Di rumah orang tua adel sangat cemas karena putri mereka belum juga pulang. Tapi saat mendengar suara kendaraan berhenti di depan rumah mereka merasa sedikit lega. Mamah dena pun bergegas membuka pintu. Dan benar saja ternyata adel sudah pulang.
"Tumben pulang telat sayang?". Tanya mamah dena saat sudah di depan adel.
"Iya mah, tadi bos baru adel banyak kerjaan jadi adel menunggunya sampai pulang". Jawab adel lalu mencium punggung tangan mamahnya.
"Oh begitu, iya udah sekarang kamu masuk bersih-bersih nanti terus makan malam". Kata nyonya dena.
"Iya mah, dimana papa?". Tanya adel yang tak melihat sang papah.
"Papah sedang istirahat katanya kurang enak badan". Jawab nyonya dena.
"Kalau gitu adel kekamar dulu mah". Pamit adel yang di anggukin oleh nyonya dena.
Semenjak kebangkrutan yang di alami memang tuan athaya sering sakit-sakitan. Tuan athaya memang memiliki riwayat sakit jantung. Untung saja saat itu ada flora yang membantu pengobatan tuan athaya. Adel benar-benar merasa hutang budi dengan flora.
Adel yang sudah selesai membersihkan dirinya pun memilih rebahan sebentar untuk menghilangkan rasa penatnya. Nyonya dena tidak pernah mempermasalahkan jika adel tidak membantunya menyiapkan makan malam karena ia tau pasti adel lelah.
Saat adel mencoba memejamkan matanya tiba-tiba hp adel berdering tanda ada pesan masuk.
Ting.
Adel yang mendengarnya pun membuka matanya dan mengambil hpnya yang ada di atas nakas. Saat melihat siapa yang mengirim pesan adel tersenyum. Ternyata flora yang mengirim pesan kepadanya.
@Flora_Calantha.
Hai del, bagaimana kabarmu? Semoga baik ya. Oh iya lama kita tidak bertemu apa malam ini lo tidak ada acara? Jika tidak bisakah kita bertemu?.
@Adelia_Faranisa.
Kabarku baik, lo sendiri bagaimana kabarnya? Sebenarnya gue pengen banget ketemu lo tapi sayangnya gue tidak bisa, gue baru pulang kerja dan juga sangat capek. Maaf ya.
@Flora_Calantha.
Kabarku juga baik, ya udah jika lo tidak bisa. Gue ngertiin kok😊
@Adelia_Faranisa.
Emang kapan lo kembali ke tanah air? Dan berapa lama lo di sini? Apa lo akan kembali menetap di sini?
@Flora_Calantha.
Kemarin gue sampai, mungkin 1 minggu. Tidak gue ada urusan di sini. Perusahaan di sana belum bisa gue tinggal.
@Adelia_Faranisa.
Oh gitu, sebelum lo kembali ke itali gue usahain kita ketemu.
@Flora_Calantha.
Baiklah gue tunggu😉 Udah dulu ya gue harus makan malam, see you next time🤗 ( read ).
Memang saat flora mengambil alih perusahaan orang tuanya ia menjadi sangat sibuk. Dan 1 tahun lalu ia harus ke itali untuk mengurus perusahaan di sana. Semenjak saat itu adel jarang sekali bertemu flora. Tapi masih kontekan sih. Meskipun flora anak ke dua, tapi semua bisnis orang tuanya menjadi tanggung jawabnya. Karena sang kakak tidak bisa di andalkan. Sang kakak bisanya hanya berfoya-foya saja. Tapi flora tidak pernah mempermasalahkan itu. Meskipun hungannya dengan sang kakak sedikit kurang baik.
Setelah puas berkirim pesan dengan flora adel pun keluar kamar untuk makan malam juga. Di ruang makan nyonya dena sedang menyusun masakan yang akan mereka makan.
"Mah, ada yang perlu adel bantu?". Tanya adel.
"Tolong bantu mamah panggil papah, sebentar lagi semua siap". Jawab nyonya dena.
"Oke mah". Kata adel lalu ia pergi kekamar orang tuannya.
Sesampainya di depan kamar orang tuanya tak lupa adel mengetuk pintunya terlebih dahulu.
Tok...tok...tok...
