya pak Toni."

"Kamu kenal, terus apa hubungannya dengan tanganmu yang gemetaran."

"Saya selalu begini kalau ketemu namanya Mantan. Dia mantan bos saya, yang sangat licik apapun yang dia mau harus dia dapatkan, saya pernah berkerja dengan beliau hanya bertahan enam bulan, saya gak kuat dengan mesumnya beliau."

"Gak usah kuatir, kan ada saya." bara menggenggam tangan Lia untuk mengurangi tangannya yang gemetaran.

"Selamat malam pak Bara dan Lia sayang. Terimakasih sudah mau datang."

"Gimana kabarmu Lia, sudah lama kita gak bertemu." mata Toni berkeliaran menatap tubuh Lia dan membuat Lia sangat risih

"Saya baik, maaf anda sedang berbisnis dengan pak Bara bukan dengan saya."

Makan malam pun berjalan lancar dan kerjasama kontrak pun berjalan lancar.

Lia yang masih risih dengan tatapan nakal Toni, ternyata di perhatikan Bara, segera saja Bara menyudahi acara makan malam dan ingin beranjak pergi.

"Tunggu dulu sebentar pak Bara, saya ingin Lia besok yang mengantarkan berkas-berkas yang perlu di tandatangani ke kantor saya, saya tidak mau yang lain." ucap Toni

Terpaksa bara mengiyakan permintaan Toni, karena untuk mendapatkan kerjasama dengan perusahaan Toni bukanlah hal mudah.

Dengan senyuman penuh kemenangan Toni pun pergi dahulu dan masih sempat-sempatnya tangan pak Toni meremas tangan Lia memberi kode nakal.

Hati Lia menjadi kacau, melihat Pak Toni mendapatkan kesempatan untuk menggoda dirinya lagi seperti waktu iya bekerja jadi sekertarisnya.

Tanpa bicara Lia pergi dulu meninggalkan Bara dan menghapus air mata yang sempat menetes di pipi.

Tak lama Bara pun muncul dan duduk di sebelah Lia.

"Lia maafkan aku, aku tahu kamu sebenarnya gak mau bertemu pak Toni lagi, tapi aku gak bisa apa-apa, jika perusahaan kita gagal bekerja sama dengan perusahaan pak Toni, posisi perusahaan kita akan anjlok dan perusahaan lain yang akan melampaui perusahaan kita " Bara berusaha menjelaskan

"Kita pulang aja pak, aku gak ingin membahasnya." jawab singkat Lia

Selama di perjalanan Lia tak banyak bicara dengan Bara. Bara sendiri tahu dengan perasaan Lia yang kecewa dengan keputusannya untuk tetap mengirim Lia menemui Toni, yang jelas-jelas ada niatan tak baik dengan Lia.

Jangan lupa tinggalkan jejak 👍❤️⭐🧿✍️ ditunggu

Terpopuler

Comments

Sinar Batu Abadi

Sinar Batu Abadi

makin seru

2023-08-10

0

Alya Yuni

Alya Yuni

Kenapa gk batalin aja Bara jngn jdikn Lia bisnismu

2022-05-07

0

Alsya Frizal

Alsya Frizal

dimaklumin aja mungkin kurang fokus jadi kata"nya ada yg kurang

2021-01-08

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 tanda-tanda (revisi)
4 Paket sarapan
5 Kedewasaan
6 gara-gara susu (Revisi)
7 jebakan Batman
8 KEPOMPONG KUPU-KUPU
9 Bertemu dua mantan di hari yang sama
10 coba pelan-pelan
11 berhubungan dengan mantan bos
12 Ada Rahasia
13 kisah Lia
14 Dati,Jati
15 pengumuman janda
16 bunda Lia
17 Taruhan
18 kesepakatan
19 Dimas 1
20 Dimas 2
21 Toni 1
22 Toni 2
23 Aku datang
24 Gubuk derita
25 berubah
26 pura-pura
27 masa lalu
28 Tegang
29 PANAS
30 DIA ANAKKU
31 ada yang di sembunyikan
32 kecewa
33 butuh jawaban
34 kamu tanggung jawab ku
35 apa yang aku katakan?
36 Datang tiba-tiba
37 Nyambung gak nyambung yang penting lanjut.
38 Tidur seranjang
39 Pesan terakhir
40 pemaksaan
41 ALIA SEKAR HALILINTAR
42 Nona muda
43 persyaratan
44 6 Bulan
45 Keras kepala
46 Pilihan yang sulit
47 kejutan
48 lagi
49 kabur
50 Lisa
51 jujur atau bohong
52 minuman apa itu
53 cemburu
54 Melawan
55 Khilaf
56 Jangan remehkan
57 siapa yang mau menikah
58 Sah
59 Malam panjang
60 pengen di manja
61 masalah Baru
62 kembali lagi
63 Selamat tinggal
64 Siapa dia
65 Akhir Season 1
66 S2- 1. Memulai dari awal
67 S2- 2. Menderita kanker
68 S2-3
69 S2- 4. Rencana indah
70 S2-5. Gagal dapat jatah.
71 IKLAN
72 iklan lagi...
73 Sapa
74 S2- 6.kembali
75 S2-7
76 S2-8
77 S2-9
78 S2-10
79 S2-11
80 S2-12
81 Giveaway
82 promo SMUM
83 pengumuman
84 Promo karya baru. PENGASUH PILIHAN PAK DUDA
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
tanda-tanda (revisi)
4
Paket sarapan
5
Kedewasaan
6
gara-gara susu (Revisi)
7
jebakan Batman
8
KEPOMPONG KUPU-KUPU
9
Bertemu dua mantan di hari yang sama
10
coba pelan-pelan
11
berhubungan dengan mantan bos
12
Ada Rahasia
13
kisah Lia
14
Dati,Jati
15
pengumuman janda
16
bunda Lia
17
Taruhan
18
kesepakatan
19
Dimas 1
20
Dimas 2
21
Toni 1
22
Toni 2
23
Aku datang
24
Gubuk derita
25
berubah
26
pura-pura
27
masa lalu
28
Tegang
29
PANAS
30
DIA ANAKKU
31
ada yang di sembunyikan
32
kecewa
33
butuh jawaban
34
kamu tanggung jawab ku
35
apa yang aku katakan?
36
Datang tiba-tiba
37
Nyambung gak nyambung yang penting lanjut.
38
Tidur seranjang
39
Pesan terakhir
40
pemaksaan
41
ALIA SEKAR HALILINTAR
42
Nona muda
43
persyaratan
44
6 Bulan
45
Keras kepala
46
Pilihan yang sulit
47
kejutan
48
lagi
49
kabur
50
Lisa
51
jujur atau bohong
52
minuman apa itu
53
cemburu
54
Melawan
55
Khilaf
56
Jangan remehkan
57
siapa yang mau menikah
58
Sah
59
Malam panjang
60
pengen di manja
61
masalah Baru
62
kembali lagi
63
Selamat tinggal
64
Siapa dia
65
Akhir Season 1
66
S2- 1. Memulai dari awal
67
S2- 2. Menderita kanker
68
S2-3
69
S2- 4. Rencana indah
70
S2-5. Gagal dapat jatah.
71
IKLAN
72
iklan lagi...
73
Sapa
74
S2- 6.kembali
75
S2-7
76
S2-8
77
S2-9
78
S2-10
79
S2-11
80
S2-12
81
Giveaway
82
promo SMUM
83
pengumuman
84
Promo karya baru. PENGASUH PILIHAN PAK DUDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!