Daniel Mencintai Kekurangan Dissa

PERHATIAN!

Sebelum membaca episode cerita novel ini, Silahkan dukung author dengan mengklik Suka ❤️, Bintang⭐, Beri Komentar pada cerita novel ini.

Jangan lupa *Mengikuti* akun author juga ya☺️ ditunggu ya dukungannya dari kalian. Karena dukungan kalianlah untuk menyemangati author menulis episode selanjutnya.

"Dia pernah apa? ayo lanjutkan?" tanya Ayu penuh selidik dengan temannya ini sepertinya ada yang tidak beres seperti biasanya kalo ada seorang pria meminta nomor ponselnya pasti dia sekedar bertanya tetapi tidak dengan pria satu ini.

"Pernah mengobrol dengan Jesika," jawab Dissa asal menatap wajah Ayu di sebelahnya.

"Oh begitu, Jesika dari dulu sampai sekarang suka banget sama si Reza. Makanya, kalo ada Reza, dia selalu ngintilin Reza kemanapun pergi. Dengar-dengar dulu, Jesika pernah menyatakan cintanya kepada Reza tetapi ditolak. Kata si Reza bukan tipe ceweknya tapi kamu tahu sendiri gimana sifat Jesika itu pantang menyerah sebelum menjadi hak sah milik orang lain dia tetap berusaha mendekatinya walaupun menyakiti dirinya sendiri," jelas Ayu panjang lebar.

"Oh," ucap Dissa singkat.

"Dissa, cobalah kalo bicara itu yang benar. Janganlah kamu membalas dengan jawaban Oh, Oke, Ya udah. Itu seperti tidak menghargai perkataanku dan rasanya tuh sakitnya disini," ucap Ayu menunjukkan jarinya ke arah hatinya.

"Terus perlu aku bilang wow gitu, ya gak mungkinlah. Sudahlah jangan masukkan ke dalam hati nanti kamu jatuh cinta lagi padaku," ledek Dissa memberikan senyuman canggung dan menampilkan dua jari di hadapan Ayu. Dissa yang tahu betul respon dari Ayu karena sikap cueknya, dia bersiap-siap berlari dari hadapan Ayu karena sudah dipastikan Ayu akan mencubiti seluruh tubuh Dissa.

***

"Untung saja aku mantan atletik lari walaupun menang antar sekolah, tetapi aku bersyukur tidak menjadi pelampiasan amarahan Ayu atas sikap cuek aku padanya," Gumam Dissa berjalan ke arah kantin untuk membeli minuman botol. Setelah itu, dia berjalan menuju parkiran mobil.

"Pak, Antarkan saya menuju rumah sakit Daniel sekarang!" perintah Dissa.

"Baik Nona muda, silahkan masuk," ucap Pak Tono membuka pintu mobil dan mempersilahkan Nona muda masuk ke dalam mobil.

Kini mobil yang melajukan jalannya ke arah jalan raya, keadaan begitu renggang dan cuma terlihat kendaraan yang berlalu lalang di jalanan. Dissa menatap kaca mobil untuk melihat keadaan jalanan. Dia sengaja tidak memberitahukan Daniel, karena dia ingin memberikan kejutan dengan kedatangannya secara tiba-tiba.

"Nona muda, sudah sampai," ucap Pak Tono seraya membukakan pintu mobil. Dissa tersadar dari lamunannya, dia mengambil tas selempangnya berada di sampingnya dan dia berjalan keluar mobil untuk menuju depan pintu rumah sakit.

Dissa terus berjalan melewati orang-orang yang menunduk hormat dengan melihat kedatangannya dan sampailah di depan pintu lift, lalu dia menekan nomor 10 di lantai teratas yang hanya ditempati oleh direktur rumah sakit.

"Ting," pintu lift terbuka. Dissa berjalan keluar dari lift menuju ruangan terpenting di rumah sakit.

Baru saja, dia memegang gagang pintu ruangan itu. Dia mendengar suara berat khas pria baru baya yang sedang berkomunikasi.