"Pah ini adel, mamah memanggil papah untuk makan malam". Kata adel. Tapi tidak ada sahutan dari dalam.
"Apa papah tidur ya?". Guman adel.
"Pah adel masuk ya?". Kata adel meminta izin.
Ceklek.
Saat pintu telah terbuka kamra tersebut terlihat hening. Adel melihat ke arah ranjang tidur orang tuanya tapi tidak ada siapapun.
"Kemana papah? Mamah bilang ada di kamar". Guman adel mencoba masuk lebih dalam.
Alangkah terkejutnya adel melihat sang papah tergletak di lantai samping ranjang.
"Papa". Teriak adel.
Mamah dena yang mendengar teriakan adel pun bergegas ke kamarnya. Sesampainya di kamar mamah dena yang melihat adel menangis pun menjadi khawair.
"Adel sayang, kenapa menangis di situ? Terus di mana papah?". Tanya mamah dena.
"Mah, papah mah hiks". Jawab adel.
Mamah dena pun mendekati adel betapa terkejutnya ia melihat sang suami sudah tak sadarkan diri.
"Papa". Kata mamah dena dengan mulai meneteskan air mata.
"Sayang apa yang terjadi dengan papa?". Tanyanya.
"Adel hiks juga hiks tidak tahu mah hiks, tadi adel panggil papa tapi tidak ada sahutan, tau-taunya adel masuk papah sudah seperti ini hiks". Kata adel di sela-sela tangisnya.
"Kita bawa papah ke rumah sakit sekarang". Ajak mamah dena lalu adel memesan taksi online.
Setelah kurang lebih 5 menit taksi yang di pesan adel datang, mereka pun bergegas membawa tuan athaya ke rumah sakit.
Perjalanan dari rumah adel ke rumah sakit membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Sesampainya di rumah sakit dokter bergegas menangani tuan athaya.
Mamah dena dan adel menunggu di luar ruang UGD dengan perasaan takut dan cemas. Sudah hampir 1 jam dokter menangani tuan athaya tapi belum juga keluar.
Ceklek.
Dokter pun keluar dari ruang UGD dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Doktek bagaimana keadaan suami saya?". Tanya mamah dena.
"Papah saya baik-baik saja kan dok?". Tanya adel.
"Maafkan saya nyonya, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tuhan berkehendak lain". Kata sang dokter.
"Maksud dokter apa hah?". Bentak mamah dena.
"Sekali lagi saya minta maaf nyonya, dan saya turut berduka cita". Kata sang doktek lalu pamit untuk pergi.
"Suami saya tidak mungkin meninggal". Kata mamah dena dengan menangis sejadi-jadinya.
"Mamah arus kuat". Kata adel dengan memeluk sang mamah. Adel sendiri sebenarnya tidak menyangka sang papah akan pergi secepat ini. Tapi ia harus kuat demi sang mamah.
"Kita lihat jenazah papah sekarang". Ajak adel dengan memapah sang mamah.
Adel dan mamah dena pun masuk ke ruangan UGD. Terlihat sang papah yang terbaring dengan di tutup kain putih. Tangis mamah adel pun pecah. Adel dan mamahnya pun mendekati jenazah sang papah.
"Pah kenapa papah tinggalin mamah dan adel secepat ini". Kata mamah dena di sela-sela tangisnya.
"Mah kita harus ikhlasin papah, ini sudah takdir mah". Kata adel mencoba menguatkan sang mamah.
"Papah del, papah jahat dia tinggalin kita del". Kata mamah dena.
"Adel juga tidak menyangka mah papah pergi secepat ini". Kata adel.
Mamah dena hanya bisa menangis, adel yang melihat mamahnya sangat terpukul atas kepergian papahnya pun hanya bisa menenangkan.
"Mamah istirahat dulu ya, ini udah hampir pagi. Nanti mamah sakit, pasti papah sedih lihat mamah seperti ini". Kata adel. Sedangkan mamah adel hanya mengangguk.
Tuan athaya pun di pindahkan di ruang jenazah. Sedangkan adel dan mamahnya menunggu pagi tiba sekaligus adel harus membayar administrasinya. Untung saja selama ini dia selalu menabung jadi punya sedikit uang yang cukup untuk membayar biaya rumah sakit.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments