"Ganti bajumu sekarang juga!! kalau tidak akan Aku robek-robek bajumu itu."
"Apakah kau ingin menjadi pelayan tanpa mengenakan sehelai benang pun di badanmu" ucap Nyonya Anggi tersenyum menyeringai.
"Ba-baik Nyonya, Aku akan mengganti bajuku. Ta-tapi A-aku akan mengganti bajuku sesampainya di Night club, bolehkan Nyonya?" jawab Tiara gugup.
"Baiklah aku menyetujui permintaanmu kali ini" Nyonya Anggi mengalihkan pandangannya dari Tiara menatap anak buahnya.
"Dan kalian harus pastikan Dia mengganti bajunya sesampainya di Night club kalau dia menolak robek saja baju yang ia kenakan. Kalian mengerti" ujar Nyonya Anggi menatap tajam ke anak buahnya.
"Baik Nyonya, anda tidak perlu khawatir kami akan melakukan semua perintah Nyonya."
******
Sesampainya di Night club di ruangan ganti karyawan, Tiara langsung mengganti bajunya. Dan menaruh baju yang sebelumnya ia kenakan ke dalam loker.
Di dalam ruangan itu sudah ada wanita paruh baya yang tengah membersihkan ruangan itu, Ia memperhatikan Tiara yang berdiri diam di depan cermin sambil menghela nafas kasar.
"Kamu anak baru, ya?" Tanya wanita paruh baya itu kepada Tiara sambil terus menyapu ruangan itu.
"Kenapa kamu kerja disini, kalau kamu tidak nyaman dengan pakaian itu" tanyanya lagi.
...Tiara tidak menjawab pertanyaan orang itu. Ia terus memandangi pantulan dirinya di cermin, dengan mata merah menahan air matanya yang ingin menerobos keluar....
"Kalau kau tidak nyaman kenakanlah ini" wanita paruh baya itu menyodorkan stocking hitam ke Tiara.
"Apa tidak apa-apa mengenakan ini?" tanya Tiara menatap wanita itu ragu.
"Tidak apa-apa, jangan khawatir jika mereka memarahimu bilang saja Bibi Ana yang menyuruh mengenakan itu, siapa namamu?"
"Saya Tiara, Bi"
"Kamu pasti korban tipuan si Anggi, wanita gila itu semakin bertambah gila saja kelakuannya."
"Kalau dia menindasmu katakan saja padaku, aku sudah tidak sabar ingin memukul kepalanya dengan sapuku ini" ucap Bibi Ana sambil mengacung-acungkan sapunya.
"Bibi bicaranya jangan keras-keras, bagaimana jika anak buahnya Nyonya Anggi mendengar. Mereka ada di luar sekarang" ucap Tiara setengah berbisik.
"Biarkan saja aku tidak takut dengan mereka" ucap Bi Ana semakin mengeraskan suaranya.
Tok tok tok tok....
Suara gedoran pintu dari luar.
"Cepat keluar!!! jangan bergosip di dalam, apa kau ingin merasakan hukuman dariku" teriak anak buah Nyonya Anggi dari luar.
Bi Ana yang mendengar teriakkan dari luar segera melangkahkan kakinya menuju pintu dan membukanya. Bi Ana mengangkat sapunya ke atas dan memukuli anak buah Nyonya Anggi yang berjumlah dua orang secara bergantian.
"Ampun Bi, ampun... ucap mereka bersamaan dengan posisi tangan melindungi kepala mereka.
"Kalian bilang apa tadi ingin menghukum ku, rasakan ini, rasakan..." Nyonya Anggi terus memukuli mereka.
"Maaf Bi, maaf... kami tidak tau kalau bibi yang ada di dalam. Kami mengatakan itu pada Tiara, bukan Bibi" ucap salah satu dari mereka.
"Hai cepat keluar!! ganti baju lama amat, atau mau aku robek bajumu!! teriak salah satu anak buah Nyonya Anggi sambil kepalanya mendongak ke dalam ruangan ganti.
