UPIK ABU & CEO TAMPAN

UPIK ABU & CEO TAMPAN

Kepergian Ayah

Namaku adalah Tiara Wijaya kelas XII semester akhir, aku merupakan murid berprestasi di sekolah.

Sekolah di sekolah terfavorit dan mendapatkan beasiswa penuh karena prestasi akademik. Aku anak tunggal yang hanya memiliki Ayah karena ibu meninggal dunia ketika usiaku 7 tahun.

Ayah bekerja sebagai tukang kebun di sekolahku, dia adalah sosok yang paling kukagumi karena keramahan dan rasa kasih sayangnya yang besar terhadapku.

Hari ini adalah hari terakhir ujian di sekolah, aku akan berusaha mendapatkan nilai terbaik untuk membuat Ayah bangga.

Selesai dengan lembar ujian sekolah, segera kulangkahkan kakiku keluar ruangan menuju ke halaman belakang sekolah. Aku ingin menghampiri Ayah, yang hari ini bekerja merapikan kebun halaman belakang sekolah.

Entah mengapa perasaanku hari ini selalu resah, rasanya Aku selalu merindukan Ayah dan selalu ingin dekat dengannya.

"Tiara!!" tiba-tiba ada orang yang berteriak di belakangku dengan lari tergesa-gesa ia menghampiriku.

Seketika aku menoleh dan menatap orang itu heran.

"Ya, ada apa Pak?"

"Tiara!! Ayahmu dilarikan ke rumah sakit umum, tadi ia terjatuh pada saat memotong pohon besar dibelakang sekolah"

Deg... bagai belati menusuk jantungku, tiba-tiba aku merasa sesak, dadaku terasa sakit dan air mataku pun lolos begitu saja.

"Ba..., Bagaimana bisa," tanyaku lirih.

Tanpa menunggu jawaban dari pria itu, aku berlari menuju keluar gerbang sekolah. Meninggalkan Pria itu yang terbengong menatap kepergianku.

Dalam hati aku terus berdoa "Ya Allah tolong lindungi Ayah, jangan biarkan sesuatu terjadi padanya, hanya ia yang kumiliki ya Allah".

Sampai di depan pintu gerbang, Kepala sekolah berteriak memanggilku.

"Tiara..., Tiara..." kepala sekolah berlari menghampiriku, Aku menghentikan langkahku.

"Ayo, aku antar kamu ke rumah sakit" kata kepala sekolah menarik tanganku begitu saja lalu menuntunku menuju mobilnya.

Di lorong rumah sakit aku berlari menuju ruangan Ayah dirawat, air mataku sedari tadi tak berhenti menetes.

Pandangan orang-orang yang menatapku heran disepanjang lorong rumah sakit pun tidak aku hiraukan sama sekali.

Sampai di depan ruangan khusus ayah dirawat, aku melihat ada Pak Joni, yang juga tukang kebun di sekolahku berdiri mondar-mandir dengan wajah yang terlihat gelisah.

Dengan langkah cepat aku menghampiri Pak Joni.

"Ba... bagaimana kondisi ayahku Pak" tanyaku terisak pada pak Joni dengan tubuh gemetar dan napas yang tersengal-sengal.

"Ayahmu masih dalam perawatan, yang sabar ya Tiara. Dokter di dalam masih menangani Ayahmu" jawab Pak Joni.

Aku melangkah mondar-mandir di depan ruangan Ayah dirawat sambil mengatupkan kedua tanganku dan berdoa dalam hati semoga Ayah baik-baik saja. Pak Joni mengelus punggungku dan meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja.

Tak lama kemudian seorang Dokter keluar dari ruangan Ayahku dirawat dengan wajah lesu. Ia menghampiri Pak Joni dan juga diriku.

"Kondisi pasien sedang kritis saat ini, tapi beliau terus memaksa ingin bertemu dengan anaknya Tiara" kata dokter itu sambil menatap ke arahku dan juga Pak Joni.

