Tiara melangkah ragu menuju meja dan cukup terkejut melihat pemandangan di depannya.
Dengan tangan gemetar Tiara menyajikan minuman ke atas meja.
Salah seorang pria yang sedang bercumbu mesra dengan dua orang wanita berpakaian sexy, merasa terganggu dengan kehadiran Tiara dan melepaskan ciumannya.
Pria itu menatap Tiara kesal dan melemparkan gelas minuman di depannya ke arah Tiara.
Prang.... suara gelas di lempar terjatuh ke lantai, untung Tiara berhasil menghindar dari lemparan gelasitu. Pria itu menatap Tiara tajam seolah-olah ingin mencabik-cabiknya.
"Siapa yang mengirim wanita jelek ini kemari, panggil manajer kalian kemari!!!" teriak pria itu.
Salah seorang wanita penghibur disana segera bergegas keluar dan tak lama terdengar langkah kaki 3 orang bergegas masuk ke dalam ruangan itu.
"Maaf Tuan saya adalah manajer disini ada yang bisa saya bantu."
"Siapa yang mengirim wanita jelek ini kemari? Apa begini cara kalian melayani pelanggan VIP? dengan mengirim sampah ini keruangan ku" ucap pria itu menatap jijik ke arah Tiara.
Dengan tubuh gemetar ketakutan Tiara menundukkan kepalanya, dan tangannya yang gemetar menggenggam erat pucuk roknya. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan air matanya.
"Ricky, siapa pelayan ini darimana kamu mendapatkannya?" tanya wanita
itu menatap tajam kearah Ricky meminta jawaban.
Ya, manejer club itu adalah seorang wanita yang tak lain adalah nona Maya. Maya, Ricky dan seorang wanita penghibur yang baru saja memasuki ruangan itu.
"Nona bukankah ini Tiara pelayan yang anda kirim ke saya melalui Bi Ana, anda sendiri yang menelpon saya meminta saya agar menempatkannya di VVIP" jawab Ricky menatap heran ke arah Maya dan Tiara.
Sedangkan Tiara sejak tadi hanya menunduk tak bersuara dengan tubuh sedikit gemetar.
Maya kembali melihat kearah ke arah Tiara, menatap wanita itu seolah tak percaya.
"Kamu..., kamu beneran tiara" tanyanya heran menatap Tiara dan mengernyitkan dahinya.
Tiara memberanikan diri mengangkat kepalanya dan menatap Maya.
"I-ia Nona Maya sa-saya Tiara nona, ucapnya dengan gugup.
"Astaga...," Maya menatap Tiara tak percaya dan menghembuskan nafasnya kasar.
"Maafkan kami atas kesalahan kami tuan dan sebagai permintaan maaf kami, hari ini semua minuman ini gratis" ucap Maya menunduk hormat kepada Pria itu.
"Baiklah aku menerima maafmu asalkan kau tambahkan lagi 2 wanita untuk melayani kami disini," ujar pria itu dengan senyuman menyeringai.
"Baik Tuan, permintaan Anda akan kami laksanakan. Sekali lagi Kami mohon maaf dan undur diri dulu tuan" ucap Maya membungkuk hormat ke arah pria itu, lalu ia menatap Tiara memintanya untuk mengikutinya keluar ruangan.
Sesampainya di ruangan Maya, Tiara di persilahkan untuk duduk di sofa.
"Bersihkan semua Noda yang menutupi wajah aslimu itu!!" bentak Maya melemparkan Tisu ke arah Tiara.
Dengan tangan gemetar Tiara mengambil tisu itu.
"Bisa-bisanya kau melakukan hal ini, sebaiknya kamu jangan dekat-dekat dengan Bi Ana. Jika nona Anggi mengetahui apa yang terjadi hari ini itu tidak akan berakhir baik untukmu" ucap Maya.
"Nona, tidak bisakah kau membiarkan penampilanku seperti ini saja. Jika dengan penampilan saya sekarang ini tidak layak untuk jadi pelayan. Saya bersedia untuk bekerja sebagai petugas kebersihan Nona," ujar Tiara memberanikan diri.
"Tidak... jika Nyonya Anggi sampai mengetahui ini semua, tidak hanya kau saja yang akan terkena dampaknya tapi juga Saya, Ricky dan Bi Ana. Apa itu yang kau inginkan?" ucap Maya menatap tajam Tiara.
"Maafkan saya Nona karena menyusahkan kalian semua" Tiara menundukkan kepalanya takut dengan tatapan Maya yang seolah-olah ingin menelannya hidup-hidup.
"Saya permisi ke kamar kecil dulu nona untuk membersihkan wajah saya."
"Silahkan... dan camkan perkataan saya baik-baik, jangan coba-coba berbuat ulah lagi."
Nona Maya terus menatap Tiara tajam tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.
Dengan langkah gontai Tiara menuju ke toilet wanita dan membawa sekotak tisu di tangannya. Sesampainya di toilet Tiara menatap dirinya di cermin memperhatikan sosok bayangannya gadis bertompel, berkacamata tebal dengan kawat gigi dan kulit sawo matang.