Tiara yang sudah selesai mengenakan stocking hitam berjalan keluar, menghampiri mereka.
Bi Ana yang merasa gemas mendengarkan teriakan orang itu langsung kembali memukuli kepala orang itu dengan sapu.
"Aw, sakit Bi" ucap orang itu dan mengusap-usap kepalanya yang terkena pukulan.
"Kamu tadi bilang apa? mau merobek bajunya!! teriak Bi Ana sambil mengacungkan sapunya.
"Sekarang buka bajumu, Kamu juga!!" teriak Bi Ana kepada kedua orang itu.
"Tapi Bi, tadi dia yang berteriak kenapa saya juga kena" orang itu menunjuk ke temannya yang tadi berteriak.
"Aku tidak peduli, kalian berdua buka baju kalian!!"
"Kalian lihat ruangan itu, aku tadi belum mengepel ruangan itu dan ada air bekas pel didalam. Pel ruangan itu menggunakan baju kalian" perintah Bi Ana sambil menunjuk ke ruang ganti.
"Awas saja kalau kalian tidak melaksanakan perintahku, akan ku paksa kalian mengenakan baju yang sama dengan Tiara dan melayani pelanggan disini" ucap Bi Ana yang terus saja memarahi mereka sambil mengacung-acungkan sapunya.
Tiara menatap mereka heran. Bagaimana mungkin anak buah Nyonya Anggi yang berwajah sangar, berbadan tegap dengan berbagai macam Tato yang terlihat di lengan mereka takut terhadap Bi Ana. Yang berbadan kecil dan usianya sudah paruh baya. Apalagi Bi Ana hanyalah seorang Cleaning servis.
Siapa sebenarnya Bi Ana? batin Tiara.
"Ta-tapi Bi kami harus mengantar Tiara ke bar untuk melayani pelanggan dan mengantarkan minuman ke ruangan VIP."
"Aku yang akan mengantar Tiara, kalian disini saja. Bersihkan ruangan itu atau kalian lebih suka melayani para tamu dan mengenakan baju yang sama dengan Tiara" ucap Bi Ana melotot pada mereka.
Kedua orang itu akhirnya melepaskan baju mereka dan bergegas memasuki ruang ganti untuk melaksanakan perintah Bi Ana.
Bi Ana mengalihkan pandangannya ke Tiara yang menatap kedua orang itu bengong.
"Tiara, Tiara..." panggil Bi Ana membuyarkan lamunan Tiara.
"Ya, Bi" jawab Tiara.
"Kamu tunggu sini dulu ya, ada yang harus Bibi ambil. Nanti Bibi yang akan mengantarmu ke tempat kerjamu" ucap Bi Ana tersenyum ke arah Tiara.
Bi Ana kembali masuk ke dalam ruangan ganti dan menatap kedua orang itu, yang sedang mengepel lantai menggunakan bajunya.
"Ayo cepat ngepelnya, sebentar lagi pasti banyak karyawan yang datang. Mau ditaruh mana muka kita kalau sampai mereka lihat kita, Bisa jatuh wibawa kita. Bi Ana benar-benar Harimau betina" gerutu salah satu dari mereka dan terdengar Bi Ana.
"Udh ayo cepat selesaikan kalau tidak mau di terkam harimau betina" ucap orang itu lagi.
Bi Ana yang mendengarkan percakapan mereka melangkah mendekati orang itu dan menginjak tangan orang itu yang sedang mengepel lantai sambil melangkah dan berlalu.
"Aduh..., berani ka..." ucapan orang itu terhenti ketika mengetahui yang menginjaknya adalah Bi Ana. sedangkan Bi Ana tetap melangkah menuju ke salah satu loker dan mengambil tas kecilnya.
Bi Ana kembali melangkah keluar dan melotot ke arah mereka. Mendapatkan pelototan dari Bi Ana mereka lantas mengalihkan pandangan mereka sambil terus mengepel lantai.