Dengan cepat aku melangkah masuk ke dalam ruang rawat, untuk menemui ayah. Tinggal jarak beberapa meter, aku menghentikan langkahku. Ku tatap dalam sosok pria tak berdaya di atas ranjang pasien. Ku atur nafasku dan kulangkahkan kakiku perlahan.

Seketika tubuhku bergetar dan kakiku lemas melihat kondisi Ayah yang lemah tak berdaya. Dengan selang oksigen di hidungnya, alat monitor jantung yang menempel di dadanya dan luka-luka di beberapa bagian tubuhnya, ia terus memanggil-manggil namaku.

"Ti a ra... Ti ara...," Ayah memanggil namaku.

Dengan tubuh bergetar dan air mata yang terus mengalir aku menguatkan langkah kakiku mendekat ke ranjang ayahku.

"Ayah... ini Tiara Yah, Tiara mohon bertahanlah," ucapku lirih menggenggam erat tangannya dengan air mataku yang tak juga berhenti mengalir. Ku kecup punggung tangannya.

"Ayah pasti kuat demi Tiara Ayah, aku mohon bertahanlah jangan tinggalin Tiara sendirian Ayah"

"Ko... tak le ma ri, ba ca lah" dengan suara terbata-bata dan napas yang terputus-putus Ayah mencoba berbicara.

"Apa maksud Ayah? apa Ayah menginginkan kotak yang ada di lemari? Bertahanlah Ayah, aku akan membawa kotak itu kemari nanti, tapi berjanjilah Ayah akan bertahan dan sembuh demi Tiara Ayah" Sahutku dengan terisak dan ku usap lembut wajahnya.

Ayah terus menatapku dengan wajah tersenyum. Dan tiba-tiba terdengar beberapa kali suara tarikan nafas yang terdengar berat. kemudian tak terdengar lagi suara tarikan nafas itu. Diikuti dengan bunyi monitor jantung dan terdapat gambar lurus di dalamnya.

Dokter dan perawat yang masih ada di ruangan kembali memeriksa Ayah. Kemudian Ia menggelengkan kepalanya.

"Maaf, pasien sudah meninggal dunia" ucap dokter itu lirih dengan kepala menunduk.

"Ayah..., Ayah..., Aaaayyyaaahhh...." sambil terisak, dengan sekuat tenaga aku berteriak memanggil Ayah, memeluk dan menggoncang tubuhnya berharap dia kembali bangun dan membalas pelukanku.

"Dek sabar ya" ucap salah satu perawat berusaha memisahkanku dari Ayah.

Aku meronta dan terus berteriak memanggil Ayah. Terdengar langkah kaki kepala sekolah dan Pak Joni mendekat.

"Inalillahi wa inalillahi rojiun" ucap Pak Joni dan juga Kepala Sekolah bersamaan.

Pak Joni mendekat padaku, membantu seorang suster yang mencoba menenangkanku.

Kulihat Kepala sekolah mendekat pada jasad Ayahku, tangannya mengusap wajah Ayah dan mensedekapkan tangan Ayah. Lalu menutupi tubuh Ayah dengan selimut pasien.

"Jangan ditutup!!!, jangan ditutup!! biarin aja sebentar lagi Ayah pasti bangun!!, jangan ditutup!! aku mohon jangan ditutup..., teriakku menangis sambil meronta-ronta dan kakiku menendang orang-orang yang memegangi tubuhku.

"Sabar Tiara, Ayahmu sekarang sudah tidak merasakan sakit lagi. Ikhlaskan Ayahmu biar tenang dan bahagia disana" ucap Pak Joni berusaha menenangkanku.

Seketika duniaku berhenti, dadaku terasa sesak, kepalaku terasa berat, suaraku tersekat dan pandanganku mulai kabur.

Samar-samar kudengar suara Kepala sekolah dan beberapa orang di belakangku yang memanggil namaku, hingga akhirnya kesadaranku perlahan menghilang.

*****

Tak terasa 1 minggu sudah kepergian Ayah, meninggalkanku sendiri. Dan selama itu juga aku selalu mengurung diriku dikamar Ayahku sambil terus memeluk foto Ayah.