Terdengar suara langkah kaki orang berlari menuju ke Toilet wanita.
Brak..., karena lantai yang basah dan pria itu berlari kencang akhirnya ia terjatuh di hadapan Tiara.
Tiara terkejut dan ingin berteriak tapi Dengan cepat pria itu bangun membekap mulut Tiara dan menariknya ke salah satu bilik toilet.
"Tampannya" gumam Tiara dalam hati.
Tiara melongo memperhatikan pria itu. Pria muda yang sangat Tampan dengan kemeja depannya yang bersimbah darah karena luka dari keningnya. Pria itu menatap Tiara memohon untuk tidak bersuara.
"Nona tenanglah aku berjanji tidak akan menyakitimu, tapi aku mohon tolong bantu saya. Jika anda mau bekerjasama dengan saya, saya berjanji akan mengabulkan permintaan Anda Nona" ucap pria itu memohon.
Tiara mengangguk menyetujui dan pria itu melepaskan bekapan Tiara.
Tiba-tiba terdengar langkah kaki beberapa orang masuk ke dalam ruangan toilet.
"Cepat periksa!!! bagaimanapun caranya kita harus menemukannya"
Mendengarkan perintah itu mereka segera menyebar, menendang setiap bilik toilet yang ada disana. Sampai di bilik toilet yang posisinya paling ujung terkunci dengan segera mereka mengetuk dengan kasar.
Tok tok tok tok...
"Cepat buka atau aku dobrak!!!"
"Maaf pak perut saya sakit dan ini belum selesai" sahut Tiara dari balik pintu.
Prett..tet...teetttt, tiba-tiba terdengar suara kentut dari dalam bilik toilet itu.
"Dasar brengsek" ucap Pria itu menggebrak pintu toilet dan segera pergi menjauh dari situ.
Tiara dan Pria yang bersamanya dibilik toilet itu akhirnya menarik nafas lega mendengar langkah kaki menjauh dari mereka.
"Haruskah kau mengeluarkan bunyi yang menjijikkan itu dari mulutmu" protes pria itu kesal, sementara kedua tangannya terus menekan keningnya menggunakan sapu tangan untuk menghentikan pendarahan.
"Dasar cerewet, tidakkah kau tau karena suara yang menjijikkan itu kita selamat" ucap Tiara sambil membuka pintu toilet menolehkan kepalanya keluar dan mengamati keadaan sekitarnya.
"Hai kau! cepat ambil HP di kantong celanaku dan hubungi orang yang bernama Roy suruh dia segera kemari" ucap pria itu.
"Kau ini, dari tadi bisanya hanya memerintah saja kenapa tak kau lakukan sendiri" jawab Tiara cuek.
"Apa matamu buta, tidakkah kau lihat kedua tanganku ini" ucapnya sambil terus menekan lukanya.
"Tapi ingat jangan lupa janjimu, dan yang aku inginkan adalah bebas dari tempat ini jangan lupa untuk menebusku. Ingat baik-baik namaku Tiara."
Pria itu tidak menjawab Perkataan Tiara, dia merasakan kepalanya yang berdenyut hebat dan pandangannya yang mulai meremang. Pria itu kemudian mendudukkan dirinya di Toilet dan bersandar di tembok.
Sambil mendengus kesal Tiara segera mengambil HP yang ada di celana pria itu dan keluar dari toilet menghubungi orang yang bernama Roy.
Selesai menghubungi orang yang bernama Roy Tiara kembali ke dalam bilik toilet untuk mengembalikan HP pria itu. Tiara terkejut melihat Pria itu sudah tak sadarkan diri, tangannya terkulai lemas di samping tubuhnya dengan darah yang masih menetes dari keningnya.
"Astaga, kenapa pakai acara pingsan segala sih."
Dengan cepat Tiara menghampirinya lalu merobek ujung baju pria itu, mengikatkan ke luka pria tersebut yang sudah tak sadarkan diri. Tiara tidak mungkin merobek bajunya karena bajunya sudah terlihat sangat pendek.
"Mudah-mudahan si Roy itu cepat datang, untung saja hari ini toilet sepi. Apa yang harus aku katakan jika ada orang melihat pria ini di dalam toilet perempuan" gumam Tiara.
Tak lama terdengar langkah kaki banyak orang, mendekat ke arah Tiara, dengan cepat Tiara menutup pintu toilet karena khawatir penjahat tadi kembali mencarinya.
Tok tok tok...
"Tuan muda apakah Anda di dalam, ini saya Roy tuan"
Tiara segera membuka pintu dan terlihat beberapa orang berjejer mengenakan jas hitam dan juga terdapat seorang dokter diantara mereka.
TBC
Mohon maaf untuk typo yang masih bertebaran.
Jangan lupa like vote dan komentarnya ya terimakasih 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Epifania R
suka
2021-10-19
1
cloe
jgn jodohkan tiara yg muda dan polos dgn dimas yg penjahat kelamin
2021-09-18
0
Alidcantik Nurmaulidiah
mulai seru ceritanya, lanjut thor...
2021-08-10
0