Tiara Duduk di atas tempat tidur di dalam sebuah kamar, dengan posisi tangan memeluk kakinya yang ditekuk.
Suasana kamar terlihat sangat gelap tanpa lampu penerangan, pandangannya menerawang ke depan dengan air mata yang terus mengalir.
Tiara bingung apa yang harus dilakukan dan bagaimana dengan masa depannya nanti?
Dia terus memikirkan perkataan Dimas kemarin dan kira-kira keputusan seperti apa yang harus ia ambil nantinya.
Flash back on.
Dimas menceritakan kepada Tiara bagaimana kelicikan dan sepak terjang Nyonya Anggi di lingkaran dunia malam.
Tiara masih terus terisak dengan Air mata yang terus mengalir.
Dimas mengangkat tangan kanannya menyentuh pipi Tiara dan menghapus air mata Tiara dengan lembut.
"Aku bisa membebaskanmu dari jeratan Nyonya Anggi" ujar Dimas masih menghapus air mata di pipi Tiara.
Tiara sedikit tersenyum lega mendengar ucapan Dimas yang mau menolongnya, seolah-olah beban berat yang menindih dadanya terangkat perlahan.
"Tapi..., untuk itu kau harus menyetujui persyaratanku" ujar Dimas menatap Tiara tajam.
Seketika senyum Tiara menghilang dan dadanya kembali sesak, mendengar ucapan Dimas.
"Tidak bisakah kau menolong orang yang kesusahan sepertiku tanpa syarat" ucap Tiara terisak sambil mengerucutkan bibirnya.
"Aku bukan panti sosial Nona" ucap Dimas menyeringai.
Tiara tertunduk menahan air matanya yang akan kembali mengalir, tangannya mengepal erat.
Dia bingung dengan semua yang terjadi padanya dan apa yang harus ia lakukan.
"Bagaimana?" ucap Dimas membuyarkan lamunannya.
Dimas pun memberitahu Tiara tentang seperti apa persyaratannya, dan Tiara terlihat bimbang sehingga tidak tau harus menjawab apa.
Tiara benar-benar bingung dengan apa yang dia hadapi, ia hanya diam dengan air mata yang lagi-lagi mengalir di pipinya tanpa permisi.
Dimas yang melihat Tiara diam saja, akhirnya ia memberi waktu 2 minggu untuk Tiara memikirkan apa keputusannya?
"Kamu tidak perlu khawatir karena selama batas waktu kamu belum mengambil keputusan aku akan meminta Nyonya Anggi agar kau tidak melayani Pria manapun."
"Jadi pikirkan baik-baik apa keputusanmu"
"Jika sampai batas akhir kau belum juga memutuskannya maka perjanjian kita gugur, dan nasibmu ada di tangan Nyonya Anggi" ucap Dimas menatap Tiara lekat."
Flashback off
Tiara menghembuskan nafasnya kasar memikirkan nasibnya. Tak lama terdengar suara ketukan pintu dari luar.
Tok tok tok.
Tiara langsung mengubah posisinya berpura-pura tertidur dalam posisi miring dengan menutupi seluruh tubuhnya.
Ceklek.
Suara pintu terbuka diikuti suara langkah kaki masuk ke dalam kamar Tiara.
Melihat ruangan yang sangat gelap orang itu langsung menuju saklar lampu dan menghidupkannya.
Orang itu menatap kearah tempat tidur, menggelengkan kepalanya lalu berjalan cepat mendekat ke tempat tidur.
Dengan cepat dia meraih selimut yang menutupi tubuh Tiara dan menghempaskannya.
"Apa kau pikir tempatku ini penampungan orang miskin!!! hingga seenaknya saja kau tertidur sementara yang lainnya sibuk bekerja", tatap wanita itu tajam.
"Nyo... Nyonya ma-maafkan saya, karena saya tidak sengaja ketiduran"
"Tu-tuan Dimas mengatakan kalau saya ti-tidak boleh me-melayani pria manapun" jawab Tiara terbata-bata mencoba membela diri.
Ya, orang yang masuk kedalam kamar itu adalah Nyonya Anggi.
Tiara mengubah panggilannya dari Ibu menjadi Nyonya karena Tiara merasa panggilan Ibu tidaklah pantas untuk orang yang sifatnya sangat licik seperti Nyonya Anggi.
Sikap dan sifatnya sama sekali tidak mencerminkan sosok seorang Ibu.
Nyonya Anggi tertawa mengejek mendengar ucapan Tiara.
"Dengar, disini bosnya adalah saya bukan Tuan Dimas."
"Disini perintah saya yang berlaku, sekalipun Tuan Dimas memintamu untuk tidak melayani Pria ditempat tidur bukan berarti kau bisa tidur-tiduran seenakmu sendiri."
"Cepat bangun!!! bersihkan dirimu dan ganti bajumu dengan baju pelayan, kau bisa minta bajunya sama Maya.
"Kau akan melayani tamu mengantarkan minuman di Night club yang aku miliki, nanti anak buahku yang akan mengantarmu."
"Cepatlah bersiap kau harus sudah ada di bawah dalam waktu setengah jam, kalau tidak kau tanggung sendiri akibatnya" ucap Nyonya Anggi lalu berlalu meninggalkan Tiara.
Tiara langsung segera berlari mencari Maya dan meminta baju pelayan untuk bekerja di Night club. Setelah mendapatkan bajunya dia langsung mandi dan bersiap.
Di dalam kamar Tiara yang sudah berpakaian menatap dirinya di cermin.
"Huff..." Ia menghembuskan nafasnya kasar dan menggelengkan kepalanya melihat penampilannya.
Ia merasa risih dengan bajunya yang terlihat agak terbuka di bagian dadanya sehingga memperlihatkan sebagian buah dadanya.
Dan juga roknya yang sangat pendek sehingga memperlihatkan pahanya yang putih mulus.
"Ya, Tuhan....!! pakaian macam apa ini, bisa bahaya kalau bekerja menggunakan pakaian ini."
Tiara kemudian membuka kembali bajunya dia membuka lemari pakaian yang ada di samping meja riasnya.
Mengambil pakaian kemeja putih dengan rok sepan tiga perempat bewarna hitam, lalu mengenakannya.
Dengan langkah cepat Tiara turun kebawah untuk menemui Nyonya Anggi dan Anak buahnya.
"Apa yang kau kenakan?"
"Apa kau tidak mendengarkan perintahku!!!" teriak Nyonya Anggi kepada Tiara.
"Ma- maaf Nyonya, ta-tapi jika saya mengenakan pakaian itu, saya bisa jadi sasaran pria hidung belang."
"Sa-saya takut Nyonya" ucap Tiara terbata-bata sambil menundukkan kepalanya, dengan tangannya yang mengepal erat.
"Ganti bajumu sekarang juga!! kalau tidak akan Aku robek-robek bajumu itu."
"Apakah kau ingin menjadi pelayan tanpa mengenakan sehelai benang pun di badanmu" ucap Nyonya Anggi tersenyum menyeringai.
********
TBC.
Mohon maaf untuk typo yang bertebaran🙏. Jangan lupa like, vote dan komentarnya ya terimakasih. 🤗😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Aisyah Aqilah
visual nya thor
2022-01-04
0
MustikaDyahSukmawati[BundaIke]
🦡🦨🐍🐙🦑🦈🐊🦊🦅😈👿👹👺☠️🐷🐽🐗🦎🐁🐀🐖🦇🕷️🦂🕸️🐜🦗🦟🐞
2021-12-23
0
Epifania R
keluar dari tempat iblis itu
2021-10-19
0