Proses pemakaman beserta Tahlilan Ayah semua diurus oleh tetangga dan sahabat Ayah. Tak ketinggalan Kepala Sekolah, guru dan juga beberapa teman sekolah bergantian mengunjungiku.

"Tiara... yang kuat ya Nak kamu harus bangkit, kasihan Ayahmu jika kamu terus mengurung diri seperti ini pasti Ayahmu akan sedih. Yang ikhlas ya Nak dan banyak-banyak berdoa, biar Ayahmu bahagia disana" kata kepala sekolah sambil mengelus punggungku.

Mendengar perkataan Kepala Sekolah, membuatku tersadar bahwa aku tidak boleh terpuruk seperti ini. Aku harus bangkit dan mengejar kembali mimpiku, agar Ayah bahagia melihatku dari sana.

"Terimakasih Pak karena selama ini bapak selalu perduli pada saya dan ayah saya", ucapku kepada Kepala Sekolah sambil terisak.

"Aku akan berusaha mengikhlaskan kepergian Ayah dan mulai menata hidupku kembali" ucapku.

Aku mengingat pesan Ayah tentang sebuah kotak yang ada di lemari Ayah.

Kukeluarkan kotak hitam yang ada di lemari ayah, kubawa keatas tempat tidur. Aku duduk di pinggiran tempat tidur itu dan perlahan kubuka kotak itu.

tbc.

Wah kira-kira apa isi kotak itu ya, buat kalian yang penasaran ikuti terus kelanjutannya ya!!

Mohon maaf jika masih banyak typo bertebaran dan mohon kritik serta sarannya juga,ya.