"Ceklek," pintu ruangan terbuka. Dia berjalan masuk dan melihat pemandangan di hadapannya.

"Papa!" panggil Dissa terkejut melihat keberadaan papanya yang sedang berbicara serius dengan Daniel.

Dedi menoleh ke arah putri kesayangannya dan tersenyum menatapnya.

"Dissa, mari kesini!" ujar Dedi menyuruh Dissa yang masih berdiri di tempat melihat ada sebuah rangkaian dekor cantik di ruangan Daniel.

Dissa berjalan ke arah kedua pria yang sedang menatap intens ke arahnya.

"Disini, ada acara apa? Kenapa banyak sekali serangkaian dekor di ruangan Daniel?" tanya Dissa menatap wajah papanya yang sedang berdiri menghadapnya.

Daniel yang berdiri tidak jauh dari hadapan kedua bapak dan anak itu, mulai berjalan mendekati mereka. "Tuan, izinkan saya untuk..." perkataan Daniel terhenti, saat Papa Dissa mengintruksi dirinya untuk diam sejenak.

"Papa, pulang dulu karena masih ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan," ucap Dedi dari hadapan mereka dan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar ruangan.

Daniel memposisikan diri berjongkok di hadapan Dissa dan memberikan sebuket bunga Lily kepadanya.

"Dissa, aku tahu bahwa keputusanku ini terlalu cepat. Aku tahu disaat pertama kali kita bertemu, aku tidak baik mengenalmu tetapi seiring berjalannya waktu kita saling mengenali satu sama lain. Aku merasa kamu cocok menjadi seorang Ibu dari anak-anakku. Izinkan aku bersamamu untuk saling memperbaiki diri dan menata masa depan bersamamu. Maukah kamu menikah denganku?" tanya Daniel serius dan mengambil sebuah kotak kecil berwarna marun dari saku celana kerjanya.

Dissa terdiam di tempatnya, dia berpikir sejenak apa benar lelaki yang baru saja yang dikenalnya mengajaknya berhubungan serius hingga ke jenjang pernikahan.

"Jika kamu mau menerima lamaranku, kamu bisa mengambil kotak cincin ini dan mengenakan cincinnya ke dalam jari menismu. Jika kamu menolak, kamu bisa mengambil bunga Lily saja," ucap Daniel mulai pasrah, disaat dia takut ditolak oleh wanita pujaan hatinya.

Dissa yang tidak mau menjadi mamud, tidak mau ambil pusing. Tanpa berpikir panjang, dia mengambil sebuah buket bunga itu di tangan kiri Daniel. Daniel yang melihat sebuah tanda-tanda penolakan hanya bisa pasrah dan dia hanya berdoa kepada Tuhan yang merencanakan sesuatu yang paling indah.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud menolakmu. Ketahuilah, aku belum siap menjadi seorang Ibu tetapi setidaknya kita bisa mengenal lebih jauh dengan layaknya anak muda melakukan pacaran sebelum menikah," jelas Dissa menatap wajah Daniel di hadapannya.

Daniel yang tidak mau kehilangan seorang wanita yang berharga dihatinya hanya menyetujui permintaannya. "Baiklah, aku setuju. Jadi, sebagai peresmian hari jadi pacaran kita kau harus menerima cincin dari pemberianku ini!" perintah Daniel mengambil tangan kanan Dissa dan memasangkan cincin berlian di jari manis Dissa.

Dissa tersenyum manis menatap sikap romantis Daniel. Dia bahagia telah mengenalnya.

"Baiklah," ucap Dissa menunjukkan cincin di jari manisnya di hadapan Daniel.

"Ternyata masih kamu gunakan jam tangan itu," sindir Daniel menatap jam tangan melingkar manis di lengan tangannya.

Tiba-tiba, wajah Dissa berubah menjadi merah malu.

"Iya, aku suka model jam tangannya," ujar Dissa berbicara jujur.

