BAB 16

Keesokan harinya adel putuskan untuk berangkat ke kantor, dia juga sudah ambil keputusan untuk resaign hari ini. Adel yang sudah rapi dengan pakaian kantornya pun bergegas ke motornya.

Tapi saat ia baru saja keluar rumah, ada sebuah mobil yang masuk ke halaman rumahnya. Adel tahu betul siapa pemilik mobil itu.

"Kak melvin". Sapa adel saat seorang pria tampan keluar dari mobil tersebut.

"Mau ke kantor?". Tanya melvin.

"Iya kak, kakak sendiri ngapain pagi-pagi kesini?". Tanya balik adel.

"Mau anterin kamu". Jawab melvin.

"Tidak perlu kak, adel sudah ada motor kok". Kata adel.

"Udah kakak tidak terima penolakan". Kata melvin lalu memaksa adel masuk ke dalam mobilnya.

Adel hanya pasrah dengan perilaku melvin.

"Kakak kapan kembali?". Tanya adel memulai pembicaraan.

"Kemarin". Jawab melvin singkat. Adel hanya ber oh ria.

"Maaf jika selama ini jarang kabarin kamu". Kata melvin.

"Tidak masalah kok kak, adel mengerti". Kata adel tersenyum.

Suasana kembali hening hingga sampai di kantor arya.

"Terima kasih sudah anterin adel kak, adel masuk dulu". Kata adel lalu di anggukin oleh melvin.

Melvin hanya memandang kepergian adel dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Mungkin ini terakhir kali kita ketemu del, semoga kamu bahagia dengan arya". Guman melvin lalu pergi dari tempat itu.

Adel langsung menuju ruangannya, ia mulai membereskan barang-barangnya. Arya byang baru datang melihat adel sedang membereskan barang-barangnya pun heran.

"Kenapa kamu membereskan barang-barangmu?". Tanya arya saat sudah di depan meja kerja adel.

"Tuan arya. Saya ingin resaign tuan". Jawab adel.

"Resaign?". Tanya arya memastikan. Adel hanya mengangguk.

Tanpa basa-basi arya menarik tangan adel dan membawanya masuk ke dalam ruangan.

"Andra, jangan biarkan orang lain masuk ke dalam ruangan saya selama saya berbicara dengan adel". Perintah arya sebelum memasukki ruangan.

"Baik tuan". Kata andra.

Arya pun masuk ke dalam ruangannya dan mengunci pintunya. Dia juga menyalakan pengedap suara.

"Tuan apa yang anda lakukan?". Tanya adel saat melihat arya mengunci pintu ruangan tersebut.

"Coba jelaskan kenapa kamu tiba-tiba ingin resaign?, apa kamu merasa kurang nyaman disini?". Tanya arya.

"Tidak tuan, saya sangat nyaman bekerja disini. Saya hanya ingin meneruskan bisnis mamah saya". Jawab adel.

"Kamu yakin, atau itu hanya alasan kamu agar bisa dengan mudah bertemu dengan melvin". Kata arya.

"Tuan ini tidak ada hubungannya dengan kak melvin, saya benar-benar ingin meneruskan bisnis mamah". Kata adel.

"Ingat adel melvin itu bukan laki-laki yang baik, jadi kamu jangan terlalu dekat dengannya". Kata arya.

"Maksud tuan apa, tuan jangan menjelek-jelekkan kak melvin pada saya". Kata adel mulai emosi.

"Saya tidak menjelekkan melvin adel, memang kenyataannya seperti itu, melvin itu....". Perkataan arya terpotong.

"Cukup tuan, saya tidak ingin lagi mendengar tuan menjelek-jelekkan kak melvin, saya permisi". Kata adel lalu pergi meninggalkan ruangan arya.

"Segitu cintanya kamu dengan melvin hingga marah seperti itu". Batin arya memandang kepergian adel.

Arya hanya bisa meremas rambutnya frustasi.

"Aaakkkhhh, andai kamu tahu jika saya mencintai kamu del". Teriak arya.

Dari ruangan arya adel pergi ke ruangan lia, karena ia juga belum memberi tahu lia jika ia resaign hari ini.

Adel berjalan dengan perasaan kesal sesampainya ia di ruangan lia. Banyak mata yang memandangnya sinis.