Jangan lupa like, komentar dan vote buat semangat terimakasih. 🤗

Terpopuler

Comments

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

ok next author

2023-11-12

0

GZone Reborn

GZone Reborn

isi kotak : pinjam dulu seratus

2023-10-20

1

Marsaleni Leni

Marsaleni Leni

kangen bapak,😭😭alfateha bwt bpk

2022-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Rahasia Hidupku
3 Jebakan.
4 Air mata Tiara.
5 Kebimbangan Tiara
6 Bibi Ana
7 Pria Misterius.
8 Kondisi Vegetatif.
9 Hukuman Tiara
10 Sabotase.
11 Tiara dan Aryo
12 Pengakuan Bi Ana.
13 Perjuangan Roy
14 Kesialan Tiara.
15 Trauma
16 15. Trauma
17 Kondisi Tiara.
18 Kedatangan Dimas
19 Pindah ke Apartemen.
20 Tuan Bagas.
21 Kalung Tiara.
22 Rahasia Dimas.
23 Penyamaran Aryo.
24 Kedatangan Farih.
25 Rencana Tuan Bagas.
26 Kemarahan Dimas.
27 Permintaan Opa Dimas.
28 Kembalikan Ia Padaku.
29 Berikan Aku Seorang Anak.
30 Mencoba Bernegosiasi.
31 Mencari Pekerjaan.
32 Pingsan lagi.
33 Alergi.
34 Pergi Rapat.
35 Kecemasan Dimas
36 Permainan Narendra.
37 Aku menginginkan seorang Ibu
38 Keegoisan Dimas
39 Permintaan Dimas.
40 Pembalasan Tiara.
41 Pelampiasan Dimas
42 Kekecewaan Tuan Aziz.
43 Mengunjungi Kantor Reno.
44 Penjahat Wanita
45 Pesta
46 Reno dan Tiara.
47 Merawat Tiara
48 Kekesalan Rendra
49 Dimas mesum
50 Pergi ke Jepang.
51 Tiara dan Rendra
52 Kecurigaan Reno.
53 Reno Kecewa
54 Kedatangan Andini.
55 Perjodohan Dimas
56 Air Mata Rendra
57 Di Rumah Sakit
58 Operasi untuk Rendra
59 Pertunangan Dimas
60 Kemarahan Aiko
61 Permintaan Kakek.
62 Sadar.
63 Rencana Aiko
64 Hasrat
65 Aku Menginginkanmu.
66 Melarikan Diri.
67 Dia Calon Istriku.
68 Mencari Farih
69 Undercut
70 Perjuangan Dimas
71 Ada Apa Denganku.
72 Dimas Cemburu
73 Balas Dendam.
74 Masa lalu Aryo
75 Permintaan Rendra
76 Mengunjungi Tiara
77 Nita dan Nyonya Anggi.
78 Kemarahan Anggi
79 Menjemput Andini.
80 Pulang ke Rumah.
81 Rindu
82 Rahasia Tiara
83 Kehebohan Rendra
84 Menagih Janji
85 Nikahi Adikku.
86 Titik Terang.
87 Rencana Dimas
88 Merindukanmu.
89 Pernikahan.
90 Jodohku.
91 Hukuman Untuk Farih.
92 Maafkan Aku.
93 Milikku Seutuhnya.
94 Menemukannya.
95 Pertemuan Aryo
96 Masa Lalu Yang Menyakitkan.
97 Key Kembali.
98 Kebersamaan
99 Masa Lalu
100 Kekhawatiran Tiara.
101 Mencari Keberadaan Aryo.
102 Kampung Nelayan.
103 Pengakuan Tiara
104 Kondisi kritis.
105 Teo Dan Anggi
106 Dimana Kau Berada?
107 Menelusuri Jejak
108 Menyelamatkan Tiara.
109 Pernikahan Key.
110 Tingkah Konyol Dimas
111 Ramuan Mujarab.
112 Kebahagiaan Keluarga Tiara.
113 Belajar Mencintai.
114 Taman Bunga.
115 Misi Menaklukkan Dimas.
116 Istriku Tersayang.
117 Siasat Manda
118 Manda Vs Tiara.
119 Siasat Manda.
120 Derita Erick.
121 Ke Singapura.
122 Perang Dingin
123 Dimas dan Tiara.
124 Rencana Kakek dan Rendra.
125 Menemui Mona
126 Tetap Semangat
127 Rapat Pimpinan
128 Ketegangan Dalam Rapat.
129 Kecemburuan Di Tengah Rapat
130 Kepercayaan Diri Tiara.
131 Permintaan Maaf Tiara.
132 Kedatangan Manda.
133 Kekecewaan Tiara.
134 Aku Merindukanmu