"Hem... Bagaimana kita makan malam bersama untuk merayakan hari jadian kita?" tanya Daniel menatap penuh arti.

"Oke," ucap Dissa tersenyum.

***

Setiap hari, mereka selalu bersama. Mulai dari Daniel mengantar Dissa pergi bekerja di kantornya, Mengajak makan siang bersama, hingga menjemput Dissa kembeli pulang ke mensionnya. Daniel yang melakukannya, walaupun Daniel tak sekaya dengan Dissa. Dissa tak pernah mempermasalahkannya, yang dia inginkan hanyalah ketulusan hati dari pria yang mencintainya apa adanya tetapi bukan ada apanya.

"Sayang, kamu semakin hari semakin cantik dan cantikmu dapat megambil seluruh bagian jok motorku kamu duduki," sindir Daniel secara halus, disaat dia mengendarai motornya mengonjeng Dissa.

"Kamu bisa saja," balas Dissa yang mengerti ucapan dari Daniel yang sengaja menyindir tubuh gemuknya.

Daniel melajukan perjalanannya untuk mengantarkan Dissa pulang ke mensionnya dan di perjalanan butuh 20 menit telah sampai di tempat.

Dissa turun dari motor dan berdiri di hadapan Daniel. "Terima kasih, jangan dan hati-hati, di jalan" ucap Dissa tulus.

"Siap Ibu bos, akan saya laksanakan perintahnya," ucap Daniel seraya mengangkat tangan membentuk hormat di hadapan Dissa.

Daniel melajukan motor sport berwarna merahnya untuk keluar dari gerbang utama mension.

Setelah Dissa melihat Daniel sudah menjauh dari hadapannya, dia masuk ke dalam mension dan berjalan menuju kamar pribadinya.

Dissa membalas sapaan demi sapan dari pekerjaan mension lalu dia berjalan masuk ke dalam kamar. Dia melewati sebuah bingkai foto dan mengambil foto itu yang berisi dirinya bersama Daniel di taman.

"Aku tak menyangka, sejak kamu hadir dari hidupku. Kamu merubah sikap burukku menjadi 99% lebih baik dari sebelumnya," gumam Dissa seraya menyentuh foto Daniel yang berada di genggamannya.

"Kamu adalah pria terbaikku setelah pria lain yang hanya sekedar singgah datang dan pergi menyakitiku. Ku harap engkau, tetap bersamaku dan mau menerima segala kekuranganku," ucap Dissa tulus yang sedang duduk di tepi ranjang tempat tidur.

...*******Jangan Lupa dukung cerita ini ya, dengan cara mengklik vote, rate, like dan beri komentar ya pada cerita ini*****...

...*****Untuk mengetahui episode selanjutnya silahkan follow aku juga ya supaya aku lebih semangat up ceritanya*******...

Terpopuler

Comments

ini_aku

ini_aku

Semngat, Next thor
Jgn lupa mampir dikaryaku juga
judulnya " PART OF YOU "

2021-01-02

0

Chococips

Chococips

Hadir author aku selalu mampir membawa 2 like semangat terus author😻 jangan lupa feedback ke cerita "IPA IPS Jadi Penghalang"💓