"Mereka kenapa memandang gue seperti itu". Batin adel.

"Ngapain lo kesini?". Tanya lia saat adel sudah di depan meja kerjanya.

"Gue cuma mau bilang sama lo, jika gue hari ini resaign". Kata adel.

"Kenapa?". Tanya lia.

"Gue ingin kelolah butik mamah, sayang kan jika di jual". Jawab adel.

"Benar juga sih, yah gue tidak ada temen dong". Kata lia cemberut.

"Tenang lo kan masih bisa datang ke rumah atau ke butik jika kangen gue". Kata adel percaya diri.

"Percaya diri sekali anda nona". Canda lia.

"Hehe, iya udah gue mau kasih tau itu aja. Gue mau kemasin barang-barang gue lagi". Kata adel.

"Oke". Kata lia.

Lalu adel kembali ke ruangannya, karena ruangan arya masih dalam mode kedap suara, adel tidak tahu jika ada tamu. Sedangkan andra dia sedang ada di ruangannya.

Setelah selesai membereskan barang-barangnya adel berencana memberikan surat pengunduran dirinya. Sedangkan di dalam ruangan arya seorang wanita cantik sedang bergelayut manja di lengan arya.

"Ayolah sayang, aku minta maaf". Kata wanita itu.

"Udahlah callie, gue lagi sibuk". Kata arya.

Ya, callie datang setelah kepergian adel. Ia datang ingin membujuk arya agar mau kembali kepadanya. Adel yang mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban pun langsung masuk.

Saat adel masuk ia merasa terkejut saat arya di peluk seorang wanita. Adel merasakan sesak di dalam dadanya melihat itu. Sedangkan arya yang belum menyadari kehadiran adel masih berusaha melepaskan pelukan callie.

"Ehem, permisi tuan maaf mengganggu". Kata adel.

Arya yang kaget karena kehadiran adel pun mendorong callie.

"Adel, saya bisa jelasin, ini tidak seperti yang kamu fikirkan". Kata arya.

"Maaf tuan, saya tidak memikirkan apapun. Dan ini surat pengunduran diri saya. Saya permisi". Kata adel meletakkan surat pengunduran dirinya.

Lalu tanpa memperdulikan perkataan arya adel langsung keluar dari ruangan itu, arya berusaha mengejar adel, tapi callie menahannya.

"Sial". Umpat arya.

Sedangkan adel setelah keluar dari ruangan arya airmatanya mulai menetes. Dia sendiri tidak mengerti kenapa dia menangis melihat arya di peluk wanita lain.

Adel keluar dari gedung javas corp dengan air mata yang terus mengalir. Kemudian ia memandang gedung itu sekilas sebelum masuk ke dalam taksi yang ia pesan. Kemudian menuju butik sang mamah. Sedangkan arya di ruangannya marah-marah.

"Andra ke ruangan saya sekarang". Perintah arya melalui sambungan telefon.

Tak selang berapa lama andra datang.

"Permisi tuan, anda memanggil saya". Kata andra.

"Usir wanita ini dan jangan biarkan dia menginjakkan kakinya di perusahaan ini lagi". Perintah arya dingin.

"Baik tuan, mari nona callie". Kata andra lalu menarik callie keluar.

"Arya aku masih sayang kamu, aku tidak akan membiarkan orang lain memilikimu". Teriak callie.

Arya sendiri hanya bisa mengusap rambutnya frustasi. Sedangkan di sisi lain adel yang baru sampai di butik mamahnya memandang butik itu dengan sendu.

"Oke adel semangat, demi mengembangkan usaha mamah". Kata adel berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Adel lalu masuk ke dalam butik itu, di lihatnya butik itu ramai dengan pengunjung. Adel tersenyum melihat itu.

"Adel, kamu sudah sampai". Kata jihan saat melihat adel.

"Sudah kak, baru saja sampai. Apa butik selalu ramai seperti ini kak?". Tanya adel.

"Ya seperti yang kamu lihat del, oh iya ayo kakak anterin keruangan nyonya dena". Kata jihan adel hanya mengangguk.

Lalu ia mengikuti langkah jihan menuju ruangan nyonya dena.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!