135 Cukup Percaya Padaku
136 Drama Di Pagi Hari.
137 Damai Itu Indah.
138 Rencana Manda.
139 Mencari Dimas.
140 Menyingkirkan Manda.
141 Farih Menikah
142 Drama Pernikahan.
143 Pengakuan Farih.
144 Permintaan Mama
145 Pernikahan Farih
146 Pertemuan Reno Dan Mona.
147 Sakit.
148 Kepergian Farih dan Lia.
149 Penyesalan Kakek
150 Terkejut.
151 Tanggung Jawab.
152 Menjauh Sesaat.
153 Melacak Keberadaan Tiara
154 Kedekatan Michael dan Tiara.
155 Kegalauan Dimas.
156 Taktik Dimas.
157 Aksi Roy
158 Terbongkar
159 Konslet.
160 Last Moments.
161 Bagi Rasa Sakitmu Denganku
162 Salah Paham.
163 Nasehat Farih
164 Kemarahan Tiara.
165 Ngungsi
166 Terbongkar.
167 Menyusul Tiara.
168 Pencuri Mangga.
169 Meracuni Kepolosan Lia.
170 Ngidam Nasi Goreng
171 Krisis Perusahaan.
172 Manja.
173 Mencari Buronan.
174 Menjadi Tawanan.
175 Kekhawatiran Dimas.
176 Kedatangan Dimas
177 Mencari Tiara.
178 Mimpi Dimas.
179 Masuk Hutan
180 Menelusuri Hutan
181 Identitas Tedi.
182 Perjanjian.
183 Penjelasan Daniel.
184 Ngidam.
185 Sampai di Jepang.
186 Memasuki Hiburan Malam.
187 Mengumpulkan informasi.
188 Mencari Informasi.
189 Pelayan VVIP.
190 Bertemu Roy.
191 Kerjasama Michael dan Dimas
192 Meninggalkan Markas.
193 Keluar Pulau
194 Tipu Daya Dimas
195 Nama Samaran.
196 Jalan Terang.
197 Pengkhianatan.
198 Amarah Katsuro.
199 Perkenalan.
200 Menemukan Nara.
201 Trouble Maker
202 Penggerebekan
203 Ancaman.
204 Akhir Pertempuran.
205 Proses Pemakaman
206 Kekesalan Tiara.
207 Rencana Alex
208 Nara Sadar.
209 Mencari Tiara
210 Pencekalan
211 Tiba Di Negara Tujuan.
212 Bertemu Tiara.
213 Sebuah Pesan
214 Melepaskan Rindu.
215 Gonjang-ganjing Perusahaan.
216 Kesepakatan.
217 Ancaman Osvaldo.
218 Berkunjung Ke Makam
219 Ancaman Dimas.
220 Kekuasaan Dimas.
221 Keputusan Raja
222 Kemarahan Dimas
223 Pertemuan Dimas dan Tiara.
224 Tiba Di Apartemen
225 Kebencian Dewi.
226 Dimas Cemburu.
227 Bertemu Anton.
228 Bertemu Rendra Dan Mona.
229 Rencana Pernikahan Reno.
230 Calon Istri.
231 Bidadari Surga.
232 Resepsi Pernikahan
233 Nara Dan Mike
234 Kontraksi
235 Tiara melahirkan
236 Canggung.
237 Bencana Alam.
238 Jalan-jalan.
239 Perjalanan Ke Lokasi Bencana.
240 Mencari Informasi.
241 Semangat.
242 Tiba Di Rumah.
243 Menemui Mona dan Tiara
244 Taktik Sang Penakluk
245 Kedatangan Dewi.
246 Tinggal Bersama.
247 Pindah Kamar
248 Salah Paham
249 Gemas.
250 Benci.
251 Kedatangan Anton.
252 Ungkapan Perasaan Mike.
253 Canggung.
254 Mengasuh Angga.
255 Siswi Baru
256 Kehebohan Di Sekolah.
257 Shopping.
258 Liburan.
259 Keras Kepala.
260 Menggoda.
261 Kenekatan Anton.
262 Kesal.
263 Terjatuh.
264 Fitnah.
265 Menghilang.
266 Jangan Ambil Dia Dariku
267 Perubahan Sikap Dewi.
268 Mencari Dewi.
269 Bukti.
270 Emosi.
271 Kenyataan yang menyakitkan.
272 Mengunjungi Nara.
273 Sadar.
274 Penolakan Dewi
275 Lamaran.
276 Keresahan Mike
277 Pernikahan Anton dan Dewi
278 Penelusuran.
279 Mencari Angga
280 Dewi Menghilang.
281 Jangan Tinggalkan Kami.
282 Bertemu Manda.
283 Tertangkap.
Episodes