2021-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Fitting Baju Pengantin
3 Hari Pertama Kerja
4 Daniel Terluka
5 Flashback
6 Persyaratan Wisuda
7 Daniel Menyapa
8 Belajar Menulis Artikel
9 Bertemu Daniel
10 Dissa Panik
11 Daniel Memeriksa Dissa
12 Bertemu Mama Daniel
13 Pria yang Menyebalkan
14 Daniel Mencintai Kekurangan Dissa
15 Daniel Operasi
16 Kekecewaan Dissa
17 Dissa Mencari Kebenaran
18 Dissa Sedih
19 Rencana Kepulangan Daniel
20 Dissa Sakit Hati
21 Jesika Kalah
22 Membatalkan Acara Pernikahan
23 Heron Marah
24 Penawaran Jesika
25 Hati Yang Kau Sakiti
26 Visual Pemain
27 Daniel Menenangkan Dissa
28 Epilog
29 S2. Bertemu Budi
30 S2. Bulan Madu
31 S2. Kedatangan Zico
32 S2. Rencana Kerja Di Daerah Mematikan
33 S2. Dugaan Dissa
34 S2. Melakukan Pencarian
35 S2. Criss Meminta Pertolongan
36 S2. Mengobati Criss
37 S2. Model Dadakan
38 S2. Kebusukan Jesika
39 S2. Menjemput Daniel
40 S2. Vaksin Simulasi
41 S2. Dissa Tertabrak
42 S2. Menerima Tawaran Kerjasama
43 S2. Informasi Menarik
44 S2. Perang lagi
45 S2. Pernikahan Yang Tak Diinginkan
46 S2. Menyelamatkan Dissa
47 S2. Janji Suci Kenzo
48 S2. Adikku Tersayang
49 S2. Kau Milikku
50 S2. Permainan Terakhir Kenzo
51 S2. Menekankan Dissa Agar Mencintaiku
52 S2. Menyembunyikan Dissa
53 S2. Jangan Menghalangiku
54 S2. Lepaskan Aku
55 S2. Dissa Terkejut
56 S2. Perkelahian Tak Bisa Dihindarkan
57 S2. Diki Mendapatkan Vaksin
58 S2. Kebaikan Dila
59 S2. Nick Professional
60 S2. POV Diki
61 S2. Dedi Terkejut
62 S2. Perhatian Nick
63 S2. Papa
64 S2. Kenyataan Yang Sebenarnya
65 S2. Diki Adalah Anakmu
66 S2. Dissa Terharu
67 S2. Dissa Mendoakan Kenzo Dengan Tulus
68 S2. Morning Kiss
69 S2. Menemui Diki dan Meminta Maaf
70 S2. Daniel Menyusul Dissa
71 S2. Daniel, Minumlah
72 S2. Dedi Pulang
73 S2. Takdir Diki
74 S2. Dissa Curiga
75 S2. Dedi Terlihat Tua
76 S2. Keputusan Criss
77 S2. Kebosanan Diki
78 S2. Jika Kita Berjodoh
79 S2. Kapan kah Mulai Mencintainya?
80 S2. Sikap Dissa Yang Berlebihan
81 S2. Merawat Diki
82 S2. Menunggu Kedatangan Novi
83 S2. Kejutan
84 S2. Menahan Tawa
85 S2. Memeriksa Dissa
86 S2. Keputusan Novi
87 S2. Kabar Kedatangan Jesika di Indonesia
88 S2. Saran Dedi
89 S2. Kabar Jesika Hamil
90 S2. Dissa Salah Mengambil Paket Barang
91 S2. Membawa Dissa Ke Rumah Sakit
92 S2. Harapan Nick
93 S2. Dissa Kritis
94 S2. Daniel Posesif
95 S2. Menemui Bidan Ratna
96 S2. Mimpi Buruk
97 S2. Obat Penahan Rasa Sakit
98 S2. Nick Terkejut
99 S2. Menolong Jesika
100 S2. Kemarahan Nick
101 S2. Nick Yang Sebenarnya
102 S2. Jesika Keguguran
103 S2. Terima Kasih
104 S2. Melamar Jesika
105 S2. Rencana Acara Pernikahan
106 S2. Kejujuran Diki
107 S2. Satu Minggu
108 S2. Selalu Bersama - Tamat
109 Informasi