Bi Ana menghampiri Tiara lalu mengajaknya ke kamar kecil khusus wanita.
"Kamu cantik sekali Tiara, tapi kecantikanmu ini bisa menghancurkanmu, ijinkan Bibi merubah wajahmu ya" Bi Ana mengeluarkan alat make-up dari tas kecilnya.
Bi Ana menempelkan tompel sebesar uang logam ke pipi Tiara, mengenakan kaca mata besar dan juga memasang behel gigi pada Tiara.
"Kenakan foundation ini di wajah dan tanganmu untuk menyamarkan kulit putihmu, jangan khawatir ini anti air jadi tidak akan luntur" ujar Bi Ana sambil menyerahkan foundation bewarna sawo matang kepada Tiara.
Sementara Tiara menerapkan Foundation di wajahnya, Bi Ana sibuk mengepang dua rambut Tiara.
Setelah penampilan Tiara siap, Bi Ana mengajak Tiara ke Bartender dan menghampiri salah satu pegawai disana
"Ricky" panggil Bi Ana ke pemuda tampan yang sibuk mencampur minuman untuk para tamu.
" Bibi, tumben kesini ada apa?" ucap pra itu menatap Bi Ana dan Tiara yang bersembunyi di belakang Bi Ana.
"Ini perkenalkan Tiara pegawai baru, yang di bawa langsung oleh anak buah Anggi. Tolong perlakukan dengan baik" pinta Bi Ana sambil menarik lengan Tiara ke depan.
Ricky menatap Tiara heran, karena biasanya wanita yang di pekerjakan disini rata-rata memiliki wajah yang cantik. Apalagi wanita yang langsung di antar anak buah Nyonya Anggi biasanya adalah wanita cantik calon idola di Night club.
Tapi apa ini, gadis berwajah cupu dengan penampilan yang terlihat kampungan, hanya bajunya saja yang memang adalah baju pegawai Night club tempatnya sekarang bekerja.
"Ehhem..." Deheman Tiara membuyarkan lamunan Ricky.
"Maaf, perkenalkan saya Ricky. Maya tadi menghubungi saya dan menempatkanmu di lantai atas khusus VIP tugasmu adalah mengantarkan minuman untuk mereka" ucap Ricky sedikit ragu.
"Baiklah Tiara, Bibi pulang dulu ya. Suami Bibi sakit jadi bibi hanya kerja setengah hari disini, jaga dirimu baik-baik" ucap Bi Ana.
"Terimakasih banyak Bi, sudah membantu Tiara" Tiara memeluk Bi Ana erat.
"Dengar kamu harus kuat, jangan perlihatkan kelemahanmu pada mereka. Kalau tidak mereka akan menindasmu" ucap Bi Ana melepaskan pelukan Tiara dan menatapnya lekat.
*****
Tiara melangkahkan kakinya masuk ke dalam salah satu ruangan VIP dengan membawa nampan yang berisi berbagai macam minuman.
Terdengar suara hentakan musik yang keras dan terlihat empat orang pria ditemani enam orang wanita berpakaian sexy.
Bahkan beberapa diantara mereka sedang beradegan seronok disana.
Tiara melangkah ragu menuju meja dan menatap pemandangan di depannya.
Dengan tangan gemetar Tiara menyajikan minuman ke atas meja.
Salah seorang pria yang sedang berciuman mesra dan menyadari kehadiran Tiara, melepaskan ciumannya.
Pria itu menatap Tiara kesal dan melemparkan gelas minumannya ke arah Tiara.
******
TBC
mohon maaf untuk typo yang terus bertebaran. Jangan lupa like, vote dan komentarnya. Terimakasih 🙏😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Fauqan Nur
penasaran dng statusnya bi ana.. siapa dia yach???
2021-12-27
0
Epifania R
siapa bi ana sebenarnya
2021-10-19
0
Bundy Aya
wah untungnya ada Bi ana ...hehehe
2021-07-30
0