Updated 283 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Rahasia Hidupku
3
Jebakan.
4
Air mata Tiara.
5
Kebimbangan Tiara
6
Bibi Ana
7
Pria Misterius.
8
Kondisi Vegetatif.
9
Hukuman Tiara
10
Sabotase.
11
Tiara dan Aryo
12
Pengakuan Bi Ana.
13
Perjuangan Roy
14
Kesialan Tiara.
15
Trauma
16
15. Trauma
17
Kondisi Tiara.
18
Kedatangan Dimas
19
Pindah ke Apartemen.
20
Tuan Bagas.
21
Kalung Tiara.
22
Rahasia Dimas.
23
Penyamaran Aryo.
24
Kedatangan Farih.
25
Rencana Tuan Bagas.
26
Kemarahan Dimas.
27
Permintaan Opa Dimas.
28
Kembalikan Ia Padaku.
29
Berikan Aku Seorang Anak.
30
Mencoba Bernegosiasi.
31
Mencari Pekerjaan.
32
Pingsan lagi.
33
Alergi.
34
Pergi Rapat.
35
Kecemasan Dimas
36
Permainan Narendra.
37
Aku menginginkan seorang Ibu
38
Keegoisan Dimas
39
Permintaan Dimas.
40
Pembalasan Tiara.
41
Pelampiasan Dimas
42
Kekecewaan Tuan Aziz.
43
Mengunjungi Kantor Reno.
44
Penjahat Wanita
45
Pesta
46
Reno dan Tiara.
47
Merawat Tiara
48
Kekesalan Rendra
49
Dimas mesum
50
Pergi ke Jepang.
51
Tiara dan Rendra
52
Kecurigaan Reno.
53
Reno Kecewa
54
Kedatangan Andini.
55
Perjodohan Dimas
56
Air Mata Rendra
57
Di Rumah Sakit
58
Operasi untuk Rendra
59
Pertunangan Dimas
60
Kemarahan Aiko
61
Permintaan Kakek.
62
Sadar.
63
Rencana Aiko
64
Hasrat
65
Aku Menginginkanmu.
66
Melarikan Diri.
67
Dia Calon Istriku.
68
Mencari Farih
69
Undercut
70
Perjuangan Dimas
71
Ada Apa Denganku.
72
Dimas Cemburu
73
Balas Dendam.
74
Masa lalu Aryo
75
Permintaan Rendra
76
Mengunjungi Tiara
77
Nita dan Nyonya Anggi.
78
Kemarahan Anggi
79
Menjemput Andini.
80
Pulang ke Rumah.
81
Rindu
82
Rahasia Tiara
83
Kehebohan Rendra
84
Menagih Janji
85
Nikahi Adikku.
86
Titik Terang.
87
Rencana Dimas
88
Merindukanmu.
89
Pernikahan.
90
Jodohku.
91
Hukuman Untuk Farih.
92
Maafkan Aku.
93
Milikku Seutuhnya.
94
Menemukannya.
95
Pertemuan Aryo
96
Masa Lalu Yang Menyakitkan.
97
Key Kembali.
98
Kebersamaan
99
Masa Lalu
100
Kekhawatiran Tiara.
101
Mencari Keberadaan Aryo.
102
Kampung Nelayan.
103
Pengakuan Tiara
104
Kondisi kritis.
105
Teo Dan Anggi
106
Dimana Kau Berada?
107
Menelusuri Jejak
108
Menyelamatkan Tiara.
109
Pernikahan Key.
110
Tingkah Konyol Dimas
111
Ramuan Mujarab.
112
Kebahagiaan Keluarga Tiara.
113
Belajar Mencintai.
114
Taman Bunga.
115
Misi Menaklukkan Dimas.
116
Istriku Tersayang.
117
Siasat Manda
118
Manda Vs Tiara.
119
Siasat Manda.
120
Derita Erick.
121
Ke Singapura.
122
Perang Dingin
123
Dimas dan Tiara.
124
Rencana Kakek dan Rendra.
125
Menemui Mona
126
Tetap Semangat
127
Rapat Pimpinan
128
Ketegangan Dalam Rapat.
129
Kecemburuan Di Tengah Rapat
130
Kepercayaan Diri Tiara.
131
Permintaan Maaf Tiara.
132
Kedatangan Manda.
133
Kekecewaan Tiara.
134
Aku Merindukanmu
135
Cukup Percaya Padaku
136
Drama Di Pagi Hari.
137
Damai Itu Indah.
138
Rencana Manda.
139
Mencari Dimas.
140
Menyingkirkan Manda.
141
Farih Menikah
142
Drama Pernikahan.
