"Untuk apa lo kemari tanpa mengabari?". Tanya arya.
"Hais, gue sampai lupa apa tujuan gue datang kesini setelah melihat bidadari di depan tadi". Kata melvin.
Arya hanya memutar bola matanya malas, dia sudah tau betul apa maksud dari perkataan melvin. Tapi entah kenapa ia merasa tidak terima dengan keinginan melvin.
"Cepat katakan gue tidak punya banyak waktu". Kata arya.
"Gue ke sini hanya ingin cari udara segar aja ar". Kata melvin santai.
"Lo datang ke sini, ganggu tidur gue cuma mau cari angin". Geram arya.
"Andra, pergilah ke ruanganmu, dan ajukan meeting hari ini". Kata arya.
"Baik tuan". Kata andra lalu pergi meninggalkan ruangan arya.
"Lo jika mau cari angin di sini diam saja di situ, gue mau kerja". Kata arya.
"Lo mah nggak asik ar, gue di sini malah tinggak kerja". Kata melvin.
"Gue heran sama lo, om kevlar sudah mempercayakan perusahaannya ke lo tapi lo masih suka main-main". Kata arya.
"Kan sudah ada si gavin, dia bisa di andalkan". Kata melvin.
"Sudah menuruni peringkat masih aja percaya". Kata arya.
"Oh iya ar, siapa nama sekertaris lo itu?". Tanya melvin.
"Ntah, gue juga tidak tau". Jawab arya.
Saat mereka sedang asik mengobrol suara ketukan pintu menghentikan pembicaraan mereka.
Tok...tok...tok...
"Masuk". Kata arya.
Ternyata yang datang adalah adel dengan membawa berkas di tangannya.
"Tuan ini berkas yang harus tuan tanda tangani". Kata adel sopan.
Arya mengambil berkas tersebut dan menandatangainnya, selama menunggu arya menandatangani berkasnya melvin tak henti-hentinya menatap dan juga menggoda adel.
"Oh iya nona cantik, saya belum tahu nama kamu, kenalin saya Leander Melvin Anjello, biasa di panggil melvin". Kata melvin mengulurkan tangannya.
"Adel". Jawab adel singkat menerima uliran tangan melvin.
Adel berusaha melepas tangan melvin tapi melvin menggegamnya erat.
"Tuan tolong lepasin tanga saya". Kata adel.
"Tangan kamu halus". Kata melvin sambil tersenyum.
"Melvin jaga sikap mu di perusahaan saya" kata arya.
Melvin pun melepaskan tangan adel dengan masih menatapnya.
"Kamu bisa kembali ke tempatmu, jangan lupa sebentar lagi ada meeting dengan kepala devisi". Kata arya.
"Baik tuan, saya permisi". Kata adel lalu bergegas keluar dari ruangan arya.
Sesuai perkataan arya bahwa meeting di ajukan, saat ini mereka sedang berada di ruang meeting. Sedangkan melvin tetap menunggu di ruangan arya.
Meeting berjalan dengan lancar selama 2 jam, dan selesai tepat waktunya jam makan siang. Setelah meeting adel makan siang bersama lia di kantin perusahaan, sedangkan melvin , arya , dan andra makan siang di luar.
Di kantin adel menceritakan semua kejadian kepada lia. Lia tertawa mendengar cerita adel. Semenjak adel ditinggalkan dengan pria yang di sukai ia menjadi malas untuk mengenal cinta lagi.
"Sumpah gue kesal banget li, tidak bos, tidak temannya, dan asistennya menyebalkan semua". Kata adel.
"Ati-ati del, siapa tau nanti kamu jadi cinta dengan salah satu dari mereka". Kata lia.
"Amit-amit li, lo tahu sendiri gue males cinta-cintaan sekarang". Kata adel.
"Kan siapa tahu del". Kata lia.
"Yayaya, terserah lo". Kata adel.
"Nandi malam gue tidak bisa temenin lo sepertinya, mamah mau ajak gue kerumah saudara". Kata lia.
"Tidak papa kok". Kata adel.
Lalu mereka melanjutkan makan mereka. Setelah selesai adel dan lia kembali ke ruangan masing-masing. Sesampainya adel di ruangannya ternyata arya belum kembali.