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Prolog
2
Fitting Baju Pengantin
3
Hari Pertama Kerja
4
Daniel Terluka
5
Flashback
6
Persyaratan Wisuda
7
Daniel Menyapa
8
Belajar Menulis Artikel
9
Bertemu Daniel
10
Dissa Panik
11
Daniel Memeriksa Dissa
12
Bertemu Mama Daniel
13
Pria yang Menyebalkan
14
Daniel Mencintai Kekurangan Dissa
15
Daniel Operasi
16
Kekecewaan Dissa
17
Dissa Mencari Kebenaran
18
Dissa Sedih
19
Rencana Kepulangan Daniel
20
Dissa Sakit Hati
21
Jesika Kalah
22
Membatalkan Acara Pernikahan
23
Heron Marah
24
Penawaran Jesika
25
Hati Yang Kau Sakiti
26
Visual Pemain
27
Daniel Menenangkan Dissa
28
Epilog
29
S2. Bertemu Budi
30
S2. Bulan Madu
31
S2. Kedatangan Zico
32
S2. Rencana Kerja Di Daerah Mematikan
33
S2. Dugaan Dissa
34
S2. Melakukan Pencarian
35
S2. Criss Meminta Pertolongan
36
S2. Mengobati Criss
37
S2. Model Dadakan
38
S2. Kebusukan Jesika
39
S2. Menjemput Daniel
40
S2. Vaksin Simulasi
41
S2. Dissa Tertabrak
42
S2. Menerima Tawaran Kerjasama
43
S2. Informasi Menarik
44
S2. Perang lagi
45
S2. Pernikahan Yang Tak Diinginkan
46
S2. Menyelamatkan Dissa
47
S2. Janji Suci Kenzo
48
S2. Adikku Tersayang
49
S2. Kau Milikku
50
S2. Permainan Terakhir Kenzo
51
S2. Menekankan Dissa Agar Mencintaiku
52
S2. Menyembunyikan Dissa
53
S2. Jangan Menghalangiku
54
S2. Lepaskan Aku
55
S2. Dissa Terkejut
56
S2. Perkelahian Tak Bisa Dihindarkan
57
S2. Diki Mendapatkan Vaksin
58
S2. Kebaikan Dila
59
S2. Nick Professional
60
S2. POV Diki
61
S2. Dedi Terkejut
62
S2. Perhatian Nick
63
S2. Papa
64
S2. Kenyataan Yang Sebenarnya
65
S2. Diki Adalah Anakmu
66
S2. Dissa Terharu
67
S2. Dissa Mendoakan Kenzo Dengan Tulus
68
S2. Morning Kiss
69
S2. Menemui Diki dan Meminta Maaf
70
S2. Daniel Menyusul Dissa
71
S2. Daniel, Minumlah
72
S2. Dedi Pulang
73
S2. Takdir Diki
74
S2. Dissa Curiga
75
S2. Dedi Terlihat Tua
76
S2. Keputusan Criss
77
S2. Kebosanan Diki
78
S2. Jika Kita Berjodoh
79
S2. Kapan kah Mulai Mencintainya?
80
S2. Sikap Dissa Yang Berlebihan
81
S2. Merawat Diki
82
S2. Menunggu Kedatangan Novi
83
S2. Kejutan
84
S2. Menahan Tawa
85
S2. Memeriksa Dissa
86
S2. Keputusan Novi
87
S2. Kabar Kedatangan Jesika di Indonesia
88
S2. Saran Dedi
89
S2. Kabar Jesika Hamil
90
S2. Dissa Salah Mengambil Paket Barang
91
S2. Membawa Dissa Ke Rumah Sakit
92
S2. Harapan Nick
93
S2. Dissa Kritis
94
S2. Daniel Posesif
95
S2. Menemui Bidan Ratna
96
S2. Mimpi Buruk
97
S2. Obat Penahan Rasa Sakit
98
S2. Nick Terkejut
99
S2. Menolong Jesika
100
S2. Kemarahan Nick
101
S2. Nick Yang Sebenarnya
102
S2. Jesika Keguguran
103
S2. Terima Kasih
104
S2. Melamar Jesika
105
S2. Rencana Acara Pernikahan
106
S2. Kejujuran Diki
107
S2. Satu Minggu
108
S2. Selalu Bersama - Tamat
109
Informasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!