143
Pengakuan Farih.
144
Permintaan Mama
145
Pernikahan Farih
146
Pertemuan Reno Dan Mona.
147
Sakit.
148
Kepergian Farih dan Lia.
149
Penyesalan Kakek
150
Terkejut.
151
Tanggung Jawab.
152
Menjauh Sesaat.
153
Melacak Keberadaan Tiara
154
Kedekatan Michael dan Tiara.
155
Kegalauan Dimas.
156
Taktik Dimas.
157
Aksi Roy
158
Terbongkar
159
Konslet.
160
Last Moments.
161
Bagi Rasa Sakitmu Denganku
162
Salah Paham.
163
Nasehat Farih
164
Kemarahan Tiara.
165
Ngungsi
166
Terbongkar.
167
Menyusul Tiara.
168
Pencuri Mangga.
169
Meracuni Kepolosan Lia.
170
Ngidam Nasi Goreng
171
Krisis Perusahaan.
172
Manja.
173
Mencari Buronan.
174
Menjadi Tawanan.
175
Kekhawatiran Dimas.
176
Kedatangan Dimas
177
Mencari Tiara.
178
Mimpi Dimas.
179
Masuk Hutan
180
Menelusuri Hutan
181
Identitas Tedi.
182
Perjanjian.
183
Penjelasan Daniel.
184
Ngidam.
185
Sampai di Jepang.
186
Memasuki Hiburan Malam.
187
Mengumpulkan informasi.
188
Mencari Informasi.
189
Pelayan VVIP.
190
Bertemu Roy.
191
Kerjasama Michael dan Dimas
192
Meninggalkan Markas.
193
Keluar Pulau
194
Tipu Daya Dimas
195
Nama Samaran.
196
Jalan Terang.
197
Pengkhianatan.
198
Amarah Katsuro.
199
Perkenalan.
200
Menemukan Nara.
201
Trouble Maker
202
Penggerebekan
203
Ancaman.
204
Akhir Pertempuran.
205
Proses Pemakaman
206
Kekesalan Tiara.
207
Rencana Alex
208
Nara Sadar.
209
Mencari Tiara
210
Pencekalan
211
Tiba Di Negara Tujuan.
212
Bertemu Tiara.
213
Sebuah Pesan
214
Melepaskan Rindu.
215
Gonjang-ganjing Perusahaan.
216
Kesepakatan.
217
Ancaman Osvaldo.
218
Berkunjung Ke Makam
219
Ancaman Dimas.
220
Kekuasaan Dimas.
221
Keputusan Raja
222
Kemarahan Dimas
223
Pertemuan Dimas dan Tiara.
224
Tiba Di Apartemen
225
Kebencian Dewi.
226
Dimas Cemburu.
227
Bertemu Anton.
228
Bertemu Rendra Dan Mona.
229
Rencana Pernikahan Reno.
230
Calon Istri.
231
Bidadari Surga.
232
Resepsi Pernikahan
233
Nara Dan Mike
234
Kontraksi
235
Tiara melahirkan
236
Canggung.
237
Bencana Alam.
238
Jalan-jalan.
239
Perjalanan Ke Lokasi Bencana.
240
Mencari Informasi.
241
Semangat.
242
Tiba Di Rumah.
243
Menemui Mona dan Tiara
244
Taktik Sang Penakluk
245
Kedatangan Dewi.
246
Tinggal Bersama.
247
Pindah Kamar
248
Salah Paham
249
Gemas.
250
Benci.
251
Kedatangan Anton.
252
Ungkapan Perasaan Mike.
253
Canggung.
254
Mengasuh Angga.
255
Siswi Baru
256
Kehebohan Di Sekolah.
257
Shopping.
258
Liburan.
259
Keras Kepala.
260
Menggoda.
261
Kenekatan Anton.
262
Kesal.
263
Terjatuh.
264
Fitnah.
265
Menghilang.
266
Jangan Ambil Dia Dariku
267
Perubahan Sikap Dewi.
268
Mencari Dewi.
269
Bukti.
270
Emosi.
271
Kenyataan yang menyakitkan.
272
Mengunjungi Nara.
273
Sadar.
274
Penolakan Dewi
275
Lamaran.
276
Keresahan Mike
277
Pernikahan Anton dan Dewi
278
Penelusuran.
279
Mencari Angga
280
Dewi Menghilang.
281
Jangan Tinggalkan Kami.
282
Bertemu Manda.
283
Tertangkap.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!