"Semoga saja pak arya tidak kembali ke kantor". Kata adel yang berdiri membelakangi lift.
"Emang kenapa jika saya kembali ke kantor?". Tanya suara seseorang dari belakang adel.
Karena jarak antara arya dan adel sangat dekat sakitng terkejutnya adel sampai akan jatuh, untung saja arya dengan sigap langsung menahanya. Seketika pandangan mereka bertemu dan terkunci untuk beberapa saat.
Deg...deg...deg...
Jantung arya dan adel berdegub sangat kencang.
"Haduh ni jantung kenapa berdetak sangat kencang, apa gue sakit jantung ya". Batin adel.
"Kenapa jantung gue selalu memacu cepat jika bertatapan dengan ni cewek". Batin arya.
Mereka sibuk dengan fikiran masing-masing hingga suara deheman membuyarkan lamunan mereka.
"Heem". Andra berdehem.
Mereka langsung salah tingkah karena hal tersebut.
"Maaf tuan saya tidak sengaja". Kata adel sambil menunduk.
Tanpa memperdulikan perkataan adel arya langsung masuk ke ruangannya diikuti dengan andra. Adel yang melihat arya sudah pergi membuang nafasnya dan mulai memegang dadanya.
"Tidak mungkin gue jatuh cinta dengan tuan arya". Guma adel.
"Sadar adel lo dan tuan arya itu bagaikan langit dan bumi". Lanjutnya.
Lalu adel melanjutkan pekerjaannya, sedangkan di ruangannya arya sedang duduk di kursi kebesarannya dengan pandangan kosong, entah apa yang sedang di fikirkan, hanya tuhan, arya, dan author yang tahu😁.
Sedangkan andra masih setia menunggu perintah dari tuannya. Setelah lama melamun arya mulai membuka percakapan.
"Apa kamu sudah mencari informasi tentang cewek bar-bar itu ndra?". Tanya arya.
"Sudah tuan, saya akan mengambilnya sebentar". Jawab andra. Lalu arya mengangguk.
Tak butuh waktu lama andra kembali dengan membawa sebuah map berisi informasi tentang adel.
"Ini tuan informasinya". Kata andra sambil memberikan map tersebut kepada arya.
Arya menerima map tersebut lalu membukanya.
"Coba jelaskan lebih singkatnya". Perintah arya sambil melihat setiap lembar di depannya.
"Baik tuan, Adelia Faranisa Aznii adalah putri semata wayang dari tuan Athaya Putra Aznii dan nyoya Adena Sasikirana Arudati. Tuan aznii sendiri dulunya orang terpandang di negara ini karena ia menduduki peringkat ke 4 pengusaha tersukses. Tapi semua itu musnah semenjak tuan aznii di tipu oleh orang kepercayaannya sendiri. Semnjak saat itu tuan aznii hidup dengan serba kekurangan. Tapi meskipun hidup kekurangan nona adel tetap bisa melanjutkan pendidikannya hingga sarjana melalu beasiawa. Semenjak lulus kuliah nona adel sudah melamar pekerjaan di berbagai perusahaan. Sambil menunggu mendapat panggilan kerja nona adel berkerja serabutan. Hingga ia mendapat pekerjaan di perusahaan kita. Selama nona adel bekerja di sini nona adel bisa membangunkan butik untuk nyonya dena dari gaji nona dena yang di sisikan. Hingga beberapa minggu lalu tuan aznii meninggal karena serangan jantung. Dan saat ini nyonya dena sedang sakit di rumah sakit karena mengidam penyakit kangker otak, dan dokter yang menangani nyonya dena adalah tuan rico sahabat tuan sendiri". Kata andra panjang lebar.
"Apa kamu sudah mencari tahu siapa orang kepercayaannya yang menipunya". Tanya arya.
"Sudah tuan, tapi masih belum mendapat informasi". Kata andra.
"Baiklah kerja kamu bagus, kamu bisa kembali ke ruanganmu". Kata arya.
"Baik tuan, saya permisi". Pamit andra lalu keluar dari ruangan arya.
Sedangkan arya kembali melamun memikirkan adel.
"Kenapa cewek itu selalu terngiang di pikiran gue, tidak mungkin gue jatuh cinta dengannya". Guman arya.
Lalu arya mulai mengerjakan pekerjaannya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments